IMPETIGO
Oleh:
Siti Aminah Multazamiyah, S.Ked
Npm. 19360073
Preseptor :
dr. Arif Effendi, Sp.KK
IMPETIGO
Bandar Lampung,
Penyaji, Preseptor,
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas laporan kasus ini dalam
rangka memenuhi salah satu persyaratan Kepaniteraan Klinik Ilmu
Dermatovenereologi yang berjudul ”IMPETIGO”.
Saya menyadari bahwa penulisan laporan kasus ini tidak akan selesai
tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung
maupun tidak langsung. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, saya
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada dr. Arif Effendi,
Sp.KK selaku pembimbing saya dan kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan laporan kasus ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Saya menyadari bahwa dalam laporan kasus ini masih banyak terdapat
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran
yang membangun tentunya sangat saya harapkan. Semoga segala bantuan berupa
nasehat, motivasi, masukan dan budi baik semua pihak akan mendapat rahmat,
karunia dan pahala yang diridhoi oleh Allah SWT. Dan semoga laporan kasus ini
dapat bermanfaat untuk semua pihak, khususnya di bagian Ilmu
Dermatovenereologi. Aamiin.
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PERSETUJUAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
LAMPIRAN
iv
BAB I
STATUS PASIEN
KEPANITERAAN KLINIK ILMU DERMATOVENEREOLOGI
RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN BANDAR LAMPUNG
Nama Mahasiswa : Siti Aminah Multazamiyah, S.Ked
NPM : 19360073
Dokter Pembimbing : dr. Arif Effendi, Sp.KK
A. IDENTITAS
Nama : An. A
Umur : 4 tahun
Agama : Islam
MRS : 11-09-2019
B. ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke klinik dengan keluhan 10 hari yang
lalu muncul gelembung berisi air didaerah lengan dan disekitar lubang hidung.
Kadang-kadang os mengeluh gatal didaerah tersebut. Nyeri (-), demam (-). Dirumah
os terdapat hewan peliharan yaitu ayam dan kucing yang cukup banyak.
1
2
Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada yang mengeluh serupa dengan os.
C. PEMERIKSAAN FISIK
Status Present
4. Tanda Vital :
Tekanan darah :-
Nadi : 80 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36,0 oC
Status Generalis
D. STATUS DERMATOLOGIS
Distribusi : Unilateral
Warna : Eritematous
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
F. RESUME
An. A datang ke klinik dengan keluhan 10 hari yang lalu muncul gelembung
berisi air didaerah lengan dan disekitar lubang hidung. Kadang-kadang os mengeluh
gatal didaerah tersebut. Dirumah os terdapat hewan peliharan yaitu ayam dan kucing
cukup, nadi 80 x/menit, pernapasan 20 x/menit, suhu 36,0 oC. Status generalis
Status dermatologis os pada regio cubitalis dextra dan area nares anterior
dextra et sinistra tampak vesikel dan bula multipel, sebagian pecah meninggalkan
daerah erosi.
G. DIAGNOSIS
Varisela
Ektima
H. PEMERIKSAAN ANJURAN
Biakan sekret dalam media agar darah dan dilanjutkan dengan tes resistensi
I. PENATALAKSANAAN
2x sehari.
Farmakologis :
J. PROGNOSIS
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
atau keduanya. Penyakit ini sangat menular dan sering dijumpai pada anak-anak
pra sekolah. Insidensi impetigo pada anak berusia kurang dari 6 tahun lebih tinggi
daripada orang dewasa, namun sebenarnya impetigo dapat terjadi pada semua
usia.
B. Klasifikasi
1. Impetigo nonbulosa
2. Impetigo bulosa
C. Sinonim
Tillbury Fox, impetigo krustosa dan impetigo vulgaris. Sinonim impetigo bulosa
D. Epidemiologi
Impetigo terjadi lebih sering di iklim tropis dan di dataran rendah. Kondisi
hangat dan lembab dikombinasikan dengan sering terkena gangguan kulit melalui
Di Amerika, angka kejadian impetigo terjadi sekitar 10% dari seluruh data
penyakit kulit di klinik pediatrik. Impetigo merupakan penyakit kulit yang sering
5
6
terjadi dan merupakan salah satu dari tiga penyakit kulit pada anak-anak.
Impetigo dapat mengenai semua ras. Secara keseluruhan, insiden pada laki-
laki dan perempuan sama, namun pada orang dewasa impetigo lebih sering terjadi
pada laki-laki. Impetigo terjadi pada individu-individu dari segala usia, tetapi
paling sering terjadi pada anak-anak 2-5 tahun. Penyebaran cepat dapat terjadi
E. Distribusi Geografis
penyakit ini dan sebanyak 80% anak-anak yang terkena penyakit ini berada di
negara dengan iklim tropis. Penyakit ini menyerang baik laki-laiki maupun
F. Etiologi
baik sendiri atau dalam kombinasi dan dapat disebabkan juga oleh Methicillin-
terjadinya lesi, tidak didapati di hidung dan di tenggorokan penderita sebelum 14-
penyebaran pada penderita dimulai dari kulit normal ke lesi dan juga ke saluran
pernapasan. Untuk S. aureus adalah sebaliknya, mulai dari hidung ke kulit normal
G. Patologi
spongiotik ke dalam rongga bula, yang mengandung kokus. Sel akantolitik akan
muncul disebabkan karena adanya efek dari neutrofil. Dermis bagian atas
H. Patofisiologi
Kulit utuh biasanya tahan terhadap kolonisasi atau infeksi oleh S.aureus
atau GABHS. Bakteri ini dapat dikenali dari lingkungan dan hanya menyerang
fibronektin tidak terdapat pada kulit utuh, namun kerusakan kulit dapat
atau invasi dapat terjadi. Faktor-faktor yang dapat memodifikasi flora kulit biasa
dan memfasilitasi kolonisasi sementara oleh GABHS dan S. aureus adalah suhu
tinggi atau kelembaban, memiliki riwayat penyakit kulit sebelumnya, usia muda,
dari bakteri ini, yaitu: garukan, dermatofitosis, varicella, herpes simpleks, skabies,
predikulosis, luka bakar, luka bekas operasi, trauma, terapi radiasi dan gigitan
serangga.
8
Kolonisasi GABHS
rekan tim) yang terkena infeksi kulit GABHS atau yang membawa organisme
ini, individu dengan kulit normal dapat terkolonisasi. Kulit normal yang
terkolonisasi, trauma kecil seperti abrasi atau gigitan serangga, akan muncul
sebagai dampak dari perkembangan lesions dalam waktu satu sampai dua
minggu.
Sekitar 30% dari populasi yang terkolonisasi oleh S.aureus pada anterior
S.aureus di daerah hidung dan bibir. Bakteri dapat menyebar dari hidung ke
kulit yg sehat dalam 7-14 hari, dan gejala impetigo akan muncul 7-14 hari
berikutnya.
Sekitar 10% penderita terinfeksi oleh S aureus pada perineum, aksila, faring
I. Manifestasi Klinis
Pada impetigo nonbulosa, tidak disertai gejala umum, hanya terjadi pada
9
anbak-anak. Tempat predileksi dimuka, yakni disekitar lubang hidung dan mulut
karena dianggap sumber infeksi dari daerah tersebut. Kelainan kulit berupa eritema
dan vesikel yang cepat memecah sehingga jika penderita datang berobat yang terlihat
ialah krusta tebal berwarna kuning seperti madu. Jika dilepaskan tampak erosi
ketiak, dada, punggung. Sering bersama-sama miliaria. Terdapat pada anak dan orang
dewasa. Kelainan kulit berupa eritema, bula, dan bula hipopion. Kadang-kadang
waktu penderita datang berobat, vesikel/bula telah memecah sehingga yang tampak
J. Faktor Risiko
3. Cuaca yang hangat dan lembab, karena impetigo lebih sering terjadi di
K. Diagnosis
nanti akan terlihat kokus bakteri gram positif, dan dapat dilakukan kultur dari
eksudat yang terdapat di dalam krusta dengan hasil positif grup A streptokokus atau
stafilokokus.
10
L. Diagnosis Banding
Impetigo nonbulosa:
1. Ektima
2. Dermatitis atopik
3. Dermatitis seboroik
5. Skabies
6. Tinea kapitis
Impetigo bulosa:
1. Dermatitis kontak
3. Pemfigoid bulosa
4. Pemfigus vulgaris
5. Eritema multiforme
6. Dermatitis herpetiformis
M. Penatalaksanaan
kerusakan kulit yang ditimbulkan dan mengatasi pertumbuhan dari bakteri penyebab.
Antibiotik yang diperlukan dapat berupa antibiotik topikal atau kombinasi dari
1. Pengobatan Topikal
Fusidic acid 2% dalam bentuk krim dioleskan pada kulit yang terinfeksi
2. Pengobatan Sistemik
impetigo dengan gambaran bula yang besar atau ketika obat topikal tidak
7 hari.
Amoxicillin dengan dosis untuk anak <3 bulan diberikan 30mg/kg per
dengan dosis terbagi dalam 12 jam, hanya untuk anak-anak >8 tahun.
