DI
DESA/KELURAHAN
UNTUK
MAHASISWA PROGRAM STUDI
SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
Disusun oleh
TEAM GIZI MASYARAKAT :
1. BERLIN SITANGGANG, SST, M.KES.
2. Dr. HARIPIN TOGAP SINAGA, MCN
3. Dr. TETTY HERTA DOOKSARIBU, MKM
4. URBANUS SIHOTANG, SKM, M.KES
5. LUSYANA GLORIA DOLOKSARIBU, SKM, M.KES
6. Dr.IR. ZURAIDAH NASUTION, M.KES
7. DRA. IDA NURHAYATI, M.KES
8. RIRIS OPPUSUNGGU, S.Pd. M.KES
9. dr. RATNA ZAHARA, M.KES
2
PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PKL (JUKLAK)
PROGRAM INTERVENSI GIZI MASYARAKAT (PIGM)
DI DESA/KELURAHAN
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. TUJUAN PKL
1. Tujuan Umum
Pada akhir PKL mahasiswa mampu melaksanakan intervensi gizi di tingkat desa/
kelurahan, dengan menggunakan potensi sumber daya yang ada serta
memberdayakan masyarakat setempat.
2. Tujuan Khusus
Pada akhir PKL mahasiswa mampu dan trampil :
1. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data gizi di desa
2. Menetapkan prioritas masalah gizi di desa
3. Menetapkan prioritas intervensi atau penanggulangan masalah gizi di desa
1
4. Mengidentifikasi struktur organisasi, ketenagaan, tugas dan tanggung jawab
masing-masing tenaga di tingkat pemerintah desa.
5. Menjelaskan peran dan fungsi berbagai organisasi non formal di desa/ kelurahan.
6. Melakukan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) dalam rangka persiapan
pelaksanaan kegiatan intervensi gizi.
7. Melatih/ menatar/merepresing kader gizi sebagai pelaksana Posyandu di desa.
8. Melaksanakan penyuluhan gizi pada individu, kelompok maupun massa dengan
berbagai metode.
9. Melaksanakan/ Mendemonstrasikan Tehnologi Tepat Guna di bidang pangan di
desa.
10. Melaksanakan Demontrasi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan Makanan
Pendamping ASI (MP-ASI) untuk bayi dan balita
11. Melaksanakan pembinaan keluarga sadar gizi (Kadarzi).
12. Melaksanakan Penimbangan Balita di Posyandu
13. Malaksanakan Demo Masak Makanan Murah Dan Bergizi
14. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan gizi dalam bentuk pembuatan laporan
gizi dan pembuatan SKDN
15. Melakukan Distribusi Paket Pertolongan Gizi ( MP-ASI, Vitamin A, Tablet Tambah
darah/Fe ) bagi yang belum menerima dengan menyisir ke rumah rumah
16. Melaksanakan dan mengembangkan kegiatan lintas program dan lintas sektoral
dalam intervensi gizi masyarakat desa.
17. Melakukan Pengetesan Garam Beryodium pada Keluaga (jika Iodina tes ada)
18. Menangani/mengolola balita penderita gizi buruk
19. Melaksanakan Lomba aatu Cerdas Cermat
20. Penyuluhan Gizi pada anak sekolah di SD, PAUD, SMP dll.
21. Melaksanakan pameran gizi dan kesehatan
22. Melakukan monitoring-evaluasi kegiatan dan pembinaan usaha perbaikan gizi.
23. Menyusun Laporan Hasil Kegiatan PKL
24. Menyajikan laporan Hasil Kegiatan PKL dan Hasil Penilaian Kegiatan Intervensi
Gizi Masyarakat.
C. KEGIATAN
Guna mencapai tujuan tersebut di atas, kegiatan yang dilakukan adalah seperti di
bawah ini. Kegiatan yang dilaksanakan harus dipadukan atau teritegrasi dengan
kegiatan Upaya Perbaikan Gizi (UPGK) yang dilaksanakan Puskesmas. Kegiatan yang
dilaksanakan selama PKL di desa adalah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan data umum desa : geografis, demografis, dan potensi yang ada di desa
2. Mengumpulkan dan mempelajari struktur organisasi pemerintah tingkat desa/
kelurahan dan lembaga-lembaga.
3. Mengumpulkan dan mempelajari ketenagaan, tugas dan tanggung jawab masing-
masing tenaga tingkat desa/kelurahan.
4. Mempelajari jenis, struktur, peranan dan berbagai kegiatan organisasi formal dan non
formal dalam pelaksanaan kegiatan intervensi gizi masyarakat.
5. Melaksanakan kegiatan MMD.
6. Mempelajari dan melaksanakan program Upaya Program Gizi yang sedang berjalan,
yaitu : pelaksanaan penimbangan, Domontrasi PMT dan MP-ASI pembenahan
administrasi pencatatan dan pelaporan Posyandu, Pembuatan SKDN.
7. Pelaksanaan/ demonstrasi Tehnologi Tepat Guna di bidang pangan.
8. Pembinaan keluarga sadar gizi (Kadarzi).
2
9. Melakukan kegiatan lomba cerdas cermat pengetahuan gizi di sekolah/ kader.
10. Mempelajari tujuan dan jenis-jenis kegiatan terpadu, baik lintas program maupun
lintas sektoral dalam intervensi gizi masyarakat.
11. Mempelajari mekanisme kerja dan evaluasi pelaksanaan kegiatan lintas sektoral dalam
intervensi gizi masyarakat.
12. Melakukan pendekatan dan kerjasama dalam persiapan yang diperlukan untuk
meningkatkan dan mengembangkan pelaksanaan intervensi gizi.
13. Menyusun/ mengembangkan organisasi dan cara pelaksanaan program terpadu bina
gizi masyarakat.
14. Mempelajari dan mengembangkan kegiatan yang perlu dilakukan kader gizi dalam
pelaksanaan program gizi masyarakat.
15. Menyelenggarakan/ melaksanakan pelatihan/ penyegaran kader gizi di desa.
16. Menilai pelaksanaan latihan penyegaran kader gizi
17. Membuat rencana penyuluhan gizi, (materi, tujuan, sasaran, waktu, metode, media)
18. Melaksanakan penyuluhan gizi
19. Mengevaluasi pelaksanaan penyuluhan gizi (alat dan cara evaluasi).
20. Menyusun/ mengembangkan rencana pelaksanaan evaluasi pelaksanaan program
terpadu intervensi gizi masyarakat.
21. Mengembangkan teknologi tepat guna sesuai dengan potensi yang ada di desa/
kelurahan.
22. Mengembangkan cara monitoring, pencatatan dan pelaporan kegiatan serta penilaian
pelaksanaan terpadu bina gizi masyarakat.
23. Ikut kegiatan dalam PMTAS (jika ada).
24. Menyelenggarakan pengumpulan data yang diperlukan untuk evaluasi program
terpadu bina gizi masyarakat.
25. Mengolah, menganalisis dan menginterprestasikan data untuk evaluasi.
26. Menyajikan hasil evaluasi pelaksanaan program terpadu bina gizi masyarakat.
27. Menyusun/ menyajikan laporan hasil dan pelaksanaan program terpadu bina gizi
masyarakat.
28. Melakukan ujian praktek PPK ( penilian pencapaian Kompetensi )
D. WAKTU dan LOKASI PKL
Untuk tahun 2021 PKL-Menejemen Intervensi Gizi (PKLMPIG) di Desa/Keluraha
dilaksanakan tanggal 15-30 Maret 2021 (17 hari). Lokasi PKL-MPIG adalah di Desa atau
Kelurahan dimana masing-masing mahasiswa berdomisili atau beryempat tinggal dalam
hal ini domisili orang tua, hal ini dilakukan karena Pandemi Covid-19 masih belum
mereda. Selama PKL mahasiswa harus tinggal di lokasi bersama masyarakt. Tidak
dibenarkan meninggalkan lokasi tanpa sepengetahuan dan seijin Pembimbing dan
Kepala desa. Lokasi PKLMPIG seperti pada lampiran.
F. PESERTA PKL
Peserta PKL adalah mahasiswa Prodi Sarjana terapan Gizi yang telah memenuhi
syarat :
1. Telah lulus mata kuliah semester I sampai dengan semester VI
2. Telah melaksanakan mata kuliah semester VII
3. Telah menyelesaikan administrasi keuangan
4. Telah menyelesaikan administrasi akademik
5. Telah mengikuti keseluruhan kegiatan pembekalan materi PKL
Jumlah mahasiswa yang mengukuti PKL pada tahun ajaran 2021 sebanyak 87
orang. Daftar nama menurut pembagian lokasi terlampir.
3
G. PEMBIMBING
Pembimbing PKL terdiri dari Dosen dari Institusi dan Pembimbiung dari lahan
PKL yang disebut Clinical Instruktur ( C I ) . Pembimbing lahan PKL Desa adalah Tenaga
Pelaksana Gizi (TPG) Puskesmas atau Pengelola Program Gizi Puskesmas dengan latar
belakang pendidikan gizi minimal berpendidikan D-III dan sudah bekerja minimal 5
tahun.
Dosen Pembimbingan atau Supervisor dari intitusi adalah Dosen dari Jurusan
Gizi yang diberi tugas untuk melaksanakan bimbingan dan penilaian terhadap
mahasiswa PKL.
Syarat-syarat untuk menjadi pembimbing atau supervisor adalah :
1. Pendidikan minimal D3 Gizi atau Strata 1 Gizi
2. Dosen yang telah bekerja di Jurusan Gizi minimal 2 (dua) tahun
3. Memiliki kemauan dan kemampuan dalam kegiatan bimbingan/supervisi
4. Pernah melakukan penentuan status gizi dengan antropometri
5. Pernah melakukan survey konsumsi
6. Pernah melakukan program intervensi gizi di lapangan
7. Pernah mengorganisir Kegiatan PKL
Selain dosen pembimbing, pembimbingan dilapangan juga dibantu oleh
pembimbing dari lahan yang disebut Clinik Instruktur. Staf Puskesmas, Staf Kecamatan
atau aparat pemerintah desa. Pembimbing Lapangan memberikan bimbingan teknis
operasional dan bimbingan non teknis.
Dosen Pembimbing PKL PIGM di Desa/kelurahan tahun 2021 adalah :
1. BERLIN SITANGGANG, SST, M.KES.
2. Dr. HARIPIN TOGAP SINAGA, MCN
3. Dr. TETTY HERTA DOOKSARIBU, MKM
4. URBANUS SIHOTANG, SKM, M.KES
5. LUSYANA GLORIA DOLOKSARIBU, SKM, M.KES
6. Dr.IR. ZURAIDAH NASUTION, M.KES
7. DRA. IDA NURHAYATI, M.KES
8. RIRIS OPPUSUNGGU, S.Pd. M.KES
9. dr. RATNA ZAHARA, M.KES
I. PENILAIAN
Penilaian dilakukan oleh dosen pembimbing dan pembimbing dari lahan / C I
yang telah ditunjuk,. Aspek – aspek yang dinilai yaitu pengetahuan, sikap dan
keterampilan. Penilaian sikap dititik beratkan pada disiplin, tanggung jawab,
kesungguhan dalam tugas, inisiatif, sopan santun dalam kerja sama. Formulir penilaian
terlampir.
J. LAPORAN
Pada akhir kegiatan PKL, mahasiswa wajib menyusun dan menyerahkan laporan
yang telah dibuat oleh mahasiswa PKL. Pada saat di desa laporan sudah harus dibuat
oleh mahasiwa. Laporan harus disetujui oleh pembimbing lapangan (Kepala Desa),
TPG / CI Lahan, Dosen Pembimbing. Laporan kegiatan PKL disajikan di desa lokasi PKL
pada akhir pelaksanaan PKL, dan penyajian hasil PKL diseminarkan di kampus setelah
kegiatan PKL selesai, Format Laporan terlampir.
4
BAB II.
PETUNJUK TEKHNIK KEGIATAN PKL (JUKNIS)
PKL MENEJEMEN PROGRAM INTERVENSI GIZI (PKL-MPIG)
DI DESA ATAU KELURAHAN
------------------------------------------------------------------------------------
A. KEGIATAN PKL
Secara umum kegiatan PKL yang dilakukan di Desa atau di Kelurahan, adalah
sebagai berikut :
1. Perkenalan dengan aparat desa, tokoh masyarakat, kader psyandu, masyarakat,
puskesmas/bidan desa, PKK, lintas sektor/instansi terkait, dan lainnya yang
dianggap terlibat dalam pelaksanaan kegiatan intervensi gizi di desa.
