Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KASUS

Letak sungsang (Complete Breech)


Oleh:
Siti Nurzazizah, S.Ked
A.Alifya Nurhidayati, S.Ked
Muh. Adzan Akbar, S.Ked
Nurman, S.Ked
Denny A. Rizal Wicaksono, S.Ked

Pembimbing :

dr. Fauziah Dachlan Saleh, M.Kes

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PENDAHULUAN
 Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di
fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri. Presentasi bokong adalah janin
terletak memanjang dengan bagian terendahnya bokong, kaki, atau kombinasi keduanya.
Faktor-faktor lain yang memegang peranan dalam terjadinya letak sungsang diantaranya
adalah multiparitas, hamil kembar, hidramnion, hidrosefalus, plasenta previa, dan panggul
sempit.

 Antenatal Care (ANC) merupakan program terencana berupa observasi, edukasi, dan
penanganan medik pada ibu hamil, dengan tujuan menjaga agar ibu sehat selama kehamilan,
persalinan, dan nifas serta mengusahakan bayi yang dilahirkan sehat, proses kehamilan dan
persalinan yang aman dan memuaskan, memantau kemungkinan adanya risiko-risiko
kehamilan, merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan risiko tinggi, dan
menurunkan morbilitas dan mortalitas ibu dan janin perinatal. Antenatal Care (ANC) yang
berkualitas sesuai standar yang telah ditentukan oleh Pemerintah yaitu 1 kali dalam trimester I,
1 kali trimester II dan 2 kali trimester III untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu.
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN ANAMNESIS
 Nama : Ny. R
 Umur : 25 tahun
 GIIIPIIA0
 Jenis Kelamin : Perempuan
 HPHT : 28−02−2018
 Alamat : Jl. Keamanan No.43, Kel.Karuwusi
 Agama : Islam  HTP : 05−12−2018
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga  Gravid : 39 Minggu
 Pendidikan : SMA
 Paritas : GIIIPIIA0
 Tanggal masuk : 30 November 2018 Pukul 03.15
WITA
LAPORAN KASUS
Anamnesis Terpimpin :
Seorang pasien datang ke UGD maternal PKM Bara-Baraya dengan
keluhan merasakan nyeri perut tembus ke belakang pada pukul
03.15 WITA dengan riwayat pelepasan air pukul 01.00 kemudian
pada pukul 05.00 WITA pasien melahirkan seorang bayi perempuan
dengan BBL 2900 gram dan PBL 48 cm dengan presentasi bokong
sempurna. Dengan plasenta lahir lengkap pada pukul 05.10 WITA.
Hasil pemeriksaan lab menunjukkan kadar Hb postpartum pasien
10,6 gr/dL. Riwayat ANC 8x, Injeksi TT 2x. Hipertensi dalam
kehamilan (-), riwayat penyakit sebelumnya (-), riwayat HT (-), DM (-
), Asma (-), dan alergi (-). Pasien merupakan seorang ibu rumah
tangga. Selama hamil, pasien tinggal di rumah orang tuanya.
LAPORAN KASUS
PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan Umum : Lemah
 Kesadaran : Compos Mentis
 Tekanan darah : 100/90 mmHg
 Nadi : 80 x/menit
 Pernapasan : 20 x/menit
 Suhu : 36,8°C
 BB : 67 kg
 TB : 158 cm
 IMT : 26,90 kg/m2
 Status Gizi : Normal
PEMERIKSAAN KEBIDANAN

Pemeriksaan Luar : Abdomen

Inspeksi  Pembesaran : Sesuai dengan usia kehamilan

 Kepala : Simetris, tidak ada benjolan  Strie livida : Tidak ada


 Strie albicans : Tidak ada
 Mata
 Linia nigra : Ada
Konjungtiva : Normal (-/-)
 Ekstermitas bawah
Sklera : Putih
Oedem : Ada (+)
 Mulut
Varices : Tidak ada
Caries : Tidak ada
Palpasi
Stomatitis : Tidak ada  L1 : Bokong, TFU : 31 cm
 Leher : Tidak ada pembengkakan pada  L2 : Punggung Kiri
kelenjar tiroid dan vena jugularis
 L3 : Bokong
 Payudara
 L4 : 4/5
Bentuk/Ukuran : Simetris  HIS : 3x10’ (30”)
Areola mamae : Kehitaman Auskultasi
Puting susu : Menonjol  DJJ : 136 x/ menit
Colostrum : ada  Frekuensi : Teratur
Pemeriksaan Dalam Vagina:
Ø 5 cm, ketuban (-), portio tipis, Hodge III, bagian terendah bokong sempurna

DIAGNOSIS SEMENTARA
GIIIPIIA0 Gravid 39 minggu + inpartu kala 1 fase aktif + letak sungsang
PENATALAKSANAAN
30/11/2018 pukul 03.15 WITA
S : Nyeri perut tembus ke belakang
O :KU: Baik, Sadar
TD: 110/80 mmhg P: 20x/menit
N: 80 x/menit S: 36,8
DJJ 140 x/menit HIS: 3 x dalam 10 menit durasi 30 detik
PDV : Ø 5 cm, ketuban (-), portio tipis, Hodge III
A : GIIIPIIA0 Gravid 39 minggu + inpartu kala 1 fase aktif + letak sungsang
P : Observasi kemajuan persalinan dan edukasi untuk minum dan makan.

30/11/2018 pukul 04.15 WITA


S : Nyeri perut tembus ke belakang
O :KU: Baik, Sadar
TD: 110/80 mmhg P: 22x/menit
N: 80 x/menit S: 36,8
DJJ 140 x/menit HIS: 4 x dalam 10 menit durasi 40 detik
PDV : Ø 8 cm, ketuban (-), portio tipis, Hodge IV
A : GIIIPIIA0 Gravid 39 minggu+ inpartu kala 1 fase aktif + letak sungsang
P : IVFD RL 28 TPM, Observasi kemajuan persalinan dan edukasi untuk minum dan
makan
PENATALAKSANAAN
30/11/2018 pukul 05.00 WITA

Ø 10 cm, Hodge IV, Bayi lahir spontan bagian terbawah bokong sempurna,
segera menangis
AS 8/10
BBL : 2900 gram
PBL : 48 cm
JK : Laki-laki
KU bayi : baik
Perdarahan ± 150cc
Laserasi perineum derajat 1
Kontraksi uterus lunak

Kondisi Ibu Postpartum :


KU ibu : Baik
TD : 110/70 mmHg
HR : 78x/menit
S : 36,8
P : 24 x/menit
P: Observasi Kala IV
HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Hemoglobin :
Tanggal 30/11/2018 : 10,6 g/dl

DIAGNOSIS KERJA

G3P2A0 Gravid 39 minggu + Letak sungsang


PEMBAHASAN
Presentasi bokong dapat diketahui melalui pemeriksaan palpasi
abdomen. Manuver Leopold perlu dilakukan pada setiap
kunjungan perawatan antenatal bila umur kehamilan > 34
minggu. Untuk memastikan apabila masih terdapat keraguan
pada pemeriksaan palpasi, dapat dilakukan periksa dalam vagina
dan/atau pemeriksaan untrasonografi. Pada kasus ini, pasien
belum pernah dilakukan pemeriksaan ultrasonografi saat
kunjugan antenatal hingga tiba hari persalinan. Selama 8 kali
kunjugan antenatal didapatkan presentasi kepala. Presentasi
bokong baru diketahui ketika pasien sudah dalam keadaan
inpartu.
PEMBAHASAN
Pada setiap kunjugan antenatal pemeriksaan
ultrasonografi direkomendasikan :
Pada awal kehamilan (idealnya sebelum usia
kehamilan 15 minggu) untuk menentukan usia
gestasi, viabilitas janin, letak dan jumlah janin, serta
deteksi abnormalitas janin yang berat.
Pada usia kehamilan sekitar 20 minggu untuk deteksi
anomali janin.
Pada trimester ketiga untuk perencenaan persalinan.
PEMBAHASAN
Jika disesuaikan dengan kondisi pasien dengan pertimbangan
langkah persalinan di atas dilakukan persalinan pervaginam
dengan dasar berupa
bukan presentasi bokong pada primigravida
jenis presentasi bokongnya yaitu bokong murni
pelvis adekuat dikarenakan sudah dua kali partus normal
sebelumnya sehingga tidak ada riwayat seksio sesaria
ataupun indikasi CPD
presentasi bokong yang tidak terdiagnosisi hingga kala II
tersedianya fasilitas dan tenaga kesehatan yang mumpuni di
puskesmas Bara-baraya
PEMBAHASAN
Selama kehamilan pasien melakukan kunjungan
antenatal care sebanyak 8 kali
Pada saat kunjungan ANC pasien diberikan vitamin
B6, asam folat, SF, Suntik TT 2 kali, serta edukasi
dari petugas kesehatan PKM bara-baraya sehingga
mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu
hamil, hingga mampu menghadapi persalinan, kala
nifas, persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya
kesehatan reproduksi secara wajar.
Saran untuk UKM
 Memberikan edukasi kepada  Ibu hamil wajib memeriksakan
masyarakat tentang faktor resiko ibu kehamilannya di Pelayanan
hamil, yaitu 4T “Terlalu” dan 3T Kesehatan terutama pada ibu
“Terlambat”. hamil yang beresiko.
 Memotivasi wanita usia subur dan ibu  Pemeriksaan berkala pada ibu
hamil untuk selalu aktif dan
hamil.
menambah pengetahuan dengan
membaca dan mengikuti  Melakukan edukasi kepada ibu
penyuluhan terutama tentang dan keluarga/suami mengenai
pentingnya menjaga kesehatan asuhan sayang ibu saat
pada saat hamil, khususnya persalinan.
mengenai asupan nutrisi ibu saat
hamil.  Memberikan informasi kepada
ibu hamil tentang tata cara
 Memberikan edukasi dan
mengedan yang baik saat
memotivasi ibu untuk mengikuti KB
pasca persalinan untuk mencegah persalinan.
resiko yang tidak di inginkan.
Saran untuk PKM

Penolong harus mampu menilai dan mengetahui


penyulit-penyulit yang dapat terjadi pada persalinan
serta memberikan tindakan yang efektif dan efisien.

Pendampingan secara berkala pada ibu


hamil yang memiliki resiko tinggi pada
kehamilan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai