Anda di halaman 1dari 36

PEDOMAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)


BIDANG GIZI MASYARAKAT
“PROGRAM INTERVENSI GIZI MASYARAKAT”

DI
DESA/KELURAHAN

UNTUK
MAHASISWA PROGRAM STUDI
SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
Disusun oleh
TEAM GIZI MASYARAKAT :
1. BERLIN SITANGGANG, SST, M.KES.
2. Dr. HARIPIN TOGAP SINAGA, MCN
3. Dr. TETTY HERTA DOOKSARIBU, MKM
4. URBANUS SIHOTANG, SKM, M.KES
5. LUSYANA GLORIA DOLOKSARIBU, SKM, M.KES
6. Dr.IR. ZURAIDAH NASUTION, M.KES
7. DRA. IDA NURHAYATI, M.KES
8. RIRIS OPPUSUNGGU, S.Pd. M.KES
9. dr. RATNA ZAHARA, M.KES

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEHNIK KESEHATAN MEDAN-JURUSAN GIZI
1
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
2021

2
PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PKL (JUKLAK)
PROGRAM INTERVENSI GIZI MASYARAKAT (PIGM)
DI DESA/KELURAHAN

BAB I.
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peningkatan pelaksanaan kegiatan program bina gizi masyarakat menuntut


peningkatan pengetahuan dan ketrampilan dalam pengenalan masalah gizi dan
penyebab terjadinya masalah gizi serta alternatif cara-cara pemecahan, yang meliputi :
perencanaan, pengolahan teknis dan administrasi serta penilaian program gizi di daerah
pedesaan/ kelurahan.
Pengetahuan dan keterampilan dalam pengenalan masalah gizi dan perencanaan
program intervensi gizi di tingkat desa/ kelurahan merupakan kebutuhan dan bekal
yang sangat penting bagi mahasiswa, sehingga diharapkan dapat mengelola program
bina gizi masyarakat.
Untuk memenuhi tuntutan tersebut mahasiswa Jurusan Gizi Program Studi
Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika wajib melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
Menejeman Program Intervensi Gizi (PKL-MPIG) dalam skala mikro di tingkat desa atau
kelurahan untuk melengkapi pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di kelas.
Dalam Kegiatan PKL ini diawali dengan pengumpulan data dengan survei cepat
untuk mengetahui masalah kesehatan dan gizi serta faktor-faktor penyebabnya sebagai
dasar untuk merencanakan Program Intervensi atau penanggulangan masalah gizi di
tingkat desa/kelurahan bersama masyarakat, pemerintahan desa, PKK, lintas sektor
terkait, tokoh masyarakat dan lainnya dengan mengunakan sumber dana dan sumber
daya / potensi daerah yang ada. Namun karena adanya Pandemi Covid-19 yang melanda
Indonesia sehinga tidak memungkinkan melakukan pengumpulan data seperti yang
dimaksudkan di atas, maka pengolahan dan Analisa data untuk menegahui masalah gizi
dan Kesehatan untuk desa atau kelurahan lokasi PKL-MPIG dilakukan dengan mengolah
data dan menganalisa data e-PPGBM (eloktronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis
Masyarakat) sewaktu PKL MPGM di Puskesmas. Kegiatan intervensi atau
penanggulangan masalah gizi ini dilaksanakan oleh Mahasiswa pada Praktek Kerja
Lapangan (PKL-MPIG)

B. TUJUAN PKL
1. Tujuan Umum
Pada akhir PKL mahasiswa mampu melaksanakan intervensi gizi di tingkat desa/
kelurahan, dengan menggunakan potensi sumber daya yang ada serta
memberdayakan masyarakat setempat.
2. Tujuan Khusus
Pada akhir PKL mahasiswa mampu dan trampil :
1. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data gizi di desa
2. Menetapkan prioritas masalah gizi di desa
3. Menetapkan prioritas intervensi atau penanggulangan masalah gizi di desa

1
4. Mengidentifikasi struktur organisasi, ketenagaan, tugas dan tanggung jawab
masing-masing tenaga di tingkat pemerintah desa.
5. Menjelaskan peran dan fungsi berbagai organisasi non formal di desa/ kelurahan.
6. Melakukan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) dalam rangka persiapan
pelaksanaan kegiatan intervensi gizi.
7. Melatih/ menatar/merepresing kader gizi sebagai pelaksana Posyandu di desa.
8. Melaksanakan penyuluhan gizi pada individu, kelompok maupun massa dengan
berbagai metode.
9. Melaksanakan/ Mendemonstrasikan Tehnologi Tepat Guna di bidang pangan di
desa.
10. Melaksanakan Demontrasi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan Makanan
Pendamping ASI (MP-ASI) untuk bayi dan balita
11. Melaksanakan pembinaan keluarga sadar gizi (Kadarzi).
12. Melaksanakan Penimbangan Balita di Posyandu
13. Malaksanakan Demo Masak Makanan Murah Dan Bergizi
14. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan gizi dalam bentuk pembuatan laporan
gizi dan pembuatan SKDN
15. Melakukan Distribusi Paket Pertolongan Gizi ( MP-ASI, Vitamin A, Tablet Tambah
darah/Fe ) bagi yang belum menerima dengan menyisir ke rumah rumah
16. Melaksanakan dan mengembangkan kegiatan lintas program dan lintas sektoral
dalam intervensi gizi masyarakat desa.
17. Melakukan Pengetesan Garam Beryodium pada Keluaga (jika Iodina tes ada)
18. Menangani/mengolola balita penderita gizi buruk
19. Melaksanakan Lomba aatu Cerdas Cermat
20. Penyuluhan Gizi pada anak sekolah di SD, PAUD, SMP dll.
21. Melaksanakan pameran gizi dan kesehatan
22. Melakukan monitoring-evaluasi kegiatan dan pembinaan usaha perbaikan gizi.
23. Menyusun Laporan Hasil Kegiatan PKL
24. Menyajikan laporan Hasil Kegiatan PKL dan Hasil Penilaian Kegiatan Intervensi
Gizi Masyarakat.

C. KEGIATAN
Guna mencapai tujuan tersebut di atas, kegiatan yang dilakukan adalah seperti di
bawah ini. Kegiatan yang dilaksanakan harus dipadukan atau teritegrasi dengan
kegiatan Upaya Perbaikan Gizi (UPGK) yang dilaksanakan Puskesmas. Kegiatan yang
dilaksanakan selama PKL di desa adalah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan data umum desa : geografis, demografis, dan potensi yang ada di desa
2. Mengumpulkan dan mempelajari struktur organisasi pemerintah tingkat desa/
kelurahan dan lembaga-lembaga.
3. Mengumpulkan dan mempelajari ketenagaan, tugas dan tanggung jawab masing-
masing tenaga tingkat desa/kelurahan.
4. Mempelajari jenis, struktur, peranan dan berbagai kegiatan organisasi formal dan non
formal dalam pelaksanaan kegiatan intervensi gizi masyarakat.
5. Melaksanakan kegiatan MMD.
6. Mempelajari dan melaksanakan program Upaya Program Gizi yang sedang berjalan,
yaitu : pelaksanaan penimbangan, Domontrasi PMT dan MP-ASI pembenahan
administrasi pencatatan dan pelaporan Posyandu, Pembuatan SKDN.
7. Pelaksanaan/ demonstrasi Tehnologi Tepat Guna di bidang pangan.
8. Pembinaan keluarga sadar gizi (Kadarzi).
2
9. Melakukan kegiatan lomba cerdas cermat pengetahuan gizi di sekolah/ kader.
10. Mempelajari tujuan dan jenis-jenis kegiatan terpadu, baik lintas program maupun
lintas sektoral dalam intervensi gizi masyarakat.
11. Mempelajari mekanisme kerja dan evaluasi pelaksanaan kegiatan lintas sektoral dalam
intervensi gizi masyarakat.
12. Melakukan pendekatan dan kerjasama dalam persiapan yang diperlukan untuk
meningkatkan dan mengembangkan pelaksanaan intervensi gizi.
13. Menyusun/ mengembangkan organisasi dan cara pelaksanaan program terpadu bina
gizi masyarakat.
14. Mempelajari dan mengembangkan kegiatan yang perlu dilakukan kader gizi dalam
pelaksanaan program gizi masyarakat.
15. Menyelenggarakan/ melaksanakan pelatihan/ penyegaran kader gizi di desa.
16. Menilai pelaksanaan latihan penyegaran kader gizi
17. Membuat rencana penyuluhan gizi, (materi, tujuan, sasaran, waktu, metode, media)
18. Melaksanakan penyuluhan gizi
19. Mengevaluasi pelaksanaan penyuluhan gizi (alat dan cara evaluasi).
20. Menyusun/ mengembangkan rencana pelaksanaan evaluasi pelaksanaan program
terpadu intervensi gizi masyarakat.
21. Mengembangkan teknologi tepat guna sesuai dengan potensi yang ada di desa/
kelurahan.
22. Mengembangkan cara monitoring, pencatatan dan pelaporan kegiatan serta penilaian
pelaksanaan terpadu bina gizi masyarakat.
23. Ikut kegiatan dalam PMTAS (jika ada).
24. Menyelenggarakan pengumpulan data yang diperlukan untuk evaluasi program
terpadu bina gizi masyarakat.
25. Mengolah, menganalisis dan menginterprestasikan data untuk evaluasi.
26. Menyajikan hasil evaluasi pelaksanaan program terpadu bina gizi masyarakat.
27. Menyusun/ menyajikan laporan hasil dan pelaksanaan program terpadu bina gizi
masyarakat.
28. Melakukan ujian praktek PPK ( penilian pencapaian Kompetensi )
D. WAKTU dan LOKASI PKL
Untuk tahun 2021 PKL-Menejemen Intervensi Gizi (PKLMPIG) di Desa/Keluraha
dilaksanakan tanggal 15-30 Maret 2021 (17 hari). Lokasi PKL-MPIG adalah di Desa atau
Kelurahan dimana masing-masing mahasiswa berdomisili atau beryempat tinggal dalam
hal ini domisili orang tua, hal ini dilakukan karena Pandemi Covid-19 masih belum
mereda. Selama PKL mahasiswa harus tinggal di lokasi bersama masyarakt. Tidak
dibenarkan meninggalkan lokasi tanpa sepengetahuan dan seijin Pembimbing dan
Kepala desa. Lokasi PKLMPIG seperti pada lampiran.
F. PESERTA PKL
Peserta PKL adalah mahasiswa Prodi Sarjana terapan Gizi yang telah memenuhi
syarat :
1. Telah lulus mata kuliah semester I sampai dengan semester VI
2. Telah melaksanakan mata kuliah semester VII
3. Telah menyelesaikan administrasi keuangan
4. Telah menyelesaikan administrasi akademik
5. Telah mengikuti keseluruhan kegiatan pembekalan materi PKL
Jumlah mahasiswa yang mengukuti PKL pada tahun ajaran 2021 sebanyak 87
orang. Daftar nama menurut pembagian lokasi terlampir.

3
G. PEMBIMBING
Pembimbing PKL terdiri dari Dosen dari Institusi dan Pembimbiung dari lahan
PKL yang disebut Clinical Instruktur ( C I ) . Pembimbing lahan PKL Desa adalah Tenaga
Pelaksana Gizi (TPG) Puskesmas atau Pengelola Program Gizi Puskesmas dengan latar
belakang pendidikan gizi minimal berpendidikan D-III dan sudah bekerja minimal 5
tahun.
Dosen Pembimbingan atau Supervisor dari intitusi adalah Dosen dari Jurusan
Gizi yang diberi tugas untuk melaksanakan bimbingan dan penilaian terhadap
mahasiswa PKL.
Syarat-syarat untuk menjadi pembimbing atau supervisor adalah :
1. Pendidikan minimal D3 Gizi atau Strata 1 Gizi
2. Dosen yang telah bekerja di Jurusan Gizi minimal 2 (dua) tahun
3. Memiliki kemauan dan kemampuan dalam kegiatan bimbingan/supervisi
4. Pernah melakukan penentuan status gizi dengan antropometri
5. Pernah melakukan survey konsumsi
6. Pernah melakukan program intervensi gizi di lapangan
7. Pernah mengorganisir Kegiatan PKL
Selain dosen pembimbing, pembimbingan dilapangan juga dibantu oleh
pembimbing dari lahan yang disebut Clinik Instruktur. Staf Puskesmas, Staf Kecamatan
atau aparat pemerintah desa. Pembimbing Lapangan memberikan bimbingan teknis
operasional dan bimbingan non teknis.
Dosen Pembimbing PKL PIGM di Desa/kelurahan tahun 2021 adalah :
1. BERLIN SITANGGANG, SST, M.KES.
2. Dr. HARIPIN TOGAP SINAGA, MCN
3. Dr. TETTY HERTA DOOKSARIBU, MKM
4. URBANUS SIHOTANG, SKM, M.KES
5. LUSYANA GLORIA DOLOKSARIBU, SKM, M.KES
6. Dr.IR. ZURAIDAH NASUTION, M.KES
7. DRA. IDA NURHAYATI, M.KES
8. RIRIS OPPUSUNGGU, S.Pd. M.KES
9. dr. RATNA ZAHARA, M.KES

I. PENILAIAN
Penilaian dilakukan oleh dosen pembimbing dan pembimbing dari lahan / C I
yang telah ditunjuk,. Aspek – aspek yang dinilai yaitu pengetahuan, sikap dan
keterampilan. Penilaian sikap dititik beratkan pada disiplin, tanggung jawab,
kesungguhan dalam tugas, inisiatif, sopan santun dalam kerja sama. Formulir penilaian
terlampir.

J. LAPORAN
Pada akhir kegiatan PKL, mahasiswa wajib menyusun dan menyerahkan laporan
yang telah dibuat oleh mahasiswa PKL. Pada saat di desa laporan sudah harus dibuat
oleh mahasiwa. Laporan harus disetujui oleh pembimbing lapangan (Kepala Desa),
TPG / CI Lahan, Dosen Pembimbing. Laporan kegiatan PKL disajikan di desa lokasi PKL
pada akhir pelaksanaan PKL, dan penyajian hasil PKL diseminarkan di kampus setelah
kegiatan PKL selesai, Format Laporan terlampir.

4
BAB II.
PETUNJUK TEKHNIK KEGIATAN PKL (JUKNIS)
PKL MENEJEMEN PROGRAM INTERVENSI GIZI (PKL-MPIG)
DI DESA ATAU KELURAHAN
------------------------------------------------------------------------------------
A. KEGIATAN PKL
Secara umum kegiatan PKL yang dilakukan di Desa atau di Kelurahan, adalah
sebagai berikut :
1. Perkenalan dengan aparat desa, tokoh masyarakat, kader psyandu, masyarakat,
puskesmas/bidan desa, PKK, lintas sektor/instansi terkait, dan lainnya yang
dianggap terlibat dalam pelaksanaan kegiatan intervensi gizi di desa.
2. Pengumpulan data dasar masalah gizi dan faktor-faktoer penyeban melalui Survei
Cepat dan screning gizi
3. Pengolahan dan analisa data
4. Penetapan masalah kesehatan dan gizi
5. Menetapkan prioritas program intervensi penanggulangan masalah gizi
6. Menyusun bahan MMD
7. Melaksanakan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
8. Menetapkan prioritas intervensi (penanggulangan masalah) gizi di desa
9. Menyusun Rencana Kegiatan Intervensi Gizi (POA) di desa
10. Melaksanakan Kegiatan Intervensi gizi di desa, antara lain :
1) Latihan Penyegaran Kader Posyandu
2) Pembinaan Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi)
3) Demo Tehnologi Tepat Guna (TTG)
4) Penimbangan Bulanan Balita di Posyandu / pelaksanaan Posyandu
 Penimbangan BB anak balita
 Penimbangan BB anak sekolah
 Pengukuran PB/TB anak baita
 Pengukuran TB Anak Sekolah
5) Demontrasi Pembuatan Makanan Tambahan (PMT) pada Balita di Posyandu
6) Pemanfaatan pekarangan / Taman Gizi
7) Lomba-Lomab / Cerdas Cermat pengetahuan kesehatan dan gizi
 Cerdas cermat anak sekolah
 Cerdas cermat kader posyandu
 Lomba Balita Sehat
8) Demo masak
 Makanan sehat murah dan bergizi
 Makanan MP-ASI
 Makanan bekal anak Paud anak sekolah
9) Penyuluhan gizi :
 pada sekolah
 pada remaja
 Pemuda karang taruna, remaja mesjid
 pada ibu balita di posyandu

5
 pada bapak-bapak/ibu-ibu diperwiritan
11. Melaksanakan Pameran Gizi dan Kesehatan
12. Melaksanakan evaluasi kegiatan intervensi gizi
13. Menyusun Laporan Kegiatan PKL dan Hasil Evaluasi Kegiatan Intervensi Gizi
14. Menyajikan Laporan Kegiatan PKL dan Hasil Evaluasi Kegiatan Intervensi Gizi
B. JADUAL KEGIATAN PKL DI DESA
Rencana jadwal pelaksanaan kegiatan selama PKL-MPIG adalah sbagai berikut :
TGL. 15-30 Maret 2021

Hari Tanggal LAMA KEGIATAN


Ke-
Hari ke 15-3-2021 1 hari 1. Perkenalan / pertemuan dengan apparat desa/pertemuan
1 dengan apparat keluarahan
2. Pengumpulan data gambaran umum desa/kelurahan
3. Penjelasan/penyajian masalah gizi dan Kesehatan di
desa/kelurahan hasil pengahan dan Analisa data e-PPGBM atau
data PIS-PK
Hari ke 15-2-2021 3 hari 1. Menyusun Plan Of Action (POA) atau Rencana Kegiatan
2, intervensi
2. Mempersiapkan kebutuhan untuk intervensi gizi (alat, bahan,
materi,media, sarana, prasarana, dll
3. Menyiapkan bahan untuk MMD

Hari ke 3 17-3-2021 Pelaksanaan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)


Hari ke 4 18 – 29 12 hari Melaksanakan kegiatan intervensi penanggulangan masalah gizi
Sampai Maret dan kesehatan, antara lain:
hari ke 2021 1) Pelaksanaan Kegiatan Posyandu/Penimbangan
15 Balita,membantu membuat Balok SKDN, Membantu
membuat laporan penimbangan
2) Latihan penyegaran kader posyandu
3) Penyuluhan gizi pada masyarakat, kelompok
4) Demontrasi Tehnologi Tepat Guna (TTG)
5) Pembinaan Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)
6) Demonstrasi Pembuatan Makanan Mambahan (PMT) pada
Balita
7) Demontrasi Pembuatan MP-ASI pada
8) Demo Masak Menu Makanan Murah Bergizi
9) Mendistribusikan kembali Vitamin A pada Balita dan
Fe/tablet zat besi pada Ibu hamil dan Remaja bagi yang
belum menerima
10) Membantu Penditribusian Biskuit PMT untuk Balita
11) Pembuat percontohan pemanfaat pekarangan /TOGA
Hari ke 30-31 2 hari 1. Pembuatan LaporanPKL
16-17 Maret 2021 2. Penyapan dan penyusunan dokumen kegiatan (materi, foto,
video, dll
3. Persiapan penyajian laporan
4. Penyajian Laporan PKL
5. Penutupan PKL
6. Kembali Kekampus

6
BAB III
PENJELASAN TEKNIS PELAKSANAAN
PROGRAM INTERVENSI GIZI
DI DESA/KELURAHAN
------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Pembukaan PKL DI Tingkat Kecamatan, dan Tingkat Desa/Kelurahan .. tidak
dilakukan tetapi diganti dengan pertemua/perkenalan dengan aparat
desa/kelurahan
Pembukaan atau penerimaan PKL di tingkat kecamatan, dapat dilakukan di Kontor
Camat, atau di Puskesmas. Kemudian dilajutkan Pembukaan PKL di tingkat Desa atau
kelurahan, dengan tujuan mengenal kepala desa dan aparat desa, kepala-kepala
dusun/kepala lingkungan, PKK, tokoh masyarakat, kader kesehatan, aparat kesehatan
tingkat desa, dan lintas sektor yang ada di tingkat desa, lembaga ketahanan desa (LKMD)
dan lemabaga lainnya yang ada di tingkat desa. Dilakukan bertempat di kantor kepala
desa/ di rumah kepala desa. Dilakukan baik secara formil maupun tidak formil
tergantung situasi atau permintaan kepala desa.
Kegitan pembukaan tingkat Kecamatan dan Desa perlu dilakukan untuk mendapat
restu dan dukungan dari pemerintah setempat yaitu Camat, Kepala Desa dan aparat
desa, tokoh masyarakat dan masyarakat dalam pelaksanaan PKL.

2. Pengumpulan Data, Pengolahan Data, Analisa Data ……….. INI TIDAK DILAKUKAN
TETAPI DIGANTI DENGAN PENGOLAHAN DATA SEKUNDER YAITU DATA e-PPGBM dan
data PIS-PK
a) Pengumpulan Data Masalah Gizi dan Kesehatan
 Tujuan : Untuk mengetahui masalah kesehatan khususnya masalah gizi
yang ada di masyarakat desa.
 Kegiatan : Mengolah dan menganalisis data e-PPGBM dan atau data PIS-PK
Khusu untuk Desa/Kelurahan Lokasi PKL-MPIG sewaktu mahasiswa
melaksanakan PKL-MPGM di Puskesmas
 Metode : Mengolah data sekunder.
 Waktu : Sewaktu PKL di Puskesmas
 Sasaran/ sampael : Keluarga yang mempunyai anak balita.
 Jlh sampel/ sasaran : 10 keluarga untuk setiap mahasiswa
 Responden : Ibu balita/ kepala keluarga, atau anggota keluarga
b) Pesiapan yang dilakukan mahasiswa :
1) Lakukan pendataan sasaran
2) Cek perlengkapan kuesioner (jumlah eksemplar, jumlah halaman)
3) Persiapan alat tulis
4) Pembagian sasaran permahasiswa
5) Pendataan sasaran dan alamat
6) Penguasaan kuesioner dengan melakukan latihan berulang – ulang di
pemondokan
7) Diskusi sesama anggota kelompok untuk cara pengisian, cara pengajuan
pertanyaan
8) Cek kesiapan sasaran
9) Pelaksanaan
7
c) Pelaksanaan
1) Lakukan pengumpulan data terhadap 10 keluarga kelompok
sasaran/responden untuk setiap mahasiswa.
2) Atur waktu untuk semua responden agar selesai tepat waktu

d) Pengolahan dan analisa data


a. Editing : Periksa kelengkapan data, apakah semua pertanyaan
sudah
terjawab
b. Coding : Lakukan pemberian kode untuk memudahkan tabulating
c. Skoring : Lakukan pemeriksaan skoring bila diperlukan
d. Tabulating : Buat master tabel, masukkan semua hasil ke master
tabel kemudian buat Dumy Table
e. Analisa data : Univariat (mean, distribusi, frekuensi, SD) Bandingkan
dengan standard atau angka nasional, angka lokal.

e) Identifikasi Masalah
a. Identifikasi masalah gizi yang ada
b. Tentukan prioritas masalah : dengan metode delphy.
f) Penentuan Kegiatan Intervensi / Penanggulangan Masalah
a. Tentukan prioritas kegiatan intervensi/penanggulangan masalah gizi dan
kesehatan yang ditemukan di desa/kel..
b. Susun rencana kegiatan intervensi (POA).
c. POA ini sebagai bahan untuk MMD.

3. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)


3.1. Tujuan Pelaksanaan MMD
a. Agar masyarakat mengetahui masalah kesehatan dan masalah gizi yang ada
di desa.
b. Agar masayarakat tahu akibat atau dampak dari masalah tersebut bila tidak
segera ditanggulangi.
c. Memusyawarahkan program atau kegiatan menanggulangi masalah
tersebut.
d. Menyusun jadual kegiatan pelaksanaan intervensi (POA)
3.2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
MMD dilaksanakan 1hari setelah pengolahan data dasar selesai dan masalah
sudah dirumuskan, kegiatan intervensi sudah disusun serta rencana kegiatan
(POA) interveni sudah disusun. Tempatnya sesuai dengan kesepakatan dengan
kepala desa.
3.3. Pelaksanaan dan Peserta MMD
Pelaksanaan kegiatan MMD adalah Kepala Desa dibntu mahasiswa. Peserta
terdiri dari pengurus LKMD, Kepala Dusun/ lorong, Ketua PKK, Pimpinan dan
Staf Puskesmas, lintas sektor yang ada di desa (PPL Pertania, PPKBD, Bangdes,
Ulama, Diknas, Dosen, dll).
3.4. Langkah – langkah Kegiatan MMD
3.4.1. Persiapan
a) Persiapan bahan yang akan disajikan yaitu prioritas masalah kesehatan dan
gizi, rencana kegiatan intervensi dan rencana kegiatan (POA) , tulis pada
kertas flipchart.

8
b) Tentukan tempat dan waktu (Dibicarakan dengan kepala desa).
c) Inventarisasi peserta yang akan diundang. (Diskusikan dengan kepala desa)
d) Buat surat undangan yang ditanda tangani kepala desa.
e) Persiapan konsumsi
f) Persiapkan bahan yang akan disajikan
g) Susun tertib acara (Diskusikan dengan kepala desa, dosen pembimbing)
h) Persiapkan daftar hadir peserta
i) Memberitahukan /mengundang pembimbing
3.4.2. Pelaksanaan
a) Pembukaan
b) Kata – kata sambutan dari kepala desa
c) Penyajian masalah gizi di desa oleh mahasiswa
d) Penyajian rencana intervensi gizi oleh mahasiswa
e) Tanya jawab, klarifikasi, diskusi
f) Menetapkan calon peserta pelatihan kadar gizi
g) Menetapkan sasaran penyuluhan kesehatan/ gizi
h) Menyusun rencana kerja (POA) kegiatan intervensi gizi : waktu, tempat,
sumber, dana, pelaksanaan
i) Kesimpulan dan saran
3.5. Evaluasi Pelaksanaan MMD
Evaluasi proses pelaksanaan MMD dilakukan oleh mahasiswa. Aspek yang
dinilai meliputi persentasi yang diundang dengan yang hadir, tanya jawab,
kesepakatan yang diambil, waktu dan tempat. Formulir evaluasi dibuat
mahasiswa dengan bimbingan dosen pembimbing. Penilaian dosen
pembimbing terhadap mahasiswa untuk kegiatan MMD adalah penilaian
kelompok dengan menggunakan formulir yang sudah ada.
4. PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU
4.1. Waktu Pelaksanaan
a. Sesuai jadual Posyandu di desa.
b. Bila jadual Posyandu sudah lewat saat mahasiswa di desa, ditentukan tanggal
penimbangan untuk balita yang tidak hadir ke Posyandu bulan lalu. (Ditentukan
bersama kader Posyandu, ibu PKK, Petugas Puskesmas/ bidan desa dan kepala desa).
4.2. Tempat
Diposyandu, atau ditentukan tempat untuk penimbangan ulangan balita yang
tidak hadir bulan yang lalu ke Posyandu.
4.3. Persiapan
a. Cek kesiapan tempat Posyandu
b. Cek alat penimbangan (dacin, sarung timbang, tali)
c. Persiapan kebutuhan yang diperlukan pada Meja I : Buku register/pencatatan balita,
register ibu hamil, KMS baru, secarik kertas berisi nama, tgl lahir, BB, alamat).
d. Persiapan kebutuhan di Meja II Penimbangan : Timbangan dacin lengkap dengan
sarung atau celana timbang, timbangan injak.
e. Persiapkan kebutuhan di Meja III Pencatat : Buku Register Pencatat hasil
penimbangan (R I/ Gizi), kalau tidak ada dibuat sendiri oleh mahasiswa bersama
kader.
f. Persiapkan kebutuhan di Meja IV Penyuluhan : Media Penyuluhan : Food model,
leaflet, poster, kapsul Vit. A, Fe, Iodium, Oralit, Foto copy anjuran/ saran berdasarkan
kenaikan BB pada KMS (lihat buku pegangan kader), bahan makanan segar untuk
penyuluhan, PMT.
9
g. Persiapkan kebutuhan Meja V Pelayanan Kesehatan : Hubungi dan diskusikan dengan
petugas kesehatan.
h. Rencanakan dan persiapkan untuk keperluan PMT.
i. Buat tulisan di atas karton bentuk segitiga bertuliskan : Meja I Pendaftaran, Meja II
Penimbangan, Meja III Pencatatan, Meja IV Penyuluhan, Meja V Pelayanan Kesehatan.
j. Buat pengumuman tanggal Posyandu ? penimbangan balita, tempelkan di tempat
umum Mesjid, gereja atau keramaian.
k. Buat pembagian tugas mahasiswa.
4.4. Pelaksanaan
a. Lakukan penimbangan dengan sistem 5 meja, kegiatan di meja IV yaitu
penyuluhan berdasarkan keadaan BB pada KMS harus dilakukan mahasiswa
dan lakukan secara bergantian diantara mahasiswa. Upayakan di dampingi
kader agar yang bersangkutan dapat menirunya untuk bulan selanjutnya.
b. Penimbangan dilaksanakan oleh mahasiswa didampingi kader. Dilakukan rotasi
antar mahasiswa di setiap meja I sampai Meja IV.
c. Diupayakan melaksanakan PMT setelah selesai penimbangan dan disertai
dengan penyuluhan pada ibu – ibu balita.
4.5. Evaluasi Kegiatan Penimbangan Balita
Mahasiswa melakukan evalusi terhadap proses pelaksanaan penimbangan balita
atau Posyandu. Evaluasi meliputi SKDN dan analisa (K/S, D/S, N/D, N/S), jumlah
balita yang tidak hadir, jumlah balita yang tidak hadir, jumlah balita yang tidak
naik BB nya, status gizi balita, evaluasi PMT.
5. DEMONTRASI PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) PADA BALITA DI POSYANDU
DAN MP-ASI

5.1. Persiapan
1) Mahasiswa bersama kader menentukan jenis PMT untuk balita,
mengutamakan jenis bahan makanan setempat.
2) Merencanakan biaya dan sumbernya
3) Mengumpulkan/ mencari sumber dana
4) Menyiapkan bahan dan alat pengolahan yang diperlukan
5) Menentukan langkah–langkah pengolahan
6) Pembagian tugas mahasiswa
7) Menentukan pengolahan tempat pengolahan
8) Pemberitahuan/ pengumuman/ penyebarluasan informasi
5.2. Pelaksanaan
1) Dilakukan saat pelaksanaan Posyandu
2) Pengolahan PMT dilakukan oleh mahasiswa bersama kader/ ibu PKK/
kelompok ibu-ibu
3) Dimakan secara bersama-sama oleh Balita
4) Sebelum didistribusikan diawali dengan penyuluhan dan cara pengolahan
PMT tersebut.
5.3. Evaluasi
1) Mahasiswa menyusun instrumen evaluasi/ penilaian proses pelaksanaan
PMT meliputi : kesesuaian jenis PMT dengan bahan setempat yang
berlimpah, segi kemudian dalam pengolahan, kemudian mendapatkan bahan,
harga/biaya apakah masih dapat dijangkau kandungan gizi per porsi, jumlah
anak yang mendapat PMT.

10
2) Mahasiswa melakukan evaluasi/ penilaian proses pelaksanaan PMT dengan
menggunakan instrumen evaluasi yang telah dibuat.

6. DEMO MASAK ”MENU MURAH SEHAT DAN BERGIZI”


6.1. Persiapan
1) Mahasiswa bersama kader/ ibu PKK menentukan tempat pelaksanaan
2) Mahasiswa bersama kader/ibu PKK menyusun menu yang akan diolah dengan
menggunakan bahan makanan setempat.
3) Mahasiswa bersama kader/ibu PKK menentukan biaya yang diperlukan dan
sumber biaya
4) Mahasiswa bersama kader/ibu PKK mempersiapkan bahan dan alat pengolahan
yang akan diperlukan
5) Pembagian tugas antar mahasiswa, kade. PKK.
6.2. Pelaksanaan
1) Dilaksanakan di lokasi Posyandu atau saat Posyandu
2) Mahasiswa bersama kader atau ibu PKK melakukan demonstrasi masak di depan
ibu-ibu balita.
3) Catatan : Bila tidak dapat dilaksanakan pada saat posyandu dapat dipilih pada
hari lain misalnya pada hari Minggu atau pada saat pertemuan ibu-ibu.
6.3. Evaluasi
1) Evaluasi proses pelaksanaan kegiatan demo masak dilakukan oleh mahasiswa
2) Mahasiswa menyusun instrumen evaluasi/ penilaian proses pelaksanaan demo
masak meliputi : kemudahan dalam pengolahan, kemudian dalam mendapatkan
bahan, harga terjangkau, kandungan gizi per porsi, harga per porsi.
3) Mahasiswa melakukan evaluasi/penilaian proses pelaksanaan demo masak
dengan menggunakan instrumen yang telah dibuat.

7. PEMBUATAN BALOK SKDN


7.1. Persiapan
1) Menghubungi Puskesmas atau Polindes untuk pengadaan balok SKDN
2) Kalau tidak ada balok SKDN di Puskesmas, menghubungkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten.
3) Kalau tidak ada balok SKDN maka mahasiswa dapat membuat sendiri pada
karton manila.
7.2. Cara Pelaksanaan
1) Dilakukan oleh mahasiswa bersama kader setelah selesai penimbangan
2) Balok SKDN dibuat tahun 2009 dan 2010 bila datanya ada atau sesuai dengan
data yang ada, minimal SKDN pada bulan penimbangan terakhir
3) Dibuat analisa SKDN (D/S, N/S, D/K, N/D) tahun 2009 dan bulan Januari,
Februari dan Maret 2010.
4) Balok SKDN ditempelkan di Posyandu dan Kantor Kepala Desa/ Bidan Desa.
7.3. Penilaian
1) Penilaian kegiatan dilakukan pembimbing dengan menggunakan formulir
terlampir.

8. SWIPPING DISTRIBUSI PAKET PERTOLONGAN GIZI/PPG (VIT. A, ZAT BESI)


8.1. Tujuan
1) Optimalisasi pencapaian target atau cakupan distribusi Vit. A, dan Fe.
8.2. Persiapan
11
1) Menghubungi Puskesmas/ Bidan Desa atau Kader Gizi untuk memperoleh data
siapa-siapa balita yang belum mendapat.
2) Menghubungi Puskesmas/ Bidan Desa untuk pengadaan yang diperlukan
(Vit.A, warna merah dan biru, Fe, dan form pencatatan).
8.3. Pelaksanaan
1) Kunjungan ke rumah (sweeping) saat kadarzi
2) Memberikan kapsul vit. A warna merah pada balita, warna biru untuk bayi, Fe
pada ibu hamil dan menyusui, Kapsul Iodium (sesuai dengan aturan) bagi yang
belum mendapat.
3) Mencatat pemberian pada formulir pencatatan yang sudah dibuat.
4) Melaporkan hasil sweeping distribusi PPG kepada Puskesmas/ bidan desa.
8.4. Evaluasi
1) Mahasiswa melakukan evaluasi terhadap kegiatan ini berdasarkan formulir
yang telah disusun.

9. PENGETESAN GARAM BERYODIUM ......... ini tidak dilakukan


9.1. Tujuan
1) Untuk menilai kadar Iodium garam yang dikonsumsi keluarga
2) Untuk mengetahui jenis merk dagang garam yang banyak dikonsumsi keluarga di
desa.
9.2. Persiapan
1) Pengadaan Iodium test dengan menghubungi Puskesmas atau Polindes, kalau
tidak ada mahasiswa dapat menghubungi Dinas Kesehatan, atau membeli sendiri
di apotik.
2) Formulir pencatatan.
9.3. Pelaksanaan
1) Pengetesan garam beryodium dilakukan pada saat mengumpulkan data atau
survei data.
2) Cara pengetesan : Ambil ½ sdt garam, kemudian teteskan 2 – 3 tetes dengan
iodina test, amati perubahan warna yang terjadi, bila terjadi warna biru
warnanya maka semakin banyak kandungan iodiumnya (berkisar 30 – 40 ppm),
sebaliknya bila tidak terjadi perubahan warna biru maka garam tersebut tidak
mengandung iodium atau bila semakin pucat warna birunya maka kadar
iodiumnya semakin rendah/berkurang artinya tidak sesuai dengan anjuran
Depkes.
3) Catat hasil pengetesan garam tersebut ke dalam formulir yang sudah disediakan
4) Catat merk dagang yang diperiksa tersebut
5) Laporkan hasil test garam beriodium ini kepada Puskesmas/ bidan desa dan
kepala desa.
9.4. Evaluasi
1) Evalusi proses kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa dengan menggunakan
formulir yang telah disediakan.

10. TEKNOLOGI TEPAT GUNA (TPG) DI BIDANG GIZI


10.1. Tujuan
1) Meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengolah bahan makanan
setempat yang melimpah untuk meningkatkan nilai tambah dalam perbaikan gizi
keluarga.
10.2. Persiapan
12
1) Amati bahan makanan setempat yang melimpah (paling banyak)
2) Tentukan jenis TTG yang akan dilaksanakan
3) Tentukan langkah-langkah dan urutan pelaksanaan TTG tersebut
4) Tentukan tempat pelaksanaan, dimusyawarahkan dengan kepala desa dan ibu
PKK
5) Rencanakan biaya, bahan, alat yang diperlukan, dan peserta yang diundang
6) Minta dukungan dana/sarana/prasarana dari Camat, Puskesmas, Kades, LKMD,
Tokoh Masyarakat, Bidan Desa, dll.
7) Lakukan pembagian tugas diantara mahasiswa.
10.3. Pelaksanaan
1) Pembukaan oleh mahasiswa (protokol)
2) Sambutan dari kepala desa atau yang dianggap perlu
3) Penjelasan cara pelaksanaan TTG dari mahasiswa
4) Peragaan / demonstrasi oleh mahasiswa
5) Pengulangan pelaksanaan oleh peserta secara bergantian
6) Mencicipi hasil bersama
7) Penutup
10.4. Evaluasi
1) Evaluasi proses kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa dengan menggunakan
formulir yang telah disediakan

11. KEGIATAN LOMBA CERDAS CERMAT PENGETAHUAN GIZI (........ ini tidak dilakukan)
11.1. Tujuan
1) Menumbuhkan motivasi bagi kader, anak sekolah
11.2. Waktu Pelaksanaan
1) Sesuai dengan hasil musyawarah masyarakat desa
2) Sesuai dengan kesepakatan dengan kepala sekolah, para kader
11.3. Sasaran Kegiatan
1) Lomba cerdas cermat pengetahuan gizi antar ibu-ibu antar dusun
2) Lomba Cerdas Cermat Pengetahuan Gizi Antar Kader Gizi
3) Lomba Cerdas Cermat Pengetahuan Gizi Antar Anak Sekolah
4) Lomba Balita Sehat
11.4. Langkah – Langkah Persiapan Operasi Lomba Cerdas Cermat Kader
1) Bicarakan rencana lomba ini dengan Ketua Kader Posyandu yang sudah dilatih
a) Peserta lomba : 3 orang per desa yang direktur dari kader
b) Kontingen : Seluruh kader yang sudah dilatih merangkap sebagai supportif
2) Hubungi camat/kepala desa setempat untuk mencek kemungkinan dukungan fasilitas
tempat penyelenggaraan lomba.
3) Tentukan Pemandu dan Juri
4) Siapakah secara tertulis pertanyaan/soal berkenaan dengan 5 modul dasar UPGK dan
kesehatan : 30 soal dan jawaban.
5) Bicarakan tanggal dan waktu lomba dengan pihak terkait
6) Bicarakan dengan Camat mengani siapa yang perlu diundang misalnya :
a) Kepala Desa dan Ketua PKK Desa Lokasi PKL
b) Instansi Lintas Sektor Kecamatan termasuk Puskesmas
7) Buat perencanaan anggaran Pelaksanaan Lomba yang meliputi :
a) Makanan dan minuman ringan. Bila memungkinkan makan siang bagi yang hadir
b) Pengadaan hadiah juara I, II dan III serta ATK

13
c) Foto dokumentasi dan spanduk
d) Dan lain – lain bila tak terduga
8) Susunan tertib acara pelaksanaan lomba

11.5. Pelaksanaan Lomba


1. Sebelum acara lomba dimulai, sebaiknya di dahului dengan laporan singkat
pelaksanaan PKL –MIG oleh perwakilan Mahasiswa tiap desa lokasi praktek. Ini
perlu sebagai informasi kepada Camat setempat. Acara ini dimasukkan dalam
tertib acara.
2. Usai acara protokoler dan laporan ini, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan
Lomba Cerdas Cermat dengan tahapan sebagai berikut :
Tahap I
 5 soal yang berbeda untuk tiap desa yang diabil secara acak oleh peserta
 Pemandu membacakan soal untuk peserta tiap desa dan jawabannya dinilai
oleh juri.
 Benar = 100
 Agak benar = 75
 Salah = 0
Tahap II
 3 soal yang berbeda untuk tiap peserta
 Prosedur pengambilan soal dan pemberian nilai sama dengan Tahap I
Tahap III
 Siapkan 2 soal yang berbeda untuk ditanyakan mahasiswa Pemandu kepada
tiap desa peserta.
 Bila pertanyaan tidak bisa dijawab dengan tepat kemudian dilempar kepada
peserta yang berdekatan, demikian seterusnya.
 Bila terdapat nilai sama, adakan undian dengan variasi sebagai berikut :
1. Mengajukan pertanyaan tambahan yang berbeda kepada masing-masing
peserta yang nilainya sama.
2. Mengambil 2 gulungan kertas kecil yang berisi tulisan masing-masing
2.1. Sayalah juara satu
2.2. Sayalah juara dua
3. Dengan menggunakan koin mata uang
11.6. Format Penilaian

Pertanyaan Nilai Perolehan


Desa A Desa B Desa C
Tahap I
1.
2.
3.
Jumlah
Tahap II
1.
2.
3.

14
Jumlah
Tahap III
1.
2.
Jumlah
Total Nilai
12. LATIHAN PENYEGAR KADER
12.1. Latar Belakang
Agar Posyandu dapat berjalan dengan baik, mutlak dibutuhkan partisipasi aktif
masyarakat. Salah satu bentuk konkrit partisipasi masyarakat ini, ialah berupa
tersedianya tenaga sukarela yang berasal dari masyarakat setempat. Tenaga sukarela ini
di sebut”KADER GIZI” Kader ini sebelum bertugas terlebih dahulu mendapat latihan
kader gizi.
Seiring dengan perjalanan waktu karena satu dan lain hal, kader yang sudah
dilatih, dilaporkan banyak yang sudah drop out. Keadaan ini akan sangat berpengaruh
pada kurang berfungsinya Posyandu itu sendiri.
Tingginya angka drop out kader, dan kurang mampunya kader dalam
memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu balita membuka peluang bagi perlunya
kegiatan pelatihan kader baru atau penyegaran bagi kader lama agar kegiatan Posyandu
dapat berjalan sebagaimana diharapkan. Peluang inilah yang dapat dimanfaatkan oleh
mahasiswa Semester VI untuk melaksanakan kegiatan Latihan Kader di setiap desa
lokasi PKL MIG. Selain itu hasil pengumpulan data kegiatan UPG, khususnya keberadaan
kader gizi merupakan dasar dilaksanakannya letihan kader atau pelatihan penyegaran
kader.
Agar mahasiswa mampu mengelola penyelenggaraan latihan kader, mereka perlu
dibekali secara khusus sebelum turun ke lapangan.
12.2. Tujuan
12.2.1.Tujuan Umum
Pada saat pelaksanaan PKL MIG di desa, mahasiswa mampu menyelenggarakan
kegiatan Latihan Penyegaran Kader sebagai bekal kader dalam memberikan
penyuluhan di Posyandu.
12.2.2.Tujuan Khusus
Mahasiswa :
1. Terampil mempersiapkan rencana latihan kader
2. Terampil melaksanakan Latihan Kader sesuai rencana
3. Terampil menilai pelaksanaan Latihan Kader
12.3. Bentuk Kegiatan Operasional
Untuk mencapai tujuan khusus di atas kepada mahasiswa perlu diberikan
petunjuk pelaksanaan rinci agar mereka tahu persis apa yang harus dilakukan
secara konkrit dan bagaimana melakukannya.
a. Kegiatan Persiapan
1. Bagi tugas masing – masing anggota kelompok PKL di tiap desa :
1.1. Siapa mempersiapkan modul apa termasuk media yang diperlukan.
Ingat :
 Media yang diproduksi sesuai dengan sikon (tempat dan tingkat
pengetahuan sasaran/ calon peserta latihan dan metode yang
dipilih)
 Siapkan Satpel untuk setiap modul

15
1.2. Semua anggota kelompok harus mendapat tugas rinci dan bekerja sama
satu sama lain
2. Susun Jadual Latihan Kader, seperti format di bawah ini :

Hari/ Waktu Pokok Bahasan Tujuan Metode AVA Pelatih P.


Tgl Jawab
Pertumbuhan
Anak
Makanan Sehat
Kesehatan Mata
Kurang Darah
Diare

3. Siapa yang akan dilatih ?


 Bicarakan dengan Kepala Desa, Ketua LKMD maupun Ketua PKK setempat.
 Kemukakan kriteria Calon Kader : rela bekerja tanpa mengharapkan
imbalan, tidak merepotkan dari segi waktu, menunjukkan kemauan dan
melek huruf.
 Catatan nama dan alamat calon peserta minimal 5 orang per Posyandu
Catatan : Peluang rekruitmen calon peserta latihan dapat dimanfaatkan momen
Musyawarah Desa.
4. Dimana Latihan Kader dilaksanakan ?
 Tanya Kepala Desa
 Cek tempat itu. Bila ada alternatif memilih, pilihlah tempat yang paling
menguntungkan untuk kegiatan pelatihan.
 Catat hal – hal yang masih akan dibutuhkan lagi dan bicarakan dengan
Kepala Desa atau pihak lain yang mungkin untuk menyediakan kebutuhan
tambahan yang diperlukan di tempat latihan.
 Cek, apakah tempat tersebut dapat menampung peserta latihan kader.
5. Kapan Latihan Kader akan dilaksanakan ?
Sebaiknya dimusyawarahkan dengan calon peserta latihan agar waktu
penyelenggaraan seminimal mungkin mengganggu kegiatan sehari-hari.
Catatan : Musyawarah mengenai waktu penyelenggaraan Latihan Kader ini
dapat dilakukan pada kesempatan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).
6. Siapa yang perlu diundang hadir pada pembukaan latihan kader ?
 Konsultasikan dengan Kepala Desa
 Yang mengundang adalah Kepala Desa
 Bantulah mengedarkan undangan bila diperlukan
Saran :
Undanglah : - Beberapa tokoh masyarakat dan aparat desa setempat
- Pihak Puskesmas, minimal Tenaga Pelaksana Gizi
7. Beritahukan jadual dan tempat latihan kepada calon kader, melalui :
 Pengumuman tertulis di Balai Desa
 Perwiritan maupun Acara Kebaktian
 Kunjungan langsung ke rumah – rumah calon kader
 Tetapkan siapa yang bertugas untuk kegiatan ini
8. Buat perencanaan biaya yang diperlukan
 Pengadaan ATK dan media, dll
16
 Pengadaan snack
 Dokumentasi fotografi (film dan baterai) dan pita rekaman serta lagu pok.
Catatan :
Pengadaan kamera dan tape recorder adalah tanggung jawab mahasiswa
9. Persiapkan tertib acara yang akan dilaksanakan pada saat pembukaan latihan.
Rundingkan dengan teman – teman dan Kepala Desa.
10. Siapkan form Pre Test menyangkut ke 5 modul.
11. Tuangkan semua kegiatan persiapan ini dalam suatu Plan Of Action atau
Rencana Kerja di buat 2 rangkap, satu arsip dan satu dibuat besar ditempel di
tempat pemondokan.
Catatan penting :
 Sebelum hari pelaksanaan, adakan latihan berulang-ulang di tempat
mondok, berpedoman pada 7 keterampilan menyuluh.
 Jangan kaku mengoperasionalkan 7 keterampilan menyuluh itu.
 Persiapkan beberapa joke atau anekdot dalam pembukaan untuk
menimbulkan atensi hadirin. Pembukaan yang menarik perhatian
merupakan langkah awal sukses suatu penyuluhan atau ceramah.
b. Kegiatan Pelaksanaan
1. Pastikan bahwa tempat latihan sudah ready for use
 Mempersiapkan tempat latihan adalah tanggung jawab mahasiswa peserta
PKL
 Permintaan tenaga bantuan dari desa dimungkinkan sepanjang ada hal-hal
yang tidak dapat dilakukan oleh mahasiswa
2. Penceramah dan tim harus hadir di tempat 30 – 20 menit sebelum acara di mulai
3. Putarlah kaset untuk mengusik kebosanan menunggu dan sekaligus mengundang
perhatian masyarakat supaya hadir.
4. Sebelum acara di mulai, bagikan form Pre Test kepada setiap calon kader
berkenaan dengan modul pertama yang akan disajikan.
5. Usai acara pembukaan, sediakan interval waktu sekitar 15 menit untuk penyajian
modul pertama.
6. Laksanakan penyajian modul sesuai satpel selama ± 45 menit dengan rincian sbb
 Pembukaan atau pemanasan ± 5 menit
 Penyampaian materi modul ± 20 menit
 Tanya Jawab ± 20 menit
Ingat :
 Bagi penyaji, tampillah dengan kostum di atas rata-rata teman
 Pandangan harus tetap tertuju pada segenap peserta ketika anda sedang
berbicara
 Hindari secara sengaja melihat jam tangan
 Bila anda betul-betul siap dan menarik perhatian peserta, alokasi waktu
yang tersedia akan terasa kurang.
 Jangan kaku dalam penggunaan waktu maupun dalam
mengoperasionalkan keterampilan menyuluh.
 Materi Tanya-Jawab perlu dicatat untuk kemudian dimasukkan dalam
laporan kegiatan PKL. Untuk melakukan pencatatan ini bukan oleh
Penyaji, tapi salah satu anggota kelompok.
 Jangan lupa mengucapkan terima kasih usai ceramah.
c. Kegiatan Penilaian

17
Penilaian terhadap kegiatan Latihan Kader ini dapat dilakukan oleh mahasiswa
sendiri dan oleh Pembimbing Tehnis PKL.
1. Penilaian mahasiswa sendiri terhadap keluaran atau output, yang dinilai,
meliputi :
1.1. Selisih persentasi jawaban yang benar dari post dan Pre Test.
 Kurang 25% = 56
 26 – 50% = 65
 51 – 75% = 80
 76 – 100% = 100
Contoh :
 Jumlah pertanyaan 1 modul = 20 soal
 Jawaban yang benar pada Pre Test = 5 atau 25%
 Jawaban yang benar pada Post Test = 15 atau 75%
Selisih = 50%
Nilai = 65
 Nilai individu dalam kelompok = 65
 Nilai Penyaji + 10% = 71.5
1.2. Jumlah peserta yang bertanya :
 Tidak ada pertanyaan = 50
 1 – 5 orang = 75
 Lebih dari 5 orang = 100
Catatan : Nilai individu mahasiswa dari penilaian sendiri ini ialah butir 1.1
dan 1.2 dibagi 2.
1.1. + 1.2.
Nilai : ---------------- = a
2
2. Penilaian Pembimbing Tekhnis terhadap mahasiswa, berkenaan dengan :
2.1.Persiapan penyuluhan atau Satpel sebagai masukan/input meliput aspek :
 Tujuan Penyuluhan (TIU dan TIK)
 Kesesuaian materi dengan tujuan
 Kesesuaian metode yang digunakan
 Kesesuaian waktu
 Kesesuaian penggunaan AVA/ Media
Catatan :
- Range nilai untuk masing-masing aspek = 50 – 100
- Nilai individu :
Total nilai seluruh aspek
-------------------------------- = b
Jumlah aspek
2.2. Praktek Penyuluhan sebagai proses, meliputi aspek :
 Keterampilan membuka
 Keterampilan menjelaskan
 Keterampilan bertanya
 Keterampilan memberi penguatan
 Keterampilan menggunakan variasi
 Keterampilan menutup
Catatan :
- Range nilai tiap aspek = 50 - 100
18
- Nilai individu : Total nilai seluruh aspek
Jumlah aspek
- Nilai Penyaji : Nilai Individu + 5
2.3. Kemampuan menjawab
 Sebutkan langkah-langkah persiapan dalam melakukan lahan kerja
(bobot 60%)
 Sebutkan beberapa indikator kebehasilan suatu pelaksanaan latihan kader
(bobot 40%)
Catatan :
 Mengajukan kedua pertanyaan ini dapat dilakukan secara tertulis serentak
kepada mahasiswa atau secara lisan satu persatu
 Skor masing-amsing pertanyaan = 0 – 100
 Nilai akhir : skor x bobot = d

Form Penilaian akhir per mahasiswa dari kagiatan Latihan Kader

NO NAMA MAHASISWA NILAI JUMLAH RATA-RATA


a b C d
1
2
3
4
5
6
7
8

13. PENYULUHAN GIZI


13.1. Latar Belakang Penyuluhan Gizi
Kemampuan keberanian dan keterampilan berbicara lulusan pendidikan tenaga
kesehatan, khususnya tenaga gizi, sangat diperlukan. Mereka diprogramkan siap pakai
sebagai penyuluh di lapangan berhadapan langsung dengan masyarakat.
Secara teoritis dan ditopang oleh praktek penyuluhan di kelas, mahasiswa telah
memperoleh pengetahuan dan pengalaman awal melaksanakan suatu penyuluhan.
Tetapi penyuluhan yang berhadapan langsung dengan masyarakat masih sangat kurang.
Untuk itulah dalam PKL MIG Dasar, masing – masing mahasiswa diwajibkan melakukan
penyuluhan gizi.
Agar pelaksanaan penyuluhan gizi dalam rangka PKL ini dapat terlaksana secara
efisien dan efektif dirasa perlu membekali mahasiswa sedemikian rupa sebelum terjun
ke lapangan.
13.2. Tujuan Penyuluhan Gizi
13.2.1. Tujuan Umum
Pada saat pelaksanaan PKL, mahasiswa mampu merencanakan dan
melaksanakan penyuluhan gizi.
13.2.2. Tujuan Khusus
1. Menyusun langkah-langkah persiapan yang perlu ditempuh untuk
melakukan suatu penyuluhan gizi.

19
2. Melaksanakan penyuluhan gizi dengan menggunakan metoda dan media
yang sesuai dengan sikon.
3. Membuat dan menggunakan instrumen penilaian terhadap suatu
penyuluhan
13.3. Sasaran Penyuluhan Gizi
a. Institusi Pendidikan yaitu murid SD dan SMP atau SMA yang ada di desa
b. Kelompok Masyarakat
13.4. Waktu Pelaksanaan Penyuluhan Gizi
a. Minimal 1 kali untuk setiap kelompok sasaran
b. Sifatnya formal dan non formal
c. Setiap mahasiswa harus pernah minimal satu kali melakukan penyuluhan
13.5. Tempat Pelaksanaan Penyuluhan Gizi
a. Sesuai dengan kesepakatan yang diputuskan pada saat MMD
b. Atau sesuai dengan kesepakatan dengan kelompok sasaran
13.6. Modul Penyuluhan Gizi
a. Pertumbuhan anak
b. Makanan sehat
c. Kurang darah
d. Kesehatan mata
e. Penanggulangan diare
f. GAKI
g. Immunisasi
13.7. Bentuk kegiatan operasional Penyuluhan Gizi
13.7.1. Langkah-langkah persiapan
7.1.1.Tentukan masalah/Topik Penyuluhan Gizi
a. Idealnya, suatu kegiatan penyuluhan sebaiknya mengacu pada masalah
yang ditentukan ditengah-tengah masyarakat. Masalah ini dapat di
identifikasikan dari data dasar yang telah dikumpulkan dari pelaksanaan
PBL – PPG sebelumnya.
b. Perlu diingat dan dicatat bahwa masalah yang di identifikasi dari data yang
ada, lebih merupakan masalah yang dilihat oleh kaca mata orang luar.
Padahal, temuan masalah itu belum tentu merupakan masalah yang dapat
dilihat dan dirasakan masyarakat sehingga tidak menuntut pemecahan
segera. Bila ini yang terjadi misalnya, maka perlu dilakukan suatu strategi
dramatisasi agar masalah yang sebelumnya hanya dirasakan sebagai real
needs, dapat dirubah menjadi felt needs. Dengan demikian kelompok
sasaran penyuluhan diharapkan dapat lebih partisipasi terlibat dalam upaya
pemecahan masalah.
Contoh : Anak balita yang menderita kurang gizi, mungkin dianggap oleh
masyarakat sebagai suatu hal yang biasa, apalagi dalam situasi krismon
seperti sekarang ini. Sebaliknya, dari kaca mata orang lain atau orang luar
jelas bahwa kurang gizi pada usia balita merupakan masalah besar.
Dihadapkan pada masalah besar itu orang terpanggil untuk membantu
masyarakat memecahkan masalahnya melalui serangkaian penyuluhan.
Karena diinstruksikan Kepala Desa, bisa terjadi masyarakat berkumpul
hadir dalam kegiatan penyuluhan yang digelar. Akan tapi, apabila
dramatisasi tidak dilakukan dalam menyampaikan materi penyuluhan,
jangan harap akan terjadi perubahan perilaku. Sebab, kehadiran mereka

20
mendengar penyuluhan belum didasari oleh keinginan kuat untuk
memenuhi kebutuhan yang sifatnya mendesak.
Bagaimana kiat dramatisasi ?
Dalam konteks masalah diatas, dramatisasi yang perlu dipersiapkan ialah sebagai
berikut :
 Kemukakan ”bahaya” yang akan dialami seorang anak balita yang menderita
kurang gizi dalam perjalanan hidupnya.
Contoh : - Anak menjadi bodoh disekolah.
- Setelah dewasa kemungkinan besar hanya dapat pekerjaan
sebagai kuli dan tidak dapat membalas budi .
- Cari contoh lain.
 Kemukakan kegunaan zat gizi dalam pembentukan sel-sel otak dan lengkapi
dengan ilustrasi pendukung dan pembanding
Contoh : - Lamanya ketajaman sebuah pisau yang terbuat dari besi waja
dan besi biasa.
- Ketahanan lantai yang terbuat dari keramik dan semen biasa.
- Cari contoh lain.
 Kemukakan kiat memenuhi gizi disaat krismon.
Contoh : - Memberi ASI lebih lama, karena susu mahal.
- Mengutamakan makanan anak balita
- Memanfaatkan pekarangan dengan tanaman bergizi
- Datang tiap bulan ke Posyandu, karena ada pemberian
makanan tambahan
- Dan lain sebagainya
7.1.2. Tentukan topik/materi penyuluhan sesuai masalah.
a. Materi/topik penyuluhan sudah disiapkan di kampus saat pembekalan
materi. Topik penyuluhan ditentukan berdasarkan masalah yang
ditemukan pada saat PBL – PPG.
7.1.3. Persiapkan materi atau makalah dan media yang diperlukan. Ingat : media
harus sesuai sikon lapangan dan metode. Materi penyuluhan dituangkan
dalam bentuk satuan pelajaran (Satpel).
7.1.4. Adakan pembagian tugas anggota kelompok : siapa, melakukan apa
7.1.5. Jangan lupa mempersiapkan semacam pre test sederhana sesuai modul
terpilih yang dikerjakan secara bersama dalam kelompok.
7.1.6. Tentukan kelompok sasaran : kelompok masyarakat atau ibu – ibu dan atau
muris SD/SMP/SMA
7.1.7. Temui Kepala Desa atau Kepala Sekolah untuk membicarakan :
 Kemungkinan tempat yang bisa digunakan untuk penyuluhan
 Memilih waktu yang tepat sehingga tidak mengganggu waktu calon
peserta penyuluhan
 Kemungkinan bantuan yang bisa diberikan oleh Kepala Desa. Misalnya :
minuman atau makanan kecil untuk keperluan penyuluhan.
 Siapa yang perlu diundang hadir pada saat penyuluhan. Sebaiknya TPG
Puskesmas juga diundang.

7.1.8. Buat pemberitahuan kepada calon peserta penyuluhan. Ini dapat dilakukan,
antara lain :
 Dari rumah kerumah bila mungkin

21
 Melalui kegiatan perkumpulan yang mendahului jadual penyuluhan,
seperti perwiritan maupun kebaktian gereja.
 Melalui hari ”H” posyandu
 Membuat pemberitahuan tertulis di Balai Desa maupun dirumah Kepala
Dusun/ Lingkungan dan SD setempat.
7.1.9. Jangan lupa memberi tahu jadual penyuluhan kepeda Pembimbing dari
Jurusan Gizi. Informasi ini berguna sebagai bahan pertimbangan bagi
Pembimbing Teknis menghadiri kegiatan di lapangan.
7.1.10. Adakan latihan di pondokan sesama kelompok untuk memantapkan
kemampuan anda.
7.1.11. Survei/ observasi kesiapan tempat penyuluhan.
7.2. Langkah – Langkah Pelaksanaan
1. Bagi calon penyuluh adalah sangat berguna bila telah mengadakan latihan
seperlunya sebelum tampil dalam penyuluhan yang sebenarnya. Ingat untuk
mengoperasionalkan keterampilan menyuluh, tapi jangan kaku.
2. Sekitar 30 menit sebelum jam pelaksanaan, penyuluhan bersama timnya
sebaiknya sudah hadir ditempat yang telah ditetapkan. Ini sangat bermanfaat,
antara lain untuk mencek kesiapan tempat.
3. Sesaat sebelum menyuluh, bila perlu teguk sebotol kratingdaeng atau
sejenisnya untuk meningkatkan stamina dan percaya diri tampil dihadapan
orang banyak.
4. Sebelum penyuluhan dimulai dan peserta sudah hadir, bagikan form pre-test.
Setelah diisi, segera diolah oleh anggota tim yang ditugaskan untuk itu.
5. Tampillah dengan pakaian rapi dan sopan. Hindari assesioris mencolok.
6. Pada saat anda mulai tampil/ berdiri memulai ceramah sambil
menyampaikan kata-kata pembukaan sebagaimana lazimnya, sapu
pandanglah sekilas segenap hadirin. Ini berguna bagi anda untuk
menunjukkan kepada hadirin bahwa anda tampil percaya diri dan sekaligus
juga mencek apakah pandangan segenap hadirin tertuju pada anda.
7. Ketertarikan audence banyak didukung oleh keterampilan anda membuka
atau mengawali ceramah atau penyuluh anda. Untuk menumbuhkan atau
memancing atensi pada awal suatu ceramah, dapat dilakukan dengan
berbagai cara, al :
 Melemparkan teka-teki : gajah apa berkaki tiga ?.
 Mengemukakan lelucon atau anekdot singkat. Ini bisa diperoleh dari
majalah ”Humor”. Kalau tidak punya, silahkan beli di toko buku.
Misal : Seorang orang tua mewariskan 23 ekor lembu kepada 3 orang anak
yang masing-masing mendapat bagian ½, ⅓, ⅛, dengan catatan, tiap anak
mendapat lembu utuh. Berapa ekor masing-masing anak lembu utuh.
Jawaban : Pinjam 1 ekor lembu punya tetangga sehingga lembu menjadi
24 ekor, kemudian bagilah sesuai bagian masing-masing.
- ½ x 24 = 12 ekor
- ⅓ x 24 = 8 ekor
- ⅛ x 24 = 3 ekor
Jumlah = 23 ekor
- Kemana 1 ekor lagi ? Jawab : Itu kan punya tetangga maka sudah dipulangkan.
8. Hindari penggunaan ”bahasa buku” , bila diperkirakan justru menyulitkan
pendengar. Kata karbohidrat dan lemak misalnya, dapat dianti dengan kata zat
sumber tenaga. Protein diganti dengan zat pembangun. Vitamin tidak usah diganti
22
karena sudah umum didengar masyarakat awam meskipun persepsinya bisa keliru.
Kekeliruan persepsi itu misalnya bisa ditemukan dalam kalimat : ”Bapak ini gemuk
karena makannya bervitamin”. Kata ”mineral” mungkin jarang didengar
masyarakat, kata ini dapat diganti dengan kata zat pengatur.
9. Dalam penyampaian inti materi ceramah anda, gunakanlah strategi dramatisasi dan
ilustrasi seperti yang telah diuraikan di depan.
10. Berbicaralah sekitar 30 – 45 menit mulai dari awal sampai akhir untuk menghindari
kebosanan. Kira-kira 3 – 5 menit Post Test, 20 – 30 menit untuk penyuluhan/
ceramah, 10 – 15 menit tanya jawab dan 5 menit Post Test. Pembatasan waktu ini
bisa relatif dan sangat tergantung pada sejauh mana anda tampil memukau sehingga
hadirin tidak merasa jenuh mendengar ceramah anda. Kalau anda jeli, sebenarnya,
sikap jenuhhadirin dapat anda amati sendiri. Indikasinya : apabila ada 3 orang atau
lebih hadirin tidak bertemu pandang dengan anda pada saat anda sedang berbicara,
ini pertanda awal bahwa pendengar anda mulai bosan. Ingat ini !.
11. Jangan lupa memberi kesempatan bertanya kepada hadirin. Kalau hadirin misalnya
belum menunjukkan keberanian bertanya, anda boleh bertanya kepada hadirin.
Pada tahapan ini, perlu anda ingat : ”Dalam hal menjawab pertanyaan hadirin,
jawablah dengan tepat dan jangan bertele-tele apalagi lari dari jalur. Jawaban
bertele-tele malah bisa membingungkan dan jawaban yang lari dari jalur atau tidak
tepat bisa mengurangi kredibilitas anda. Sebab, siapa tahu si penanya hanya ingin
mencoba anda.
12. Sebelum kegiatan penyuluhan ditutup, jangan lupa membagikan form post-test
kepada hadirin. Pertanda anda berhasil, mestinya pengetahuan hadirin akan
meningkat yang dapat dilihat dari hasil post test yang lebih baik dibandingkan
dengan hasil pre-test.
13. Sebelum situtup, ucapan terima kasih kepada hadirin hadirin atas kehadirannya.
Catatan :
Dalam memberikan penyuluhan pahami dan terapkanlah 7 keterampilan menyuluh:
 Keterampilan membuka
 Keterampilan menggunakan metode yang tepat
 Keterampilan menggunakan media
 Penguasaan materi
 Keterampilan menjawab pertanyaan
 Kemampuan menggunakan waktu
 Keterampilan menutup
7.3. Langkah – Langkah Penilaian
Penilaian terhadap keberhasilan kegiatan penyuluhan yang telah dilaksanakan
dapat diperoleh dari :
1. Penilaian oleh mahasiswa sendiri, meliputi :
1.1. Jumlah peserta yang menjawab pertanyaan lisan dengan tepat
 Semua jawaban salah atau semua yang ditanya tidak menjawab = 60
 Yang menjawab tepat : 1 – 3 orang = 70
 Yang menjawab tepat : 4 orang lebih
= 80
Saran : Catatlah pertanyaan lisan yang diajukan, nama peserta yang
ditunjuk menjawab dan jawaban yang diberikan. Masukkan
catatan ini ke dalam laporan pelaksanaan kegiatan.

1.2. Jumlah peserta yang bertanya


23
 Tidak ada yang bertanya = 60
 Yang menjawab tepat : 1 – 3 orang = 70
 Yang menjawab tepat : 4 orang lebih = 80
Saran : Catatlah nama, pertanyaan yang diajukan dan jawaban yang
anda berikan. Catatan ini dimaksudkan ke dalam laporan
pelaksanaan kegiatan.
1.3. Hasil Pre Test dan Post Test
 Hitung selisih skor pre dan post test, lalu konversikan ke dalam
presentase.
Contoh : skore post test =x
skore pre test =y
skor tertinggi =z
x - y
presentase hasil = -------------- x 100% = N
z
 Ketentuan pemberian nilai
Bila N = 75% atau lebih = 80
Bila N = 50 – 74% = 70
Bila N = < 50% = 60
1.1 + 1.2 + 1.3
Catatan : Nilai Individu = ----------------------
3
Nilai penyaji = Nilai Individu + 5
14. PEMBINAAN KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI)
14.1. Latar Belakang
Pembinaan keluarga sadar gizi yang dilakukan mahasiswa pada keluarga yang
bayi/balitanya berada pada status gizi buruk, atau kalau status gizi buruk tidak ada,
maka diambil keluarga yang status gizi balitanya kurang. Serta ibu hamil yang punya
resiko KEK (kurang Energi Kronis) yaitu LILA < 23.5 cm.
14.2. Tujuan
- Umum : Meningkatkan kesadaran keluarga dibidang gizi
- Khusus : Setelah pembinaan keluarga selesai dilaksanakan, diharapkan :
1. Meningkatkan pengetahuan gizi ibu tentang 5 modul dasar
pengetahuan gizi.
2. Keluarga/ibu balita terampil menyusun dan mengolah menu seimbang
murah dan bergizi untuk keluarga.
3. Keluarga/ibu balita memahami manfaat KMS
4. Balita yang belum mendapat kapsul Vit. A dan ibu hamil yang belum
mendapat tablet Fe dan terlayani.
14.3. Sasaran
Keluarga yang mempunyai bayi/balita dengan status gizi buruk dan atau kurang lima
(5) keluarga setiap mahasiswa, yaitu Keluarga yang dijadikan responden pada saat
pengumpulan data dasar/survei anda.
14.4. Lamanya Pembinaan KADARZI
Kunjungan pembinaan ke rumah dilakukan minimal 3 kali dengan waktu 2 – 3
jam setiap kali kunjungan. Jadual disesuaikan dengan keadaan keluarga.
14.5. Langkah-langkah Persiapan KADARZI
a. Persiapan kemampuan intelektual mahasiswa dalam menguasai materi atau topik
pembinaan yang akan diberikan (sesuai dengan TIK a, b dan c di atas).
24
Baca dan pelajari Buku Pedoman Kader, Buku Pedoman atau Petunjuk
Penanggulangan Balita Gizi Buruk di Puskesmas dan Keluarga.
b. Menentukan jadual pembinaan
Lakukan pendekatan awal untuk memberitahu keluarga dan mendapat
persetujuan serta kesepakatan jadual atau waktu kunjungan pembinaan yang
akan dilakukan. Pertimbangan agar tidak bersamaan waktunya dengan keluarga
lain.
c. Persiapkan Materi Pembinaan
Agar di atur satu topik/materi setiap kali kunjungan. Dipersiapkan garis besar
pokok yang akan disampaikan setiap kali kunjungan.
d. Media/ Alat Peraga
Persiapkan media/alat peraga yang diperlukan sesuai materi/topik yang akan
disampaikan pada saat pembinaan keluarga antara lain : KMS, contoh menu
balita KKP berat/balita gizi buruk, contoh formulir rujukan balita gizi buruk ke
puskesmas, contoh menu murah dan bergizi (menu Krismon), Foster, Leaflet
model, dll).
14,6. Pelaksanaan KADARZI
a. Lakukan sesuai jadual yang disepakati dengan keluarga
b. Jaga sopan santun dan tata krama, adat istiadat setempat
c. Usahakan semua anggota keluarga dapat mendengar atau terlibat termasuk
kepala keluarga.
d. Perhatikanlah lamanya waktu pembinaan, bila sudah ada tanda-tanda kebosanan,
pembinaan dapat dihentikan, dan sepaktilah untuk dilanjutkan di hari berikutnya
e. Jangan memberi janji atau harapan yang muluk-muluk
f. Bila ada pertanyaan upayakanlah menjawab dengan benar dan singkat, kalau ada
jaeaban yang tidak bisa anda jawab agar anda berterus terang atau minta anda
mencari jawabannya dan akan dijelaskan pada waktu berikutnya.
14.7. Pencatatan dan Pelaporan KADARZI
a. Buat Buku Catatan Pembinaan Kadarzi (tiap mahasiswa 1 buku)
b. Dalam Buku Catatan Pembinaan Kadarzi agar dicatat antara lain :
Identitas keluarga binaan, tanggal kunjungan, kunjungan ke berapa, topik materi
yang disampaikan, alat bantu/media yang digunakan, waktu yang digunakan per
kali kunjungan, status gizi keluarga, pertanyaan yang diajukan keluarga,jawaban
yang diberikan, masalah atau hambatan yang dialami. Pembimbing akan
mengecek pelaksanaan kegiatan Kadar secara acak pada keluarga apakah
mahasiswa benar melakukan kegiatan Kadarzi tersebut.
c. Pelaporan hasil dari kegiatan Kadarzi, dibuat laporan kelompok (rekapitulasi
dari masing-masing anggota kelompok).
Bab I : Latar belakang, tujuan, bentuk kegiatan
Bab II : Status gizi keluarga
Bab III : Identitas keluarga, tanggal kunjungan, frekuensi kunjungan,
waktu per kali kunjungan, materi/topik bahasan, alat
bantu/media yang digunakan, pertanyaan yang diajukan
keluarga, jawaban yang diberikan, masalah atau hambatan yang
dialami, respon keluarga.
Bab IV : Kesimpulan dan saran
14.8. Evaluasi Kegiatan Kadarzi
Mahasiswa melakukan evaluasi proses pelaksanaan kegiatan kadarzi adalah
dengan menggunakan formulir penilaian yang sudah disiapkan.
25
15. PEMBUATAN LAPORAN PKL
1) Laporan kegiatan PKL, menggunakan format laporan yang telah disediakan
2) Laporan hasil kegiatan kadarzi, masing-masing mahasiswa membuat laporan,
kemudian dibuat laporan kelompok yang meruapakan rekapitualsi dari semua
mahasiswa di masing-masing kelompok.
16. PENYELESAIAN LAPORAN PKL
1) Semua laporan sudah selesai dikerjakan di desa
2) Laporan kegiatan PKL harus mendapat persetujuan/ ditanda tangani kepala desa
(distempel) dan dosen pembimbing.
3) Laporan individu dan catatan harian, catatan Kadarzi ditandatangani dosen
pembimbing.
4) Mahasiswa tidak boleh meninggalkan desa sebelum laporan selesai dan ditanda
tangani oleh yang disebutkan diatas.
5) Format Laporan, lihat format dibawah ini
6) Dibuat format persetujuan, yang ditandatangani oleh Kepala Desa dan Pembimbing.
lihat formatnya di bawah ini

CONTOH : Sampul Luar

LAPORAN HASIL
PRAKTEK KERJA LAPANGAN MENEJEMEN PROGRAM INTERVENSI GIZI (PKL-MPIG)
DI DESA ……………………, WILAYAH PUSKESMAS ……………………….,
KECAMATAN …………………………... KABUPATEN/KOTA …………………………………
YANG DILAKSANAKAN TANGGAL : 15-31 MARET 2021

DISUSUN OLEH :
MAHASISWA SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA :

1…………………………………………….. NIM :
2 …………………………………………….. NIM :
3……………………………………………… NIM :

26
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN
JURUSAN GIZI - PROGRAM STUDI
SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
2021
Format lembar persetujuan

PERNYATAAN PERSETUAJUAN

LAPORAN HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN MENEJEMEN PROGRAM INTERVENSI


GIZI (PKL-MPIG ) DI DESA .......................
PUSKESMAS ....................KECAMATAN ........................ KAB/KOT . ……………………….,…. YANG
DILAKSANAKAN TANGGAL 15-31 MARET 2021

TELAH MENDAPAT PERSETUJUAN DARI :

DOSEN PEMBIMBING , CI/PEMBIMBING PUSKESMAS KEPALA DESA/LURAH

cap stemel cap stempel

( .......................................,,,,. ) ( ...................................................) ( .............................................)


NIP NIP NIP

MENGETAHUI
KETUA JURUSAN GIZI
POLTEKES KEMENKES MEDAN

27
DR. OSLIDA MARTONY, SKM, M.KES
NIP. 196403121987031003

Format Laporan PKL

BAB I
PENDAHULUAN
(isi ; diambil dari buku pedoman PKL)
A. Latar Belakang
B. Tujuan PKL
1. Tujuan Umum PKL
2. Tjuan Khusus PKL
C. Jadwal Kegiatan PKL
D. Manfaat PKL
BAB II
HASIL PENGUMPULAN DATA
(....... isi diambil HASIL PENGOLAH DATA e-PPGBm dan PIS-PK.........)
A. Masalah Gizi Anak Balita
( isi : prevalensi Status Gizi Anak Balita, dengan berbagai indeks, Lampirkan Hasil
antropometri Balita
B. Masalah Gizi Anak Sekolah
( isi : prevalensi Status Gizi Anak Sekolah, lampirkan hasil antropometri anak
sekolah )
C. Masalah Gizi Wanita Usia Subur
( isi : - prevalensi Status Gizi WUS dengan indeks LILA
- prevalensi statsus gizi WUS dengan indeks IMT
- Lampirkan hasil antropometri WUS
D. Masalah Gizi Ibu Hamil
( isi : - prevalensi Status Gizi Ibu Hamil dengan indeks LILA, lampirkan hasil
antropometri bumil)
E. Masalah Posyandu
( isi : - jumlah posyandu yg aktif, tidak aktif, apakah sudah cukup atau belum analisa
menurut letak dan jumlah balita yg dilayani, perlukah menambah )
- Kelengkapan alat bagaimana, cukup atau tidak, layak pakai atau tidak, dll
- Kelengkapan sarana mis : KMS, Form laporan, Form pencatatan, SKDN, Kapsul
Vit A, Fe, dll
- Stratifikasi Posyandu
- Sistem pelaksanaan Posyandu,
F. Masalah Kader
28
( Isi : - Jumlah kader aktif, tidak aktif, alasan tidak aktif, pernah mendapat pelatihan
kader dlm 1 tahuntgerkahir,
- Apakah kader mekukan penyeibangan dacin,
- apakah kader melakukan penyuluhan/konseling di meja 4
- apakah kader sudah benar mengusi KMS, dll
G. Kadarzi
( isi : hasil kuesioner kadarzi )

BAB III
HASIL PKL DAN PEMBAHASAN

A. Musyawarah Masyarakat Desa ( MMD)


( Isi :
a. apa yg melatarbelakngai pelaksanaan kegiatan ini
- Kapan, dimana dilakukan, siapa saja yang diundang, siapa dan berap yg hadir,
apa kesepakatan/keputusan yg diambil, apa masalah yg disampaikan, susunan
acara, apa masalah/hambatan nyg ditemui dalam pelaksanaan MMD, lapirkan
Form Surat undangan, daftar yg diundang, susunan acara, daftar hadir peserta
MMD, POA )
B. Posyandu
( Isi, : - apa yg melatarbelakngai pelaksanaan kegiatan ini
- kapan dilakukan, dimana, bagaimana cara pelaksanaannya, berap yg di timbang,
berapa yang naik, berapa yang tidak naik timbangannya (SKDN)ada tidak
peningkatan jumlah yg ditimbang dibanding bulan lalu, buat 1 tahun atau 6
bulan yang lalu sampai SKDN bulan terakhir, lampirkan SKDN, Nama balita yg
ditimbang, BB nya. Tgl lahir, dan Jenis Kelamin )
C. Latihan Penyegaran Kader
( Isi : -- apa yg melatarbelakngai pelaksanaan kegiatan ini
- kapan dilakukan, dimana, berapa lama, bagaigaman metode/sisteim
pelaksanaanya, berapa peserta yg dilatih, apa saja kendala/hambatan dlm
pelaksanaan, siapa nara sumber/pelatih, dll )
D. Penyluhan Gizi
( Isi : - apa yg melatarbelakngai pelaksanaan kegiatan ini
- diuraikan menurut jenis sasaran , berapa kali dilakukan penyuluhan, kapan
saja, dimana, siapa saja sasarannya, apa saja materi penyuluhan, apa
kendala dalam penyuluhan, lampirkan proposal penyuluhan, jadwal
penyuluhan, daftar hadir peserta penyuluhan )
E. Tehnologi Tepat Guna ( TTG )
(Isi : - apa yg melatarbelakngi pelaksanaan kegiatan ini
- kapan dilakukan, dimana dilakukan, apa materinya, dari mana bahan dan
dananya, berapa peserta yang hadir, apa kendalanya, lampirkan Resep,
daftar hadir yg menghadiri TTG)
F. Pendistribusian Vit A, dab Fe
( Isi : - apa yg melatarbelakangi kegiatan ini dilaksanakan, lampirkan daftar nama
yg diberi Vit.A
29
- berapa yg didistribusikan Vit A dan Fe, lampirkan daftar nama yg diberi Fe
G. Pengetesan Garam Konsumsi Rumah Tangga
( Isi : - apa yg melatar belakangi kegiatan ini, bera persen garam konsumsi
keluarga yg sudah mengandung yodium, jenis garam yg dikonsumsi apa
garam halus atau garam kasar, lampirkan Daftar Nama keluarga yg
diperiksa garamnya merk dan hasilnya )
H. Lomba Cerdas Cermat
( Isi : Kapan dilakukan, dimana, siapa peserta, dari mana hadiahnya, siapa juri,
lampirkan Proposal Lomaba Cerdas Cermat, Hasil penilaian dan Juara )
I. Kegiatan linnya
( Buat sesuai kegiatan tambahan lainnya yg dilakukan selama di desa, mis
gotong royong, ddl)
BAB IV
EVALUASI KEGIATAN ........... INI TIDAK USAH DI BUAT

(Isi : uraikan hasil evaluasi kegiatan untuk semua kegiatan )


A. Musyawarah Masyarakat Desa ( MMD)
Isi - Instrumen evaluasi (apa saja yg dievaluasi)
- hasil evaluasi bagaimana
B. Posyandu
Isi - Instrumen evaluasi (apa saja yg dievaluasi)
- hasil evaluasi bagaimana
C. Latihan Penyegaran Kader
Isi - Instrumen evaluasi (apa saja yg dievaluasi)
- hasil evaluasi bagaimana
D. Penyluhan Gizi
Isi - Instrumen evaluasi (apa saja yg dievaluasi)
- hasil evaluasi bagaimana
E. Tehnologi Tepat Guna ( TTG )
Isi - Instrumen evaluasi (apa saja yg dievaluasi)
- hasil evaluasi bagaimana
F. Pendistribusian Vit A, dab Fe
Isi - Instrumen evaluasi (apa saja yg dievaluasi)
- hasil evaluasi bagaimana
G. Pengetesan Garam Konsumsi Rumah Tangga
Isi - Instrumen evaluasi (apa saja yg dievaluasi)
- hasil evaluasi bagaimana
H. Lomba Cerdas Cermat
Isi - Instrumen evaluasi (apa saja yg dievaluasi)
- hasil evaluasi bagaimana

BAB V
MASALAH DAN HAMBATAN
(isi : uraiakan semua masalah dan hambatan dalam pelaksanaan semua kegiatan )

Bab VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan :
Isi : buat kesimpulan dari hasil pengumpulan data dan kegiatan yg dilakukan
30
B. Saran
Isi : buat saran sesuai masalah yg ditemui

LAMPIRAN : 1. Jadwal Kegiatan


2. Data hasil antropometri Balita
3. Data hasil antropometri Anak Sekolah
4. Data antropometri WUS
5. Masalah yg disampaikan saat MMD (bahan MMD)
6. Undangan MMD
7. Daftar Hadir MMD
8. Susunan Acara MMD
9. POA
10. SKDN
11. Daftar Nama Balita yg ditimbang di Posyandu
12. Proposal Latihan Penyegaran Kader
13. Jadwal Latihan Kader
14. Daftar hadir kader
15. Proposal Penyuluhan Gizi
16. Jadwal Penyuluhan
17. Daftar hadir peserta penyuluhan
18. Resep TTG
19. Daftar hadir peserta TTG
20. Daftar nama balita yg diberi kapsul Vit A
21, Daftar Nama Bumil yg diberi Fe
22. Daftar nama keluarga yg diperiksa garamnya
23. Daftar Nama Peserta, Hasil Penilaian dan Juara Lomba Cerdas
Cermat

31
TATA TERTIB
PKL PROGRAM INTERVENSI GIZI MASYARAKAT

A. Ketentuan Umum
1. Selama praktek mahasiswa harus tinggal di desa
2. Tidak diperkenakan meninggalkan tempat praktek tanpa Ijin Supervisor/Dosen
Pembimbing PKL
3. Selalu menjaga nama baik Almamenter/jurusan Gizi, kelompok dan pemerintah
terhadap masyarakat setempat ataupun masyarakat umum
B. Ketentuan kusus
1) Pakaian dan Tata Rias
Baju Praktek
Wanita :
a) Selama PKL di Desa/Kelurahan diwajibkan memakai baju yang sopan dan
rapih. Setiap kegiatan di wajibkan memakai jaket Almameter
b) Hindari memakai kaos tanpa kerah dan jika menggunakan Rok minimal 3 cm
di bawah lutut
c) Bagi yang memakai tutup kepala diperkenankan memakai celana panjang
dan baju berlengan panjang blus 5 cm di atas lutut
d) Hindari menggunakan celana jeans ketat/blus ketat/pendek yang
memperlihatkan perut
e) Untuk kegiatan-kegiatan resmi misalnya penyuluhan gizi, dll selalu
menggunakan jas almamater
f) Pakaian selama PKL di Puskesmas adalah baju putih dengan jas almamater
Pria :
a) Selama PKL di Desa/Kelurahan di wajibkan memakai baju dan celana sopan.
Jika menggunakan kaos/hem sebaiknya di masukan supaya rapi
b) Hindari memakai jeans ketat
c) Untuk kegiatan-kegiatan resmi misalnya penyuluhan gizi, dll selalu
menggunakan jas almamater
d) Pakaian selama PKL di Puskesmas adalah baju putih, celana putih
dilengkapai dengan jas almamater

2) Sepatu
a) Diwajibkan memakai sepatu hak rendah berwarna netral/sepatu olahraga

32
b) Tidak diperkenankan menggunakan sandal, namun sepatu sandal masih di
tolerir dan menggunakan kaos kaki.

3) Rias Muka dan Rambut


a) Hendaknya dilakukan secara sederhana dan sopan
b) Warna yang menyolok di hindarkan
c) Rambut di pelihara dengan rapih dipotong pendek atau sanggul
d) Bagi yang memakai tutup kepala, hendaknya memakai tutup yang menjurai
tidak melebihi bahu

4) Perhiasan
a) Selama praktek hendaknya tidak menggunakan hiasan-hiasan seperti kalung,
hiasan rambut, dsb, yang menyolok
b) Cincin dan anting yang sederhana di perbolehkan
5) Tingkah laku
Selama praktek hendaknya berlaku sopan dan ramah. Upayakan sikap
menghargai selalu ditumbuhkan baik pada saat dirumah kost, sesama teman
supervisor maupun masyarakat.

6) Pembicaraan
a) Keadaan masyarakat / penerimaan masyarakat hanya boleh dibicarakan
sesuai dengan program intervensi
b) Pendapat pribadi mengenai anggota masyarakat,tuan rumah kost, teman,
supervisor hendaknya dihindarkan.
c) Hindari pembicaraan pribadi yang sifatnya gossip
d) Tidak boleh menerima tamu dari luar rumah selama praktek

7) Makan dan Minum


a) Bagi mahasiswa yang makan dan minum disediakan oleh tuan rumah / ibu
kost sebaiknya perasaan tahu diri dan menghargai selalu ada. Misalnya
membantu membereskan dan mencuci piring dan lain-lain. Untuk membantu
bagaimana sikap anda agar anda berlaku bijak, cobalah bercermin diri dan
tempatkan diri anda seandainya anda jadi mereka.
b) Bagi mahasiswa yang masak sendiri, bagilah tugas dan pekerjaan serata
mungkin. Misalkan anda mendapat giliran memasak, tetapi pada saat yang
bersamaan harus mengumpulkan data atau melakukan penyuluhan, anda
harus diskusikan pada kelompok.

8) Istirahat
a) Waktu istirahat tidak tercantum dengan resmi disesuaikan dengan kondisi
pedesaan
b) Kegiatan di lapangan sebaiknya didiskusikan dengan pamong desa/sesepu
desa, apakah waktu tersebut layak atau tidak. Demikian pula pada saat
berkunjung sebaiknya waktu istirahat, dll.

9) Perlengkapan yang diperlukan


Setiap mahasiswa sebaiknya diwajibkan membawa perlengkapan pribadi
termaksud obat pribadi. Perlengkapan lain yang perlu dibawa antara lain payung,
senter dan jas hujan.

33
10) Absensi
a) Setiap mahasiswa diwajibkan mengisi daftar hadir, yang sudah tersedia
b) Apa bila ada anggota kelompok yang sakit harus ada surat dokter, jika lebih
2 hari harus ada persetujuan melalui ketua jurusan gizi atau Penangungjawab
PKL

11) Bila ada hal-hal penting dapat menghubungi dosen pembimbing PKL,
Koordinator/Penanggung Jawab PKL. atau bagian PKL Jurusan Gizi Poltekkes

34

Anda mungkin juga menyukai