Anda di halaman 1dari 35

Referat

Kelainan Penis

Pembimbing:
Dr. Yulfitra Soni, SpU

Oleh:
Dennise Afianto 406148014
Irene Fausta Wijono 406152029

Kepaniteraan Ilmu Bedah


Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Pendahuluan
Kelainan pada genitalia eksternal
sangat menggangu bagi penderita
terutama untuk orang tua penderita,
yang secara tak sadar telah
menggangu emosional mereka, baik
dari segi struktur alat reproduktif ini
dan mungkin juga akibat yang akan
ditimbulkan pada generasi masa
depan mereka.
Pokok Bahasan
Anatomi genitalia pria

Kelainan kongenital penis


Fimosis
Parafimosis
Hipospadia
Epispadia
Buried penis
Penile agenesis
Anatomi
Struktur luar dari sistem reproduksi
pria terdiri dari penis, skrotum
(kantung zakar) dan testis (buah
zakar). Struktur dalamnya terdiri dari
vas deferens, uretra, kelenjar prostat
dan vesikula seminalis.
Penis terdiri dari:
Akar (menempel pada dinding perut)
Badan (merupakan bagian tengah dari penis)
Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus)
jaringan erektil:
Dua rongga yang berukuran lebih besar disebut
korpus kavernosus, terletak bersebelahan.
Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum,
mengelilingi uretra.
Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti
kerucut).
Lubang uretra (saluran tempat
keluarnya semen dan air kemih)
terdapat di ujung glans penis. Dasar
glans penis disebut korona. Pada pria
yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit
depan (preputium) membentang
mulai dari korona menutupi glans
penis.
PENIS
Fimosis
Fimosis adalah prepusium penis yang tidak
dapat diretraksi (ditarik) ke proksimal sampai
ke korona glandis.
Fimosis merupakan suatu keadaan normal yang
sering ditemukan pada bayi baru lahir atau
anak kecil, karena terdapat adesi alamiah
antara prepusium dengan glans penis. dan
biasanya pada masa pubertas akan
menghilang dengan sendirinya.
Pada pria yang lebih tua, fimosis bisa terjadi
akibat iritasi menahun.
Gambaran Klinis
Sulit BAK
Pancaran BAK mengecil
Menggembungnya ujung prepusium pada saat
miksi
Retensio urin
Adanya timbunan smegma pada sakus prepusium

Higiene lokal yang kurang bersih menyebabkan


terjadinya infeksi pada prepusium (postitis), infeksi
pada glans penis (balanitis) atau infeksi pada glans
dan prepusium penis (balanopostitis).
Tatalaksana
Tidak dianjurkan untuk menarik prepusium secara
paksa karena dapat menimbulkan luka.

Fimosis yang disertai balanitis xerotika obliterans


dapat diberikan dexametason 0,1% yang dioleskan 3-
4kali (6 minggu), dengan harapan prepusium dapat
lepas spontan.

Pada fimosis yang menimbulkan keluhan miksi,


menggelembungnya ujung prepusium pada saat miksi,
atau fimosis yang disertai dengan infeksi postitis
merupakan indikasi untuk dilakukan sirkumsisi.
PARAFIMOSIS
Adalah prepusium penis yang
diretraksi sampai di sulkus koronarius
tidak dapat dikembalikan pada
keadaan semula dan timbul jeratan
pada penis dibelakang sulkus
koronarius. Menarik (retraksi)
prepusium ke proksimal biasanya
dilakukan pada saat
bersanggama/masturbasi atau
sehabis pemasangan kateter.
Manifestasi Klinis
Jika prepusium tidak segera
dikembalikan, akan menyebabkan
gangguan aliran balik vena yang
menyebabkan edema glans yang
memberikan keluhan nyeri.

Dan bila tidak segera diberi tindak


operatif, glans penis akan mengalami
nekrosis.
Tatalaksana
Tujuan utama dari tatalaksana parafimosis adalah mengembalikan
prepusium ke lokasi semula agar edema glans menghilang.

Penggunaan anestesi blok diperlukan karena nyeri yang hebat.

Teknik pemijatan glans penis selama 3-5 menit diharapkan edema


berkurang dan prepusium dikembalikan secara perlahan.

Injeksi hyaluronidase ke dalam edematous prepusium zakar


adalah efektik mengurangi edema dan prepusium dapat ditarik.

Bila usaha tidak berhasil ,dilakukan insisi pada jeratan glans


sehingga prepusium dapat dikembalikan pada tempatnya.

Setelah jeratan glans terlepas, disarankan menjalani sirkumsisi.


Hipospadia
Secara terminologi, memiliki arti
yaitu hypo artinya di bawah dan
spadon artinya lubang.

Secara anatomi hipospadia adalah


kelainan akibat penyatuan lipatan
uretra yang tidak sempurna dimana
ostium uretra externa (OUE) terletak
di permukaan anterior penis.
Epidemiologi
Insiden terbanyak adalah di Eropa,
dilaporkan dari AS, Inggris, dan
Hungaria menunjukkan peningkatan
insiden hipospadia dari 20,2 menjadi
39,7 dari 10.000 kelahiran hidup.

Di Denmark 1989-2003 (North


Jutland et al) tercatat 319 bayi dari
65.383 kelahiran dengan hipospadia.
Klasifikasi

Menurut Browne 1936:


1. Derajat I
OUE pada ventral penis & korona
glandis

2. Derajat II
OUE pada ventral korpus penis

3. Derajat III
OUE pada ventral skrotum/
perineum
Manifestasi Klinis
Kesulitan mengatur aliran BAK

Hipospadia tipe perineal &


penoscrotal menyebabkan pasien
harus miksi dalam posisi duduk dan
terdapat gangguan hubungan
seksual.
Tanda-tanda
OUE tidak berada di ujung glands
penis

Prepusium menumpuk di bagian


punggung penis( dorsal hood)

Adanya chordee yaitu jaringan


fibrosa yang membentang hingga ke
glands penis.
Diagnosis
Pemeriksaan fisik
Hipospadia dapat segera dikenali pada
inspeksi genitalia segera saat bayi lahir
Jika terdapat hipospadia, tindakan
sirkumsisi tidak boleh dilakukan karena
merupakan kontraindikasi
Tatalaksana
Chordectomi: melepaskan chordae untuk
memperbaiki fungsi dan penampilan penis

Uretroplasty: membuat OUE di ujung


gland penis agar pancaran urin dan
semen lurus ke depan

Usia ideal operatif hipospadia adalah 1,5


bulan 2tahun
Metode Operasi
Hipospadia anterior
Teknik MAGPI (meatal advance
glansplasty)
Teknik GAP (glans approximation
procedure)
Incisi tubularisasi urethroplasty

Hpospadia posterior
Teknik onlay island flap
MAGPI
GAP
Insisi Tubularisasi
Uretroplasty
Komplikasi
Jangka pendek
Edema lokal
Perdarahan post operatif
Infeksi

Jangka panjang
Fistula uretrokutan
Stenosis meatus
Striktur
Divertikula uretra
Epispadia
Kejadian tak lazim frekuensi 1 per 120.000
pria ,dimana meatus uretra terbuka pada
sisi dorsal penis.

Epispadia dapat terbentuk pada glandular,


penil ,dan penopubis.

Tindakan operatif diperlukan untuk


mencapai kontinensia, fungsi seks normal
dan kosmetik yang memuaskan.
Burried Penis
Suatu keadaan dimana jaringan atau
lipatan skrotum mengaburkan sudut
penoscrotal.

Terjadi pada anak-anak dengan


kegemukan sebab lemak suprapubik
yang banyak dan menyebunyikan
penis.
Burried Penis
Tatalaksana
Reseksi bagian adherent bands dan
anchorage yang dalam pada shaft
pada bagian basis dari penis

Ada juga dengan cara penghilangan


kulit yang berlebihan.
Mikropenis
Mikropenis adalah keadaan dimana
ukuran penis jauh di bawah rata-rata.

Pada umumnya anak pada masa


prepubertal dan obesitas

Penis pada umumnya terkubur dalam


lemak suprapubik yang besar karena
kebiasaan makan yang tidak terkontrol.
Tatalaksana
Testoterone therapy
Genitoplasty
Agenesis Penis
Tidak adanya Penis Sejak lahir atau aphallia, adalah suatu
keganjilan jarang yang disebabkan oleh kegagalan pengembangan
tuberkel genital.

Pada umumnya, kantung buah pelir adalah normal dan testis tidak
turun. Saluran kencing bisa terletak dimana saja pada titik dari
perineal midline sampai atas pubis, frekwensi paling sering, pada
anus atau dinding anterior dari rektum.

Lebih dari 50% pasien dengan penile agenesis mempunyai kelainan


pada genitourinary, dengan frekwensi paling sering adalah
cryptorchidis, ginjal agenesis dan dysplasia juga terjadi.

Penatalaksanaan penile agenesis adalah dengan rekonstruksi penis


dengan flap dari abdomen kemudian diisi dengan implant.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai