OLEH :
ROSLINDA HUTAGAOL
Puji beserta rasa syukur terlebih dahulu saya ucapkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa sebagai landasan utama bagi saya dalam melakukan setiap aktivitas dan
kelancaran khususnya dalam mmenyusun proposal ini.
Proposal kegiatan ini saya ajukan sebagai permohonan dana untuk kegiatan yang
akan baru saya laksanakan.Adapun tema kegiatan yang akan saya laksanakan adalah
“GAKY, cape’ dech… ”.Kegiatan ini akan saya lakukan di meurandeh tengah, langsa
lama, kota langsa, aceh. kegiatan ini akan di mulai pada bulan januari 2021.
Harapan saya semoga proposal ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi
investor yang akan menanamkan modal, sehingga dengan pengajuan proposal ini saya
bisa mendapatkan dana untuk memulai kegiatan yang telah saya susun ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan Kegiatan
BAB II LANDASAN TEORITIS
A. Pengertian
B. Penyebab
C. diagnosis
BAB III METODOLOGI KEGIATAN
A. Tema Kegiatan
B. Sasaran Kegiatan
C. Penggunaan media
D. teknik pelaksanaan
E. anggaran
F. waktu pelaksanaan
BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Gambaran Lokasi
1. Gambaran Umum
2. Demografi
B. Gambaran Karakteristik responden
C. Hasil Pengamatan Data
D. Hasil Intervensi
E. Evaluasi
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Yodium merupakan zat mineral mikro yang harus tersedia didalam tubuh yang
berfungsi untuk pembentukan hormon tiroid dan berguna untuk proses metabolisme di
dalam tubuh. Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) merupakan salah satu masalah
gizi mikro di Indonesia yang mempunyai dampak baik secara langsung ataupun tidak
langsung pada kelangsungan hidup dan kualitas sumber daya manusia.
Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) di Indonesia merupakan salah satu
masalah kesehatan masyarakat yang memiliki dampak sangat besar terhadap kelangsungan
hidup dan kualitas sumber daya manusia. GAKY meliputi pembesaran kelenjar gondok dan
hipotiroid, GAKY berpengaruh terhadap prestasi belajar anak usia sekolah dan rendah
nya produktivitas kerja. Pada wanita hamil mempunyai resiko terjadinya abortus, lahir
mati, sampai cacat bawaan pada bayi yang lahir berupa gangguan perkembangan saraf,
mental dan fisik yang disebut kretin.
Di Indonesia saat ini sekitar 750 orang menderita kretin, 10 juta mengalami gondok
dan 3,5 juta orang terjangkit gangguan bentuk lain. Survey pemetaan GAKY di Indonesia
menunjukkan peningkatan masalah penderitaan kretin membengkak hingga tercatat
sebanyak 290.000 orang (Arisman, 2004 dalam sari rahmawati 2009) . Sumber utama
yodium adalah makanan yang berasal dari laut yaitu garam, ikan, udang, dan kerang serta
ganggang laut merupakan sumber yodium yang baik. Di daerah pantai, air dan tanah
mengandung banyak yodium sehingga tanaman yang tumbuh di daerah pantai mengandung
cukup banyak yodium. Semakin jauh tanah itu dari pantai semakin sedikit pula
kandungan yodiumnya. Upaya peningkatan kadar yodium dilaksanakan oleh pemerintah
melalui fortifikasi pangan dan suplementasi.
Upaya fortifikasi antara lain melakukan berbagai kegiatan untuk masyarakat yaitu,
memantau kandungan yodium dalam garam, meningkatkan yodisasi garam, memantapkan
peraturan–peraturan tentang garam beryodium, meningkatkan kualitas garam yang
diproduksi petani dan petani penggarap, operasional riset tentang produksigaram pada area
terbatas yang efektif dan menghasilkan garam yang berkualitas ( Depkes RI, 2007 ).
Proses pencucian dan pengeringan yang dilakukan di industri garam yang ada di
Indonesia saat ini ternyata belum cukup mampu menghasilkan garam dengan kualitas yang
baik sehingga kualitas yodiumnya rendah. Hal ini disebabkan oleh pencucian dan
pengeringan yang dilakukan hanya bertujuan meningkatkan tampilan fisik garam (bersih
dan kering), dan belum sampai pada cara penghilangan zat pengotor hidroskopis (senyawa –
senyawa Ca dan Mg) dan zat – zat pereduksi pada garam.
