FARMASI MATRIKULASI
Disusun oleh :
Erzarini Kurniati
Putrianti
DEFINISI
2. Didapat
Biasanya disebut hipotiroidisme juvenilis. Pada
keadaan ini terjadi atrofi kelenjar yang sebelumnya
normal. Panyebabnya adalah
a. Idiopatik (autoimunisasi)
b. Tiroidektomi
c. Tiroiditis (Hashimoto, dan lain-lain)
d. Pemakaian obat anti-tiroid
e. Kelainan hipofisis.
f. Defisiensi spesifik TSH
lanjutan
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian
terbesar tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh protein, separuhnya
ada di dalam otot, seperlima di dalam tulang dan tulang rawan,
sepersepuluh didalam kulit dan selebihnya didalam jaringan lain, dan
cairan tubuh.
Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat
gizi lain, yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.
Protein dibutuhkan unuk pertumbuhan, perkembangan, pembentukan
otot, pembentukan sel-sel darah merah, pertahanan tubuh terhadap
penyakit.
Perut sanggono besar dan lengannya kecil menghitam karna
sanggono termasuk balita yang kekurangan gizi yang bersifat makro
dan bentuk penyakitnya adalah kuarsirkor (kekurangan protein),
penyakit tersebut terjadi pada Sanggono karna kurang mengkonsumsi
protein. Sehingga menyebabkan kelainan pada tulang dan otot.
Maksud dari -3 SD Sandart WHO NCHS
DO:
TB < -3 SD
Kurang protein
Pudjiadi, solihin. 1990. Ilmu gizi klinis pada anak. Jakarta: Balai
penerbit FKUI
Departemen kesehatan RI. 2007. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi,
Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat
Pelayanan Kesehatan Dasar.
Wilkinson, M Judith. 2011. Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC
Doenges, Marilyn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta:
EGC
KASUS 2
Upin menyukai mie instan yang tidak dimasak, singkong, dan oseng
kubis. Ibunya memasak dengan memakai garam tanpa merk yang dibeli
kiloan dipasar tradisional setempat.
Pada pemeriksaan fisik dijumpai keringat dingin diseluruh tubuh,
kesadaran compos mentis TB 87cm, BB 14,5kg suhu 36,7C. Pada
leher dijumpai benjolan dibagian kanan sebesar 0,5-1 cm, kenyal, tidak
terfiksasi, dan tidak nyeri. Pemeriksaan Laboratorium menunjukkan
kadar TSH 7ml U/l , Kadar T bebas 0,1 ng/dl
Subjective
Nama : Upin
Umur : 4,5 tahun
BB : 14,5 kg
TB : 87 cm
Keluhan : tidak bisa berbicara
Riwayat Pengobatan : diobati dengan ramuan tradisional buatan ibunya
Objective
Hipotiroid primer dapat terjadi karena defisiensi iodium atau karena zat
goitrogenik. Data anamnesa menujukkan bahwa pasien suka mengkonsumsi
singkong dan oseng kubis. Kedua makanan tersebut merupakan contoh
sayuran yang mengandung tiosianat. Tiosianat merupakan salah satu
substansi goitrogenik yang dapat menghambat mekanisme transport aktif
iodium ke dalam kelenjar tiroid. Penelitian mengenai hubungan asupan
tiosianat dengan fungsi tiroid menunjukkan bahwa kombinasi defisiensi
iodium dan asupan tiosianat yang tinggi dapat mengakibatkan disfungsi
kelenjar tiroid. Upin juga suka mengkonsumsi mie instan mentah. Hal ini
menunjukkan bahwa asupan nutrisi pasien sangat kurang. Ibu Upin diketahui
memasak menggunakan garam yang dibeli kiloan di pasar tradisional yang
diduga tidak mengandung iodium yang akan memperparah terjadinya
pembesaran kelenjar tiroid.
lanjutan
- Tujuan Terapi
a.Menjaga konsentrasi hormon tiroid dalam jumlah
normal
b.Menghilangkan gejala yang terjadi
c.Mencegah defisit neurologi pada anak
d.Mengembalikan keabnormalan biokimia
- Sasaran Terapi
a.Menurunkan kadar TSH sampai kurang 1 m UI/L
b.Menormalkan kadar T4 darah
Terapi
Terapi Farmakologi
Levothyroxine dosis awal 72,5 mcg sekali sehari
Monitoring & Evaluasi
TERIMA KASIH
THANK YOU