Anda di halaman 1dari 16

GAKY Dan Evidens

Kelebihan Yodium
Kelompok 3
Anggota Kelompok
 Dhea Nurul Putri (1911223023)
 Dinda Suryati Putri (1911223019)
 Naura Mardhiyah (1911221007)
 Sarasdila Putri Iranto (1911221016)
 Salsha Nadhira (1911222017)
Outline
1. Konsep Isu yang Dibahas

2. Sejarah Isu yang Dibahas

3. Contoh Kegiatan yang Sering Dilakukan Berhubungan


dengan Isu

4. Hasil- Hasil Riset Penelitian Terbaru Terkait Isu yang


Sedang Dibahas
Konsep GAKY
GAKY adalah semua akibat dari kekurangan yodium pada pertumbuhan dan perkembangan manusia
yang dapat dicegah dengan pemberian unsur yodium. Yodium adalah elemen esensial bagi manusia dan
hewan karena merupakan unsur penting sintesis hormon tiroid, thyroxine (T4), triiodothyronine (T3).
(Balai penelitian dan pengembangan GAKY, Kemenkes RI, 2012).

Fungsi yodium dalam tubuh adalah untuk sintesis hormon tiroid yang berlangsung didalam
kelenjar tiroid, kelenjar tiroid atau gondok yang membesar merupakan defisiensi yodium yang
paling nyata dan berfungsi sebagai penanda biologis yang berpotensi untuk menunjukkan
keberadaan GAKY. ( Palupi Widyastuti, 2009)

Periode defisiensi yodium yang paling kritis terjadi selama usia janin dan awal usia kanak –
kanak ketika otak yang sedang berkembang sangat rentan, terutama terhadap kekurangan
yodium dan konsekuensinya sebagai produksi hormon tiroid menjadi tidak cukup.
(Sediaoetama, 2009)
Spektrum GAKY
Tahap kehidupan Akibat yang Ditimbulkan
Janin Abortus, lahir – mati, kelainan kongenital Peningkatan mortalitas
perinatal dan bayi Kretinisme neurologi (defisiensi mental, mustime
(tuli), diplegia sapastik (juling) Kretinisme miksedema (dwarfisme,
defisiensi mental) Defek psikomotor

Neonatus Penyakit gondok neonates, Hipotiroidisme neonatus Peningkatan


kerentanan terhadap radiasi nuklir.

Anak- anak dan remaja Penyakit gondok Hipotiroidisme juvenilis Gangguan fungsi mental
Retardasi perkembangan fisik Peningkatan kerentanan terhadap radiasi
nuklir

Orang dewasa Penyakit gondok dengan komplikasi seperti gangguan bernafas dan
menelan Hipotiroidisme Gangguan fungsi mental Hipotiroidisme
karena iodium Peningkatan kerentanan terhadap radiasi nuklir
Factor Determinan Terjadinya
GAKY
1. Asupan Yodium Dalam Tubuh
Menurut Michael J. Gibney dalam bukunya Public Health Nutrition asupan yodium dari
makanan dikatogorikan dalam 4 kelompok umur. Berikut asupan yodium dalam tubuh

Kategori Kebutuhan Asupan (µg/hr)


Bayi, 0-59 bulan 90
Anak Sekolah, 6-12 tahun 120
Anak-anak > 12 tahun dan Orang 150
Dewasa
Ibu Hamil dan Menyusui 200
2. Factor Lingkungan
Permasalahan utama yang timbul biasanya adalah lingkungan yang kumuh dan miskin akan yodium
baik karena lahannya atau gangguan lain mengenai zat goitrogenik.
 