2. Pengumpulan data dasar masalah gizi dan faktor-faktoer penyeban melalui Survei
Cepat dan screning gizi
3. Pengolahan dan analisa data
4. Penetapan masalah kesehatan dan gizi
5. Menetapkan prioritas program intervensi penanggulangan masalah gizi
6. Menyusun bahan MMD
7. Melaksanakan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
8. Menetapkan prioritas intervensi (penanggulangan masalah) gizi di desa
9. Menyusun Rencana Kegiatan Intervensi Gizi (POA) di desa
10. Melaksanakan Kegiatan Intervensi gizi di desa, antara lain :
1) Latihan Penyegaran Kader Posyandu
2) Pembinaan Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi)
3) Demo Tehnologi Tepat Guna (TTG)
4) Penimbangan Bulanan Balita di Posyandu / pelaksanaan Posyandu
Penimbangan BB anak balita
Penimbangan BB anak sekolah
Pengukuran PB/TB anak baita
Pengukuran TB Anak Sekolah
5) Demontrasi Pembuatan Makanan Tambahan (PMT) pada Balita di Posyandu
6) Pemanfaatan pekarangan / Taman Gizi
7) Lomba-Lomab / Cerdas Cermat pengetahuan kesehatan dan gizi
Cerdas cermat anak sekolah
Cerdas cermat kader posyandu
Lomba Balita Sehat
8) Demo masak
Makanan sehat murah dan bergizi
Makanan MP-ASI
Makanan bekal anak Paud anak sekolah
9) Penyuluhan gizi :
pada sekolah
pada remaja
Pemuda karang taruna, remaja mesjid
pada ibu balita di posyandu
5
pada bapak-bapak/ibu-ibu diperwiritan
11. Melaksanakan Pameran Gizi dan Kesehatan
12. Melaksanakan evaluasi kegiatan intervensi gizi
13. Menyusun Laporan Kegiatan PKL dan Hasil Evaluasi Kegiatan Intervensi Gizi
14. Menyajikan Laporan Kegiatan PKL dan Hasil Evaluasi Kegiatan Intervensi Gizi
B. JADUAL KEGIATAN PKL DI DESA
Rencana jadwal pelaksanaan kegiatan selama PKL-MPIG adalah sbagai berikut :
TGL. 15-30 Maret 2021
6
BAB III
PENJELASAN TEKNIS PELAKSANAAN
PROGRAM INTERVENSI GIZI
DI DESA/KELURAHAN
------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Pembukaan PKL DI Tingkat Kecamatan, dan Tingkat Desa/Kelurahan .. tidak
dilakukan tetapi diganti dengan pertemua/perkenalan dengan aparat
desa/kelurahan
Pembukaan atau penerimaan PKL di tingkat kecamatan, dapat dilakukan di Kontor
Camat, atau di Puskesmas. Kemudian dilajutkan Pembukaan PKL di tingkat Desa atau
kelurahan, dengan tujuan mengenal kepala desa dan aparat desa, kepala-kepala
dusun/kepala lingkungan, PKK, tokoh masyarakat, kader kesehatan, aparat kesehatan
tingkat desa, dan lintas sektor yang ada di tingkat desa, lembaga ketahanan desa (LKMD)
dan lemabaga lainnya yang ada di tingkat desa. Dilakukan bertempat di kantor kepala
desa/ di rumah kepala desa. Dilakukan baik secara formil maupun tidak formil
tergantung situasi atau permintaan kepala desa.
Kegitan pembukaan tingkat Kecamatan dan Desa perlu dilakukan untuk mendapat
restu dan dukungan dari pemerintah setempat yaitu Camat, Kepala Desa dan aparat
desa, tokoh masyarakat dan masyarakat dalam pelaksanaan PKL.
2. Pengumpulan Data, Pengolahan Data, Analisa Data ……….. INI TIDAK DILAKUKAN
TETAPI DIGANTI DENGAN PENGOLAHAN DATA SEKUNDER YAITU DATA e-PPGBM dan
data PIS-PK
a) Pengumpulan Data Masalah Gizi dan Kesehatan
Tujuan : Untuk mengetahui masalah kesehatan khususnya masalah gizi
yang ada di masyarakat desa.
Kegiatan : Mengolah dan menganalisis data e-PPGBM dan atau data PIS-PK
Khusu untuk Desa/Kelurahan Lokasi PKL-MPIG sewaktu mahasiswa
melaksanakan PKL-MPGM di Puskesmas
Metode : Mengolah data sekunder.
Waktu : Sewaktu PKL di Puskesmas
Sasaran/ sampael : Keluarga yang mempunyai anak balita.
Jlh sampel/ sasaran : 10 keluarga untuk setiap mahasiswa
Responden : Ibu balita/ kepala keluarga, atau anggota keluarga
b) Pesiapan yang dilakukan mahasiswa :
1) Lakukan pendataan sasaran
2) Cek perlengkapan kuesioner (jumlah eksemplar, jumlah halaman)
3) Persiapan alat tulis
4) Pembagian sasaran permahasiswa
5) Pendataan sasaran dan alamat
6) Penguasaan kuesioner dengan melakukan latihan berulang – ulang di
pemondokan
7) Diskusi sesama anggota kelompok untuk cara pengisian, cara pengajuan
pertanyaan
8) Cek kesiapan sasaran
9) Pelaksanaan
7
c) Pelaksanaan
1) Lakukan pengumpulan data terhadap 10 keluarga kelompok
sasaran/responden untuk setiap mahasiswa.
2) Atur waktu untuk semua responden agar selesai tepat waktu
e) Identifikasi Masalah
a. Identifikasi masalah gizi yang ada
b. Tentukan prioritas masalah : dengan metode delphy.
f) Penentuan Kegiatan Intervensi / Penanggulangan Masalah
a. Tentukan prioritas kegiatan intervensi/penanggulangan masalah gizi dan
kesehatan yang ditemukan di desa/kel..
b. Susun rencana kegiatan intervensi (POA).
c. POA ini sebagai bahan untuk MMD.
8
b) Tentukan tempat dan waktu (Dibicarakan dengan kepala desa).
c) Inventarisasi peserta yang akan diundang. (Diskusikan dengan kepala desa)
d) Buat surat undangan yang ditanda tangani kepala desa.
e) Persiapan konsumsi
f) Persiapkan bahan yang akan disajikan
g) Susun tertib acara (Diskusikan dengan kepala desa, dosen pembimbing)
h) Persiapkan daftar hadir peserta
i) Memberitahukan /mengundang pembimbing
3.4.2. Pelaksanaan
a) Pembukaan
b) Kata – kata sambutan dari kepala desa
c) Penyajian masalah gizi di desa oleh mahasiswa
d) Penyajian rencana intervensi gizi oleh mahasiswa
e) Tanya jawab, klarifikasi, diskusi
f) Menetapkan calon peserta pelatihan kadar gizi
g) Menetapkan sasaran penyuluhan kesehatan/ gizi
h) Menyusun rencana kerja (POA) kegiatan intervensi gizi : waktu, tempat,
sumber, dana, pelaksanaan
i) Kesimpulan dan saran
3.5. Evaluasi Pelaksanaan MMD
Evaluasi proses pelaksanaan MMD dilakukan oleh mahasiswa. Aspek yang
dinilai meliputi persentasi yang diundang dengan yang hadir, tanya jawab,
kesepakatan yang diambil, waktu dan tempat. Formulir evaluasi dibuat
mahasiswa dengan bimbingan dosen pembimbing. Penilaian dosen
pembimbing terhadap mahasiswa untuk kegiatan MMD adalah penilaian
kelompok dengan menggunakan formulir yang sudah ada.
4. PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU
4.1. Waktu Pelaksanaan
a. Sesuai jadual Posyandu di desa.
b. Bila jadual Posyandu sudah lewat saat mahasiswa di desa, ditentukan tanggal
penimbangan untuk balita yang tidak hadir ke Posyandu bulan lalu. (Ditentukan
bersama kader Posyandu, ibu PKK, Petugas Puskesmas/ bidan desa dan kepala desa).
4.2. Tempat
Diposyandu, atau ditentukan tempat untuk penimbangan ulangan balita yang
tidak hadir bulan yang lalu ke Posyandu.
4.3. Persiapan
a. Cek kesiapan tempat Posyandu
b. Cek alat penimbangan (dacin, sarung timbang, tali)
c. Persiapan kebutuhan yang diperlukan pada Meja I : Buku register/pencatatan balita,
register ibu hamil, KMS baru, secarik kertas berisi nama, tgl lahir, BB, alamat).
d. Persiapan kebutuhan di Meja II Penimbangan : Timbangan dacin lengkap dengan
sarung atau celana timbang, timbangan injak.
e. Persiapkan kebutuhan di Meja III Pencatat : Buku Register Pencatat hasil
penimbangan (R I/ Gizi), kalau tidak ada dibuat sendiri oleh mahasiswa bersama
kader.
f. Persiapkan kebutuhan di Meja IV Penyuluhan : Media Penyuluhan : Food model,
leaflet, poster, kapsul Vit. A, Fe, Iodium, Oralit, Foto copy anjuran/ saran berdasarkan
kenaikan BB pada KMS (lihat buku pegangan kader), bahan makanan segar untuk
penyuluhan, PMT.
9
g. Persiapkan kebutuhan Meja V Pelayanan Kesehatan : Hubungi dan diskusikan dengan
petugas kesehatan.
h. Rencanakan dan persiapkan untuk keperluan PMT.
i. Buat tulisan di atas karton bentuk segitiga bertuliskan : Meja I Pendaftaran, Meja II
Penimbangan, Meja III Pencatatan, Meja IV Penyuluhan, Meja V Pelayanan Kesehatan.
j. Buat pengumuman tanggal Posyandu ? penimbangan balita, tempelkan di tempat
umum Mesjid, gereja atau keramaian.
k. Buat pembagian tugas mahasiswa.
4.4. Pelaksanaan
a. Lakukan penimbangan dengan sistem 5 meja, kegiatan di meja IV yaitu
penyuluhan berdasarkan keadaan BB pada KMS harus dilakukan mahasiswa
dan lakukan secara bergantian diantara mahasiswa. Upayakan di dampingi
kader agar yang bersangkutan dapat menirunya untuk bulan selanjutnya.
b. Penimbangan dilaksanakan oleh mahasiswa didampingi kader. Dilakukan rotasi
antar mahasiswa di setiap meja I sampai Meja IV.
c. Diupayakan melaksanakan PMT setelah selesai penimbangan dan disertai
dengan penyuluhan pada ibu – ibu balita.
4.5. Evaluasi Kegiatan Penimbangan Balita
Mahasiswa melakukan evalusi terhadap proses pelaksanaan penimbangan balita
atau Posyandu. Evaluasi meliputi SKDN dan analisa (K/S, D/S, N/D, N/S), jumlah
balita yang tidak hadir, jumlah balita yang tidak hadir, jumlah balita yang tidak
naik BB nya, status gizi balita, evaluasi PMT.
5. DEMONTRASI PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) PADA BALITA DI POSYANDU
DAN MP-ASI
5.1. Persiapan
1) Mahasiswa bersama kader menentukan jenis PMT untuk balita,
mengutamakan jenis bahan makanan setempat.
2) Merencanakan biaya dan sumbernya
3) Mengumpulkan/ mencari sumber dana
4) Menyiapkan bahan dan alat pengolahan yang diperlukan
5) Menentukan langkah–langkah pengolahan
6) Pembagian tugas mahasiswa
7) Menentukan pengolahan tempat pengolahan
8) Pemberitahuan/ pengumuman/ penyebarluasan informasi
5.2. Pelaksanaan
1) Dilakukan saat pelaksanaan Posyandu
2) Pengolahan PMT dilakukan oleh mahasiswa bersama kader/ ibu PKK/
kelompok ibu-ibu
3) Dimakan secara bersama-sama oleh Balita
4) Sebelum didistribusikan diawali dengan penyuluhan dan cara pengolahan
PMT tersebut.
5.3. Evaluasi
1) Mahasiswa menyusun instrumen evaluasi/ penilaian proses pelaksanaan
PMT meliputi : kesesuaian jenis PMT dengan bahan setempat yang
berlimpah, segi kemudian dalam pengolahan, kemudian mendapatkan bahan,
harga/biaya apakah masih dapat dijangkau kandungan gizi per porsi, jumlah
anak yang mendapat PMT.
10
2) Mahasiswa melakukan evaluasi/ penilaian proses pelaksanaan PMT dengan
menggunakan instrumen evaluasi yang telah dibuat.
11. KEGIATAN LOMBA CERDAS CERMAT PENGETAHUAN GIZI (........ ini tidak dilakukan)
11.1. Tujuan
1) Menumbuhkan motivasi bagi kader, anak sekolah
11.2. Waktu Pelaksanaan
1) Sesuai dengan hasil musyawarah masyarakat desa
2) Sesuai dengan kesepakatan dengan kepala sekolah, para kader
11.3. Sasaran Kegiatan
1) Lomba cerdas cermat pengetahuan gizi antar ibu-ibu antar dusun
2) Lomba Cerdas Cermat Pengetahuan Gizi Antar Kader Gizi
3) Lomba Cerdas Cermat Pengetahuan Gizi Antar Anak Sekolah
4) Lomba Balita Sehat
11.4. Langkah – Langkah Persiapan Operasi Lomba Cerdas Cermat Kader
1) Bicarakan rencana lomba ini dengan Ketua Kader Posyandu yang sudah dilatih
a) Peserta lomba : 3 orang per desa yang direktur dari kader
b) Kontingen : Seluruh kader yang sudah dilatih merangkap sebagai supportif
2) Hubungi camat/kepala desa setempat untuk mencek kemungkinan dukungan fasilitas
tempat penyelenggaraan lomba.
3) Tentukan Pemandu dan Juri
4) Siapakah secara tertulis pertanyaan/soal berkenaan dengan 5 modul dasar UPGK dan
kesehatan : 30 soal dan jawaban.
5) Bicarakan tanggal dan waktu lomba dengan pihak terkait
6) Bicarakan dengan Camat mengani siapa yang perlu diundang misalnya :
a) Kepala Desa dan Ketua PKK Desa Lokasi PKL
b) Instansi Lintas Sektor Kecamatan termasuk Puskesmas
7) Buat perencanaan anggaran Pelaksanaan Lomba yang meliputi :
a) Makanan dan minuman ringan. Bila memungkinkan makan siang bagi yang hadir
b) Pengadaan hadiah juara I, II dan III serta ATK
13
c) Foto dokumentasi dan spanduk
d) Dan lain – lain bila tak terduga
8) Susunan tertib acara pelaksanaan lomba
14
Jumlah
Tahap III
1.
2.
Jumlah
Total Nilai
12. LATIHAN PENYEGAR KADER
12.1. Latar Belakang
Agar Posyandu dapat berjalan dengan baik, mutlak dibutuhkan partisipasi aktif
masyarakat. Salah satu bentuk konkrit partisipasi masyarakat ini, ialah berupa
tersedianya tenaga sukarela yang berasal dari masyarakat setempat. Tenaga sukarela ini
di sebut”KADER GIZI” Kader ini sebelum bertugas terlebih dahulu mendapat latihan
kader gizi.
Seiring dengan perjalanan waktu karena satu dan lain hal, kader yang sudah
dilatih, dilaporkan banyak yang sudah drop out. Keadaan ini akan sangat berpengaruh
pada kurang berfungsinya Posyandu itu sendiri.
Tingginya angka drop out kader, dan kurang mampunya kader dalam
memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu balita membuka peluang bagi perlunya
kegiatan pelatihan kader baru atau penyegaran bagi kader lama agar kegiatan Posyandu
dapat berjalan sebagaimana diharapkan. Peluang inilah yang dapat dimanfaatkan oleh
mahasiswa Semester VI untuk melaksanakan kegiatan Latihan Kader di setiap desa
lokasi PKL MIG. Selain itu hasil pengumpulan data kegiatan UPG, khususnya keberadaan
kader gizi merupakan dasar dilaksanakannya letihan kader atau pelatihan penyegaran
kader.
Agar mahasiswa mampu mengelola penyelenggaraan latihan kader, mereka perlu
dibekali secara khusus sebelum turun ke lapangan.
12.2. Tujuan
12.2.1.Tujuan Umum
Pada saat pelaksanaan PKL MIG di desa, mahasiswa mampu menyelenggarakan
kegiatan Latihan Penyegaran Kader sebagai bekal kader dalam memberikan
penyuluhan di Posyandu.
12.2.2.Tujuan Khusus
Mahasiswa :
1. Terampil mempersiapkan rencana latihan kader
2. Terampil melaksanakan Latihan Kader sesuai rencana
3. Terampil menilai pelaksanaan Latihan Kader
12.3. Bentuk Kegiatan Operasional
Untuk mencapai tujuan khusus di atas kepada mahasiswa perlu diberikan
petunjuk pelaksanaan rinci agar mereka tahu persis apa yang harus dilakukan
secara konkrit dan bagaimana melakukannya.
a. Kegiatan Persiapan
1. Bagi tugas masing – masing anggota kelompok PKL di tiap desa :
1.1. Siapa mempersiapkan modul apa termasuk media yang diperlukan.
Ingat :
Media yang diproduksi sesuai dengan sikon (tempat dan tingkat
pengetahuan sasaran/ calon peserta latihan dan metode yang
dipilih)
Siapkan Satpel untuk setiap modul
15
1.2. Semua anggota kelompok harus mendapat tugas rinci dan bekerja sama
satu sama lain
2. Susun Jadual Latihan Kader, seperti format di bawah ini :
17
Penilaian terhadap kegiatan Latihan Kader ini dapat dilakukan oleh mahasiswa
sendiri dan oleh Pembimbing Tehnis PKL.
1. Penilaian mahasiswa sendiri terhadap keluaran atau output, yang dinilai,
meliputi :
1.1. Selisih persentasi jawaban yang benar dari post dan Pre Test.
Kurang 25% = 56
26 – 50% = 65
51 – 75% = 80
76 – 100% = 100
Contoh :
Jumlah pertanyaan 1 modul = 20 soal
Jawaban yang benar pada Pre Test = 5 atau 25%
Jawaban yang benar pada Post Test = 15 atau 75%
Selisih = 50%
Nilai = 65
Nilai individu dalam kelompok = 65
Nilai Penyaji + 10% = 71.5
1.2. Jumlah peserta yang bertanya :
Tidak ada pertanyaan = 50
1 – 5 orang = 75
Lebih dari 5 orang = 100
Catatan : Nilai individu mahasiswa dari penilaian sendiri ini ialah butir 1.1
dan 1.2 dibagi 2.
1.1. + 1.2.
Nilai : ---------------- = a
2
2. Penilaian Pembimbing Tekhnis terhadap mahasiswa, berkenaan dengan :
2.1.Persiapan penyuluhan atau Satpel sebagai masukan/input meliput aspek :
Tujuan Penyuluhan (TIU dan TIK)
Kesesuaian materi dengan tujuan
Kesesuaian metode yang digunakan
Kesesuaian waktu
Kesesuaian penggunaan AVA/ Media
Catatan :
- Range nilai untuk masing-masing aspek = 50 – 100
- Nilai individu :
Total nilai seluruh aspek
-------------------------------- = b
Jumlah aspek
2.2. Praktek Penyuluhan sebagai proses, meliputi aspek :
Keterampilan membuka
Keterampilan menjelaskan
Keterampilan bertanya
Keterampilan memberi penguatan
Keterampilan menggunakan variasi
Keterampilan menutup
Catatan :
- Range nilai tiap aspek = 50 - 100
18
- Nilai individu : Total nilai seluruh aspek
Jumlah aspek
- Nilai Penyaji : Nilai Individu + 5
2.3. Kemampuan menjawab
Sebutkan langkah-langkah persiapan dalam melakukan lahan kerja
(bobot 60%)
Sebutkan beberapa indikator kebehasilan suatu pelaksanaan latihan kader
(bobot 40%)
Catatan :
Mengajukan kedua pertanyaan ini dapat dilakukan secara tertulis serentak
kepada mahasiswa atau secara lisan satu persatu
Skor masing-amsing pertanyaan = 0 – 100
Nilai akhir : skor x bobot = d
19
2. Melaksanakan penyuluhan gizi dengan menggunakan metoda dan media
yang sesuai dengan sikon.
3. Membuat dan menggunakan instrumen penilaian terhadap suatu
penyuluhan
13.3. Sasaran Penyuluhan Gizi
a. Institusi Pendidikan yaitu murid SD dan SMP atau SMA yang ada di desa
b. Kelompok Masyarakat
13.4. Waktu Pelaksanaan Penyuluhan Gizi
a. Minimal 1 kali untuk setiap kelompok sasaran
b. Sifatnya formal dan non formal
c. Setiap mahasiswa harus pernah minimal satu kali melakukan penyuluhan
13.5. Tempat Pelaksanaan Penyuluhan Gizi
a. Sesuai dengan kesepakatan yang diputuskan pada saat MMD
b. Atau sesuai dengan kesepakatan dengan kelompok sasaran
13.6. Modul Penyuluhan Gizi
a. Pertumbuhan anak
b. Makanan sehat
c. Kurang darah
d. Kesehatan mata
e. Penanggulangan diare
f. GAKI
g. Immunisasi
13.7. Bentuk kegiatan operasional Penyuluhan Gizi
13.7.1. Langkah-langkah persiapan
7.1.1.Tentukan masalah/Topik Penyuluhan Gizi
a. Idealnya, suatu kegiatan penyuluhan sebaiknya mengacu pada masalah
yang ditentukan ditengah-tengah masyarakat. Masalah ini dapat di
identifikasikan dari data dasar yang telah dikumpulkan dari pelaksanaan
PBL – PPG sebelumnya.
b. Perlu diingat dan dicatat bahwa masalah yang di identifikasi dari data yang
ada, lebih merupakan masalah yang dilihat oleh kaca mata orang luar.
Padahal, temuan masalah itu belum tentu merupakan masalah yang dapat
dilihat dan dirasakan masyarakat sehingga tidak menuntut pemecahan
segera. Bila ini yang terjadi misalnya, maka perlu dilakukan suatu strategi
dramatisasi agar masalah yang sebelumnya hanya dirasakan sebagai real
needs, dapat dirubah menjadi felt needs. Dengan demikian kelompok
sasaran penyuluhan diharapkan dapat lebih partisipasi terlibat dalam upaya
pemecahan masalah.
Contoh : Anak balita yang menderita kurang gizi, mungkin dianggap oleh
masyarakat sebagai suatu hal yang biasa, apalagi dalam situasi krismon
seperti sekarang ini. Sebaliknya, dari kaca mata orang lain atau orang luar
jelas bahwa kurang gizi pada usia balita merupakan masalah besar.
Dihadapkan pada masalah besar itu orang terpanggil untuk membantu
masyarakat memecahkan masalahnya melalui serangkaian penyuluhan.
Karena diinstruksikan Kepala Desa, bisa terjadi masyarakat berkumpul
hadir dalam kegiatan penyuluhan yang digelar. Akan tapi, apabila
dramatisasi tidak dilakukan dalam menyampaikan materi penyuluhan,
jangan harap akan terjadi perubahan perilaku. Sebab, kehadiran mereka
20
mendengar penyuluhan belum didasari oleh keinginan kuat untuk
memenuhi kebutuhan yang sifatnya mendesak.
Bagaimana kiat dramatisasi ?
Dalam konteks masalah diatas, dramatisasi yang perlu dipersiapkan ialah sebagai
berikut :
Kemukakan ”bahaya” yang akan dialami seorang anak balita yang menderita
kurang gizi dalam perjalanan hidupnya.
Contoh : - Anak menjadi bodoh disekolah.
- Setelah dewasa kemungkinan besar hanya dapat pekerjaan
sebagai kuli dan tidak dapat membalas budi .
- Cari contoh lain.
Kemukakan kegunaan zat gizi dalam pembentukan sel-sel otak dan lengkapi
dengan ilustrasi pendukung dan pembanding
Contoh : - Lamanya ketajaman sebuah pisau yang terbuat dari besi waja
dan besi biasa.
- Ketahanan lantai yang terbuat dari keramik dan semen biasa.
- Cari contoh lain.
Kemukakan kiat memenuhi gizi disaat krismon.
Contoh : - Memberi ASI lebih lama, karena susu mahal.
- Mengutamakan makanan anak balita
- Memanfaatkan pekarangan dengan tanaman bergizi
- Datang tiap bulan ke Posyandu, karena ada pemberian
makanan tambahan
- Dan lain sebagainya
7.1.2. Tentukan topik/materi penyuluhan sesuai masalah.
a. Materi/topik penyuluhan sudah disiapkan di kampus saat pembekalan
materi. Topik penyuluhan ditentukan berdasarkan masalah yang
ditemukan pada saat PBL – PPG.
7.1.3. Persiapkan materi atau makalah dan media yang diperlukan. Ingat : media
harus sesuai sikon lapangan dan metode. Materi penyuluhan dituangkan
dalam bentuk satuan pelajaran (Satpel).
7.1.4. Adakan pembagian tugas anggota kelompok : siapa, melakukan apa
7.1.5. Jangan lupa mempersiapkan semacam pre test sederhana sesuai modul
terpilih yang dikerjakan secara bersama dalam kelompok.
7.1.6. Tentukan kelompok sasaran : kelompok masyarakat atau ibu – ibu dan atau
muris SD/SMP/SMA
7.1.7. Temui Kepala Desa atau Kepala Sekolah untuk membicarakan :
Kemungkinan tempat yang bisa digunakan untuk penyuluhan
Memilih waktu yang tepat sehingga tidak mengganggu waktu calon
peserta penyuluhan
Kemungkinan bantuan yang bisa diberikan oleh Kepala Desa. Misalnya :
minuman atau makanan kecil untuk keperluan penyuluhan.
Siapa yang perlu diundang hadir pada saat penyuluhan. Sebaiknya TPG
Puskesmas juga diundang.
7.1.8. Buat pemberitahuan kepada calon peserta penyuluhan. Ini dapat dilakukan,
antara lain :
Dari rumah kerumah bila mungkin
21
Melalui kegiatan perkumpulan yang mendahului jadual penyuluhan,
seperti perwiritan maupun kebaktian gereja.
Melalui hari ”H” posyandu
Membuat pemberitahuan tertulis di Balai Desa maupun dirumah Kepala
Dusun/ Lingkungan dan SD setempat.
7.1.9. Jangan lupa memberi tahu jadual penyuluhan kepeda Pembimbing dari
Jurusan Gizi. Informasi ini berguna sebagai bahan pertimbangan bagi
Pembimbing Teknis menghadiri kegiatan di lapangan.
7.1.10. Adakan latihan di pondokan sesama kelompok untuk memantapkan
kemampuan anda.
7.1.11. Survei/ observasi kesiapan tempat penyuluhan.
7.2. Langkah – Langkah Pelaksanaan
1. Bagi calon penyuluh adalah sangat berguna bila telah mengadakan latihan
seperlunya sebelum tampil dalam penyuluhan yang sebenarnya. Ingat untuk
mengoperasionalkan keterampilan menyuluh, tapi jangan kaku.
2. Sekitar 30 menit sebelum jam pelaksanaan, penyuluhan bersama timnya
sebaiknya sudah hadir ditempat yang telah ditetapkan. Ini sangat bermanfaat,
antara lain untuk mencek kesiapan tempat.
3. Sesaat sebelum menyuluh, bila perlu teguk sebotol kratingdaeng atau
sejenisnya untuk meningkatkan stamina dan percaya diri tampil dihadapan
orang banyak.
4. Sebelum penyuluhan dimulai dan peserta sudah hadir, bagikan form pre-test.
Setelah diisi, segera diolah oleh anggota tim yang ditugaskan untuk itu.
5. Tampillah dengan pakaian rapi dan sopan. Hindari assesioris mencolok.
6. Pada saat anda mulai tampil/ berdiri memulai ceramah sambil
menyampaikan kata-kata pembukaan sebagaimana lazimnya, sapu
pandanglah sekilas segenap hadirin. Ini berguna bagi anda untuk
menunjukkan kepada hadirin bahwa anda tampil percaya diri dan sekaligus
juga mencek apakah pandangan segenap hadirin tertuju pada anda.
7. Ketertarikan audence banyak didukung oleh keterampilan anda membuka
atau mengawali ceramah atau penyuluh anda. Untuk menumbuhkan atau
memancing atensi pada awal suatu ceramah, dapat dilakukan dengan
berbagai cara, al :
Melemparkan teka-teki : gajah apa berkaki tiga ?.
Mengemukakan lelucon atau anekdot singkat. Ini bisa diperoleh dari
majalah ”Humor”. Kalau tidak punya, silahkan beli di toko buku.
Misal : Seorang orang tua mewariskan 23 ekor lembu kepada 3 orang anak
yang masing-masing mendapat bagian ½, ⅓, ⅛, dengan catatan, tiap anak
mendapat lembu utuh. Berapa ekor masing-masing anak lembu utuh.
Jawaban : Pinjam 1 ekor lembu punya tetangga sehingga lembu menjadi
24 ekor, kemudian bagilah sesuai bagian masing-masing.
- ½ x 24 = 12 ekor
- ⅓ x 24 = 8 ekor
- ⅛ x 24 = 3 ekor
Jumlah = 23 ekor
- Kemana 1 ekor lagi ? Jawab : Itu kan punya tetangga maka sudah dipulangkan.
8. Hindari penggunaan ”bahasa buku” , bila diperkirakan justru menyulitkan
pendengar. Kata karbohidrat dan lemak misalnya, dapat dianti dengan kata zat
sumber tenaga. Protein diganti dengan zat pembangun. Vitamin tidak usah diganti
22
karena sudah umum didengar masyarakat awam meskipun persepsinya bisa keliru.
Kekeliruan persepsi itu misalnya bisa ditemukan dalam kalimat : ”Bapak ini gemuk
karena makannya bervitamin”. Kata ”mineral” mungkin jarang didengar
masyarakat, kata ini dapat diganti dengan kata zat pengatur.
9. Dalam penyampaian inti materi ceramah anda, gunakanlah strategi dramatisasi dan
ilustrasi seperti yang telah diuraikan di depan.
10. Berbicaralah sekitar 30 – 45 menit mulai dari awal sampai akhir untuk menghindari
kebosanan. Kira-kira 3 – 5 menit Post Test, 20 – 30 menit untuk penyuluhan/
ceramah, 10 – 15 menit tanya jawab dan 5 menit Post Test. Pembatasan waktu ini
bisa relatif dan sangat tergantung pada sejauh mana anda tampil memukau sehingga
hadirin tidak merasa jenuh mendengar ceramah anda. Kalau anda jeli, sebenarnya,
sikap jenuhhadirin dapat anda amati sendiri. Indikasinya : apabila ada 3 orang atau
lebih hadirin tidak bertemu pandang dengan anda pada saat anda sedang berbicara,
ini pertanda awal bahwa pendengar anda mulai bosan. Ingat ini !.
11. Jangan lupa memberi kesempatan bertanya kepada hadirin. Kalau hadirin misalnya
belum menunjukkan keberanian bertanya, anda boleh bertanya kepada hadirin.
Pada tahapan ini, perlu anda ingat : ”Dalam hal menjawab pertanyaan hadirin,
jawablah dengan tepat dan jangan bertele-tele apalagi lari dari jalur. Jawaban
bertele-tele malah bisa membingungkan dan jawaban yang lari dari jalur atau tidak
tepat bisa mengurangi kredibilitas anda. Sebab, siapa tahu si penanya hanya ingin
mencoba anda.
12. Sebelum kegiatan penyuluhan ditutup, jangan lupa membagikan form post-test
kepada hadirin. Pertanda anda berhasil, mestinya pengetahuan hadirin akan
meningkat yang dapat dilihat dari hasil post test yang lebih baik dibandingkan
dengan hasil pre-test.
13. Sebelum situtup, ucapan terima kasih kepada hadirin hadirin atas kehadirannya.
Catatan :
Dalam memberikan penyuluhan pahami dan terapkanlah 7 keterampilan menyuluh:
Keterampilan membuka
Keterampilan menggunakan metode yang tepat
Keterampilan menggunakan media
Penguasaan materi
Keterampilan menjawab pertanyaan
Kemampuan menggunakan waktu
Keterampilan menutup
7.3. Langkah – Langkah Penilaian
Penilaian terhadap keberhasilan kegiatan penyuluhan yang telah dilaksanakan
dapat diperoleh dari :
1. Penilaian oleh mahasiswa sendiri, meliputi :
1.1. Jumlah peserta yang menjawab pertanyaan lisan dengan tepat
Semua jawaban salah atau semua yang ditanya tidak menjawab = 60
Yang menjawab tepat : 1 – 3 orang = 70
Yang menjawab tepat : 4 orang lebih
= 80
Saran : Catatlah pertanyaan lisan yang diajukan, nama peserta yang
ditunjuk menjawab dan jawaban yang diberikan. Masukkan
catatan ini ke dalam laporan pelaksanaan kegiatan.
LAPORAN HASIL
PRAKTEK KERJA LAPANGAN MENEJEMEN PROGRAM INTERVENSI GIZI (PKL-MPIG)
DI DESA ……………………, WILAYAH PUSKESMAS ……………………….,
KECAMATAN …………………………... KABUPATEN/KOTA …………………………………
YANG DILAKSANAKAN TANGGAL : 15-31 MARET 2021
DISUSUN OLEH :
MAHASISWA SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA :
1…………………………………………….. NIM :
2 …………………………………………….. NIM :
3……………………………………………… NIM :
26
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN
JURUSAN GIZI - PROGRAM STUDI
SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
2021
Format lembar persetujuan
PERNYATAAN PERSETUAJUAN
MENGETAHUI
KETUA JURUSAN GIZI
POLTEKES KEMENKES MEDAN
27
DR. OSLIDA MARTONY, SKM, M.KES
NIP. 196403121987031003
BAB I
PENDAHULUAN
(isi ; diambil dari buku pedoman PKL)
A. Latar Belakang
B. Tujuan PKL
1. Tujuan Umum PKL
2. Tjuan Khusus PKL
C. Jadwal Kegiatan PKL
D. Manfaat PKL
BAB II
HASIL PENGUMPULAN DATA
(....... isi diambil HASIL PENGOLAH DATA e-PPGBm dan PIS-PK.........)
A. Masalah Gizi Anak Balita
( isi : prevalensi Status Gizi Anak Balita, dengan berbagai indeks, Lampirkan Hasil
antropometri Balita
B. Masalah Gizi Anak Sekolah
( isi : prevalensi Status Gizi Anak Sekolah, lampirkan hasil antropometri anak
sekolah )
C. Masalah Gizi Wanita Usia Subur
( isi : - prevalensi Status Gizi WUS dengan indeks LILA
- prevalensi statsus gizi WUS dengan indeks IMT
- Lampirkan hasil antropometri WUS
D. Masalah Gizi Ibu Hamil
( isi : - prevalensi Status Gizi Ibu Hamil dengan indeks LILA, lampirkan hasil
antropometri bumil)
E. Masalah Posyandu
( isi : - jumlah posyandu yg aktif, tidak aktif, apakah sudah cukup atau belum analisa
menurut letak dan jumlah balita yg dilayani, perlukah menambah )
- Kelengkapan alat bagaimana, cukup atau tidak, layak pakai atau tidak, dll
- Kelengkapan sarana mis : KMS, Form laporan, Form pencatatan, SKDN, Kapsul
Vit A, Fe, dll
- Stratifikasi Posyandu
- Sistem pelaksanaan Posyandu,
F. Masalah Kader
28
( Isi : - Jumlah kader aktif, tidak aktif, alasan tidak aktif, pernah mendapat pelatihan
kader dlm 1 tahuntgerkahir,
- Apakah kader mekukan penyeibangan dacin,
- apakah kader melakukan penyuluhan/konseling di meja 4
- apakah kader sudah benar mengusi KMS, dll
G. Kadarzi
( isi : hasil kuesioner kadarzi )
BAB III
HASIL PKL DAN PEMBAHASAN
BAB V
MASALAH DAN HAMBATAN
(isi : uraiakan semua masalah dan hambatan dalam pelaksanaan semua kegiatan )
Bab VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan :
Isi : buat kesimpulan dari hasil pengumpulan data dan kegiatan yg dilakukan
30
B. Saran
Isi : buat saran sesuai masalah yg ditemui
31
TATA TERTIB
PKL PROGRAM INTERVENSI GIZI MASYARAKAT
A. Ketentuan Umum
1. Selama praktek mahasiswa harus tinggal di desa
2. Tidak diperkenakan meninggalkan tempat praktek tanpa Ijin Supervisor/Dosen
Pembimbing PKL
3. Selalu menjaga nama baik Almamenter/jurusan Gizi, kelompok dan pemerintah
terhadap masyarakat setempat ataupun masyarakat umum
B. Ketentuan kusus
1) Pakaian dan Tata Rias
Baju Praktek
Wanita :
a) Selama PKL di Desa/Kelurahan diwajibkan memakai baju yang sopan dan
rapih. Setiap kegiatan di wajibkan memakai jaket Almameter
b) Hindari memakai kaos tanpa kerah dan jika menggunakan Rok minimal 3 cm
di bawah lutut
c) Bagi yang memakai tutup kepala diperkenankan memakai celana panjang
dan baju berlengan panjang blus 5 cm di atas lutut
d) Hindari menggunakan celana jeans ketat/blus ketat/pendek yang
memperlihatkan perut
e) Untuk kegiatan-kegiatan resmi misalnya penyuluhan gizi, dll selalu
menggunakan jas almamater
f) Pakaian selama PKL di Puskesmas adalah baju putih dengan jas almamater
Pria :
a) Selama PKL di Desa/Kelurahan di wajibkan memakai baju dan celana sopan.
Jika menggunakan kaos/hem sebaiknya di masukan supaya rapi
b) Hindari memakai jeans ketat
c) Untuk kegiatan-kegiatan resmi misalnya penyuluhan gizi, dll selalu
menggunakan jas almamater
d) Pakaian selama PKL di Puskesmas adalah baju putih, celana putih
dilengkapai dengan jas almamater
2) Sepatu
a) Diwajibkan memakai sepatu hak rendah berwarna netral/sepatu olahraga
32
b) Tidak diperkenankan menggunakan sandal, namun sepatu sandal masih di
tolerir dan menggunakan kaos kaki.
4) Perhiasan
a) Selama praktek hendaknya tidak menggunakan hiasan-hiasan seperti kalung,
hiasan rambut, dsb, yang menyolok
b) Cincin dan anting yang sederhana di perbolehkan
5) Tingkah laku
Selama praktek hendaknya berlaku sopan dan ramah. Upayakan sikap
menghargai selalu ditumbuhkan baik pada saat dirumah kost, sesama teman
supervisor maupun masyarakat.
6) Pembicaraan
a) Keadaan masyarakat / penerimaan masyarakat hanya boleh dibicarakan
sesuai dengan program intervensi
b) Pendapat pribadi mengenai anggota masyarakat,tuan rumah kost, teman,
supervisor hendaknya dihindarkan.
c) Hindari pembicaraan pribadi yang sifatnya gossip
d) Tidak boleh menerima tamu dari luar rumah selama praktek
8) Istirahat
a) Waktu istirahat tidak tercantum dengan resmi disesuaikan dengan kondisi
pedesaan
b) Kegiatan di lapangan sebaiknya didiskusikan dengan pamong desa/sesepu
desa, apakah waktu tersebut layak atau tidak. Demikian pula pada saat
berkunjung sebaiknya waktu istirahat, dll.
33
10) Absensi
a) Setiap mahasiswa diwajibkan mengisi daftar hadir, yang sudah tersedia
b) Apa bila ada anggota kelompok yang sakit harus ada surat dokter, jika lebih
2 hari harus ada persetujuan melalui ketua jurusan gizi atau Penangungjawab
PKL
11) Bila ada hal-hal penting dapat menghubungi dosen pembimbing PKL,
Koordinator/Penanggung Jawab PKL. atau bagian PKL Jurusan Gizi Poltekkes
34