I. Episkleritis Nodular
A. Etiologi : Systemic Disease
B. Lebih nyeri daripada simple
C. Ciri khas : terdapat benjolan berbatas tegas yang memiliki
nyeri tekan
Gejala Klinis:
1. Pasien tampak sakit ringan
2. Mata kemerahan pada suatu sektor karena pelebaran
pembuluh darah di bawah konjungtiva
3. Terasa tidak nyaman karena iritasi ringan
4. Konjungtiva kemotik
5. Jinak dan dapat sembuh sendiri 1-2 minggu
6. Jika rekuren akan terjadi dalam rentang 3-6 tahun setelah
onset, dengan menyerang tempat yang sama/beda lama
sakit 4-5 minggu
7. Dapat sembuh sempurna ataupun residif
Pemeriksaan Fisik
Px Oftalmologi
• terdapat injeksi episklera : nodular/sektoral/difus
• tampak radang/edema pada episklera
• jarang disertai keratitis dan uveitis
• hiperemis konjungtiva tarsal
• tidak menghasilkan sekret berlebih
• nyeri tekan ringan pada palpasi bola mata
Pemeriksaan Penunjang
Px Histologi
Non-granulomatosa inflamation (tidak terdapat akumulasi makrofag,
seperti lepra) dan vascular dilatation
a) Serum urin acid test
b) Blood test
c) Antinuclear antibody test
d) Rhaumatoid factor test
e) Erythrocyte sedimentation rate test
f) VDRL-test (Veneral Deasease Research Lab)
g) FTA-ABS test (Fluorescent Treponemal Antibody Absorpstion)
h) X-Ray
Pada pasien karena komplikasi GOUT : Uric Acid Levels Test
Tata Laksana
Terapi medikamantosa
a) Untuk mata merah : Fenil efrin 2,5% topikal
vasokonstriktor
b) Untuk gejala mata kering : artificial tears setiap 4-6 jam
sampai kemerahan mereda
c) Jika penyebabnya adalah penyaki sistemik:
Roscea : doxycycline 100mg 2x/hari
TB/Sifilis/Herpes : antimikroba
Kolagen-vaskular deasease :kortikosteroid sistemik + NSAID
Komplikasi
a) 11 % pasien mengalami komplikasi Hyperuricemia
b) Pasien yang etiologinya GOUT ES mengalami
rhinitis
c) Terapi medikamentosa jangka panjang menginduksi
katarak dan glukoma
Prognosis
Dubia Ad Bonam
Autoimun Penyakit Sistemik Infeksi Idiopatik
Reaksi Inflamasi
Mediator Inflamasi