(HACCP)
DISUSUN
OLEH :
ROSLINDA HUTAGAOL
MEDAN
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
HACCP adalah suatu alat (tools) yang digunakan untuk menilai tingkat
bahaya, menduga perkiraan risiko dan menetapkan ukuran yang tepat dalam
pengawasan, dengan menitikberatkan pada pencegahan dan pengendalian proses
dari pada pengujian produk akhir yang biasanya dilakukan dalam cara
pengawasan tradisional (Suklan, 1998).
Hazard Analysis, adalah analisis bahaya atau kemungkinan adanya risiko
bahaya yang tidak dapat diterima.Bahaya disini adalah segala macam aspek mata
rantai produksi pangan yang tidak dapat diterima karena merupakan penyebab
masalah keamanan pangan.
Pendekatan HACCP ini akan membantu dalam perencanaan berbagai kegiatan
keamanan makanan dan pendidikan kesehatan yang memusatkan perhatian pada
berbagai bahaya yang berhubungan dengan jenis makanan yang dikonsumsi dan
makanan yang diolah dan disiapkan.
Rumah Sakit Umum Daerah Langsa merupakan rumah sakit tipe B yang
penyelenggaran makanannya dikelola oleh instalasi gizi, untuk itu perlu
diterapkan HACCP dalam penyelenggaraan makanan yang bertujuan menjaga
keamanan makanan yang akan diberikan kepada pasien atau konsumen.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
Mengetahui kualitas makanan melalui penerapan HACCP pada menu
makanan untuk untuk pasien rumah sakit
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Merupakan sarana belajar untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman
serta menambah wawasan tentang tahapan HACCP.Juga sebagai wadah
menerapkan ilmu yang telah didapat selama perkuliahan.
2. Bagi Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum
Sebagai bahan masukan dan informasi yang dapat meningkatkan serta
memperbaiki penyelenggaraan makanan Rumah Sakit melalui pengawasan
kualitas makanan.
BAB II
KAJIAN TEORI
Critical control point CCP atau titik kendali kritis adalah langkah dimana
pengendalian dapat di terapkan dan di perlukan untuk mencegah atau
menghilangkan bahaya atau menguranginya sampai titik aman (Thaher, 1995).
Titik kendali kritis (CCP) dapat berupa bahan mentah, lokasi praktek, prosedur
atau pengolahan dimana pengendaliannya dapat diterapkan untuk mencegah atau
mengurangi bahaya.Berdasarkan pada tujuh prinsip dasar yaitu (Suklan, 1998) :
1. Melakukan analisis bahaya
2. Menentukan titik kendali kritis (TKK)
3. Menetapkan batas-batas kritis
4. Menetapkan prosedur pemantauan
5. Menetapkan tindakan koreksi
6. Menetapkan prosedur verifikasi
7. Menetapkan prosedur penyimpanan catatan dan prosedur dokumentasi.
A. Deskripsi Produk
a. Nama Produk : 1. Telur Dadar
2. Sayur Sop
b. Konsumen : Pasien
c. Satuan atau Porsi : gram
d. Penyajian : Telur dadar disajikan menggunakan piring lauk
dan sayur sop menggunakan mangkuk sayur
e. Penyimpanan : di dalam wadah tertutup
f. Konsumsi : Sebagai Lauk Hewani makanan lunak dan biasa
(non-diet dan Diet)
B. Bahan yang Digunakan
telur
wortel
labu jipang
Bawang goreng
garam
minyak
air
Panci Talenan
kuali Sendokgoreng
Pisau
D. Cara Produksi :
1. Telur Dadar
Mendadar telur : sebelum membuat telur dadar, pastikan telur yang
digunakan dalam keadaan baik. Sebelum dimasak, telur harus
dicuci terlebih dahulu agar tidak terdapat kotoran pada cangkang
telur ayam.
hal pertama kali yang dilakukan untuk membuat telur dadar adalah
pecahkan telur pada wadah yang telah disiapkan. Lalu beri garam
pada telur.
Panaskan minyak, setelah minyak panas masukan telur yang telah
diberi garam.
Lalu balik telur agar setiap sisi nya matang dengan baik. Setelah
dipastikan telur benar matang, angkat telur dan letakkan pada
wadah (piring penyajian.)
2.Sayur Sop
Cuci terlebih dahulu sayuran dengan air mengalir agar terhindar
dari bakteri.
Setelah itu, potong sayuran menggunakan pisau yang bersih.
Ukuran sayuran sebaiknya tidak terlalu besar agar lebih mudah
untuk dikonsumsi.
Rebus air pada panci. Tunggu hingga air mendidih. Setelah air
mendidih, masukan sayuran yang telah dipotong.
Lalu beri garam dan bawang goreng, tunggu hingga sayuran
matang. Sebaiknya sayur yang dimasak tidak terlalu matang, agar
vitamin yang terkandung dalam sayuran tidak berkurang.
Setelah sayur dipastikan matang, sajikan dalam mangkuk penyajian
E. Analisis Bahaya dan Kategori Resiko
Bahan mentah/
Bahaya
No ingredient/bahan Jenis Bahaya Cara Pencegahannya
B/F/K
tambahan
1 telur ayam B Salmonella Cuci dan sortir sebelum
digunakan.
2 Garam F Kotoran sortir sebelum
digunaakan dan Simpan
ditempat yang kering
dan tertutup.
3 minyak makan F plastik karet minyak yang akan
digunkana disortir dan
di cek sebelum
digunakan.
4 K Teroksdasi disimpan di tempat
Air (tengik) tertutup dan bersih.
jngan gunakan minyak
berulang – ulang.
B E.coli Menggunakan air PAM
F Pasir Merebus sampai
K Logam-logam mendidih.
berat (Hg,Pb, Zn)
Kategori Resiko :
Karakteristik bahaya Kategori Keterangan
Resiko
O O tidak mengandung bahaya As/d F
+ I Satu bahaya B s/d F
++ II Dua bahaya B s/d F
+++ III Tiga bahaya B s/d F
++++ IV Empat bahaya B s/d F
+++++ V Lima bahaya B s/d F
A+(Kategori Khusus) VI Kategori resiko paling tinggi (semua
Tanpa atau dengan B s/d produk yang mempunyai bahaya A)
F
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nama :......................................................................
Usia :.....................................................................
Komentar
(saran) : ........................................................................................................................
........................................................................................................................