Berdasarkan survey yang telah dilakukan lebih dari 50% produksi garam konsumsi
yang dihasilkan industri garam memiliki kualitas yodium yang rendah (Nelson saksono,
2002). Yodium dalam garam akan mudah hilang atau berkurang apabila dalam
penyimpanan garam berada di tempat yang salah, yaitu apabila disimpan di tempat yang
lembab, di dekat perapian dan disimpan di wadah dalam keadaan terbuka. Upaya
mempertahankan kualitas garam beryodium supaya tetap baik, dapat dilihat dari kualitas
bahan baku yang digunakan, tempat penyimpanan dan lokasi penyimpanan garam. Hal ini
dikarenakan sifat garam yang dapat menguap bila tidak disimpan secara benar.
Garam beryodium dapat mengalami penguapan yang menyebabkan turunnya kadar
yodium dalam garam (Depkes RI, 2007). Meskipun selama 10 tahun terakhir terdapat
kemajuan dalam pencegahan masalah gizi di Indonesia, tetapi apabila dibanding dengan
beberapa negara Asean seperti Thailand, prevalensi berbagai masalah gizi khususnya gizi
kurang dan gizi buruk di Indonesia masih tinggi. Perlu dipertanyakan mengapa kita
tertinggal dengan negara-negara tetangga. Salah satu sebab, menurut hemat kami adalah
adanya perbedaan paradigma dalam kebijakan program gizi. Paradigma adalah model atau
pola pikir menghadapi suatu hal atau masalah.
Paradigma baru bertitik tolak pada indikator kesehatan, dan kesejahteraan rakyat
yaitu angka penyakit dan angka kematian bayi dan ibu melahirkan. Oleh karena menurut
WHO (2000) 49 % kematian bayi terkait dengan status gizi yang rendah, maka dapat
dimengerti apabila pertumbuhan dan status gizi termasuk indikator kesejahteraan seperti
diterapkan di Thailand. Paradigma baru menekankan pentingnya outcome daripada input.
Persediaan pangan yang cukup (input) di masyarakat tidak menjamin setiap rumah tangga
dan anggota memperoleh makanan yang cukup dan status gizinya baik. Banyak faktor lain
yang dapat mengganggu proses terwujudnya outcome sesuai dengan yng diharapkan.
Paradigma input sering melupakan faktor lain tersebut, diantaranya air bersih, kebersihan
lingkungan dan pelayanan kesehatan dasar.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penggunaan garam beryodium.
A. PENGERTIAN
Gangguan akibat kekurangan Yodium (iodine deficiency disorder) adalah gangguan
tubuh yang disebabkan oleh kekurangan Yodium sehingga tubuh tidak dapat menghasilkan
hormon tiroid. Kekurangan hormon tiroid mengakibatkan timbul gondok, hipotiroid, kretin,
gangguan reproduksi, kematian bayi dan keterbelakangan mental. Gangguan Akibat
Kekurangan Yodium (GAKY) adalah sekumpulan gejala atau kelainan yang ditimbulkan
karena tubuh menderita kekurangan Yodium secara terus – menerus dalam waktu yang
lama yang berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup (manusia dan
hewan) (DepKes RI, 1996).
Makin banyak tingkat kekurangan Yodium yang dialami makin banyak komplikasi
atau kelainan yang ditimbilkannya, meliputi pembesaran kelenjar tiroid dan berbagai
stadium sampai timbul bisu-tuli dan gangguan mental akibat kretinisme. Masalah ini
umumnya lebih banyak terjadi di daerah pegunungan dimana makanan yang dikonsumsinya
sangat tergantung dari produksi makanan yang berasal dari tanaman setempat yang tumbuh
pada kondisi tanah dengan kadar Yodium rendah. Masalah Gangguan Akibat Kekurangan
Yodium (GAKY) merupakan masalah yang serius mengingat dampaknya secara langsung
mempengaruhi kelangsungan hidup dan kulitas manusia. Kelompok masyarakat yang sangat
rawan terhadap masalah dampak defisiensi Yodium adalah wanita usia subur (WUS) ; ibu
hamil ; anak balita dan anak usia sekolah.
Data tahun 1998 menunjukkan 87 juta penduduk Indonesia tinggal di daerah
endemic GAKY. Akibatnya tak kurang dari 20 juta penduduk menderita gondok. GAKY
pada ibu hamil berisiko menimbulkan keguguran, sedangkan pada janin menyebabkan lahir
mati. Kalaupun lahir, beresiko mengalami cacat bawaan, kematian dini, kretin,
keterbelakangan mental, tuli juling dan lumpuh. Diperkirakan tiap tahun ada 9 ( sembilan )
bayi kretin lahir di Indonesia. Sejauh ini Indonesia telah kehilangan 140 juta point
( Kompas, 2002 ).
B. PENYEBAB
Yodium dalam tubuh berada dalam bentuk Iodida (I2). Menyusun tubuh kurang
lebih 15-20 mg, sangat bervariasi antar individu, tergantung wilayah tempat tinggal
(kandungan yodium dalam tanah, air, tanaman, dan pangan sumber yodium yang
dikonsumsi.(Syahraini, 2017) Fungsi yodium dalam tubuh, bersama hormon-hormon
tiroid, adalah : berperan dalam mengatur suhu tubuh, laju pelepasan energi selama
metabolisme basal (BMR), laju penggunaan oksigen oleh sel, pertumbuhan, perkembangan
sistem syaraf, pertumbuhan linier, dan pembentukan panas tubuh. Penyerapan yodium
sangat cepat dan mudah. Yodium terutama terkonsentrasi pd kelenjar tiroid (70-80%)yang
berperan dalam pembentukan hormon T3- triiodothyronin dan T4–tetra
Iodothyronine/tyroxin. Pelepasan hormon tiroid ke dlm darah dipacu oleh TSH (Thyroid
Stimulating Hormon).
Faktor – Faktor penyebab masalah GAKY antara lain:
a. Faktor Defisiensi Yodium dan Yodium Excess
Defisiensi Yodium merupakan sebab pokok terjadinya masalah GAKY. Hal ini
disebabkan karena kelenjar tiroid melakukan proses adaptasi fisiologis terhadap
kekurangan unsur Yodium dalam makanan dan minuman yang dikonsumsinya.
Yodium Excess terjadi apabila Yodium yang dikonsumsi cukup besar secara terus
menerus, seperti yang dialami oleh masyarakat di Hokaido (Jepang) yang
mengkonsumsi ganggang laut dalam jumlah yang besar. Bila Yodium dikonsumsi
dalam dosis tinggi akan terjadi hambatan hormogenesis, khususnya iodinisasi tirosin
dan proses coupling.
b. Faktor geografis dan non geografis
GAKY sangat erat hubungannya dengan letak geografis suatu daerah, karena
pada umumnya masalah ini sering dijumpai di daerah pegunungan seperti pegunungan
Himalaya, Alpen, Andres dan di Indonesia gondok sering dijumpai di pegunungan
seperti Bukit Barisan Di Sumatera dan pegunungan Kapur Selatan. Daerah yang
biasanya mendapat suplai makanannya dari daerah lain sebagai penghasil
pangan, seperti daerah pegunungan yang notabenenya merupakan daerah yang miskin
kadar Yodium dalam air dan tanahnya. Dalam jangka waktu yang lama namun pasti
daerah tersebut akan mengalami defisiensi Yodium atau daerah endemik Yodium.
C. DIAGNOSIS
Sejarah dari GAKY dimulai dengan kilas balik sejarah mengenai penyakit gondok
dan kretinisme yang merupakan kelainan dari tubuh dan tingkah laku manusia berupa
pembesaran pada leher dan keterbelakangan mental. Catatan penyakit gondok dan kretinisme
pertama terdapat pada peradaban China dan Hindu kuno yang menjalar sampai Yunani dan
Roma. Pada jaman pertengahan penyakit gondok dan kretinisme ini digambarkan jelas pada
masa Renaissance. Pada abad ke-17 dan 18 para ahli menyebutkan bahwa pertama kali
penyakit akibat kekurangan yodium dengan kata “cretin” yang nampak pada ensiklopedia
Diderot pada tahun 1754. pada abad ke-19 awal dimulainya usaha serius untuk
menanggulangi GAKY dan tidak sampai pada pertengahan abad ke-20 diperoleh
pengetahuan untuk penanggulangan dan pengendalian GAKY secara efektif. (Sudarto, 2012)
a. Gondok endemik
klasifikasi gondok berdasarkan kelompok.
a) Grade 0 : tidak teraba
b) Grade1 : teraba dan terlihat hanya dengan kepala yang ditengadahkan
c) Grade 2 : Mudah terlihat, kepala posisi biasa
d) Grade 3 : Terlihat dari jarak tertentu
A. Tema Kegiatan
Berangkat dari segmen kegiatan yang fokus pada anak usia sekolah, maka
pemilihan tema atau pesan harus sesuai dengan kultur anak usia sekolah, seperti
singkat, padat, gaul, nyentrik, dan memorable. Untuk itu tema dari Program
Kampanye Pencegahan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) ini adalah:
“GAKY, cape’ dech… ”.
B. Sasaran Kegiatan
Dengan memperhatikan indikator keberhasilan pemilihan target marketing yaitu
kontinyuitas, keterjangkauan, dan responsibilitas serta dapat diidentifikasi maka
kegiatan ini ditujukan untuk anak sekolah dasar di sd n 2 meurandeh, langsa.
C. Penggunaan Media
2. Rincian anggaran
F. Waktu Pelaksanaan
Terlampir.
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Gambaran Umum
Jalan Klonengan Meurandeh, kecamatan Langsa Lama, Kota Langsa yang berada di
Provinsi Aceh. Pada SD Negeri 3 Meurandeh, jumlah siswa laki-laki adalah 158
2. Demografi
Mayoritas penduduk Kota Langsa adalah suku Aceh, suku Melayu, suku Jawa,
suku Tionghoa, dan suku Batak. Bahasa Aceh digunakan oleh mayoritas masyarakat
Kota Langsa, namun bahasa Indonesia tetap menjadi bahasa utama. Agama Islam
adalah agama mayoritas masyarakat Kota Langsa dan rakyat Aceh umumnya.
Hukum Syariat Islam menjadi aturan dasar dalam kehidupan masyarakat Kota
Langsa. Agama Kristen juga menjadi bagian dari populasi, sementara Buddha
Kota Langsa merupakan kota yang kaya akan perbedaan etnis dan penduduk
tetap hidup dalam damai serta memiliki toleransi beragama yang kuat. Lokasi Kota
Langsa sangat dekat dengan Medan, ibu kota Provinsi Sumatra Utara, sehingga
menempatkan Kota Langsa sebagai kota yang strategis dan ramai imigran.
Kegiatan ini dilakukan di kelas 4 dan 5, dengan jumlah responden yaitu dengan
berlangsung. pengujian ini dilakukan untuk melihat kadar yodium pada garam
yang digunakan di rumah. Para siswa diberitahukan untuk membawa garam yang
biasa digunakan orangtuanya saat memasak. Setelah itu, garam diberi tetesan
yodium test. Berdasarkan hasil pengujian maka didapatkan hasil sebagai berikut :
Kategori
Merk garam N %
Ya Tidak
(mengandung (mengandung
yodium) yodium)
Dolphin 21 42 %
Anak Pintar 5 10%
Ibu Bijak 11 22%
Walet 13 26%
Total 100 100 %
telah mengandung yodium itu dibuktikan dengan perubahan warna pada garam yang
telah ditetesi yodium test menjadi warna ungu. Hal itu menunjukkan bahwa siswa di SD
D. Hasil Intervensi
kali dalam setahun. Pemeriksaan ini dilaksanakan pada tingkat Rumah Tangga dan
sekolah.
a. tentang penggunaan garam yang benar yaitu garam dimasukan ketika makanan
sudah matang
b. cara penyimpanan garam yang benar yaitu tidak terkena sinar matahari dan
sebaiknya tidak diletakkan di udara panas (tidak boleh diletakkan dekat dengan
kompor)
c. alat yang dipakai untuk mengambil garam tidak boleh menggunakan sendok
logam.
E. EVALUASI
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Garam yang digunakan di Kota Langsa memgandung yodium, sehingga siswa SD
Negeri 2 Meurandeh tidak ada yang kekurangan yodium
2. Pemeriksaan Gangguan Kekurangan Yodium dilakukan setiap 6 bulan sekali atau
2 kali dalam setahun. Pemeriksaan ini dilaksanakan pada tingkat Rumah Tangga
dan sekolah.
B. Saran
1. Diharapkan kegiatan penyuluhan ini dapat menjadi program rutin di setiap
sekolah agar masyarakat mengetahui lebih lanjut tentang GAKI ini.
2. Diharapkan masyarakat menggunakan garam dengan kemasan yang baik, dan
melaksanakan dalam kehidupan sehari-hari tentang informasi yang sudah
didapat dari penyuluhan ini.
PENUTUP
Demikian proposal kami uraikan sebagai bahan acuan dan informasi
program kami. Semoga bermanfaat bagi pi nhak yang berkepentingan.
DAFTAR PUSTAKA
Arisman, 2009. Kekurangan Vitamin A. In: Gizi dalam Daur Kehidupan.Jakarta: EGC, 146-
153.
Rahmawati sari.2009. “Hubungan Wadah Dan Cara Penyimpanan Garam Terhadap Kualitas
Yodium Garam Di Desa Lencoh Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali”. Surakarta.
Skripsi Ilmu Kesehatan.
Sudarto. 2012. Penanggulangan Gaky Melalui Peningkatan Kualitas Produksi Dan Distribusi
Garam Beryodium. Semarang.
www.kemkes.go.id
http://sekolah.data.kemdikbud.go.id/index.php/chome/profil/6034E190-2EF5-E011-9C85-
637C036CD535
LAMPIRAN
Rincian anggaran
Waktu pelaksanaan