HIPERTIROID
Paru-paru
- Inspeksi : Simetris bilateral, retraksi (-), massa (-), sikatriks
(-)
- Palpasi : Vokal fremitus (+) kanan sama kiri, massa (-),
nyeri tekan (-)
- Perkusi : Sonor (+) diseluruh lapang paru
- Auskultasi : Vesikular (+/+), Ronkhi (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
- Detak jantung : 110 x / menit
- Ictus : Ictus cordis tidak tampak
- Batas kiri : di SIC V linea midclavicula.
- Batas kanan : di linea Parasternal dextra
- Batas atas : di SIC II linea midclavikula sinistra
- Bunyi jantung apex: Bunyi jantung I/II murni regular, Bising(-)
Abdomen
- Bentuk : Kesan datar, massa (-), distensi (-), jejas (-)
- Lain-lain : NTE (-), peristaltik (+) kesan normal, timpani(+),
asites (-)
- Lien : Pembesaran (-)
- Hepar : pembesaran (-)
Genitalia : Tidak ditemukan kelainan
Kelenjar : pembesaran kelenjar getah bening (-)
Anggota gerak
- Ekstremitas Atas : akral hangat (+/+), edema (-/-)
- Ekstremitas Bawah : akral hangat (+/+), edema (-/-)
Tulang tulang : tidak ada deformitas
Otot-otot : eutrofi
Refleks : Refleks fisiologis normal, patologis (-)
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
PARAMETER HASIL NILAI RUJUKAN
Terapi :
- Propanolol 3x10 mg
- PTU 3X100 mg
Anjuran :
- Kontrol TSH FT4
- Pemeriksaan USG
RESUME
Note:
Skor tertinggi adalah +45 dan terendah adalah -25.
Hipertiroidisme : >19
Eutiroid : 11-18
Hipotiroid :<11
Akurasi dalam membantu penegakan diagnosis ialah 85%
Gejala klinis pada kasus ini dimasukkan dalam indeks wayne skor berjumlah 21
Pada kasus ini
Teori: didapatkan hasil
Pemeriksaan laboratorium yang pemeriksaan FT4
penting pada hipertiroid anak mengalami peningkatan
adalah pengukuran kadar FT4 sebesar >7,777 ng/dl
dan kadar TSH dalam darah dan TSHS mengalami
untuk menegakkan diagnosis penurunan sebesar
hipertiroid. Pada hipertiroid <0,005 ulU/ml jadi
primer didapatkan peningkatan termasuk hipertiroid
kadar FT4 dan penurunan kadar primer.
TSH. Sedangkan pada hipertiroid
sekunder didapatkan adanya
peningkatan kadar TSH dan FT4
atau FT3, dan penurunan kadara
TRH.
Anatomi dan Fisiologi
Definisi
Hipertiroid adalah bentuk dari tiroksikosis
karena sintesis dan produksi hormon tiroid
yang berlebihan oleh kelenjar tiroid.
Epidemiologi
Insidens pada usia 0-11 tahun dilaporkan sebanyak 0,44 kasus per
1000 populasi
0,59 kasus per 1000 populasi pada anak usia 12-17 tahun
Penyebab Non autoimun adalah adenoma tiroid, tiroiditis akut, tiroiditis kronik,
peningkatan produksi TSH, ingesti iodine yang berlebihan
Patofisiologi
Grave disease
Tiroiditis subakut
Struma 98
Takikardia 82
Gelisah 82
Peningkatan tekanan 80
denyut 65
Proptosis 60
Peningkatan nafsu makan 52
Tremor 50
Penurunan berat badan 50
Intoleransi panas
Diagnosis
Penentuan diagnosis dari Hipertiroid pada anak didasarkan atas
anamnesis, pemeriksaan fisik dan temuan pada pemeriksaan
lanjutan
A. Anamnesis
Gejala Skor Tanda Skor
+ -
Dispnea +1 Tiroid +3 -3
Palpitasi +2 terpalpasi +2 -2
Kelelahan +2 Bruit +2 -
Suka udara panas -5 Exoftalmus/pro +2 -
Suka udara dingin +5 ptosis +1 -2
Keringat berlebihan +3 Retraksi +4 -2
Cemas +2 kelopak mata +2 -1
Nafsu makan meningkat +3 Lid lag +1 -3
Nafsu makan menurun -3 Hiperkinetik +3 -
Peningkatan BB -3 Tangan hangat +4 -
Penurunan BB +3 Tangan lembab
Denyut nadi
>80x/menit
Denyut nadi
>90x/menit
Fibrilasi atrium
B. Pemeriksaan Fisik
Hipertiroid yang terjadi karena penyakit graves
menunjukkan adanya pembesaran kelenjar tiroid yang
bersifat difus dan padat Didapatkan dengan palpasi
pada kelenjar tiroid dengan temuan pembesaran dan
nyeri tekan.
C. Pemeriksaan penunjang