Oleh :
1. Briliana Ovie Kusumawardhani (G42191347)
2. Renita Nanda Ayu Ananta (G42192078)
3. Vebbia Ainur Qoriah (G42192268)
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui penerapan HACCP pada proses pengolahan gadon daging di
instalasi gizi RSUD Jombang
HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) adalah sistem jaminan mutu yang
menekankan pada pengawasan dan pengendalian pangan secara preventif, bersifat ilmiah,
rasional dan sistematis yang bertujuan untuk mengidentifikasi, memonitor dan
mengendalikan bahaya (hazard) yang dapat timbul pada berbagai titik atau tahap prroduksi
yang dimulai dari bahan baku, proses produksi/pengolahan, manufakturing, penanganan dan
penggunaan bahan pangan. Kunci utama HACCP adalah antisipasi dan identifikasi titik
pengawasan yang mengutamakan tindakan pencegahan daripada mengandalkan pengujian
produk akhir (Perdana, 2018).
Sistem HACCP bukan merupakan sistem jaminan keamanan pangan yang tanpa risiko,
namun HACCP dirancang untuk meminimalkan risiko bahaya keamanan pangan. Sistem
HACCP juga dianggap sebagai alat manajemen yang digunakan untuk proteksi rantai
pasokan pangan dan proses produksi terhadap kontaminasi bahaya mikrobiologis, kimia dan
fisik. HACCP dapat diterapkan pada produksi pangan mulai dari produsen utama bahan baku,
penanganan, pengolahan, distribusi, pemasaran hingga sampai kepada pengguna akhir
(Fathonah, 2005)
2.1 Tujuan Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP)
Tujuan dari HACCP adalah untuk menunjukkan potensi bahaya dari makanan yang
berhubungan dengan jenis bahan pangan yang diolah oleh pengolah makanan dengan tujuan
untuk melindungi kesehatan konsumen. Beberapa konsep yang harus ditegaskan dalam
HACCP potensi bahaya terhadap keamanan pangan (food safety hazard), analisis potensi
bahaya (hazard analysis), pengendalian yang sangat diperlukan untuk mencegah atau
mengurangi resiko potensi bahaya terhadap keamanan pangan atau menguranginya hingga
batas yang dapat diterima dan bagian-bagian dari rantai makanan (Wicaksana, 2016)
2.2 Prinsip Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP)
Penerapan HACCP memiliki beberapa prinsip yang dilaksanakan. Sistem HACCP terdiri
dari tujuh prinsip, yaitu :
a. Prinsip 1 : Analisis bahaya dan pencegahannya
Segala macam aspek pada mata rantai produksi pangan yang dapat menyebabkan
masalah keamanan pangan harus dianalisa. Bahaya yang dapat ditimbulkan adalah
keberadaan pencemar (kontaminan) biologis, kimiawi, atau fisik bahan pangan. Selain itu,
bahaya lain mencakup pertumbuhan mikrroganisme atau perubahan kimiawi yang tidak
dikehendaki selama proses produksi, dan terjadinya kontaminasi silang pada produk
antara, produk jadi, atau lingkungan produksi (Handoyo, 2013).
b. Prinsip 2 : Menentukan titik pengendalian kritis (Critical Control Point)
Suatu titik, tahap, atau prosedur dimana bahaya yang berhubungan dengan pangan
dapat dicegah, dieliminasi, atau dikurangi hingga ke titik yang dapat diterima
(diperbolehkan atau titik aman). Terdapat dua titik pengendalian kritis yaitu Titik
Pengendalian Kritis 1 sebagai titik dimana bahaya dapat dihilangkan, dan Titik
Pengendalian Kritis 2 dimana bahaya dapat dikurangi (Handoyo, 2013).
c. Prinsip 3 : Menentukan batas kritis
Kriteria yang memisahkan sesuatu yang bisa diterima dengan yang tidak bisa
diterima. Pada setiap titik pengendalian kritis, harus dibuat batas kritis dan kemudian
dilakukan validasi. Kriteria yang umum digunakan dalam menentukan batas kritis
HACCP pangan adalah suhu, pH, waktu, tingkat kelembaban, Aw, ketersediaan klorin,
dan parameter fisik seperti tampilan visual dan tekstur (Handoyo, 2013).
d. Prinsip 4 : Membuat suatu sistem pemantauan (monitoring) CCP
Suatu sistem pemantauan (observasi) urutan, operasi, dan pengukuran selama terjadi
aliran makanan. Hal ini termasuk sistem pelacakan operasi dan penentuan kontrol mana
yang mengalami perubahan ketika terjadi penyimpangan. Biasanya, pemantauan harus
menggunakan catatan tertulis (Handoyo, 2013).
e. Prinsip 5 : Melakukan tindakan korektif apabila pemantauan mengindikasikan adanya
CCP yang tidak berada di bawah kontrol
Tindakan korektif spesifik yang diberlakukan pada setiap CCP dalam sistem HACCP
untuk menangani penyimpangan yang terjadi. Tindakan korektif tersebut harus mampu
mengendalikan membawa CCP kembali dibawah kendali dan hal ini termasuk
pembuangan produk yang mengalami penyimpangan secara tepat (Handoyo, 2013).
f. Prinsip 6 : Menetapkan prosedur verifikasi untuk mengkonfirmasi bahwa sistem HACCP
bekerja secara efektif.
Prosedur verifikasi yang dilakukan dapat mencakup peninjauan terhadap sistem
HACCP dan catatannya, peninjauan terhadap penyimpangan dan pengaturan produk,
konfirmasi CCP yang berada dalam pengendalian, serta melakukan pemeriksaan (audit)
metode, prosedur, dan uji. Setelah itu, prosedur verifikasi dilanjutkan dengan
pengambilan sampel secara acak dan menganalisanya. Prosedur verifikasi diakhiri dengan
validasi sistem untuk memastikan sistem sudah memenuhi semua persyaratan Codex dan
memperbaharui sistem apabila terdapat perubahan di tahap proses atau bahan yang
digunakan dalam proses produksi (Handoyo, 2013).
g. Prinsip 7 : Melakukan dokumentasi terhadap seluruh prosedur dan catatan yang
berhubungan dengan prinsip dan aplikasinya.
Beberapa contoh catatan dan dokumentasi dalam sistem HACCP adalah analisis bahaya,
penetapan CCP, penetapan batas kritis, aktivitas pemantauan CCP, serta penyimpangan dan
tindakan korektif yang berhubungan (Handoyo, 2013).
2.3 Tahapan Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP)
P2
Apakah tahap ini khusus dirancang untuk
menghilangkan/mengurangi bahaya yang Ya
mungkin timbul sampai tingkatan yang
dapat diterima?
Tidak
P3
P4
Ya Tidak Bukan CCP Berhenti
Critical Control
Ya Tidak Point (CCP)
a. Tim HACCP
c. Diagram alir
d. Garam Gula
Fiber Ketumbar
Daging Bawang Bawang Jahe
sapi g merah putih creme
Penghalusan
Pencampuran
Pemoton Fisik Pisau yang Alat yg Pisau yang H L TN Mengeringkan talenan dan pisau
gan digunakan tidak diguna digunakan hingga bersihs sebelum dipakai
daging bersih, ,telanan kan tidak berkarat
sapi kotor. dan telanan
yang bersih
Penambahan
- - - - - - - -
Fiber cream
Penumisan
bumbu - - - - - - - -
Pengukusa Mikrobi E-colli Sumber air <3/g 1 x 102 L H N Direbus hingga suhu 1000C atau
ol hingga matang
n Ogi Koloni/g
Holding Fisik Cuci alat Wadah/ Wadah/ alat H L TN Mencuci wadah hingga bersih,
time
: hingga alat yang bersih dari setelah itu mengeringkannya
Alat bersih masih berbagai hingga kering semua sebelum
Yan sebelum terdapat macam digunakan
g digunakan sisa kotoran dan
kura sabun sisa- sisa
ng atau sisa sabun cuci
bersi kotoran
h makanan
/
bumbu
Identifikasi Bahaya Analisis Bahaya
Bahan Acceptable
No Sumber Likelihoo Severity Control Measure
dan Kategor Bahaya level in end Signifika
Bahaya d (Keparaha si
Proses i product (Resiko) n)
Biolog Tidak Makana Menutup makanan H L TN Menutup makanan
is : terdapat n yang yang telah diolah dengan benar dan rapat
Serang serangga tidak dengan plastic serangga
ga (semut) ditutup wrap dengan rapat
(semut tanpa ada celah
) atau lubang
Mikrob < 3/ gr Makana Menutup makanan H L TN Menutup makanan
iol og: n yang yang telah diolah dengan benar dan rapat
E.coli tidak dengan plastic serangga
ditutup wrap dengan rapat
tanpa ada celah
±30 menit Waktu
Waktu
atau lubang
tunggu
yang
terlalu
lama
Wadah /
Alat yang Mencuci alat hingga
Wadah / alat
alat yang TN
Pemorsian Fisik kurang H M bersih dengan air
bersih dan kering
masih
bersih dan mengalir dan
terdapat
masih basah keringkan
sisa
air
Pendistribusi Mikrob Staphyloco Udara 1 x 102 H M Menutup makanan
an
iol ogi ccus dan Koloni/g dengan plastik wrap dan
aureus penjam TN memakai APD yang
ah lengkap
makanan
RSUD JOMBANG
No. Dokumen :
DOKUMEN
Revisi :
HACCP
Tanggal : 16 Oktober 2022
PENETAPAN CCP
Halaman :
(P2)
No. Bahan/Tahap Proses Potensi Q1 Q Q Q CCP
Bahaya 2 3 4 (Y/T)
Mikrobiologi : Salmonella sp E-coli,
1. Penerimaan bahan daging sapi Staphylococcus aureus, Bacillus cereus Ya Tidak Tida - Bukan
dan telur k CCP
2. Penerimaan bahan bawang Kapang dan khamir Ya Tidak Tidak - Bukan
merah, bawang putih, jahe dan CCP
ketumbar
Mikrobiologi : E coli
3. Persediaan bumbu Ya Tidak Tidak - Bukan
Kapang dan khamir, Clostrdium perfrngens CCP
4. Pencucian daging sapi Mikrobiologi : E-colli Ya Tidak Ya Ya Bukan
CCP
5. Pencucian bawang merah, Mikrobiologi : E-colli Ya Tidak Tidak - Bukan
bawang putih dan jahe CCP
6. Penghalusan daging Mikrobiologi : E-colli Ya Tida Ya Ya Bukan
k CCP
7. Pencampuran bumbu Mikrobiologi : E-colli Ya Tida Ya Ya Bukan
k CCP
8. Pengukusan Mikrobiologi : E-colli Ya Ya - - CCP
9. Pemorsian Fisik : Alat yang kurang bersih dan masih Ya Tidak Tidak - Bukan
basah CCP
10. Pendistribusian Mikrobiologi : Staphylococcus aureus Ya Tidak Tidak - Bukan
CCP
RSUD JOMBANG
No. Dokumen :
DOKUMEN HACCP
Revisi :
Tanggal : 22 Oktober 2022
HACCP PLAN WORKSHEET (P3 –
P7) Halaman :