Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

ASUHAN GIZI DAN DIETETIK PASCA BEDAH

ASUHAN GIZI DAN DIETETIK BEDAH BATU GINJAL

(NEFROLITIASIS)

Dosen Pengampu :

Miftahul Jannah, S.Gz., M.Gizi

Oleh :

Vebbia Ainur Qoriah

G42192268

PROGRAM STUDI GIZI KLINIK

JURUSAN KESEHATAN

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2022
KASUS ASUHAN GIZI BEDAH
Identitas Umum Pasien
Keterangan Hasil
Nama Ny. J
Jenis Kelamin Perempuan
Usia 58 tahun 7 bulan

Diagnosis Medis Bedah Batu Ginjal (nefrolitiasis)


Tanggal masuk RS 15 Februari 2020
Tanggal pengkajian gizi awal 18 Februari 2020
Ruang kelas dan perawatan Bugenvil 204/II
Keluhan pasien saat kunjungan Nyeri perut bagian bawah, sakit
pinggang, sulit buang air kecil, dada
terasa sesak

Riwayat penyakit dahulu Tidak ada riwayat penyakit terdahulu


Pekerjaan Ibu Rumah Tangga dan petani
Agama Islam
Suku Jawa
Keseharian Ny. J adalah sebagai petani, dan selalu mengangkat beban berat. Ny. J
adalah seorang perokok sejak 20 tahun yang lalu dan mampu menghabiskan 5 batang rokok
sehari. Ny. J didiagnosis mengalami batu ginjal dan dilakukan jadwal pembedahan sehari
setelah masuk rumah sakit. Keluhan Ny. J sudah dirasakan kurang lebih 6 bulan sebelum
pembedahan tetapi Ny. J tidak segera memeriksakan ke dokter.
Data Antropometri
Pengukuran Hasil
Berat badan 41,2 kg
Tinggi badan 150 cm
Ulna 22 cm
Data Biokimia
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Hemoglobin 9,9 g/dL 12-14 mg/dL

Leukosit 9500/µL 4000-10.000/µL


GDS 115 mg/dL 70-200 mg/dL
Trombosit 390.000/ µL 140.000-400.000/µL
Hematokrit 31,1% 40-48%
Ureum 28 mg/dL 10-50 mg/dL

Kreatinin 1,5 mg/dL 0.5-1.5 mg/dL


Albumin 3,8 mg/dL 3,5-4,5 mg/dL

Data Fisik Klinis


Pemeriksaan Hasil
Keadaan Umum Lemas, pucat
Kesadaran Umum Composmentis
Tekanan Darah 120/80 mmHg

Respirasi 22x/menit
Nadi 80x/menit
Suhu 36,1 °C

Riwayat Gizi Dahulu


Riwayat gizi dahulu meliputi kebiasaan dan pola makan pasien sebelum masuk rumah
sakit (SMRS) yang didapat dari hasil wawancara dengan pasien. Pada kasus ini, pola makan
pasien 3 kali sehari, dengan makanan pokok nasi dan kentang bergantian setiap hari dan
jarang mengonsumsi selingan. Pasien mengkonsumsi lauk hewani setiap hari, mengkonsumsi
lauk nabati 3-4 kali seminggu, mengkonsumsi sayur setiap hari, pasien jarang konsumsi buah.
Jarang konsumsi air putih, dan pasien suka mengkonsumsi kopi 5-7 kali sehari.
Riwayat Gizi Saat di RS
Selain data riwayat gizi dahulu, diperlukan juga data riwayat gizi saat ini untuk
mengetahui pola dan asupan responden saat dirawat di rumah sakit. Berikut hasil recall
makan pasien saat berada di Rumah Sakit.
Zat Gizi Asupan
Energi (kkal) 1000
Protein (gram) 44,5

Lemak (gram) 12
Karbohidrat (gram) 179

Buatlah perencanaan asuhan gizi, perencanaan menu, dan SAP pada kasus di atas!
STUDI KASUS
Identitas Pasien
Nama : Ny. J No. RM : -

Umur : 58 tahun 7 bulan Ruangan : Bugenvil 204/II

Jenis Kelamin : Perempuan Tanggal MRS : 15 Februari 2020

Agama : Islam Tanggal Pengkajian Gizi Awal : 18 Februari


2020

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga dan petani Diagnosa Medis : Bedah Batu Ginjal
(nefrolitiasis)

Pendidikan : - Suku/Bangsa : Jawa

Keluhan Pasien Saat Kunjungan : Riwayat Penyakit Dahulu : -


Nyeri perut bagian bawah, sakit pinggang,
sulit buang air kecil, dada terasa sesak

Riwayat Penyakit
Keluhan Utama Nyeri perut bagian bawah, sakit pinggang,
sulit buang air kecil, dada terasa sesak
Riwayat Penyakit Dahulu -

Riwayat Penyakit Keluarga -

Riwayat Penyakit Sekarang Bedah Batu Ginjal (nefrolitiasis)

Lain-Lain Ny. J adalah seorang perokok sejak 20 tahun


yang lalu dan mampu menghabiskan 5 batang
rokok sehari. Ny. Keluhan Ny. J sudah
dirasakan kurang lebih 6 bulan sebelum
pembedahan tetapi Ny. J tidak segera
memeriksakan ke dokter.

Riwayat Gizi
Alergi/pantangan makan -
Diet yang pernah dijalani -

Kebiasaan makan Pola makan pasien 3 kali sehari, dengan


makanan pokok nasi dan kentang bergantian
setiap hari dan jarang mengonsumsi selingan.
Pasien mengkonsumsi lauk hewani setiap
hari, mengkonsumsi lauk nabati 3-4 kali
seminggu, mengkonsumsi sayur setiap hari,
pasien jarang konsumsi buah. Jarang
konsumsi air putih, dan pasien suka
mengkonsumsi kopi 5-7 kali sehari.

Makanan yang disukai -

Suplemen gizi -

Cara pengolahan makanan -

Gangguan fungsi Gastrointestinal Mual : -

Muntah : -

Nyeri perut : +

Anoreksia : -

Diare : -

Konstipasi : -

Perubahan Pengecapan/penciuman : -

Gangguan Mengunyah : -

Gangguan Menelan : -

Lain-lain : -

Perubahan berat badan -

Kesimpulan : Pasien didiagnosis batu ginjal (nefrolitiasis) dengan keluhan utama yaitu nyeri
perut bagian bawah, sakit pinggang, sulit buang air kecil, dada terasa sesak dan pasien tidak
memiliki gangguan gastrointestinal.
Data Antropometri

No Domain Data Keterangan

1 AD-1.1.1 Tinggi Badan 150 cm -

2 AD-1.1.2 Berat Badan Aktual 41,2 kg -

3 AD-1.1.2 Berat Badan Ideal 45 kg -

4 AD-1.1.5 Indeks Massa Tubuh 18,3 kg/m2 BB kurang

Kesimpulan : Status gizi pasien tergolong underweight (BB kurang)

Data Biokimia

No Domain Data Nilai Normal Keterangan

1 BD-1.10.1 9,9 g/dL 12-14 mg/dL Rendah


Hemoglobin

2 Leukosit 9500/µL 4000-10.000/µL Normal

3 GDS 115 mg/dL 70-200 mg/dL Normal

4 Trombosit 390.000/ µL 140.000-400.000/µL Normal

5 BD-1.10.2 31,1% 40-48% Rendah


Hematokrit

6 Ureum 28 mg/dL 10-50 mg/dL Normal

7 BD-1.2.2 Kreatinin 1,5 mg/dL 0.5-1.5 mg/dL Normal

8 BD-1.11.1 Albumin 3,8 mg/dL 3,5-4,5 mg/dL Normal

Kesimpulan : Kadar hemoglobin dan hemotokrit pasien tergolong rendah dikarenakan asupan
makanan yang kurang bervariasi, suka mengkonsumsi kopi karena kopi dapat menghambat
fe, kondisi pasca bedah yang mempengaruhi kandungan tersebut
Fisik Klinis

No Domain Data Nilai Normal Keterangan

1. PD-1.1.1 Keadaan Umum Lemas, pucat Tidak lemas Abnormal


dan tidak pucat

2. PD-1.1.1 Kesadaran Composmentis Composmentis Normal


Umum

3. PD-1.1.9 Tekanan Darah 120/80 mmHg 120/80 mmHg Normal

4. PD-1.1.9 Respirasi 22x/menit 12-20x/menit Abnormal

5. PD-1.1.9 Nadi 80x/menit 60-100x/menit Normal

6. PD-1.1.9 Suhu 36,1 °C 36-37,5 o C Normal

Kesimpulan : Pengukuran fisik klinik pasien abnormal pada keadaan umum dan respirasi
Riwayat Makan
Pola Makan Pada kasus ini, pola makan pasien 3 kali sehari, dengan makanan pokok
Sebelum Masuk nasi dan kentang bergantian setiap hari dan jarang mengonsumsi
Rumah Sakit selingan. Pasien mengkonsumsi lauk hewani setiap hari, mengkonsumsi
lauk nabati 3-4 kali seminggu, mengkonsumsi sayur setiap hari, pasien
jarang konsumsi buah. Jarang konsumsi air putih, dan pasien suka
mengkonsumsi kopi 5-7 kali sehari.

Hasil Recall Saat Zat Gizi Asupan


di Rumah Sakit Energi (kkal) 1000 (61,7% dari total
kebutuhan)
Protein (gram) 44,5 (73,2% dari total kebutuhan)
Lemak (gram) 12 (26,6% dari total keb)
Karbohidrat (gram) 179 (73,7% dari total kebutuhan)
ASUHAN GIZI

Assesment
Diagnosa Gizi Intervensi Monitoring & Evaluasi
Data Dasar Identifikasi Masalah

A. Antropometri

AD-1.1.5 AD-1.1.5 ND-1.2.2


AD-1.1.5
IMT = 18,3 kg/m2 Indeks Massa Tubuh NC 3.1 Memberikan diet
Status gizi pasien dapat
pasien adalah 18,3 kg/m² Kekurangan berat badan modifikasi energi sesuai
mencapai nilai normal
lebih rendah dari IMT yang berkaitan dengan dengan kebutuhan pasien
yaitu 18,5 – 24,9 kg/m²,
normal yaitu 18,5 – 24,9 asupan energi tidak untuk mengatasi berat
yang akan dipantau
kg/m². adekuat ditandai dengan badan kurang
setiap 3 hari sekali.
IMT 18,3 kg/m² yang (underweight) pada
termasuk kategori pasien.
underweight. E-1.1
Memberikan edukasi
kepada pasien mengenai
perubahan pola makan
untuk mencapai status
gizi yang normal.
C-2
Memberikan konseling
gizi kepada pasien untuk
melihat asupan makan
pasien hingga mencapai
status gizi normal.
Biokimia

BD-1.10.1 Hemoglobin: 9,9 BD-1.10.1 NC 2.2 ND-3.2.3 BD-1.10.1


g/dl
Kadar hemoglobin pasien Perubahan nilai Pasien dapat diberikan Kadar hemoglobin pada
BD-1.10.2 Hematokrit: 31,1% 9,9 g/dl lebih rendah dari laboratorium hematokrit suplemen Fe untuk pasien menjadi normal
nilai normal 12 – 14 g/dl. dan hemoglobin berkaitan peningkatan kadar yaitu 12 – 14 g/dl.
dengan batu ginjal dan hemoglobin dan
BD-1.10.2 Akan dipantau pada
kondisi pasca operasi hematokrit.
pemeriksaan biokimia
Nilai Hematokrit pasien ditandai dengan
ND-1.2.10 berikutnya.
31,1% lebih rendah hemoglobin 9,9 g/dl dan
dibandingkan nilai hematokrit pasien 31,1% Pasien diberikan diet BD-1.10.2
normal, yaitu 40 – 48%. modifikasi mineral
Kadar Hematokrit pada
spesifik besi untuk
pasien menjadi normal
meningkatkan mineral
yaitu 40 – 48%.
spesifik besi intake
pasien Akan dipantau pada
pemeriksaan biokimia
RC-1.4
berikutnya.
Menangani pasien

bersama dengan tenaga

kesehatan lain seperti

dokter dan perawat.

Fisik dan Klinis

PD-1.1.1 PD-1.1.1 PD-1.1.1

Lemas pucat Pasien mengalami lemas Diharapkan kondisi


ND-3.2.3
dan pucat. pasien tidak dalam
Pasien diberikan kondisi pucat dan lemas.,
suplemen Fe untuk yang akan dipantau setiap
meningkatkan kadar hari.
hemoglobin dan
hematokrit sehingga
pasien tidak mengalami
lemas dan pucat.
B. Dietary History

Pasien hanya mengonsumsi FH-1.2.2.5 NB-1.1 E-1.1 FH-1.2.2.5


lauk nabati 3-4x seminggu.
Kurangnya pemilihan Pemilihan makanan yang Edukasi mengenai Pasien diharapkan
Pasien jarang konsumsi buah.
variasi makanan. Pasien tidak tepat berkaitan perubahan pola makan mampu menerapkan pola
Jarang konsumsi air putih, dan
jarang mengonsumsi dengan kurangnya untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan
pasien suka mengkonsumsi
lauk, buah-buahan, pengetahuan gizi pasien makanan yang sehat dan bervariasi sesuai dengan
kopi 5-7 kali sehari.
jarang konsumsi air ditandai dengan pasien bervariasi sesuai dengan gizi seimbang yang akan
putih, dan pasien suka hanya mengonsumsi lauk diet yang diberikan dipantau pada pertemuan
mengkonsumsi kopi 5-7 nabati 3-4x seminggu, berikutnya dengan
C-2
kali sehari. jarang konsumsi buah, metode Recall 1x24 jam
jarang konsumsi air Memberikan konseling

putih, dan pasien suka gizi pada pasien supaya

mengkonsumsi kopi 5-7 patuh pada diet yang

kali sehari. diberikan

Hasil recall saat di RS FH-1.1.1.1 NI-2.1 E-1.4 FH- 1.1.1.1

Asupan energy pasien Asupan oral tidak Memberikan edukasi Asupan energi pasien
E= 1000 kkal
1000 kkal lebih rendah adekuat berkaitan dengan kepada pasien dan dapat sesuai dengan
P= 44,5 gram kebutuhan normal, yang
dari kebutuhan pasien kondisi lemah dan nyeri keluarga terkait
L=12 gram yaitu 1.621,9 kkal. perut ditandai dengan pentingnya akan dipantau setiap hari
asupan energi 61,7% dari mengkonsumsi asupan
KH= 179 gram FH- 1.5.2.1 FH-1.5
total kebutuhan (1000 makanan sesuai dengan
Total Asupan Asupan protein pasien kkal), protein 73,2% dari pedoman gizi seimbang. Asupan protein, lemak,
44,5 gram lebih rendah total kebutuhan (44,5 Karbohidrat dapat sesuai
E = 1.621,9 kkal ND- 1.2.1
dari kebutuhan pasien gram), lemak 26,6% dari dengan kebutuhan
P = 60,8 gram yaitu 60,8 gram. Pasien diberikan diet normal, yang akan
total kebutuhan (12
L = 45,1 gram gram), dan KH 73,7% modifikasi energi untuk dipantau setiap hari
FH-1.5.1.1
dari total kebutuhan (179 meningkatkan intake
Karbohidrat = 243 gram Asupan lemak pasien 12
gram) pasien lebih kebutuhan gizi pasien
gram lebih rendah dari
rendah dari kebutuhan ND-1.2.2
kebutuhan pasien yaitu
gizi pasien.
45,1 gram. Pasien diberikan diet
modifikasi protein untuk
FH-1.5.3.1
Peningkatan kebutuhan meningkatkan intake
Asupan KH pasien 179 kebutuhan gizi pasien
gizi pasien berkaitan
gram lebih rendah dari
dengan kondisi pasca ND-1.2.3
kebutuhan pasien yaitu
bedah ditandai dengan
243gram. Pasien diberikan diet
penambahan kebutuhan
modifikasi lemak untuk
energy dan gizi pasien
meningkatkan intake
(asupan pasien energi
kebutuhan gizi pasien
61,7% dari total ND-1.2.4
kebutuhan (1000 kkal),
Pasien diberikan diet
protein 73,2% dari total
modifikasi karbohidrat
kebutuhan (44,5 gram),
untuk meningkatkan
lemak 26,6% dari total
intake kebutuhan gizi
kebutuhan (12 gram), dan
pasien
KH 73,7% dari total
kebutuhan (179 gram))
Pasien diberikan
imunonutrisi 5-7 hari
PRESKRIPSI DIET

Jenis Diet Diet Pasca Bedah Batu Ginjal

Bentuk Makan Lunak

Metode Pemberian Oral

Frekuensi Pemberian 3 kali makanan utama 2x makanan selingan

Tujuan Diet :

1. Mencegah atau memperlambat terbentuknya batu kalsium.


2. Meningkatkan ekskresi garam dalam urin dengan cara mengencerkan urin melalui
peningkatan asupan cairan.
3. Mengupayakan agar status gizi pasien segera kembali normal untuk mempercepat
proses penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh pasien
4. Memberikan kebutuhan dasar (cairan, energy,protein)
5. Mengganti kehilangan protein, glikogen, zat besi dan zat gizi lain
6. Memberbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan
Prinsip Diet :

1. Energi sesuai kebutuhan.


2. Protein yaitu 15-25% dari kebutuhan energi total.
3. Lemak yaitu 15-30% dari kebutuhan energi total.
4. Karbohidrat yaitu 50-65% dari kebutuhan energi total
5. Cairan cukup
- Jika kondisi pasien normal, kebutuhan cairan sebanyak 1.500-2.500 ml/24 jam
atau 25-30 ml/kg BB
- Jika pasien dalam kondisi hipovelemia atau hipervolemia harus diperhatikan
antara cairan yang masuk dan keluar.
6. Mineral cukup. Jika perlu ditambahkan dalam bentuk suplemen

Riwayat Asupan Makan Pasien

Energi (kkal) Protein (gram) Lemak (gram) KH (gram)

Asupan 1000 44,5 12 179


Perhitungan

 BMR : 665 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)

: 665 + (9,6 x 45 ) + (1,8 x 150) – (4,7 x 58)

: 665 + 432 + 270 – 272.6

: 1.094,4 kkal

 TEE : BMR x Fa x Fs
: 1.094,4 kkal x 1,2 x 1,3
: 1.707,26 kkal
: 1.707,26 kkal – (koreksi umur 5%)
: 1.707,26 kkal – 85,363
: 1.621,9 kkal
 Rentang : 1.459,7 kkal -1.784,1 kkal
 Protein : 15% x kebutuhan energi
: 15% x 1.621,9 kkal
: 243,3 kkal/4
: 60,8 gram
 Rentang : 54,7 gram - 66,9 gram
 Lemak : 25% x kebutuhan energi
: 25% x 1.621,9 kkal
: 405,5 kkal/9
: 45,1 gram
 Rentang : 40,6 gram - 49,6 gram
 KH : 60% x kebutuhan energi
: 60% x 1.621,9 kkal
: 973,1 kkal/4
: 243,3 gram
 Nilai rentang : 218,9 gram - 267,6 gram

Pembagian Menu Dalam Sehari (100%)

 Makan pagi dan malam (25%)


Energi = 25% x 1.621,9 = 405,5 kkal
Rentang = 364,9 - 446,1 gram
Protein = 25% x 60,8 = 15,2 gram
Rentang = 13,7 – 16,7 gram
Lemak = 25% x 45,1 = 11,3 gram
Rentang = 10,2 – 12,4 gram
Karbohidrat = 25% x 243,3 = 60,8 gram
Rentang = 54,7 – 66,9 gram
 Makan siang (30%)
Energi = 30% x 1.621,9 = 486,6 kkal
Rentang = 437,9 – 535,3 gram
Protein = 30% x 60,8 = 18,2 gram
Rentang = 16,4 – 20 gram
Lemak = 30% x 45,1 = 13,5 gram
Rentang = 12,2 – 14,9 gram
Karbohidrat = 30% x 243,3 = 72,9 gram
Rentang = 65,6 – 80,2 gram
 Selingan (10%)
Energi = 10% x 1.621,9 = 162,19 kkal
Rentang = 145,9 – 178,4 kkal
Protein = 10% x 60,8 = 6,08 gram
Rentang = 5,5 – 6,7 gram
Lemak = 10% x 45,1 = 4,51g
Rentang = 4,1 – 4,96 gram
Karbohidrat = 10% x 243,3 = 24,33 gram
Rentang = 21,9 – 26,8 gram
MENU
Waktu Menu Bahan Ukuran Energi Protein Lemak Karbo Natrium
URT Gr (gram) (gram) (gram) (gram) (gram)
am
Makan Nasi tim Beras ½ gls 50 178,5 4,2 0,85 28,55 13,5
pagi Oseng sayur Buncis 1gls 50 17 1,2 0,15 3,6 4
Wortel 1bh 100 36 1 0,6 7,9 70
Perkedel tahu Tahu ½ ptg 25 20 2,73 1,18 0,2 0,5
Kentang 1bh sdg 50 31 1,05 0,1 6,75 3,5
Telur 1btr 30 46,2 3,72 3,24 0,21 42,6
Margarin 1sdm 6 46,67 - 4,67 - 63,33
Jus mix Melon 1ptg 100 37 0,6 0,4 7,8 27
Apel 1bh 100 58 0,3 0,4 14,9 2
Gula 1sdt 5 19,7 - - 4,7 0,05
Total 490,07 14,8 11,58 84,61 226,48
Selingan Bubur Gula aren ½ ptg 15 55,2 - - 13,8 22,5
10.00 kacang hijau Kacang hijau ½ gls sdg 40 43,6 3,48 0,2 7,32 178,8
Santan ½ bgks 15 35 - 4 - -
Ubi jalar ½ bh 30 30 0,21 0,09 7,14 0,9
Maizena ½ sdm 5 17,05 0,02 - 4,25 0,3
Total 188,35 5,33 4,29 32,63 206,85
Makan Nasi tim Beras ½ gls 70 249,9 5,88 1,19 53,97 18,9
siang Sayur bayam Bayam 1ikat 100 23 12 0,6 3,7 16
Jagung ½ ptg 25 38,5 0,95 0,88 7,1 125
Tongkol Ikan Tongkol ½ ptg 40 40 5,48 0,6 3,2 80,8
masak santan Tempe ½ ptg 30 21,9 1,71 0,39 3,09 -
gembus
Margarin 1sdm 6 46,67 - 4,67 - 63,33
Santan 5sdm 15 35 - 4 - -
Teh manis Teh 1gls 200 75 0,02 - 19,53 -
Buah potong Pepaya 1ptg 100 46 0,5 0,1 12,2 4
Total 575,97 15,74 12,42 102,79 184,29
Selingan Bubur Gula aren ½ ptg 15 55,2 - - 13,8 2,25
sore sumsum Jagung pipil ½ gls 50 77 1.9 1,75 14,2 2,5
jagung manis Maizena ½ sdm 5 17,05 0,02 - 42,5 0,3
Santan 2sdm 10 23,33 - 2,67 - -
Telur putih ½ btr 30 15 3,24 - 0,24 49,2
Total 187,58 5,16 4,42 32,49 54,25
Makan Nasi tim Beras 1/5 gls 50 178.5 4,2 0,85 38,55 13,5
malam Tumis sayur Buncis ½ gls 50 17 1,2 0,15 3,6 4
Wortel 1bh 100 28 0,7 0,5 6,3 41
Margarin 1sdm 6 46,67 - 4,67 - 63,33
Gula 1sdm 6 23,64 - - 5,64 0,06
Telur 2sdm 10 35,5 1,63 3,19 0,07 11,1
Ikan tempe Ikan nila ½ ekor 25 24 5,02 0,43 - -
panggang Tempe ½ ptg 10 20,1 2,06 0,88 1,35 0,9
Teh Teh 1gls 250 93,75 0,02 - 24,42 -
Total 467,16 14,85 10,66 79,93 133,86
Total semua 1.909,13 55,88 43,37 332,45 805,73
Total perhitungan 2.012 56,3 44,7 346,1 1.400
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok bahasan : Bedah batu ginjal (nefrolitiasis)


Sub pokok bahasan : 1. Konsep dasar medis batu ginjal (nefrolitiasis) berupa definisi,
etiologi dan patofisiologi.
2. Diet nefrolitiasis dengan masalah penyakit batu hinjal.
3. Bahan makanan/makanan yang dibatasi.
4. Terkait dengan bedah batu ginjal
Matode : Konseling dan tanya jawab (diskusi)
Media : Leaflet daftar penukar bahan makanan.
Waktu/Tempat : 15 menit/di ruang rawat inap pasien

A. Latar Belakang
Batu ginjal atau nefrolitiasis adalah suatu keadaan dimana terdapat batu
(kalkuli) didalam ginjal (Muttaqin & Sari, 2011:110). Batu ginjal atau nefrolitiasis
terbentuk ketika mineral pada ginjal tidak bisa diekskresikan sehingga menjadi butiran-
butiran yang menyerupai pasir. Di Indonesia sendiri, penyakit ginjal yang paling sering
ditemui adalah gagal ginjal dan nefrolitiasis. Prevalensi tertinggi penyakit Nefrolitiasis
yaitu di daerah DI Yogyakarta (1,2%), diikuti Aceh (0,9%), Jawa Barat, Jawa Tengah,
dan Sulawesi Tengah masing-masing (0,8%), Manado tahun 2013 (48,6%).
Penatalaksaan batu ginjal secara medis sudah mengalami perkembangan dari operasi
terbuka menjadi operasi endoskopi. Tujuan dari penatalaksanaan bedah batu ginjal yaitu
untuk mencapai angka bebas batu maksimum dengan morbiditas yang minimum dan
tetap mempertahankan fungsi ginjal.
B. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan ini diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat
mengetahui dan memahami mengenai masalah penyakit batu ginjal (nefrolitiasis) dan
menerapkan diet nefrolitiasis.
C. Tujuan Khusus
1. Menjelaskan konsep dasar medis batu ginjal (nefrolitiasis) berupa definisi, etiologi
dan patofisiologi.
2. Menjelaskan asuhan diet nefrolitiasis dengan masalah penyakit batu hinjal sesuai
kondisi pasien.
3. Menyebutkan apa saja bahan makanan/makanan yang dibatasi.

D. Sasaran
Ny. J (pasien) dan keluarga pasien.
E. Materi
1. Batu Ginjal (Nefrolitiasis)
Batu ginjal atau kalkulus adalah batu yang terdapat di saluran kemih, batu
yang sering dijumpai tersusun dari kristal-kristal kalsium. Batu ginjal atau kalkulus
adalah bentuk deposit mineral, paling umum oksalat Ca2+ dan fosfat Ca2+, namun
asam urat dan kristal juga pembentuk batu dalam saluran kemih, batu ini umumnya
ditemukan pada pelvis dan kaliks ginjal.
Penyebab batu ginjal terdapat banyak faktor yang bisa menyebabkan batu
ginjal namun sebelum membahas tentang penyebab terjadinya batu ginjal, kita harus
kembali pada peran dan fungsi ginjal itu sendiri karena ini berkaitan erat. Proses
pembentukan batu ginjal terjadi secara bertahap, pengkristalan ini terjadi dalam waktu
yang lama. Mulai dari berukuran kecil dan terus membesar hingga menyebabkan
gangguan fungsi ginjal. Kurangnya asupan air putih juga ikut mempengaruhi. Proses
pembentukan batu ini disebut Urolitiasis. Selain pada ginjal urolitiasis bisa saja terjadi
dalam kandung kemih yang disebut batu kandung kemih. Selain kalsium, kadar asam
urat yang tinggi juga bisa menyebabkan batu ginjal asam urat.
Gejala yang muncul bervariasi tergantung ukuran pembentukan batu pada
ginjal. Gejala umum yang muncul di antaranya:
a. Adanya nyeri pada punggung ataunyeri kolik yang hebat.
b. Adanya nyeri hebat biasa diikuti demam dan menggigil.
c. Kemungkinan adanya rasa mual dan terjadinya muntah dan gangguan perut.
d. Adanya darah di dalam urin dan adanya gangguan buang air kecil
2. Bahan Makanan/Makanan yang Dibatasi
Dalam pelaksanaan diet nefrolitiasis pada pasien terdapat beberapa aturan
bahan makanan/makanan yang dibatasi sebagai berikut :
 Sumber kalsium : susu dan keju serta makanan yang dibuat dari susu, teri dan
ikan yang dimakan dengan tulang
 Sumber oksalat : makanan yang dapat meningkatkan eksresi oksalat memalui
ginjal yaitu kentang, ubi, bayam, bit, stroberi, anggur, kacang – kacangan, the dan
cokelat

F. Susunan Acara
No. Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media
Kegiatan
1. Pembukaan 2 menit 1. Memulai kegiatan - Menjawab salam, -
dengan mengucapkan - Mendengarkan,
salam. - Menyimak .
2. Menjelaskan maksud
dan tujuan penyuluhan.

2. Penyajian 10 menit 1. Menjelaskan secara - Mendengarkan - Leaflet


singkat mengenai - Menyimak. - Daftar
Nefrolitiasis (Bedah Penukar
batu ginjal). Bahan
2. Menjelaskan Makanan.
penatalaksanaan diet
3. Menjelaskan apa saja
bahan yang dianjurkan
dan dibatasi.
4. Penutup 3 menit 1. Menyanyakan kembali - Menjawab -
tentang apa yang sudah pertanyaan
dijelaskan - Menyimak
2. Menyimpulkan - Menjawab salam
pertemuan dan penutup
acar
3. Mengucapkan salam

Anda mungkin juga menyukai