Anda di halaman 1dari 24

DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA

HIPERURISEMIA

Oleh :
Masra Linda Sari, S.Ked

Pembimbing :
dr. Fercee Primula, Sp.PD
PENDAHULUAN
Hiperurisemia merupakan kondisi kadar asam urat
darah lebih dari normal. Kriteria hiperurisemia
menurut Counsil for international organization of
medical sciences (CIOMS) yaitu lebih dari 7 mg/dL pada
laki-laki dan lebih dari 6 mg/dL untuk perempuan.
Dalam keadaan normal terjadi keseimbangan antara
pembentukan dan degradasi nukleotida purin serta
kemampuan ginjal dalam mengeksresikan asam urat.
Apabila terjadi kelebihan atau penurunan eksresi atau
keduanya maka akan terjadi peningkatan kadar asam
urat darah yang disebut hiperurisemia.
Definisi
Hiperurisemia adalah keadaan
dimana terjadi peningkatan kadar
serum asam urat (hingga di atas
7,0 mg/dl untuk pria dan di atas
6,0 mg/dl untuk wanita) dalam
tubuh.
EPIDEMIOLOGI

Di Cina :
Pria dewasa = 13,8% Pada penduduk pedesaan di
Wanita dewasa = 6,0%. Jawa Tengah :

Pria = 24.3%
Wanita = 11.7%
Hiperurisemia dapat menyerang pria pada usia sekitar 30-50 tahun tetapi tidak
terjadi pada wanita. Wanita dapat terserang hiperurisemia setelah mengalami
menopause. Pria memiliki risiko lebih besar untuk terserang hiperurisemia
dibandingkan pada wanita pada semua usia.
ETIOLOGI
. Faktor keturunan dengan adanya riwayat
hiperurisemia dalam silsilah keluarga.

1
Hambatan dari pembuangan Faktor diet tinggi protein dan
asam urat karena penyakit
tertentu terutama gangguan 4 2 makanan kaya senyawa purin
ginjal.

Penggunaan obat tertentu yang


meningkatkan kadar asam urat, Akibat konsumsi alkohol
terutama diuretik (furosemid
5 3 berlebihan.
dan hidroklotizid).
Berdasarkan Penyebabnya

HIPERURISEMIA PRIMER

HIPERURISEMIA SEKUNDER

HIPERURISEMIA IDIOPATIK
PATOMEKANISME
MANIFESTASI
 HIPERURISEMIA ASIMPTOMATIK

Hiperurisemia asimptomatik adalah keadaan dimana kadar


asam urat dalam darah tinggi tetapi tidak menimbulkan
gejala seperti atritis gout, tofus, dan nefrolitiasis. Keadaan ini
akan tetap ada semasa hidup penderita dan umumnya tidak
perlu diterapi secara khusus namun dapat memodifikasi
penyebab hiperurisemianya
Place Your Picture Here and send to back

GOUT

Kondisi yang diakibatkan pengendapan kristal


asam urat pada sendi. Ditandai peningkatan
asam urat dalam darah & peradangan sendi
berulang (artritis). Terbanyak menyerang usia
dekadi 4-6 (Pria : 9x dibanding wanita)
Place Your Picture Here

Perjalanan Penyakit Gout


Artritis gout akut
 Serangan akut arthritis gout ditandai dengan onset cepat
dari nyeri hebat, pembengkakan, dan inflamasi.

Serangan ini dapat sembuh beberapa hari sampai


beberapa minggu, bila tidak diobati akan menjadi rekuren
yang multiple, interval antar serangan singkat dan dapat
hilang dalam beberapa jam atau hari.

Faktor pencetus serangan akut antara lain berupa diet


tinggi purin, pemakaian obat diuretik dan peningkatan asam
urat.
Gout interkritikal
• Stadium ini secara klinis tidak didapatkan
tanda-tanda radang akut, namun pada
aspirasi sendi ditemukan kristal urat.

• Proses inflamasi terus berlanjut, walaupun


tanpa ada keluhan.

