Anda di halaman 1dari 59

DEFISIENSI IODIUM

Dr Haerani Rasyid,MS,SpPD BAGIAN GIZI Universitas Hasanuddin

PENENTUAN DEFISIENSI IODIUM MELALUI CARA :


1.
2.

Penilaian Perez, PAHO, Internasional Parameter Data Metabolisme Yodium


a. Mengukur Iodium dalam kreatinin (mcg I/g kreatinin urine) - Normal exkresi > 50 mcg I/g kreatinin urine - Hipotiroid exkresi 25 50 mcg I/g kreatinin urine - Kretin endemik exkresi < 25 mcg I/g kreatinin urine

b. Penampungan I radio aktif oleh kel.tiroid c. PBI d. Kadar hormon T3, T4 dan TSH serum e. Kadar I dalam air minum dan tanah

PENDAHULUAN

IODIUM jenis elemen mineral mikro kedua sesudah besi kesehatan Jumlah kebutuhan tidak sebanyak zat-zat gizi lainnya. Tidak dapat dibuat dalam tubuh Gondok (goiter) merupakan suatu gejala pembesaran pada kelenjar tiroid defisiensi iodium.

Iodium << jumlah iodium yang terkandung di dalam tanah yang digunakan dalam bidang pertanian Masalah kekurangan iodium serius di berbagai daerah Walaupun program suplemen tambahan iodium TELAH DILAKUKAN

Iodium ditemukan pada tahun 1811 oleh Courtois anion monovalen. Jumlah iodium yang terdapat dalam makanan sebanyak jumlah ioda sebagian kecil secara kovalen mengikat asam amino.

Iodium diserap sangat cepat oleh usus dan kelenjar tiroid hormon tiroid. Saluran ekskresi utama iodium urin cara ini merupakan indikator utama pengukuran jumlah pemasukan dan status iodium. Tingkat ekskresi (status iodium) yang rendah (25 20 g I/g ) risiko kekurangan iodium

Saluran pencernaan iodium dalam bahan makanan Iodida yang mudah diserap dan bergabung dengan pool-iodida ntra/ekstraseluler. Iodium memasuki kelenjar tiroid untuk disimpan peroksidasi akan melekat dengan residu tirosin dari tiroglobulin.

Struktur cincin hidrofenil dari residu tirosin adalah iodinate ortho pada grup hidroksil hormon dari kelenjar tiroid yang dapat dibebaskan(T3 dan T4 ) Iodium adalah suatu bagian integral dari hormon tridothyronine tiroid (T3) dan thyroxin (T4).

Masalah Anemia Gizi Besi dan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium BELUM TERTANGGULANGI

GAKI masalah yang serius di Indonesia dan diketahui mempunyai kaitan erat dengan gangguan perkembangan mental dan kecerdasan.
Indonesia 42 juta penduduk tinggal didaerah yang lingkungannya miskin iodium 10 juta penderita gondok, 750.000 900.000 menderita kretin endemic dan 3,5 juta menderita GAKI lainnya.

Pengaruh negatif GAKI dalam kandungan, setelah lahir sampai dewasa. GAKI ibu hamil mempunyai resiko terjadinya abortus, lahir mati, cacat bawaan. Gangguan setelah lahir lanjutan dari gangguan pada waktu dalam kandungan.

Iodium dapat diperoleh dari berbagai jenis pangan dan kandungannya berbeda-beda tergantung asal jenis pangan tersebut dihasilkan. Kandungan iodium pada buah dan sayur pada jenis tanah. Kandungan iodium pada jaringan hewan serta produk susu kandungan iodium pada pakan ternaknya. Pangan asal laut sumber iodium alamiah.

Sumber lain iodium adalah garam dan air yang difortifikasi Makanan laut dan ganggang laut adalah sumber iodium yang paling baik. Penggunaan garam beriodium di Amerika Serikat diberikan sebagai sumber iodium penting. Di USA konsumsi garam beriodium per hari per orang mendekati 10 12 gram dimana garam tersebut mengandung 76 g iodium per gram. Soehardjo (1990) mengatakan bahwa dengan mengkonsumsi pangan yang kaya iodium dapat menekan atau bahkan mengurangi besarnya prevalensi gondok.

Rata-rata kandungan iodium dalam bahan makanan :


Ikan Tawar 30 g; Ikan Laut 832 g; Kerang 798 g; Daging 50 g; Susu 47 g; Telur 93 g; Gandum 47 g; Buah-buahan 18 g; Kacang-kacangan 30 g Sayuran 29 g.

Kebutuhan Iodium Menurut Hetzel (1989) dalam keadaan normal intake harian untuk orang dewasa berkisar 100 150 g perhari. Iodium diekskresikan melalui urin dan dinyatakan dalam g I/g Kecukupan iodium yang dianjurkan untuk orang Indonesia antara lain : 1) umur 0 sampai 9 tahun kebutuhannya sebesar 50 120 g ; 2) umur 10 59 dan > 60 tahun sebesar 150 g (Pria) ; 3) umur 10 59 dan > 60 tahun sebesar 150 g ; 4) Wanita Hamil mendapat tambahan + 25 g ; wanita laktasi 0 12 bulan sebesar + 50 g

Bagi ibu hamil , intake iodium tidak cukup kebutuhan ggn perkembangan otak bayi atau janin (berat otak berkurang), gangguan perkembangan fetus dan pasca lahir, kematian perinatal (abortus) meningkat bayi dilahirkan berat lahir rendah (BBLR) dan gangguan pertumbuhan dan perkembangan

Iodium 100-150 g / hari sudah memenuhi kecukupan gizi. Defisiensi iodium terjadi dengan konsumsi Iodium < 50g / hari. Orang yang mengkonsumsi <50g / hari beresiko goiter. Goiter hampir selalu disebabkan ok def iodium <10g / hari. Goiter adalah pembesaran atau hypertrophy dari kelenjar thyroid.( grade )

KOMPLIKASI, DEFISENSI, KECUKUPAN IODIUM

Komplikasi serius dari defesiensi iodium adalah cretinism. (2%) berdampak retardasi mental dan mempunyai karakteristik bisu dan tuli, kerdil, diplegia dan quadriplegia juga dapat terjadi.
Cretinism defesiensi iodium maternal, yaitu diet yang berhubungan dengan kegagalan lahir. Kerusakan mental dan fisik pada cretinism tidak dapat kembali. Kerusakan ini dapat dicegah iodium pada ibu yang deficient pada awal kehamilan. Goiter mudah didiagnosa pembengkakan di leher CREATINSM ?

Jika prevalensi gondok > 20 % --- kretinisme endemik berupa sindrom :


1.

Gangguan Sistem Saraf Pusat a. Retardasi Mental b. Gangguan pendengaran tipe perseptif c. Retardasi neuromatik : berjalan, berbicara ab normal d. Kerusakan batang otak : Parese spastik,extra pyramidal

2. Gejala Hipotiroid a. Gejala Klinik ; Lesu, peka terhadap dingin, rambut dan kulit kering, bila berat timbul mixedema. Pada anak kerdil dan ossifikasi terlambat b. Kimiawi hormon T3 dan T4 plasma rendah dan TSH meningkat

3.

Efek Perifer Hormon Tiroid Kadar kolesterol serum Waktu refleks Tinggi badan Kemampuan Pendengaran

Perkembangan Mental

Defisiensi iodium dan hubungan goiter dan creatinism diatasi Program kesehatan masyarakat meliputi fortifikasi garam dan suntikan minyak iodium. Garam dapat difortifikasi dengan iodida (KI) atau iodat (KIO3). Iodat lebih stabil terhadap kelembaban dan sinar matahari dan digunakan sebagai suplemen pada negara-negara sedang berkembang.

Defisiensi Iodium pada Fetus.


Defisiensi iodium pada fetus hasil defisiensi iodium pada ibu. Peningkatan insiden lahir mati, abortus dan abnormal kongenital >>>

Trial control dengan minyak beryodium telah menunjukkan penurunan signifikan pada kematian fetus dan neonatal pada kelompok yang diobati

Defisiensi Iodium pada Neonatal


Peningkatan mortality perinatal defisiensi iodium telah ditemukan di Zaire Pentingnya fungsi thyroid pada neonatus berhubungan dengan fakta bahwa pada saat lahir otak bayi hanya 1/3 dari ukuran penuhnya dan bertumbuh secara cepat sampai akhir tahun ke 2. Hormon thyroid yang tergantung pada suplai iodium yang cukup penting untuk perkembangan otak normal.

C Cretinism

Bukti dari observasi neonatal di Zaire menemukan bahwa tingkat hypothyroidism kimiawi 10%, akan mengakibatkan hypothyroidism pada bayi dan anak-anak dan jika defisiensi tidak diperbaiki akan mengakibatkan retardasi fisik dan mental. resiko besar kerusakan mental pada populasi desiensi iodium berat.

Defisiensi Iodium pada Anakanak.


Defisiensi iodium pada anak karakteristiknya goiter. Tingkatan goiter meningkat sejalan dengan umur yang maksimum pada masa remaja. Prevalensi kurang iodium lebih banyak pada wanita daripada pria. (?) Goiter pada anak sekolah 6- 12 tahun merupakan indikator defisiensi iodium pada masyarakat.

Studi terbaru anak sekolah yang tinggal didaerah defisiensi iodium sejumlah negara kemampuan belajar dan IQ Banyak penyebab yang mungkin sebagai faktor terjadinya penurunan kemampuan belajar dan IQ DAERAH MISKIN !

Defisiensi Iodium pada Orang


Dewasa

Yodisasi garam, roti atau minyak telah menunjukkan pencegahan efektif terhadap goiter pada orang dewasa. Determinan utama otak dan pituitary T3 adalah serum T4 dan tidak berlawanan dengan hati, ginjal dan otot. T3 otak yang rendah telah ditunjukkan pada tikus yang kekurangan penurunan serum T4 defisiensi iodium. Penemuan ini menjelaskan fungsi otak pada orang yang mempunyai serum T4 rendah di goiter endemik. Bagaimanapun juga harus ditekankan bahwa antara T4 dan T3 dipengaruhi oleh selenium, suatu komponen enzim yang memfasilitasi konversi tersebut.

Masalah GAKI

Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) adalah sekumpulan gejala atau kelainan yang ditimbulkan karena tubuh menderita kekurangan iodium secara terus menerus dalam waktu yang lama yang berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup (manusia dan hewan) Kodyat (1996) >> di daerah pegunungan makanan yang dikonsumsinya sangat tergantung dari produksi makanan yang berasal dari tanaman setempat yang tumbuh pada kondisi tanah dengan kadar iodium rendah.

Masalah Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) merupakan masalah yang serius mengingat dampaknya secara langsung mempengaruhi kelangsungan hidup dan kulitas manusia. Kelompok masyarakat yang sangat rawan terhadap masalah dampak defisiensi iodium adalah wanita usia subur (WUS) ; ibu hamil ; anak balita dan anak usia sekolah

ETIOLOGI GAKY
1.

Defisiensi iodium dalam makanan Adanya zat goitrogenik ( Perchlorat dan Thiouracil ) Kualitas air minum jelek Faktor lain : Genetik dan PEM

2.

3.

4.

Klasifikasi 1.Fungsi : Toksik dan non toksik 2.Morfologi : Difus dan noduler 3.Insiden/Frekuensi: Sporadik dan Endemik Prevalensi > 5 % dengan beberapa ketentuan 1. Besar kel Thyroid --- Gondok 2. Tehnik yang digunakan --- koreksi berdasarkan piramida penduduk 3. Frekuensi --- indikasi ukuran sebenarnya dan dampak

KLASIFIKASI GAKY
PEREZ Grade 0 Tidak ada pembesaran uk 4 - 5 x normal Grade 1 Teraba 4 5 normal INTERNASIONAL 1960 Tidak ada pembesaran 1a. Tak ada, posisi ektensi dan menelan 1b. Ada, posisi ektensi dan menelan 2a. Terlihat < Phalanx Distal 2b. Terlihat = Phalanx Distal 3b. Terlihat > Phalanx Distal > Kepalan Tinju > Leher, terlihat dari belakang WHO PAHO, 1973 0a. Tidak ada pembesaran 0b. 1-2 x uk normal

Palpasi + posisi ektensi Terlihat

Grade 2

Terlihat pada sikap Kepala Normal

Grade 3 Sangat Besar


Grade 4

Besar terlihat dari jauh

Faktor Faktor yang berhubungan dengan masalah GAKI


Faktor Defisiensi Iodium dan Iodium Excess

Defisiensi iodium merupakan sebab pokok terjadinya masalah GAKI disebabkan karena kelenjar tiroid melakukan proses adaptasi fisiologis terhadap kekurangan unsur iodium dalam makanan dan minuman yang dikonsumsinya

Pemberian iodium pada anak usia sekolah di Akron (Ohio) dapat menurunkan gradasi pembesaran kelenjar tiroid. Temuan lain oleh Dunn dan Van der Haal (1990) di Desa Jixian, Propinsi Heilongjian (Cina) dimana pemberian iodium antara tahun 1978 dan 1986 dapat menurunkan prevalensi gondok secara drastic dari 80 % (1978) menjadi 4,5 % (1986).

Iodium Excess terjadi apabila iodium yang dikonsumsi cukup besar secara terus menerus, seperti yang dialami oleh masyarakat di Hokaido (Jepang) yang mengkonsumsi ganggang laut dalam jumlah yang besar dikonsumsi dalam dosis tinggi akan terjadi hambatan hormogenesis, khususnya iodinisasi tirosin dan proses coupling

Faktor Geografis dan Non Geografis

Menurut Djokomoeldjanto (1994) bahwa GAKI sangat erat hubungannya dengan letak geografis suatu daerah, karena pada umumnya masalah ini sering dijumpai di daerah pegunungan seperti pegunungan Himalaya, Alpen, Andres Di Indonesia gondok sering dijumpai di pegunungan seperti Bukit Barisan Di Sumatera dan pegunungan Kapur Selatan. Daerah yang biasanya mendapat suplai makanannya dari daerah lain sebagai penghasil pangan, seperti daerah pegunungan yang notabenenya merupakan daerah yang miskin kadar iodium dalam air dan tanahnya. Dalam jangka waktu yang lama namun pasti daerah tersebut akan mengalami defisiensi iodium atau daerah endemik iodium

Faktor Bahan Pangan Goiterogenik Kekurangan iodium terjadinya gondok Faktor lain juga ikut berperan bahan pangan yang bersifat goiterogenik Zat goiterogenik dalam bahan makanan yang dimakan setiap hari akan menyebabkan zat iodium dalam tubuh tidak berguna merintangi absorbsi dan metabolisme mineral iodium yang telah masuk ke dalam tubuh.

Goiterogenik zat yang dapat menghambat pengambilan zat iodium oleh kelenjar gondok konsentrasi iodium dalam kelenjar menjadi rendah. Zat goiterogenik menghambat perubahan iodium dari bentuk anorganik ke bentuk organik pembentukan hormon tiroksin terhambat

Goitrogen alami ada dalam jenis pangan : - Kelompok Sianida (daun + umbi singkong , gaplek, gadung, - rebung, daun ketela, kecipir, dan terung) ; - Kelompok Mimosin (pete cina dan lamtoro) ; - Kelompok Isothiosianat (daun pepaya) - Kelompok Asam (jeruk nipis, belimbing wuluh dan cuka).

Faktor Zat Gizi Lain Defisiensi protein dapat berpengaruh tahap pembentukan hormon dari kelenjar thyroid terutama tahap transportasi hormon. T3 maupun T4 terikat oleh protein dalam serum, hanya 0,3 % T4 dan 0,25 % T3 dalam keadaan bebas. Defisiensi protein tingginya T3 dan T4 bebas, dengan adanya mekanisme umpan balik pada TSH maka hormon dari kelenjar thyroid akhirnya menurun

Penilaian status Iodium


Penilaian status iodium pada populasi didaerah defisit iodium -- penting ~ program kesehatan masyarakat Metode yang dianjurkan untuk penilaian status iodium didasarkan pada : - penilaian goiter rate, meliputi palpasi atau visible goiter. - pengukuran Iodium urine. - penentuan T4 darah atau TSH pada berbagai kelompok umur,khususnya neonatus dan ibu hamil yang mementingkan fungsi tiroid untuk perkembangan otak.

Severity Goiter

Pembagian severity WHO perbedaan dalam teknik yang digunakan dengan pengamatan berbada untuk menentukan severity. Secara umum, visibel goiter lebih mudah diverifikasi daripada palpasi. Observasi terbaru di Tanzania menunjukkan bahwa palpasi thyroid overestimasi terhadap ukuran kelenjar dibanding ultrasonografi, khususnya pada anak-anak. Skala penilaian goiter rate yang luas, tidak esensial karena butuh waktu dan dana, dan sample terbatas cukup untuk menetapkan rate goiter.

Kecukupan Iodium
Rekomendasi Iodium (g / hari) 0 12 bulan 50 1 6 tahun 90 7 12 tahun 120 12 tahun ( usia remaja ) 150 Hamil 20 Menyusui 200

KELOMPOK GAKI
. GAKI ringan: Prevalensi goiter : 5 19,9% (anak sekolah) Iodium urine : 50 - 99g/l Dieliminasi dengan garam berjodium.

GAKI sedang : Prevalensi goiter : 20 29,9% dan beberapa hypothyroidism. Iodium urine : 20 49 g/l Dapat dikontrol dengan garam berjodium (biasanya 20 40 mg/kg pada tingkat rumahtangga) Disamping itu minyak beriodium diberi secara oral atau suntik yang dikoordinasi melalui puskesmas.

GAKI berat : Prevalensi goiter : 30%, endemic cretinism Iodium urine : < 20 g/l Penanganannya : minyak beriodium diberikan sampai sistim garam berjodium efektif, jika sistim saraf pusat dicegah dengan sempurna.

PENGOBATAN GAKI

Awal --- Sebelum pubertas 150 ug I/24 jam sesudah pubertas 200-250 ug I/24 jam atau I dalam larutan lugol 0,03 gr Iodida dalam 20 ml air, 4-6 tetes/hari
Lama --- tanda hipotiroid positif beri ekstrak tiroid atau hormon tiroid Operasi setelah 1 tahun pengobatan konsevatif

PENCEGAHAN GAKI DI INDONESIA


1.

Asupan makanan tinggi Iodium Seaweeds dan ikan laut


Program
- Jangka Panjang --- Garam Beriodium - Jangka Pendek --- Injeksi Lipiodol

2.

Anda mungkin juga menyukai