3. Factor Budaya
Faktor sosial budaya yang berkaitan dengan GAKY diantaranya adalah pengetahuan mengenai
penyakit gondok dan manfaat dari garam beryodium dalam keluarga, adanya presepsi individu yang
dipengaruhi oleh faktor – faktor pengalaman, proses belajar, wawasan, pemikiran dan pengetahuan
serta adanya pantangan terhadap makanan yang dipengaruhi pola konsumsi pangan yang
berhubungan dengan adat istiadat, tradisional atau kepercayaan. ( Balai Penelitian dan
Pengembangan, Kemenkes RI, 2012)
4. Factor Genetik
Studi terhadap kembar monosigot menunjukkan bahwa pembesaran kelenjar gondok pada mereka yang terkena
kekurangan iodium mempunyai hubungan dengan faktor – faktor genetik. Studi tersebut melaporkan bahwa
seseorang yang didalam sebuah keluarga memeliki satu penderita gondok mempunyai resiko mendapat
keturunan gondok 2x lebih besar daripada mereka yang berasal dari keluarga non gondok.
 
Jika yodium tidak diperoleh dari konsumsi, maka tubuh akan mengaktifkan mekanisme stimulasi melalui
rangsangan hormon lain yang diproduksi oleh kelenjar di daerah otak dikenal sebagai Thyroid Stimulating
Hormon (TSH). Akibat mekanisme tersebut akan terjadi gangguan keseimbangan metabolisme yang dapat
menimbulkan berbagai kelainan fisiologis. Kondisi inilah yang disebut sebagai Gangguan Akibat Kekurangan
Yodium dengan kelainan yang timbul dapat berupa :
a). Pembesaran kelenjar gondok pada leher,
b).Gangguan perkembangan fisik,
c). Gangguan fungsi mental, yang dapat berpengaruh terhadap kehilangan Intelligence Quotient (IQ) point
yangidentik dengan kecerdasan dan produktivitas.
Tidak hanya kekurangan yodium yang bisa menimbulkan bahaya, kelebihan yodium juga bisa menimbulkan
masalah kesehatan, yaitu hipertiroidisme. Gejala-gejala penyakit tersebut adalah:
a). Berat badan turun meski tidak sedang menjalani diet
b). Napas pendek atau terasa berat
c). Dada berdebar
d). Tangan gemetar (tremor)
e). Sering berkeringat
f). Sangat sensitif terhadap suhu panas
g). Mudah lelah
h). Gatal-gatal
i). Perubahan siklus menstruasi
 
Selain hipertiroidisme, kelebihan asupan yodium juga dikaitkan dengan peningkatan risiko terjadinya penyakit
autoimun yang menyerang kelenjar tiroid.
Sejarah GAKY
Sejarah dari GAKY dimulai dengan kilas balik sejarah mengenai penyakit gondok dan
kretinisme yang merupakan kelainan dari tubuh dan tingkah laku manusia berupa pembesaran
pada leher dan keterbelakangan mental. Catatan penyakit gondok dan kretinisme pertama
terdapat pada peradaban China dan Hindu kuno yang menjalar sampai Yunani dan Roma. Pada
jaman pertengahan penyakit gondok dan kretinisme ini digambarkan jelas pada masa
Renaissance. Pada abad ke-17 dan 18 para ahli menyebutkan bahwa pertama kali penyakit
akibat kekurangan yodium dengan kata “cretin” yang nampak pada ensiklopedia Diderot pada
tahun 1754. pada abad ke-19 awal dimulainya usaha serius untuk menanggulangi GAKY dan
tidak sampai pada pertengahan abad ke-20 diperoleh pengetahuan untuk penanggulangan dan
pengendalian GAKY secara efektif.
Upaya Penanggulangan Gangguan
Akibat Kekurangan Yodium
Upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka penanggulangan GAKY
diantaranya adalah upaya jangka pendek dan jangka panjang.

Program jangka pendek yang telah dikerjakan adalah penyuntikan larutan yodium dalam minyak (lipiodol) pada
penduduk risiko tinggi di daerah gondok endemik sedang dan berat yang dilakukan pada tahun 1974 sampai dengan
tahun 1991. Kemudian dilanjutkan dengan distribusi kapsul minyak beryodium, sebagai pengganti suntikan lipiodol.
Penggunaan kapsul yodium membutuhkan biaya mahal. Mengingat kapsul tersebut buatan Perancis, sehingga dicari
penggantinya yang dapat diproduksi dalam negeri (PT Kimia Farma) yang selanjutnya disebut Yodiol. Sejak tahun
1992 kapsul tersebut didistribusikan kepada kelompok sasaran yang dimaksud sekarang ini adalah wanita usia subur,
ibu hamil dan menyusui di daerah gondok endemik sedang dan berat, dan anak sekolah dasar di daerah endemik berat.
Lanjutan…
Upaya jangka panjang melalui fortifikasi makanan dengan yodium dalam rangka
memperkaya kandungan yodium dalam makanan, khususnya makanan yang paling banyak
dikonsumsi oleh masyarakat dalam hal ini garam

Penanggulangan GAKY di kecamatan :


a. Penyuluhan kepada masyarakat untuk mengkonsumsi garam beryodium;
b. Memantau ketersediaan garam beryodium yang memenuhi persyaratan SNI melalui
produksi dan/atau peredaran di wilayah kerjanya;
c. Pembinaan terhadap petani garam, produsen, pedagang garam, serta industri garam;
d. Pengawasan terhadap petani garam, produsen, pedagang garam, serta industri garam;
dan
e. Pengawasan terhadap garam yang beredar di pasar.
Hasil- Hasil Riset Penelitian
Terbaru Terkait GAKY
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada 2013, 15 – 25 % anak usia sekolah
(6-12 tahun), wanita usia subur, ibu hamil dan ibu menyusui berisiko kekurangan
iodium. Masalah yang dialami ini salah satu penyebabnya adalah lebih dari 50 persen
garam rumah tangga di Indonesia tidak teriodisasi cukup (<30 ppm I dalam bentuk
KIO3). Padahal semenjak 2009, penanggulangan GAKI hanya bergantung pada
garam beriodium. Selain garam, air minum sebenarnya juga mengandung iodium.
Namun ternyata sebagian besar (>90%) air minum rumah tangga Indonesia
mempunyai kandungan iodium rendah dan sangat rendah.

Untuk mengatasi permasalahan ini, Balai Litbangkes Magelang berupaya melakukan


intervensi, salah satunya dengan mengembangkan alat intervensi iodium pada air
perpipaan non-PDAM berbasis masyarakat di wilayah dengan riwayat gaki. Caranya
yaitu dengan memberikan larutan intervensi iodium pada konsentrasi dan kecepatan
pemberian yang terukur. Penelitian eksperimental ini dilakukan di 9 kabupaten di Jawa
Tengah dan 2 kabupaten di DIY Yogyakarta. Hasilnya, alat intervensi yang
dikembangkan berhasil meningkatkan kadar iodium air perpipaan dalam rentang 10-20
ug/L.
Sumber…
Adrian, dr Kevin. 2019. Pentingnya Mengonsumsi Garam Beryodium. Alodokter. Diakses melalui
https://www.alodokter.com/pentingnya-mengonsumsi-garam-beryodium pada hari senin, 8 februari 2021pukul
22.00. WIB.

Cahyo Suraji. 2003. "FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI GARAM BERYODIUM DI
RUMAH TANGGA DI KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL". Tesis. UNIVERSITAS
DIPONEGORO. Semarang.

Hartini, Dwi. 2017. KUALITAS DAN CARA PENGELOLAAN GARAM YODIUM KELUARGA DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS TOROH 1 KABUPATEN GROBOGAN. Ejournal repository unimus. Diakses melalui
http://repository.unimus.ac.id/665/3/BAB%20II.pdf pada hari senin, 8 februari 2021 pukul 22.00. WIB.

Sudarto. (2012). “Penanggulangan GAKY Melalui Peningkatan Kualitas Produksi dan Distribusi Garam
Beryodium”. Vol XIII, No 02, Hal 30-41. https://media.neliti.com/media/publications/96943-ID-penanggulangan-
gaky-melalui-peningkatan.pdf . Diakses pada 08 Februari 2021.

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2010. Diakses melalui
https://ngada.org/bn675-2010.htm

Anda mungkin juga menyukai