Anda di halaman 1dari 44

GAMBARAN RADIOLOGI PADA

GIANT CELL TUMOR PADA


TULANG
Tsamara Yumna
Farizal
Maulidita Rizki Putri
Supervisor : dr.Nurul Machillah,Sp.Rad

PENDAHULUAN
Giant cell tumor (GCT) tulang merupakan salah satu jenis
tumor pada tulang yang merupakan sekitar 4-9,5% dari
seluruh neoplasma primer tulang pada pasien dewasa. Tumor
ini juga merupakan 18-23% dari seluruh neoplasma jinak.
Tumor ini bersifat invasif lokal dengan tingkat rekurensi yang
tinggi dan mengalami transformasi menjadi ganas.
GCT lebih banyak dijumpai di Asia Tenggara dibandingan
dengan negara Barat. Insidens GCT di Asia Tenggara besarnya
20% dibandingkan di negara Barat sebesar 4-5%. Insidens
tertinggi ditemukan pada dekade ke tiga dengan 70% terjadi
pada usia antara 20-40 tahun.

LAPORAN KASUS
2.1Identitas pasien
Nama

: Tn. A

Umur

: 29 tahun

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Suku

: Aceh Barat Daya

Agama

: Islam

Alamat

: Dusun Ii Padang Hilir

No CM

:1-08-01-71

Tanggal Pemeriksaan

: 18 Maret 2016

2.2 Anamnesis
Keluhan Utama

Benjolan pada lutut sejak 2 tahun yang lalu.


Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien merupakan rujukan dari rumah sakit daerah di Aceh
dengan keluhan utama benjolan di lutut sejak 2 tahun
yang lalu. Benjolan awalnya kecil sebejar ibu jari tetapi lamakelamaan bertambah besar hingga sebesar bola tennis. Pasien
mengeluhkan nyeri pada benjolan tersebut tetapi tidak terlalu
parah. Tiga tahun sebelumnya pasien pernah jatuh ketika bermain
bola dan mengenai lututnya, pasien tidak segera ke dokter dan
memilih untuk pergi ke tukang urut. Awalnya nyeri yang dirasakan
berkurang tetapi nyeri itu muncul diikuti benjolan di lutut.

Riwayat
Penyakit
Dahulu

Pasien tidak pernah mengalami


keluhan yang sama sebelumnya.
Riwayat Hipertensi dan Diabetes
Melitus disangkal.

Riwayat
Penyakit
Keluarga

Tidak ada keluarga pasien yang


memiliki keluhan yang sama seperti
pasien

Riwayat
Pemakaian
Obat

Pasien hanya pergi ke tukang urut dan


mengonsumsi obat yang dibeli dari
warung

Riwayat
Sosial

Pasien merupakan pekerja swasta.


Pasien memiliki kebiasaan merokok
dengan 1 bungkus per hari dan tidak
mengkonsumsi alkohol

2.3 Pemeriksaan Fisik


2.3.1 Status Present
Keadaan Umum : Sedang
Tekanan Darah
: 110/70 mmHg
Nadi
: 86 x/ menit
Pernapasan
: 18x/ menit
Suhu
: 36,6 C

Status General
Kulit

: dalam batas normal

Kepala
Rambut: Hitam
Mata
: Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cekung (-/-) pupil isokor,
reflek cahaya (+/+)
Telinga : Serumen (-/-)
Hidung : Sekret (-/-), NCH (-/-)
Mulut
Bibir
Lidah

: Pucat (-), Sianosis (-)


: Beslag (-)

Leher
Inspeksi

: Simetris

Palpasi : Pembesaran KGB (-)

Thorax
Inspeksi

:Simetris, retraksi (-), bentuk dada normal, pernafasan

thorakoabdominal.
Paru Paru
Depan

Kanan

Kiri

Palpasi

Fremitus (N)

Fremitus (N)

Perkusi

Sonor (+)

Sonor (+)

Vesikuler (+)

Vesikuler (+)

Rhonchi (-)

Rhonchi (-)

Wheezing (-)

Wheezing (-)

Kanan
Fremitus
Sonor

Kiri
Fremitus
Sonor

Vesikuler (+)

Vesikuler (+)

Rhonchi (-)

Rhonchi (-)

Wheezing (-)

Wheezing (-)

Auskultasi
Belakang
Palpasi
Perkusi
Auskultasi

Jantung
Inspeksi : Denyut jantung tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V linea midclavicula sinistra
Perkusi: Batas batas jantung
Atas
: ICS III line midclavicula
Kiri
: 3 cm linea midclavicula sinistra
Kanan : Linea parasternalis dekstra
: BJ I > BJ II, Reguler, Bising (-).
Auskultasi

Abdomen
Inspeksi : Soepel, pulsasi epigastrium (-), eversi umbilikalis (-),
sikatrik(-), striae alba (-)
Auskultasi : Peristaltik (+) normal, suara abnormal (-)
Palpasi : Nyeri tekan epigastrik (-), nyeri ketok ginjal (-), defans
musculer (-), murphy sign (-), hepatomegali (-), splenomegali (-), nyeri
ketok costovertebra (-/-)
Perkusi: Timpani diseluruh regio abdomen.

Ekstremitas :
Terdapat benjolan pada lutut kanan dengan ukuran 6x6 cm,
permukaan berdungkul, konsistensi keras, immobile, nyeri (+), ROM
terbatas.

Pucat
Edem
a
Akral
Dingi
n

Superior
Kana
Kiri
n
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)

(-)

Inferior
Kana
Kiri
n
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)

(-)

2.4

Pemeriksaan Penunjang

2.4.1 Pemeriksaan Laboratorium


Hasil laboratorium (tanggal 23 Februari 2016)
Pemeriksaan
Hemoglobin (gr/dL
Hematokrit (%)
Eritrosit (mm3)
Leukosit(mm3)
Trombosit(mm3)
Eosinofil (%)
Basofil (%)
Neutrofil batang (%)
Neutrofil segmen (%)
Limfosit (%)
Monosit (%)
Clotting Time (menit)
Bleeding Time (menit)
MCV (fL)
MCH (pg)
MCHC (%)
LED (mm/jam)
KGDS (mg/dL)
Ureum (mg/dL)
Kreatinin (mg/dL)

Hasil
14,9
43
5,5
7,3
324
3
0
0
62
29
6
7
2
79
27
35
29
124
26
0,90

Nilai Rujukan
14-17
45-55
4,7-5,1
4,5-10,5
150-450
0-6
0-2
2-6
50-70
20-40
2-8
1-7
5-15
80-100
27-31
32-36
<15
<200
13-43
0,67-1,17

Imaging
Foto Rontgen Genue
Dextra AP 16 Februari 2016

Foto Rontgen Genue Dextra Lateral


16 februari 2016

Genu AP/LAT
Os tibia proksimal normal
Os patella normal
Os femur distal normal
Celah dan permukaan sendi baik
Subchondral bone layer normal
Tak tampak fraktur
Tak tampak dislokasi
Tampak lesi litik berbatas tegas, bersepta-septa di proksimal os tibia
Tampak soft tissue swelling
Kesimpulan : Suspek GCT di os tibia

Diagnosa Banding
Giant cell tumor a/r os tibia
aneurysmal bone cyst
non-ossifying fibroma

Prognosis
Qou ad vitam

: dubia ad bonam

Quo ad functionam : dubia ad bonam


Quo ad sanactionam

: dubia ad bonam

Tinjauan Pustaka

Anatomi
Anatomi tulang panjang

Anatomi os tibia

Definisi
Giant cell tumor (GCT) tulang adalah tumor stromal
predominan osteoklastogenik yang berasal dari
jaringan mesenkimal. Sumber lain menyatakan
bahwa asal sel dari tumor ini masih tidak diketahui
secara pasti, namun tumor ini terdiri atas banyak
sel berinti tunggal dan sel raksasa berinti banyak,
yang inti keduanya
Giant Celltampak
Tumor =sama.
Osteoclastoma

Sel Giant Multinuklear


( Tumor Jinak)

EPIDEMIOLOGI & INSIDEN


Usia 20 40 tahun, jarang pada anak-anak

Predileksi

Common site
Uncommon site

PATOFISIOLOGI
3 faktor pembentukan GCT :
perubahan siklin
evaluasi imunohistokimia
sel stroma

GAMBARAN KLINIS
GEJALA UTAMA:
Nyeri serta pembengkakan terutama pada lutut dan
mungkin ditemukan efusi sendi, gangguan gerakan
pada sendi.
Gejala gejala fraktur (10%)
Pembesaran massa secara lambat
Jarang : kelemahan, keterbatasan gerak sendi dan
fraktur patologis

Diagnosis Banding
Giant cell tumor a/r os tibia
Aneurysmal bone cyst
Non-ossifying fibroma

Aneurysma Bone Cyst


Bukan neoplasma
Etiologi tak diketahui, diduga kelainan vaskular
yang disebabkan gangguan sirkulasi darah
Dijumpai pada usia 5-20th
Letaknya pada tiap bagian dari skelet, pada
tulang panjang biasanya pada metaphysis

Non ossifying Fibroma


Tumor jinak yang umumnya terjadi pada
anak-anak
20% anak memiliki lesi ini
Paling sering di tulang paha posterior distal
Jika anak beranjak dewasa lesi cenderung
menghilang

Giant Cell Tumor

Aneurysma Bone
Cyst

Nonossifyng
Fibroma

Usia

20-40 tahun

5-20 tahun

10-30 tahun

Jenis Kelamin
Lk:Pr

1:2

1:1

Lk>Pr

Lokasi

Sering mengenai
tulang panjang dan
dekat dengan sendi

Sering mengenai
tulang panjang dan
jarang mengenai
sendi

Sering mengenai
tulang panjang

Gambaran
Radiologi

Lesi litik radiolusen


berbatas tidak tegas
tanpa disertai reaksi
periosteal, biasanya
mendestruksi tulang
(soap bubble
appearance)

Lesi litik dengan


pinggiran sklerotik
berbatas tegas
disertai reaksi
periosteal
(balloon expansion)

Lesi radiolusen
dengan tepi sklerotik
berbatas kortikal.

Tatalaksana
Kuretase
Amputasi
Reseksi en bloc dengan autograft
Cryosurgery

Modalitas Radiologi

Foto Polos
Foto polos pasien wanita 19
tahun
memperlihatkan
lesi
geografik
yang
radiolusen
dengan batas sklerotik (panah)
pada metafise dan epifise tibia
proksimal
Gambaran
appearance

soap

bubble

Aneurysma Bone Cyst


GAMBARAN RADIOLOGI:
Tampak daerah radiolusen
pada tulang yang memberi
kesan
adanya
destruksi
tulang
Lesi bersifat ekspansif
Korteks menjadi sangat tipis
dan mengembung keluar

Non ossifying Fibroma


GAMBARAN RADIOLOGI:
Lesi distal tibia metafisis dengan
scalloping endosteal minimal
Margin antara lesi dan tulang
disekitarnya berbeda
Tepi sklerotik yang didefiniskan dengan
baik
tumor sekarang minimal aktif
Kurangnya mineralisasi internal lesi
baik di jaringan cairan atau fibrosa

CT Scan GCT
GCT pada tibia proksimal
wanita 30 tahun. Pada CT
scan terlihat mild
ekspansi dan sklerosis
yang ringan sekitar GCT
(panah) tapi tidak ada
massa jaringan lunak.

CT Scan ABC
Tampak lesi hipodens pada Os
Talus
CT-Scan memungkinkan kita untuk
menilai secara cermat keberadaan
tepi periosteal tulang disekitar lesi.
CT-Scan sering menunjukkan tingkat
cairan dalam lesi.

CT Scan NOF

Terlihat lesi hipoden pada os


femur dengan defek kortikal
fibrosa

MRI GCT
GCT
pada
MRI
memberikan
gambaran yang tidak spesifik, dari
yang
hipo,
iso,
dan
hiper
intensitasnya dibandingkan dengan
otot pada T1-weighted image dan
meningkat secara heterogen pada
T2-weighted image

MRI ABC

Daerah kistik umumnya terlihat sebagai daerah yang signal


intesitasnya rendah pada T1 weighted image dan tinggi pada
T2-weighted image. Gambaran fluid level dapat terlihat.

MRI NOF
MRI NOF menunjukkan
integritas kortikal (bagaimana
tipis bagian luar yang kuat dari
tulang adalah di wilayah NOF)
atau fraktur patologis

Angiografi
GCT pada femur distal pria
35
tahun.
Angiogram
mengisi daerah tumor (*)
menggambarkan
hypervaskularitas dari lesi
dan lesi yang eksentrik pada
medial condilus

Kesimpulan
Giant cell tumor (GCT) tulang merupakan salah
satu jenis tumor pada tulang.
GCT secara khas mengenai area-area dekat
dengan ujung tulang- tulang tubuler panjang.
Gambaran radiologi pada foto polos pada GCT
didapatkan gambaran soap bubble appearance.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai