Anda di halaman 1dari 33

OBAT ANTI DEPRESI

Fariz Fadhly Tanjung


NPM : 1118011039
Antidepresi adalah obat untuk mengatasi atau
mencegah depresi mental.

Depresi didefinisikan sebagai gangguan mental
dengan penurunan mood, kehilangan minat
atau perasaan senang, adanya perasaan
bersalah atau rendah diri, gangguan tidur atau
penurunan selera makan, sulit konsentrasi atau
kelemahan fisik (WHO,2006)
NEUROTRANSMITER


Norepinefrin
Norepinefrin atau noradrenalin adalah
hormone dan juga neurotransmitter. Sebagai
hormon, norepinefrin disekresikan oleh
kelenjar adrenal dan bekerja bersama
epinefrin/ adrenalin untuk memberikan energi
tubuh tiba-tiba pada saat stress, yang dikenal
sebagai respon melawan atau lari. Sebagai
neurotransmitter, norepinefrin menyampaikan
impuls saraf dari satu neuron ke neuron yang
lain.
Serotonin
Serotonin adalah neurotransmitter, zat
kimia yang digunakan untuk membawa
pesan antar neuron. Meskipun hanya
sekitar 1% dari serotonin tubuh berada di
otak, serotonin memiliki efek mendalam
pada fungsi otak. (99% sisanya membantu
membawa pesan di tempat lain di tubuh,
seperti sumsum tulang belakang dan otot.)
Asetilkolin
Asetilkolin (acetylcholine) adalah
sebuah neurotransmitter yang membantu
mengatur memori di otak dan
mempengaruhi tindakan otot rangka dan
otot polos di sistem saraf perifer. Efek
asetilkolin berlawanan dengan dopamine.
Dopamin
Dopamin adalah sebuah neurotransmitter
yang membantu mengontrol pusat
kepuasan dan kesenangan di otak.
Dopamin juga membantu mengatur
tindakan dan tanggapan emosional,
sehingga memungkinkan kita untuk tidak
hanya mengapresiasi penghargaan, tetapi
juga mengambil tindakan untuk
meraihnya.
PATOFISIOLOGI DEPRESI
Teori Klasik
menurunnya neurotransmisi akibat
kekurangan neurotransmitter di celah sinaps

Teori Terbaru
The Biogenic Amine Hypothesis
The Reseptor Sensitivity Hypothesis
The Permissive Hypothesis

The Biogenic Amine Hypothesis
Menyatakan bahwa depresi disebabkan karena
kekurangan (defisiensi) senyawa monoamina,
terutama: norepinefrin dan serotonin
Kelebihan: menurut teori ini depresi dapat
dikurangi oleh obat yang dapat meningkatkan
ketersediaan serotonin dan noradrenalin misalnya
MAO inhibitor atau antidepresan trisiklik.
Kelemahan: teori ini tidak dapat menjelaskan
fakta mengapa onset obat-obat antidepresan
umumnya lama (6-8 minggu).

The Permissive Hypothesis
Kontrol emosi diperoleh dari
keseimbangan antara serotonin dan
norepinefrin.
Serotonin memiliki fungsi regulasi
terhadap norepinefrin.
Norepinefrin = Depresi
Norepinefrin = Manik
Terapi Anti Depresi
Anti Depresam Trisiklik
Agen Generasi Kedua dan Ketiga
Selective Serotonin Reuptake Inhibitor
Mono Amin Oksidase Inhibitor
Anti depresan trisiklik (TCA)
Anti depresan trisiklik (TCA) umumnya
digunakan untuk pengobatan pilihan
pertama hingga ketiga untuk depresi.
Karena efek samping, resiko overdosis, dan
interaksi obat lebih kecil.
Beberapa TCA sering diresepkan yaitu
amitriptyline, nortriptyline, imipramine,
desipramin, dan doxepin.
Anti depresan trisiklik (TCA)
Farmakokinetik:
Absorbsi dari trisiklik tidak sempurna karena relatif
sangat larut dalam lipid.

Trisiklik dimetabolisme melalui dua jalur utama:
1. Transformasi inti trisiklik
2. Perubahan rantai cabang alifatik.

Jalur pertama melibatkan hidroksilasi dan konjugasi
cincin untuk membentuk glucuronide; jalur kedua,
terutama dimetilasi nitrogen.
Anti depresan trisiklik (TCA)
Farmako Dinamik:
Efek Jangka Pendek ; menyekat transporter
amin (Pompa Uptake) sehingga menurunkan
ambilan kembali norepinefrin dan serotonin.

Efek Jangka Panjang ; penurunan jumlah
reseptor adrenergik- dan jumlah reseptor
serotonin tipe 2 (5-HT
2
).
Agen Generasi Kedua dan Ketiga
Generasi kedua: Amoxapine, Maprotiline,
Trazodone, Bupropiron.

Generasi Ketiga : Mirtazapine,
Venlafaxine, Nefazodone, Duloxetine.
Agen Generasi Kedua dan Ketiga
Farmakokinetik: Serupa dengan
antidepresan trisiklik.

Farmakodinamik : Memblok pompa
reuptake serotonin seerti halnya trisiklik.
Selective Serotonin Reuptake
Inhibitor
Saat ini, SSRI (Selective Serotonin-
Reuptake Inhibitor) secara umum diterima
sebagai obat lini pertama. SSRI merupakan
grup kimia antidepresan baru yang khas,
hanya mengambil ambilan serotonin secara
spesifik.

Kelebihan : Dibanding dengan antidepresan
trisiklik, SSRI menyebabkan efek
antikolinergik lebih kecil dan kardiotoksisitas
lebih rendah.
Selective Serotonin Reuptake
Inhibitor
Contoh obat SSRI adalah
sertraline, paroxetine, fluvoxamine,
fluoxetine, citalopram.
Selective Serotonin Reuptake
Inhibitor
Farmakokinetik : Semua SSRI diabsorpsi
baik setelah pemberian oral dan memiliki
efek puncaknya dalam rentang empat
sampai delapan jam. Semua SSRI
dimetabolisme oleh hati.

Fluoxentine memiliki waktu paruh yang
panjang sehingga memungkinkan untuk
dosis sekali seminggu.
Selective Serotonin Reuptake
Inhibitor
Farmakodinamik
SSRI memiliki dua ciri yang sama:
1. Mereka memiliki aktivitas spesifik dalam
hal inhibisi ambilan kembali serotonin
tanpa efek pada ambilan kembali
norepinefrin dan dopamin.
2. SSRI pada intinya tidak memiliki sama
sekali aktivitas agonis dan antagonis
pada tiap reseptor neurotransmiter.
Selective Serotonin Reuptake
Inhibitor
Kelebihan :
Tidak adanya aktivitas pada reseptor
antikolinergik, antihistaminergik, dan anti-
adrenergik-1 adalah dasar farmakologis
untuk rendahnya insidensi efek samping
yang terlihat pada pemberian SSRI.
Mono Amin Oksidase Inhibitor
Meskipun lebih efektif daripada TCA,
inhibitor monoamine oksidase (MAOi)
biasanya digunakan sebagai obat pelihan
terakhir pada terapi depresi karena
memiliki efek samping, risiko overdosis,
interaksi obat, dan interaksi obat-makanan
lebih tinggi.
Contoh MAOi ; Phenelzine,
Tranylcypromine
Mono Amin Oksidase Inhibitor
Farmakokinetik
MAOI yang sekarang tersedia diabsorpsi cepat jika
diberikan peroral.

Farmakodinamik
MAO memiliki dua jenis.
1. MAO
A
relatif lebih spesifik untuk metabolisme
norepinefrin dan serotonin;
2. MAO
B
relatif spesifik untuk metabolisme
phenylethylamine
MAO
A
maupun MAO
B
terlibat dalam metabolisme
dopamin.
Mono Amin Oksidase Inhibitor
MAO
A
dalam saluran gastrointestinal adalah
bertanggung jawab untuk metabolisme
tyramine diet.

Jika MAO
A
diinhibisi oleh MAOI, tyramine
makanan dapat memasuki sirkulasi secara
langsung dalam bentuk tidak termetabolisme
dan selanjutnya dapat bertindak sebagai
presor, yang menyebabkan suatu krisis
hipertensif.
Efek Samping
1. Sedasi (rasa mengantuk, kewaspadaan
berkurang, kinerja psikomotor menurun,
kemampuan kognitif menurun)
2. Efek antikolinergik (mulut kering, retensi
urin, penglihatan kabur, konstipasi, sinus
takikardia)
3. Efek anti-adrenergik alfa (perubahan EKG,
hipotensi)
4. Efek neurotoksis (tremor halus, gelisah,
agitasi, insomnia)

Penanganan Efek Samping
Retensi urin dapat diatasi dengan
bethanechol
Konstipasi dapat diatasi dengan laksatif
pembentuk massa
Monitoring EKG untuk deteksi kelainan
jantung.
Mulut kering diatasi dengan mengunyh
permen atau suatu agonis kolinergik
Pandangan Kabur diberi larutan pilocarpine 1
persen sebagai tetes mata.
Dosis
Initiating Dosage (dosis anjuran), untuk mencapai
dosis anjuran selama minggu I. Misalnya
amytriptylin 25 mg/hari pada hari I dan II, 50
mg/hari pada hari III dan IV, 100 mg/hari pada hari
V dan VI.

Titrating Dosage (dosis optimal), dimulai pada
dosis anjuran sampai dosis efektif kemudian
menjadi dosis optimal. Misalnya amytriptylin 150
mg/hari selama 7 sampai 15 hari (miggu II),
kemudian minggu III 200 mg/hari dan minggu IV
300 mg/hari.


Dosis
Stabilizing Dosage (dosis stabil), dosis
optimal dipertahankan selama 2-3 bulan.
Misalnya amytriptylin 300 mg/hari (dosis
optimal) kemudian diturunkan sampai dosis
pemeliharaan.

Maintining Dosage (dosis pemeliharaan),
selama 3-6 bulan. Biasanya dosis
pemeliharaan dosis optimal. Misalnya
amytriptylin 150 mg/hari.
Dosis
Tapering Dosage (dosis penurunan), selama 1
bulan. Kebalikan dari initiating dosage.
Misalnya:
amytriptylin 150 mg/hari 100 mg/hari selama
1 minggu,
100 mg/hari 75 mg/hari selama 1 minggu,
75 mg/hari 50 mg/hari selama 1 minggu,
50 mg/hari 25 mg/hari selama 1 minggu.


TERIMA KASIH
ATAS
PERHATIANNYA
YA

Anda mungkin juga menyukai