Anda di halaman 1dari 54

CASE REPORT Ruth Anggayasti H.

1215042
Sienny Anggraini S 1015135
IMPENDING EKLAMPSIA+ HELLP SYNDROME Julita 1215150
Andreas Hardeyanto 1215186
P E M B IM B IN G : D R . D R . RON I ROWAW I , S P.OG (K )
Rahman Abdi N. 1215231
IDENTITAS PASIEN
Nama pasien : Ny. LN
Alamat : Soreang
Usia : 31 tahun
Tgl masuk : 13 Oktober 2017
Pekerjaan : pegawai swasta
Masuk Jam : 23.52
Tinggi Badan : 149 cm
Ruangan : Debora Isolasi
Berat Badan : 79 kg
BMI : 35.6 kg/m2
Agama : Islam
Rujukan dari RSUD Soreang
Nama Suami : Tn. D
DPJP : dr. R,Sp.OG
ANAMNESIS
AutoAnamnesis
 Keluhan Utama : Nyeri Ulu Hati
Anamnesis khusus:
Seorang wanita G2P0A1 ,usia 31 tahun, mengaku hamil 8 bulan, datang dengan
keluhan nyeri ulu hati sejak 3 jam SMRS. Keluhan disertai sakit kepala sejak pagi hari.
Keluhan bengkak pada kelopak mata maupun bengkak pada kedua kaki, pandangan
kabur, mual disangkal pasien. Pasien mengaku mengetahui memiliki tekanan darah
tinggi saat hamil usia 24 minggu. Sebelum kehamilan ini pasien tidak memiliki riwayat
tekanan darah tinggi. Pasien juga merasakan mulas.
Pasien pertama kali merasakan gerakan janin sejak usia kehamilan 4 bulan.
Pasien masih merasakan gerakan janin.
Pasien awalnya datang ke bidan pukul 20.00, diberikan MgSO4 4mg (10cc),Dopamet
250mg dan Nifedipin 10mg. Lalu pasien dirujuk ke RSUD Soreang. Kemudian pasien
dirujuk kembali karena tidak tersedia nya ruang rawat di RS tersebut.
Hasil Lab 13-10-2017 (RSUD Soreang)
Hb: 12,8 g/dL
Ht: 36 %
Leukosit: 10.600/mm3
Trombosit: 141.000/mm3

Protein Urine Positif 3 (+++)


ANAMNESIS TAMBAHAN
HPHT : 19 Februari 2017 Alergi : (–)
Taksiran tanggal persalinan : 26 Desember 2017 Merokok (-), Alkohol (-)
Riwayat menstruasi : Teratur, 4-5 hari, Siklus
28 hari
Riwayat PNC : Teratur, 1 bulan 1x,
Bidan
Pertama Kali Terasa Gerakan Janin: 4 bulan
Riwayat KB :-
RPD : HT (-), Asma (-), DM (-)
RPK : HT (-), Asma (-), DM (- )
Riwayat Operasi :-
Gol. Darah :O
RIWAYAT OBSTETRI
Kehamilan Lama
Perkawinan Penolong Persalinan JK BBL Usia Keadaan
ke Kehamilan

1 1 9 bulan paraji spontan perempuan 2800gr 8 tahun Sehat

1 2 Hamil ini
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
TTV : TD : 210/130 mmHg,
N : 96 x/mnt,
R : 20 x/mnt,
S : 36,3o C
Status Generalis
Kepala : Mata : Conjuctiva anemis -/- , Sklera ikterik -/-
Thoraks : Bentuk dan pergerakan simetris
Pulmo : VBS ka=ki, Wh (-), Rh (-)
Cor : BJM, S1=S2, reguler, murmur (-)
Abdomen : cembung, gravid, BU(+), Timpani, Nyeri Tekan (-)
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2, oedem -/-,
Ref. fisiologis +/+, Ref. Patologis -/-
STATUS OBSTETRIKUS
Pemeriksaan Luar:
 TFU : 24 cm
 Lingkar Perut : 96 cm Leopold I : Lunak, kurang bundar,
 Letak janin : Memanjang, kurang melenting
Punggung kanan
 Presentasi : Kepala Leopold II : Teraba tahanan paling
 His : 1x10’ (10”) besar pada sisi kanan
 BJJ : (12-12-12) 144x/menit
 TBBJ : 1000 gram
Leopold III : Keras, bundar,
melenting
Pemeriksaan dalam
 v/v: t.a.k. Leopold IV : Konvergen, belum masuk
 Portio: t.a.k. PAP
 Bayi letak masih tinggi
 Ketuban utuh
DIAGNOSIS MASUK
G2P0A1 gravida 29-30 minggu + Pre eklampsi berat + HELLP syndrome
USUL PEMERIKSAAN
Hematologi rutin (Hb, Ht, Leukosit, Eritrosit, Trombosit), MCV, MCH, MCHC
PT, APTT, INR
Urinalisis Rutin
GDS
Fungsi Ginjal : Ureum, Kreatinin, elektrolit (Na, K), eGFR
Fungsi Hepar : SGOT/SGPT
Profil lipid (kolesterol total, LDL, HDL, trigliserida)
USG
HASIL LABORATORIUM
Hematologi 14-10-2017 (05.00) Kimia Klinik:
Hb: 12,8 g/dL SGOT: 285 U/L
Ht: 36 % SGPT: 153 U/L
Leukosit: 16.880/mm3
Trombosit: 139.000/mm3 Kreatinin: 0,93 mg/dL
Eritrosit: 4,2 juta/mm3 Ureum: 20,6
GDS: 65 mg/dL eGFR: ml/min/1,73m2
HASIL LABORATORIUM
Hematologi 14-10-2017 (16.22) Faal Hemostasis
Hb: 11,9 g/dL PT : 14.2’’ (11.7-15.9)
Ht: 34 % INR : 1.12
Leukosit: 28.680/mm3 APTT : 30.7’’ (24.4-40)
Trombosit: 84.000/mm3
Eritrosit: 3,8 juta/mm3 Kimia Klinik
MCV: 89 fl Protein total: 6.8 g/dl
MCH: 31 pg/ml Albumin: 2.4 g/dl
MCHC: 35 g/dL Globulin: 4.4 g/dl
LANJUTAN…
Analisis Gas Darah:
pH : 7.31 Natrium : 143 mEq/L
pCO2 : 25.2 mmHg Kalium : 4.0 mEq/L
pO2 : 103 mmHg Chlorida : 102 mEq/L
HCO3 : 12 mEq/L Kalsium : 8.6 mg/dL
Saturasi O2 : 97.30% Magnesium : 3.88 mg/dL
Kelebihan Basa: -12.1mmol/L (-2.00 -
+3.00)
Gambaran Darah Tepi
Eritrosit: normokrom anisopoikilositosis(burr cell, beberapa fragmentosit), normoblast
tidak ditemukan, retikulosit (+)
Leukosit: jumlah meningkat, neutrofilia, shift to the left sampai mielosit
Trombosit: jumlah kurang, large thrombocyte (+)

Kesan: Neutrofilia shift to the left disertai trombositopenia


DIAGNOSIS MASUK

G2P1A0 gravida 28 - 30 minggu + Pre Eklampsi Berat


DIAGNOSIS KERJA

G2P0A1 gravida 28 - 30 minggu + Impending Eklampsi


RENCANA TERAPI
• Observasi TTV, DJJ
• Bed rest total
• Infus RL 100 ml + MgSO4 10 cc u/15-20menit dilanjutkan Infus RL 500 ml +
MgSO4 25 cc u/ 24 jam
• O2 2-3 LPM
• Kalmethason 2 x 1 ampul IV untuk 2 hari
• Cek lab : Ureum, Kreatinin, SGOT, SGPT
• Konsul IPD
Masuk (13/10/2017) 14/10/2017

23.10 24.00 07.00 09.00 10.15 11.00

Pasien datang ke Pasien masuk kamar S : Hasil lab sudah Post-Op


S : nyeri ulu hati
IGD dengan rawat inap isolasi keluar (terlampir). Pre-OP
dan peningkatan
membawa surat VK. Pasien pusing hebat, O: TD 227/126 mmHg, N: 80x/mnt, S:36.0oC,
tekanan darah. S: Saat pasien
rujukan dan hasil R: 16x/mnt
muntah-muntah, sedang dibawa
Lab dari RSUD KU: CM
O: KU Baik, Kes: mengeluh menuju ruang A: P2A0 partus prematurus SC a/i impending
soreang (terlampir) TTV: TD 180/140
CM, TD 170/110 pandangan operasi pasien eklamsia
mmHg, S: 36.5oC,
N: 84x/mnt, R: mmHg, S 36.5 berkunang-kunang mendadak
Dx: G2P1A0 P:
20x/mnt oC, N: 84x/mnt, mengalami
gravida 28 – 30 O: KU Baik, Kes: - Advis dr.SpOg
His: (-) R 20x/mnt (O2 penurunan
minggu + PEB • Obs TTV
DJJ: 146x/menit 2-3 LPM). His (-), CM, TD 160/100 kesadaran. • Puasa
Keluhan: Nyeri ulu DJJ 150x/mnt mmHg, S 36.8 oC, • Infus : - sesuai anestesi
Advis: hati, N: 88x/mnt, R O: KU buruk, Kes
• Oxytocin 2 ampul, 30 tetes / menit
- Opname 20x/mnt (O2 2-3 Somnolen
A: G2P1A0 • Ceftriaxone 1 x 2 gr
- O2 Nasal 3-4 Advis: LPM). His (-), DJJ (E3M4V4), TD: • Dauer Kateter hari I
gravida 28-30
LPM Infus RL - Lanjutkan 150x/mnt 243/135mmHg, N: • Follow up dr. Sp.PD pasca operasi
mgg + PEB
500cc/24 jam MgSO4 sesuai 91x/mnt, R: • Rawat ICU
- Terapi PEB protap A: G2P1A0 gravida 20x/mnt
- Kalmethason P: Terapi - Advis dr.SpAn
sesuai Protap 28-30 mgg + A: G2P1A0 gravida
2x1 amp IV  Posisi : Mobilitas bebas setelah sadar
- Rawat bersama dilanjutkan Impending eklamsia
- Cek lab 28-30 mgg + penuh
dengan SpPD Impending  02 3 Lpm NC
ureum,
Eclampsia  Infus : - RL 1500 ml/24 jam (Tiap 500cc RL
creatini, P: Siapkan SC pk ditambahkan 100 mg Tramadol untuk 8
SGOT/PT 11.00, Kalmethason P: Dilakukan SCTP Jam)
- Konsul SpPD 2 amp IV  Analgetik : Ketorolac 3 x 30 mg IV
CITO a/i Impending
- O2 2-3LPM  Obat Lain : Ondancetron : 3 x 4 ampul
eklamsia
 Monitor TTV, Nyeri, Mual, Muntah, gatal
ICU (14/10/2017)

12.00 12.50 13.00 15.00 20.00 22.40

S: - S: - Visite o/ dr.SpPD: S: Penurunan kesadaran


Visite o/ dr.SpOG S: Febris
O: E1M1Vm, TD 220/139 - Cek SADT O: E2-3M4-5Vm, TD
O: TD 227/137 mmHg S: -
mmHg, N: 92x/mnt, R: 24x/mnt - Cek GDS 200/90 mmHg, N 100- O: E2M4Vm, TD 155/97
Kepala: RC +/+ isokhor - Dexamethasone O: KU Soporous, TD 130x/mnt, S 37.4oC, R mmHg, N 148x/mnt, R
Pulmo: VBS ka=ki, Wh-/- Rh+/+ A: P2A0 partus 3 x 2 amp 159/102 mmHg, TFU 2 25x/mnt, S 38.5 oC
Abd: Soepel, BU menurun, prematurus SC a/i 24-27x/mnt
- Omeprazole 2 x Jari bawah umbilicus, Kepala RC +/+ isokhor
Verban menutupi bekas OP (+) Impending Eklampsia Hasil CT Scan: (terlampir) Cor: BJ regular murmur (-)
1 vial perdarahan (-)
Cor: BJ regular, murmur (-) Pulmo: VBS ka=ki Rh -/-
Ext: Akral hangat, edema -/- Visite o/ dr.SpS A: Advis dr. SpS: Konsul Wh -/-
P: Advis dr. SpAn
SpBS, Manitol 20% 200- Abd: Soepel BU (+)
A: P2A0 partus prematurus SC - Drip Nicardipine - Dexamethasone P: Setela drip oksitosin menurun
150-150 / 8 jam
a/I Impending Eklampsi 0,2 3 x 2 amp habis, Stop, ganti sesuai Ext: akral hangat, edema
mcg/KgBB/mnt - CT scan kepala SpAn. Terapi sesuai Advis dr.SpAn: Pro ±/±
P: advis - Konsul Saraf SpAn, SpPD, SpS Intubasi, Diet diabetasol
- Dr. SpOG - Rencana CT Scan 6x150 cc untuk 1500 A: P2A2 partus maturus
Drip oxitocyn 2 amp dalam post SC a/i impending
Kcal/24jam, Pro NG,
RL500cc/6jam, Ceftriaxon 1x eklampsi
2 gr IV Nicardipin 1
- Dr. SpAn mcg/KgBB/mnt, Lasix 2 P:Th/ teruskan + PCT 1 gr
Drip Nicardipin amp IV Bolus IV
0.1mcg/kgBB/mnt titrasi naik
target TDS 140, RL Advis SpBS: Pro VP Shunt
1500cc/24jam (tiap 500 cc
+ 1 amp tramadol), Ketorolac
3x1amp, Ondancentron Keluarga menolak semua
3x4mg IV tindakan.
Dilakukan CT Scan kepala tanpa kontras
porongan aksial dengan ketebalan 5-10 mm
dari basis sampai vertex. Tampak lesi
hiperdens intraventrikuler lateraslis kanan
dan kiri serta III, IV dengan HU = 75.
Tampak juga lesi hipodens di periventrikuler
kanan. Tidak tampak lesi hipodens
intraparenkimal otak, fissure interhemisphere
dan sylvii normal. Cysterna ambience normal.
Sulci dan gyri corticalis tampak tidak
melebar. Jaringan ekstrakalvarium tak
tampak bengkak. Tulang kalvarium tak
tampak garis fraktur.
Hasil CT Scan: Kesan: Tampak
perdarahan intraventrikuler lateralis
kanan dan kiri serta III, IV juga tampak
perdarahan intraparenkimal otak di
periventrikuler kanan e.c. aneurisma yang
pecah (?)
ICU (15/10/2017)

06.30 07.15 11.00 11.30 12.00 13.00

S: Penurunan kesadaran, Febris


Visite Sp.S Visite dr.SpPD O: TD
S: Penurunan kesadaran, S: -
O: E2M4Vm, TD 135/70 mmHg, N: 217/100mmHg,
febris S:- S:-
130x/mnt, R: 24x/mnt, S 38.1oC O: TD 168/89 N 103x/mnt
Kepala: RC ±/± anisokhor O: E2M5Vm, TD107/79 mmHg, N O: Kes: Sopor O: TD 217/127
1mm/2mm mmHg, N 118x/mnt, R 89x/mnt Th/ Nicardipine
Stat Neurologis: Motorik mmHg
Pulmo: VBS ka=ki, Wh-/- Rh+/+ 20x/mnt, S 38.0oC, SaO2 
95% (dgn facemask 10 LPM) kesan tetraparese (kiri > 0.3mcg/kgBB/m
Abd: Soepel, BU menurun, Verban A: Stroke PIS +
Mata: Slide anisokor Advis SpAn berat), pupil isokor 2mm nt
menutupi bekas OP (+) Pulmo: VBS ka=ki, Wh-/- RC menurun/menurun, Impending eklamsi
Cor: BJ regular, murmur (-) Rh+/+ Nicardipine drip roving eye +/+, Dolls + HELLP
Ext: Akral hangat, edema ±/± Abd: Soepel, BU menurun,  eye menurun/menurun
Verban menutupi bekas OP 0.2mcg/kgbb/ P: TD target
(+) A: Stroke PIS + <180/100 mmHg,
A: P2A0 partus prematurus post SC mnt
Cor: BJ regular, murmur (-) perdarahan
a/I Impending Eklampsi + Stroke PIS Ext: Akral hangat, edema
Dexa 
Intraventrikular intraventrikular sekunder Kalmethasone 4x1
+/+
P: Manitol 20% 200- amp mulai besok,
P: Diit diabetasol 1500 kcal A: P2A0 partus prematurus 150-150/8jam, TD
post SC a/i Impending
Ondansentron
6x150cc, drip nicardipin 2 target < 180/100
mcg/kgBB/mnt, inf RL 1500cc + 1 Eklampsia + Stroke PIS 2x1amp
(>140/90), saran besok
amp tramadol / 500cc /24 jam, P: Advis dr. SpAn Dexa  4x1 ampul IV
Ceftriaxone 1x2gr IV, - Drip nicardipin  0.1  konfirmasi ke SpPD
Ketorolac3x30mg IV, Ondancentron mcg/kgBB/mnt
3x4mg IV, Dexamethasone 3x2amp, - Lasix 2 amp IV STAT
omeprazole 2x1vial, manitol 20% - PCT 4x500mg IV
200-150-150
ICU (15/10/2017)

06.30 14.50 16.00 20.00 20.15 22.25 22.50

S: sulit dinilai
S: - Keluarga tanda S: - Dinyatakan
S:- S:-
O: E2M4Vm, TD 152/88 tangan surat O: TD meninggal
O: TD 218/119 penolakan VP O: TD 125/69 O: TD 125/73
mmHg, N 96x/mnt, R 80/40mmHg, N
mmHg, N Shunt, Intubasi, mmHg, N 148x/mnt, mmHg,
32x/mnt, SaO2 97% (dgn 88x/mnt, SaO2
137x/mnt ventilator SaO2 98% N139x/mnt
facemask 10 LPM) 88% (menurun), R
(facemask 10 LPM)
Mata: pupil bulat isokor RC A: Stroke PIS + Gasping
Th/ nicardipine +/+ A: Stroke PIS + Impending
drip  0.5 Pulmo: VBS ka=ki, Wh-/- perdarahan Apneic + arrest
eklamsi + HELLP
mcg/kgBB/mnt Rh+/+ intraventrikular
P: Drip
Abd: Soepel, BU menurun, sekunder RJP 5 Siklus +
Nicardipine 
Verban menutupi bekas OP Bagging +
P: Drip nicardipine STOP
(+) adrenalin 1 amp
 0.2
Cor: BJ regular, murmur (-)
mcg/kgBB/mnt
Ext: Akral hangat, edema
+/+

A: P2A0 partus prematurus


post SC a/i Impending
Eklampsia + Stroke PIS

P: drip nicardipine 0.5


mcg/kgBB/mnt, Target TD
140-180
LAPORAN OPERASI (14/10/2017 PUKUL 11.00)
Diagnosis pre op : G2P1A0 gravida 28-30 minggu + Impending Eklampsi
Diagnosis post op: P2A0 Partus prematurus SC a/i Impending Eklampsi
Tindakan : SCTP
Advis :
dr. Sp.OG, dr. Sp. An,
 Obs TTV Posisi : Mobilitas bebas setelah sadar penuh
 Puasa 02 3 Lpm NC
 Infus : - sesuai anestesi- Oxytocin 2 ampul, 30 tetes / menit Infus : - RL 1500 ml/24 jam (Tiap 500cc RL
 Ceftriaxone 1 x 2 gr ditambahkan 100 mg Tramadol untuk 8 Jam)
 Dauer Kateter hari I Analgetik : Ketorolac 3 x 30 mg IV
 Follow up dr. Y, Sp.PD pasca operasi Obat Lain : Ondancetron : 3 x 4 ampul
 Rawat ICU Monitor TTV, Nyeri, Mual, Muntah, gatal
Laporan Persalinan Post Partum
Keadaan Umum : Buruk
Kesadaran : Koma (E1, M4, V terpasang mayo)
Perdarahan Kala III: ±450 cc , Kala IV : ±50 cc
Tanda Vital
TD : 180/100 mmHg, Nadi : 80x/mnt, Respirasi : 20x/menit, Suhu : 37 C
Uterus : TFU 3 jari dibawah pusat, kontraksi baik
Placenta : Berat 300 gram Ukuran 16 x 12 x 10 cm
Panjang 60 cm Selaput ketuban : Utuh
Perineum : Utuh
Anak : Perempuan, BB 1100 gram, PB 37 cm
APGAR 1’ = 1 ; 5’ = 8 ; 10’ = 10
Jenis persalinan : S.C atas indikasi Impending Eklampsi
DIAGNOSIS AKHIR
P2A0 Partus prematurus SC a/i Impending Eklampsi

Diagnosis Tambahan
• Preeklampsi Berat
• HELLP Syndrome
• Stroke PIS Intraventrikular
PROGNOSIS
Quo ad Vitam : ad malam
Quo ad Functionam : ad malam
Quo ad Sanationam : ad malam
PEMBAHASAN
DISKUSI
Diagnosis awal yang ditegakkan sebenarnya sudah tepat yakni Pre-Eklampsi berat,
karena sesuai dengan :
 Kriteria:
 Pada pasien ditemukan tekanan darah 170/110 mmHg(≥160/110 mmHg)
 Umur kehamilan lebih dari 20 minggu (31-32 minggu)
 Proteinuri +3 (≥+2 dipstick)
 Bengkak pada tungkai (+)

Diagnosis tambahan yang ditegakan sebernarnya sudah tepat dikatakan Impending


Eklampsi karena sudah disertai gejala nyeri kepala serta nyeri ulu hati menetap
Diagnosis tambahan lain yang sudah tepat dikatakan HELP syndrome karena
sudah terdapat :
 hemolysis dengan hasil pemeriksaan gambaran darah tepi eritrosit : Normokrom
anisopoikilositosis (brurr cell, beberapa fragmentosit), normoblast tidak ditemukan, retikulosit
(+), pada pemeriksaan hematologi, eritrosit : batas bawah 3,8 jt/mm3
 Elevated liver enzyme  SGOT : 285 / SGPT : 153
 Low Platelets  pemeriksaan gambaran darah tepi trombosit : jumlah kurang, large
thrombocyte (+), pada pemeriksaan hematologi, trombosit : 84.000/mm3
Diagnosis tambahan lain yang sudah tepat dikatakan stroke PIS sesuai dengan kriteria
WHO :
 Adanya deficit neurologi fokal  Pemeriksaan motorik kesan tetraparese (kiri>kanan), Parese N VII central
 Adanya nyeri kepala hebat
 Hipertensi  230/150 mmHg
 Ggg fungsi serebral global  Penurunan kesadaran dengan GCS : E1M4V1
 Pemeriksaan kaku kuduk (+)
 Pada Skor stroke Siriraj  didapat hasil 7 (>1)

Pemeriksaan CT scan didapatkan : tampak perdarahan intraventrikel lateralis kanan dan


kiri serta, III serta IV, juga tampak perdarahan intraparenchimal otak diperventrikel kanan
e.c aneurisma yang pecah
Terapi MgSO4 dinilai sudah tepat sesuai dengan protap
dilanjutkan dengan dosis maintanance
 Initial dose : 4 gram MgSO4 40% (10cc) dalam 100 cc RL diberikan selama 15- 20 menit
 Maintenance dose : 10 g MgSO4 40% (25cc) dalam 500 cc RL diberikan 1-2g/jam (20-30 tts/menit)
 Jika TD sudah ≤ 140/90 : stop pemberian
Terapi Manitol dan Dexamethasone dinilai sudah tepat sesuai dengan
textbook William obstetrics :
Manitol 20%
 500 cc/hari selama 3-7 hari
 200 cc guyur , 150 cc 8 jam kemudian, 150 cc 8 jam kemudian
 Atau 0.25-0.5 g/kgBB, diberikan selama > 20 menit, diulangi setiap
4-6 jam dengan target ≤ 310 mOsm/L
Pasien dikonsulkan ke Sp.PD & pemberian obat antihipertensi
untuk menurunkan tekanan darah dikatakan sudah tepat ,
karena
 Berdasarkan The Working Group on High Blood Pressure in Pregnancy (2000) in mild chronic
hypertension in pregnancy merekomendasikan terapi antihipertensi pada wanita dengan TD
sistolik ≥150 to 160 mm Hg atau TD diastolik ≥ 100 to 110 mm Hg (TD pasien 190 / 130
mmHg)
 Selain itu, pasien juga membutuhkan terapi untuk kelainan Gula darah.

Pasien dikonsulkan ke Sp.S sudah tepat karena adanya


stroke PIS
Terminasi/ pengelolaan aktif pada pasien ini dikatakan sudah tepat, karena termasuk
dalam indikasi , yaitu :
 adanya gejala impending eklampsia (nyeri kepala,nyeri ulu hati)
 HELP Syndrome :
 hemolysis dengan hasil pemeriksaan gambaran darah tepi eritrosit : Normokrom anisopoikilositosis
(brurr cell, beberapa fragmentosit), normoblast tidak ditemukan, retikulosit (+), pada pemeriksaan
hematologi, eritrosit : batas bawah 3,8 jt/mm3
 Elevated liver enzyme  SGOT : 285 / SGPT : 153
 Low Platelets  pemeriksaan gambaran darah tepi trombosit : jumlah kurang, large thrombocyte
(+), pada pemeriksaan hematologi, trombosit : 84.000/mm3

Cara terminasi kehamilan secara SC dikatakan sudah tepat dengan


indikasi :
 Umur kehamilan < 34 minggu
Penyebab kematian pada pasien ini?
 Perdarahan intraserebral dengan adanya keluhan nyeri kepala hebat,
muntah-muntah, penurunan kesadaran, mata berkunang-kunang, dan
terdapat gangguan neurologik
 Impending eklampsi dengan adanya keluhan:
 tekanan darah 170/110 mmHg(≥160/110 mmHg)
 Umur kehamilan lebih dari 20 minggu (31-32 minggu)
 Proteinuri +3 (≥+2 dipstick)
 Bengkak pada tungkai (+)
 Nyeri kepala
 Nyeri ulu hati menetap
Apakah dapat mencegah kematian pada pasien ini?
 Tidak dapat dicegah karena pasien sudah mengalami eklamsi dan
mengalami koma, pasien juga telah mengalami perdarahan intraserebral
Karena menurut kriteria Eden, bila ada gejala-gejala dibawah ini
maka prognosisnya buruk:
 Koma yang lama.
 Nadi > 120x/menit.
 Suhu > 40 ° C
 TD sistolik > 200 mmHg.
 Kejang > 10 kali.
 Proteinuria > 10 gr/dl.
•Apakah dapat dicegah pada saat hamil muda?
•Menurut PNPK 2016, pencegahan pada saat hamil muda dapat
dilakukan dengan cara:
• ANC yang baik untuk skrining risiko preeklamsi
• Pemberian aspirin dosis rendah (75mg/hari) pada usia kehamilan <20 minggu
• Suplementasi kalsium (minimal 1gr/hari)
•Apakah stroke yang ditimbulkan akibat penanganan hipertensi yang
tidak adekuat saat dirawat?
Menurut PROTAP Penatalaksanaan Klinis Obstetris dan Ginekologis RSHS tahun
2015 penatalaksaanan hipertensi pada pasien dengan PEB diberikan jika tekanan
darah sistol ≥ 160 mmHg atau diastolic ≥ 110mmHg. Pengobatan yang dapat
diberikan
1. Nifedipin: 10 mg PO, diulang tiap 30 mnt (max. 120 mg/24 jam) sampai
terdapat penurunan MABP 20%. Dosis rumatan = 3x10mg
2. Nikardipine: bila TD ≥ 180/110 mmHg atau hipertensi emergensi dengan dosis
1 ampul (10 mg) dalam larutan 50cc per jam atau 2 amp (10 mg) dalam
larutan 100cc tetes/menit mikro drip. Pelarut yang digunakan tidak boleh RL
atau bikarbonat natrikus

Pada pasien ini tidak diberikan obat antihipertensi pada penanganan pertama di
IGD maupun di ruangan.
•Apakah terdapat gejala/faktor predisposisi stroke?
•Menurut data yang didapatkan dari Rekam Medis pasien, pasien tidak
memiliki factor predisposisi stroke sebelumnya.
•Dari hasil CT scan kepala yang dilakukan pada tanggal 14 oktober 2017
menunjukan bahwa kemungkinan pasien ini telah memiliki anurisma
sebelumnya
•Apa saja etiologi & faktor-faktor pencetus aneurisma? Apakah
ada pada pasien ini?
•Belum diketahui, namun diduga karena kelemahan dinding arteri, hipertensi,
arteriosklerosis.
•Pada pasien ini terdapat hipertensi
TERIMA KASIH
HIPERTENSI DALAM
KEHAMILAN
DEFINISI
Preeklampsia adalah timbulnya hipertensi ( TD ≥ 140/90 mmHg), oedema disertai
proteinuria akibat kehamilan, setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah
persalinan. Gejala ini dapat timbul sebelum 20 minggu bila terjadi penyakit
trofoblastik.
Eklampsia adalah kelainan akut pada wanita hamil, dalam persalinan atau nifas
yang ditandai dengan timbulnya kejang atau koma. Sebelumnya wanita tadi
menunjukkan gejala-gejala Preeklampsia
DEFINISI
Stroke (WHO) :
 gangguan fungsional otak fokal maupun global
 secara mendadak dan akut
 > 24 jam akibat gangguan aliran darah otak.

Ggg fungsi serebral fokal :


 defisit fungsi motorik (hemiparesis, disatri)
 defisit fungsi sensorik (hemihipestesi, baal, kesemutan)
 gangguan fungsi visual (hemianopia)
 fungsi luhur (afasia, agnosia)

Ggg fungsi serebral global :


 mengarah pd gejala penurunankesadaran
INSIDENSI DAN FAKTOR RISIKO
Dilaporkan angka kejadian rata-rata sebanyak 6% dari seluruh kehamilan dan 12 % pada
kehamilan primigravida. Lebih banyak dijumpai pada primigravida daripada multigravida
terutama primigravida usia muda
Faktor Risiko
 Nullipara
 Kehamilan ganda
 Obesitas
 Riwayat keluarga preeklampsia – eklampsia
 Riwayat preeklampsia pada kehamilan sebelumnya
 Diabetes mellitus gestasional
 Adanya trombofilia
 Adanya hipertensi atau penyakit ginjal
 Penyakit trofoblastik ( c/ Mola Hidatidosa ,dll)
PATOGENESIS
Teori – teori yang berperan dalam patogenesis Pre-eklampsia dinilai berdasarkan :
Kegagalan invasi trofoblas pada arteri desidua maternal sehingga terjadi kegagalan
remodelling
Intoleransi imunologi maternal terhadap antigen janin dan plasenta (paternal)
Maladapsi perubahan kardiovaskular dan proses inflamasi saat kehamilan normal
Faktor genetik dan nutrisi yang berperan
PATOFISIOLOGI
Kegagalan Invasi Trofoblas pada Arteri desidua
 Invasi trofoblas yang terlalu superficial terhadap a. spiralis desidua maternal menyebabkan kegagalan remodelling
vaskular, yang pada keadaan normal endotel dan sel otot polos pada pembuluh darah digantikan oleh sel sel
trofoblas sehingga menyebabkan pelebaran diameter pembuluh darah.

Perubahan Kardiovaskuler
 peningkatan afterload jantung yang disebabkan oleh hipertensi
 Preload jantung yang dipengaruhi oleh ada tidaknya hipervolemia pada kehamilan akibat penyakit / justru
meningkat secara iatrogenik akibat infus larutan kristaloid atau onkotik intravena.
 Aktivasi endotel disertai ekstravasasi cairan intravaskuler kedalam ruang ekstrasel, terutama paru-paru.
Intoleransi Imunologis
 Pada kehamilan normal, sel trofoblas akan mensekresikan HLA-G yang berfungsi sebagai
imunosupressan maternal terhadap antigen janin dan plasenta (paternal) , tetapi pada pre-eklampsi,
substrat ini dikatakan berkurang.

Perubahan Hemodinamik
 Jika dijumpai oedem interstitial, volume plasma adalah lebih rendah dibandingkan pada wanita hamil
normal dan akan terjadi hemokonsentrasi. Terlebih lagi suatu penurunan atau suatu peningkatan
ringan volume plasma dapat menjadi tanda awal hipertensi.

Volume darah, hematokrit, dan viskositas darah


 Rata-rata volume plasma menurun 500 ml pada preeklampsia dibandingkan hamil normal, penurunan
ini lebih erat hubungannya dengan wanita yang melahirkan BBLR.
Aliran darah di organ-organ
 Aliran darah di otak
Pada preeklampsia arus darah dan konsumsi oksigen berkurang 20%.
Hal ini berhubungan dengan spasme pembuluh darah otak.
 Aliran darah ginjal dan fungsi ginjal
Pada preeklampsia arus darah efektif ginjal rata-rata berkurang
20% (dari 750 ml menjadi 600ml/menit) dan filtrasi glomerulus berkurang
rata-rata 30% (dari 170 menjadi 120ml/menit) sehingga terjadi penurunan
filtrasi.
 Aliran darah paru
Kematian ibu pada preeklampsi dan eklampsi biasanya oleh karena
edema paru yang menimbulkan dekompensasi cordis.
 Aliran darah di mata
Gejala lain yang mengarah ke eklampsia adalah skotoma, diplopia dan ambliopia.
Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan
dikorteks serebri atau dalam retina.

 Keseimbangan air dan elektrolit


Pada preeklampsia berat volume cairan ekstrasel jauh lebih besar dibandingkan
pada kehamilan normal yang bermanifestasi sebagai edema yang diakibatkan oleh
cedera endotel. Tekanan onkotik plasma menurun menyebabkan ketidak seimbangan filtrasi
dan semakin mendorong cairan intravaskuler ke interstitial sekeliling.
PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI

Hipertensi kronik Degenerasi


& pertambahan tunika media Mikroaneurisma
usia

Perdarahan intra Ruptur


serebral aneurisma
KLASIFIKASI
Preeklamsi ringan bila terdapat: Preeklampsia berat bila terdapat:
1. Tekanan darah >140 / 90 mmHg pada 1. Tekanan darah >160 / 110 mmHg.
kehamilan > 20 minggu.
2. Proteinuria kuantitatif (Esbach)  2 gr / 24 jam,
2. Proteinuria kuantitatif (Esbach)  300 mg / 24 atau dipstick  +2.
jam, atau dipstick  +1.
3. Trombosit < 100.000 / mm3.
4. Hemolisis mikroangiopathi ( peningkatan LDH )
5. Peningkatan SGOT / SGPT.
6. Adanya sakit kepala hebat atau gangguan
serebral, gangguan penglihatan.
7. Nyeri di daerah epigastrium yang menetap.
8. Kreatinin serum > 1.2 g/dl
9. Oedem paru
PENATALAKSANAAN
KOMPLIKASI
Solutio plasenta
Hipofibrinogenemia
Nekrosis hati
Sindroma HELLP
Kelainan ginjal
DIC.
Prematuritas, dismaturitas, kematian janin intra uterine
PROGNOSIS
Kriteria yang dipakai untuk menentukan prognosis Eklampsia
adalah kriteria Eden:
 Koma yang lama.
 Nadi > 120x/menit.
 Suhu > 40 ° C
 TD sistolik > 200 mmHg.
 Kejang > 10 kali.
 Proteinuria > 10 gr/dl.

Dikatakan buruk bila memenuhi salah satu kriteria di atas.

Anda mungkin juga menyukai