• Tanpa penanganan yang baik dapat


berlanjut menjadi stadium kronis (tofus).
Gout tophaceus kronik

Arthritis gout kronik ini biasanya disertai Insert Your Image

tofus (deposit asam urat pada jaringan,


misalnya pada kartilago).
Insert Your Image

Lokalisasi tofus biasanya pada cuping


telinga, MTP-1, olekranon, tendo achiles
dan jari tangan. Pada stadium ini kadang-
kadang disertai nefrolitiasis asam urat
dan nefropati.
Penyakit Ginjal
Terdapat tiga bentuk kelainan ginjal yang diakibatkan
hiperurisemia, diantaranya sebagai berikut :
1. Nefropati akut
Yaitu deposisi kristal urat di interstitial medulla dan
pyramid ginjal, merupakan proses yang kronik, ditandai
dengan adanya reaksi sel giant di sekitarnya.
2. Nefropati asam urat
Yaitu presipitasi asam urat dalam jumlah yang besar
pada duktus kolektivus dan ureter, sehingga menimbulkan
keadaan gagal ginjal akut.
3. Nefrolitiasis
Yaitu batu ginjal yang didapatkan pada 10-25% dengan
gout primer.
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan fisik umum
Anamnesis bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya faktor
keturunan, kelainan atau penyakit Pemeriksaan fisik untuk mencari
lain sebagai penyebab kelainan atau penyakit sekunder,
hiperurisemia sekunder. Apakah terutama menyangkut tanda-tanda
ada keluarga yang menderita anemia, pembesaran organ limfoid,
hiperurisemia atau gout. Untuk keadaan kardiovaskuler dan tekanan
mencari penyebab hiperurisemia darah, keadaan dan tanda kelainan
sekunder perlu ditanyakan apakah ginjal serta kelainan pada sendi.
pasien peminum alkohol,
konsumsi obat-obatan tertentu
secara teratur, kelainan ginjal atau
penyakit lainnya.
1. Pemeriksaan darah rutin untuk asam urat darah dan kreatinin darah.

2. Pemeriksaan urin rutin untuk asam urat urin 24 jam dan kreatinin urin 24 jam.

Pemeriksaan asam urat urin 24 jam penting dikerjakan untuk mengetahui


penyebab dari hiperurisemia apakah overproduction atau underexretion.
Batasan overprodustion asam urat adalah kadar asam urat urin 24 jam diatas
normal, kadar 1000 mg/hari pada orang yang makan biasa tanpa pantang
purin dapat dikatakan overproduction. Overproduction dapat juga diketahui
dengan menghitung perbandingan asam urat urin 24 jam dan kreatinin urin
24 jam atau perbandingan kliren asam urat dan kliren kreatinin fractional uric
acid clearance (FUAC) yaitu perbandingan kliren urat dibagi kliren kreatinin
dikalikan 100. Nilai perbandingan asam urat kreatinin urin lebih dari 0.75
menyatakan adanya overproduction.

Pemeriksaan
Penunjang 3. Pemeriksaan fungsi ginjal (GFR, BUN).
Tatalaksana

FARMAKOLOGI

NON
FARMAKOLOGI
FARMAKOLOGI
Non Farmakologi
Syarat Diet
Energi diberikan sesuai kebutuhan tubuh. Bila berat badan
berlebih atau gemuk, maka asupan energi sehari dikurangi secara
bertahap sebanyak 500-1000 kkal dari kebutuhan energi normal.

Protein : 1 – 1,2 g/kg BB atau 10-15% dari kebutuhan energi


total. Hindari bahan makanan sumber protein yang mempunyai
kandungan purin >150mg/100g.

Lemak tidak lebih dari 30%, 10% nya dari protein hewani.
Lemak dapat menghambat pengeluaran asam urat/ purin
melalui urin.
Syarat Diet
Hiperurisemia
Karbohidrat : 65-75% dari kebutuhan energi
total, berupa karbohidrat kompleks.

Vitamin dan mineral diberikan sesuai


kebutuhan.

Cairan disesuaikan dengan urin yang dikeluarkan


setiap hari untuk mencegah terjadinya
pengendapan asam urat dalam ginjal (batu ginjal).

Apabila BB lebih, dianjurkan untuk menurunkan


BB karena akan membantu menurunkan kadar
purin dalam darah.
NON FARMAKOLOGI
PROGNOSIS

Prognosisnya tergantung dari


tingkatan penyakit. Secara
keseluruhan prognosis hiperurisemia
baik. Tidak ada perubahan fisik yang
signifikan/komplikasi yang berat,
apabila penderita tersebut mengikuti
saran/anjuran yang diberikan oleh
tenaga medis.

Prognosisnya tergantung dari kadar


asam urat. Pasien dengan kadar asam
urat yang sangat tinggi, mempunyai
50% kemungkinan terkena serangat
gout, dan pembentukan batu ginjal.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai