(NEFROLITIASIS)
Dosen Pengampu :
Oleh :
G42192268
JURUSAN KESEHATAN
2022
KASUS ASUHAN GIZI BEDAH
Identitas Umum Pasien
Keterangan Hasil
Nama Ny. J
Jenis Kelamin Perempuan
Usia 58 tahun 7 bulan
Respirasi 22x/menit
Nadi 80x/menit
Suhu 36,1 °C
Lemak (gram) 12
Karbohidrat (gram) 179
Buatlah perencanaan asuhan gizi, perencanaan menu, dan SAP pada kasus di atas!
STUDI KASUS
Identitas Pasien
Nama : Ny. J No. RM : -
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga dan petani Diagnosa Medis : Bedah Batu Ginjal
(nefrolitiasis)
Riwayat Penyakit
Keluhan Utama Nyeri perut bagian bawah, sakit pinggang,
sulit buang air kecil, dada terasa sesak
Riwayat Penyakit Dahulu -
Riwayat Gizi
Alergi/pantangan makan -
Diet yang pernah dijalani -
Suplemen gizi -
Muntah : -
Nyeri perut : +
Anoreksia : -
Diare : -
Konstipasi : -
Perubahan Pengecapan/penciuman : -
Gangguan Mengunyah : -
Gangguan Menelan : -
Lain-lain : -
Kesimpulan : Pasien didiagnosis batu ginjal (nefrolitiasis) dengan keluhan utama yaitu nyeri
perut bagian bawah, sakit pinggang, sulit buang air kecil, dada terasa sesak dan pasien tidak
memiliki gangguan gastrointestinal.
Data Antropometri
Data Biokimia
Kesimpulan : Kadar hemoglobin dan hemotokrit pasien tergolong rendah dikarenakan asupan
makanan yang kurang bervariasi, suka mengkonsumsi kopi karena kopi dapat menghambat
fe, kondisi pasca bedah yang mempengaruhi kandungan tersebut
Fisik Klinis
Kesimpulan : Pengukuran fisik klinik pasien abnormal pada keadaan umum dan respirasi
Riwayat Makan
Pola Makan Pada kasus ini, pola makan pasien 3 kali sehari, dengan makanan pokok
Sebelum Masuk nasi dan kentang bergantian setiap hari dan jarang mengonsumsi
Rumah Sakit selingan. Pasien mengkonsumsi lauk hewani setiap hari, mengkonsumsi
lauk nabati 3-4 kali seminggu, mengkonsumsi sayur setiap hari, pasien
jarang konsumsi buah. Jarang konsumsi air putih, dan pasien suka
mengkonsumsi kopi 5-7 kali sehari.
Assesment
Diagnosa Gizi Intervensi Monitoring & Evaluasi
Data Dasar Identifikasi Masalah
A. Antropometri
Asupan energy pasien Asupan oral tidak Memberikan edukasi Asupan energi pasien
E= 1000 kkal
1000 kkal lebih rendah adekuat berkaitan dengan kepada pasien dan dapat sesuai dengan
P= 44,5 gram kebutuhan normal, yang
dari kebutuhan pasien kondisi lemah dan nyeri keluarga terkait
L=12 gram yaitu 1.621,9 kkal. perut ditandai dengan pentingnya akan dipantau setiap hari
asupan energi 61,7% dari mengkonsumsi asupan
KH= 179 gram FH- 1.5.2.1 FH-1.5
total kebutuhan (1000 makanan sesuai dengan
Total Asupan Asupan protein pasien kkal), protein 73,2% dari pedoman gizi seimbang. Asupan protein, lemak,
44,5 gram lebih rendah total kebutuhan (44,5 Karbohidrat dapat sesuai
E = 1.621,9 kkal ND- 1.2.1
dari kebutuhan pasien gram), lemak 26,6% dari dengan kebutuhan
P = 60,8 gram yaitu 60,8 gram. Pasien diberikan diet normal, yang akan
total kebutuhan (12
L = 45,1 gram gram), dan KH 73,7% modifikasi energi untuk dipantau setiap hari
FH-1.5.1.1
dari total kebutuhan (179 meningkatkan intake
Karbohidrat = 243 gram Asupan lemak pasien 12
gram) pasien lebih kebutuhan gizi pasien
gram lebih rendah dari
rendah dari kebutuhan ND-1.2.2
kebutuhan pasien yaitu
gizi pasien.
45,1 gram. Pasien diberikan diet
modifikasi protein untuk
FH-1.5.3.1
Peningkatan kebutuhan meningkatkan intake
Asupan KH pasien 179 kebutuhan gizi pasien
gizi pasien berkaitan
gram lebih rendah dari
dengan kondisi pasca ND-1.2.3
kebutuhan pasien yaitu
bedah ditandai dengan
243gram. Pasien diberikan diet
penambahan kebutuhan
modifikasi lemak untuk
energy dan gizi pasien
meningkatkan intake
(asupan pasien energi
kebutuhan gizi pasien
61,7% dari total ND-1.2.4
kebutuhan (1000 kkal),
Pasien diberikan diet
protein 73,2% dari total
modifikasi karbohidrat
kebutuhan (44,5 gram),
untuk meningkatkan
lemak 26,6% dari total
intake kebutuhan gizi
kebutuhan (12 gram), dan
pasien
KH 73,7% dari total
kebutuhan (179 gram))
Pasien diberikan
imunonutrisi 5-7 hari
PRESKRIPSI DIET
Tujuan Diet :
: 1.094,4 kkal
TEE : BMR x Fa x Fs
: 1.094,4 kkal x 1,2 x 1,3
: 1.707,26 kkal
: 1.707,26 kkal – (koreksi umur 5%)
: 1.707,26 kkal – 85,363
: 1.621,9 kkal
Rentang : 1.459,7 kkal -1.784,1 kkal
Protein : 15% x kebutuhan energi
: 15% x 1.621,9 kkal
: 243,3 kkal/4
: 60,8 gram
Rentang : 54,7 gram - 66,9 gram
Lemak : 25% x kebutuhan energi
: 25% x 1.621,9 kkal
: 405,5 kkal/9
: 45,1 gram
Rentang : 40,6 gram - 49,6 gram
KH : 60% x kebutuhan energi
: 60% x 1.621,9 kkal
: 973,1 kkal/4
: 243,3 gram
Nilai rentang : 218,9 gram - 267,6 gram
A. Latar Belakang
Batu ginjal atau nefrolitiasis adalah suatu keadaan dimana terdapat batu
(kalkuli) didalam ginjal (Muttaqin & Sari, 2011:110). Batu ginjal atau nefrolitiasis
terbentuk ketika mineral pada ginjal tidak bisa diekskresikan sehingga menjadi butiran-
butiran yang menyerupai pasir. Di Indonesia sendiri, penyakit ginjal yang paling sering
ditemui adalah gagal ginjal dan nefrolitiasis. Prevalensi tertinggi penyakit Nefrolitiasis
yaitu di daerah DI Yogyakarta (1,2%), diikuti Aceh (0,9%), Jawa Barat, Jawa Tengah,
dan Sulawesi Tengah masing-masing (0,8%), Manado tahun 2013 (48,6%).
Penatalaksaan batu ginjal secara medis sudah mengalami perkembangan dari operasi
terbuka menjadi operasi endoskopi. Tujuan dari penatalaksanaan bedah batu ginjal yaitu
untuk mencapai angka bebas batu maksimum dengan morbiditas yang minimum dan
tetap mempertahankan fungsi ginjal.
B. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan ini diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat
mengetahui dan memahami mengenai masalah penyakit batu ginjal (nefrolitiasis) dan
menerapkan diet nefrolitiasis.
C. Tujuan Khusus
1. Menjelaskan konsep dasar medis batu ginjal (nefrolitiasis) berupa definisi, etiologi
dan patofisiologi.
2. Menjelaskan asuhan diet nefrolitiasis dengan masalah penyakit batu hinjal sesuai
kondisi pasien.
3. Menyebutkan apa saja bahan makanan/makanan yang dibatasi.
D. Sasaran
Ny. J (pasien) dan keluarga pasien.
E. Materi
1. Batu Ginjal (Nefrolitiasis)
Batu ginjal atau kalkulus adalah batu yang terdapat di saluran kemih, batu
yang sering dijumpai tersusun dari kristal-kristal kalsium. Batu ginjal atau kalkulus
adalah bentuk deposit mineral, paling umum oksalat Ca2+ dan fosfat Ca2+, namun
asam urat dan kristal juga pembentuk batu dalam saluran kemih, batu ini umumnya
ditemukan pada pelvis dan kaliks ginjal.
Penyebab batu ginjal terdapat banyak faktor yang bisa menyebabkan batu
ginjal namun sebelum membahas tentang penyebab terjadinya batu ginjal, kita harus
kembali pada peran dan fungsi ginjal itu sendiri karena ini berkaitan erat. Proses
pembentukan batu ginjal terjadi secara bertahap, pengkristalan ini terjadi dalam waktu
yang lama. Mulai dari berukuran kecil dan terus membesar hingga menyebabkan
gangguan fungsi ginjal. Kurangnya asupan air putih juga ikut mempengaruhi. Proses
pembentukan batu ini disebut Urolitiasis. Selain pada ginjal urolitiasis bisa saja terjadi
dalam kandung kemih yang disebut batu kandung kemih. Selain kalsium, kadar asam
urat yang tinggi juga bisa menyebabkan batu ginjal asam urat.
Gejala yang muncul bervariasi tergantung ukuran pembentukan batu pada
ginjal. Gejala umum yang muncul di antaranya:
a. Adanya nyeri pada punggung ataunyeri kolik yang hebat.
b. Adanya nyeri hebat biasa diikuti demam dan menggigil.
c. Kemungkinan adanya rasa mual dan terjadinya muntah dan gangguan perut.
d. Adanya darah di dalam urin dan adanya gangguan buang air kecil
2. Bahan Makanan/Makanan yang Dibatasi
Dalam pelaksanaan diet nefrolitiasis pada pasien terdapat beberapa aturan
bahan makanan/makanan yang dibatasi sebagai berikut :
Sumber kalsium : susu dan keju serta makanan yang dibuat dari susu, teri dan
ikan yang dimakan dengan tulang
Sumber oksalat : makanan yang dapat meningkatkan eksresi oksalat memalui
ginjal yaitu kentang, ubi, bayam, bit, stroberi, anggur, kacang – kacangan, the dan
cokelat
F. Susunan Acara
No. Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media
Kegiatan
1. Pembukaan 2 menit 1. Memulai kegiatan - Menjawab salam, -
dengan mengucapkan - Mendengarkan,
salam. - Menyimak .
2. Menjelaskan maksud
dan tujuan penyuluhan.