N. Pencegahan
2. Apabila ada luka ( luka goresan, gigitan serangga, dll) rawat dengan baik
3. Jika ada anggota keluarga yang memiliki penyakit ini, dapat dilakukan cara-
Besihkan area lesi dengan sabun dan air mengalir lalu tutup dengan
kasa.
Cuci pakaian dan handuk penderita setiap hari dan jangan disatukan
menghindari garukan.
O. Prognosis
Pengobatan yang tepat, lesi biasanya hilang dalam 7-10 hari. Jika lesi tidak
bakteri.
waktu 2-3 minggu. Namun dengan pengobatan angka kesembuhan lebih tinggi
dan mengurangi penyebaran dari infeksi ke bagian tubuh lain maupun penyebaran
dapat terjadi. Impetigo nonbulosa yang tidak diobati dapat menyebabkan eksema.
13
P. Komplikasi
penyebaran S. aureus adalah dari hidung bula dan pengelupasan kulit dengan
ke kulit normal (sekitar 11 hari kemudian) membelah dari lapisan sel granular
dan lesi kulit (setelah lain 11 hari). epidermis.
Salah satu protein target eksotoksin
A adalah desmoglein I, yang berfungsi
dalam mempertahankan adhesi sel.
Molekul-molekul ini juga merupakan
superantigens yang bertindak secara lokal
dan mengaktifkan limfosit T. Koagulase
dapat menyebabkan racun ini tetap
terlokalisasi dalam lapisan epidermis bagian
atas dengan memproduksi fibrin trombus.
Tidak seperti impetigo nonbullous , lesi
impetigo bulosa terjadi pada kulit utuh .
Manifestasi Lesi biasanya muncul pada kulit Pada impetigo bulosa, lesi berawal
Klinis wajah (terutama di sekitar nares) atau dari vesikel yang kecil yang akan menjadi
ekstremitas setelah trauma. Pruritus bula lembek (flaccid) berukuran 2 cm, yang
mungkin mucul dalam beberapa kasus. awalnya berisi cairan kuning jernih yang
Individu pembawa S.aureus di nasal dapat kemudian mengalami perubahan menjadi
memiliki impetigo tipe yang sangat bewarna kuning kegelapan, lalu dalam satu
terlokalisasi di daerah anterior nares dan sampai dua hari bula akan pecah dan
bibir, dan terasa sakit. Kondisi yang membentuk krusta yang tipis bewarna coklat
mengganggu integritas epidermis, terang sampai kuning keemasan. Impetigo
menyediakan sebuah portal untuk Bulosa biasanya ditemukan di daerah aksila,
masuknya impetiginisasi, seperti gigitan ekstremitas dan diaper area.
serangga, dermatophytoses epidermal,
herpes simpleks, varicella, lecet, luka, dan
luka bakar. Lesi awal adalah vesikel atau
pustule sementara (biasanya tidak terlihat
oleh pasien atau petugas kesehatan) yang
cepat berkembang menjadi berkulit plak
bewarna seperti madu yang dapat mebesar
sampai > 2 cm. Limfadenopati regional
mungkin akan muncul pada 90 persen
pasien yang tidak diterapi dengan baik.
Impetigo nonbulosa
Lesi awal berupa makula atau papul eritematosa yang secara cepat berkembang
menjadi vesikel atau pustul yang kemudian pecah membentuk krusta kuning madu
(honey colour) dikeliling eritema. Lesi dapat melebar sampai 1-2 cm, disertai lesi
satelit di sekitarnya.
Impetigo bulosa
Bula pecah meninggalkan skuama anular dengan bagian tengah eritematosa (kolaret)
KESIMPULAN
Secara keseluruhan, insiden pada laki-laki dan perempuan sama, namun pada orang
dewasa impetigo lebih sering terjadi pada laki-laki. Impetigo terjadi pada individu-
individu dari segala usia, tetapi paling sering terjadi pada anak-anak 2-5 tahun.
Dari anamnesis data yang menunjang adalah adanya masalah pada daerah lengan dan
sekitar lubang hidung, yaitu muncul gelembung berisi air dan kadang-kadang os mengeluh
gatal didaerah tersebut. Pada pemeriksaan fisik yang menunjang ke arah diagnosis kerja
adalah pada regio cubitalis dextra dan area nares anterior dextra et sinistra tampak vesikel dan
Terapi farmakologis yang diberikan terdiri dari terapi oral yaitu Cefixime 2x100mg,
Pengobatan yang tepat, lesi biasanya hilang dalam 7-10 hari. Impetigo juga dapat
sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan dalam waktu 2-3 minggu. Namun dengan
pengobatan angka kesembuhan lebih tinggi dan mengurangi penyebaran dari infeksi ke
bagian tubuh lain maupun penyebaran ke orang lain. Impetigo termasuk penyakit yang
16
IMPETIGO
Oleh:
Siti Aminah Multazamiyah, S.Ked
Npm. 19360073
Preseptor :
dr. Arif Effendi, Sp.KK
Nama : An. A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 4 tahun
Alamat : Jalan Antasari
Pendidikan : Belum sekolah
Pekerjaan : Belum bekerja
Status : Belum menikah
Agama : Islam
MRS : 11-09-2019
B. ANAMNESIS
Status Present
Keadaan Umum: Tampak sakit ringan
Kesadaran : Composmentis GCS : E4V5M6
Status Gizi : Cukup
Tanda Vital :
Tekanan darah : -
Nadi : 80 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36,0 oC
Status Generalis
Kepala : Dalam batas normal
Rambut : Dalam batas normal, warna hitam
Mata : Dalam batas normal
Telinga : Dalam batas normal
Hidung : Dalam batas normal
Mulut/Tenggorokan : Dalam batas normal
Leher : Dalam batas normal
KGB : Dalam batas normal
Thorax : Dalam batas normal
Paru : Dalam batas normal
Jantung : Dalam batas normal
Abdomen : Dalam batas normal
D. STATUS DERMATOLOGIS
Farmakologis :
Oral : Cefixime 2x100mg
Topikal : Mupirocin cream 2xsehari
J. PROGNOSIS
Impetigo nonbulosa
Sinonim dari impetigo nonbulosa adalah impetigo kontagiosa,
impetigo Tillbury Fox, impetigo krustosa dan impetigo vulgaris.
Impetigo bulosa
Sinonim impetigo bulosa adalah impetigo vesikobulosa dan cacar
monyet.
Gambaran karakteristik dari lesi pada impetigo berbeda menurut jenisnya.
Pada impetigo nonbulosa, tidak disertai gejala umum, hanya terjadi pada
anbak-anak. Tempat predileksi dimuka, yakni disekitar lubang hidung dan
mulut karena dianggap sumber infeksi dari daerah tersebut. Kelainan kulit
berupa eritema dan vesikel yang cepat memecah sehingga jika penderita
datang berobat yang terlihat ialah krusta tebal berwarna kuning seperti
madu. Jika dilepaskan tampak erosi dibawahnya. Sering krusta menyebar ke
perifer dan sembuh dibagian tengah.
Pada impetigo bulosa, keadaan umum tidak dipengaruhi. Tempat predileksi di
ketiak, dada, punggung. Sering bersama-sama miliaria. Terdapat pada anak dan
orang dewasa. Kelainan kulit berupa eritema, bula, dan bula hipopion.
Kadang-kadang waktu penderita datang berobat, vesikel/bula telah memecah
sehingga yang tampak hanya koleret dan dasarnya masih eritematosa.
Impetigo nonbulosa
Predileksi: daerah wajah, terutama di sekitar nares dan mulut.
Lesi awal berupa makula atau papul eritematosa yang secara cepat
berkembang menjadi vesikel atau pustul yang kemudian pecah membentuk
krusta kuning madu (honey colour) dikeliling eritema. Lesi dapat melebar
sampai 1-2 cm, disertai lesi satelit di sekitarnya.
Rasa gatal dan tidak nyaman dapat terjadi.
Impetigo bulosa
Predileksi: daerah intertriginosa (aksila, inguinal, gluteal), dada dan punggung.
Vesikel-bula kendur,dapat timbul bula hipopion.
Tanda Nikolsky negatif.
Bula pecah meninggalkan skuama anular dengan bagian tengah eritematosa
(kolaret) dan cepat mengering.
Pengobatan yang tepat, lesi biasanya hilang dalam 7-10 hari.
Impetigo juga dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan
dalam waktu 2-3 minggu. Namun dengan pengobatan angka
kesembuhan lebih tinggi dan mengurangi penyebaran dari infeksi ke
bagian tubuh lain maupun penyebaran ke orang lain. Impetigo
termasuk penyakit yang jarang menimbulkan komplikasi.
BAB III
KESIMPULAN
Dari anamnesis data yang menunjang adalah adanya masalah
pada daerah lengan dan sekitar lubang hidung, yaitu muncul
gelembung berisi air dan kadang-kadang os mengeluh gatal didaerah
tersebut. Pada pemeriksaan fisik yang menunjang ke arah diagnosis
kerja adalah pada regio cubitalis dextra dan area nares anterior
dextra et sinistra tampak vesikel dan bula multipel, sebagian pecah
meninggalkan daerah erosi.
Terapi farmakologis yang diberikan terdiri dari terapi oral yaitu
Cefixime 2x100mg, dan terapi topikal yaitu Mupirocin cream
2xsehari.