PEMERIKSAAN FISIK
PF Sistem
Data Antropometri
Mata : CA(-/-), SI(-/-)
Tinggi badan : 165 cm
Thorax : cor/pulmo dbn
Berat badan : 79 kg
Ekstremitas : oedem (-)
IMT : 29,3 (Overweight)
Turgor kulit : dbn
STATUS OBSTETRIK
Vaginal Toucher
Leopold
tampak membuncit melenting ada
sesuai dengan usia II: teraba tahanan Effacement: tidak
kehamilan memanjang di sisi bisa dinilai
TFU: 29 cm kanan ibu
Penurunan bagian
DJJ: 144X/menit • Teraba bagian- bawah janin: tidak
bagian kecil janin di bisa dinilai
His: 2/10’/20” sisi kiri ibu
III: bulat, besar, lunak Point of direction:
tidak bisa dinilai
IV: belum masuk PAP
(konvergent) Kulit ketuban: tidak
bisa dinilai
PEMERIKSAAN PENUNJANG
O Pemeriksaan lab darah
DIAGNOSIS
G4P1A2 33 tahun hamil 31 minggu
Janin 1 hidup intrauterin
Letak sungsang
Partus Prematurus Imminens
Riwayat reproduksi jelek, abortus 2 kali
Riwayat obstetric kurang baik bekas SC 9 tahun
yang lalu a.i PTM
Konservatif
pertahankan
Tablet kehamilan s.d
penambah aterm
darah
Bedrest total
Dexamethasone
inj. 2 ampul
TATALAKSANA
Salbutamol
2 mg
Nifedipine
10 mg
Cefixime
100 mg
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Partus Prematurus Imminens adalah persalinan
yang berlangsung pada umur kehamilan 20 – 37
minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir
(HPHT). WHO menyatakan bahwa bayi
premature adalah bayi yang lahir pada usia
kehamilan 37 minggu atau kurang.
EPIDEMIOLOGI
O Angka kejadian persalinan preterm pada
umumnya adalah 6 – 10%. Hanya 1,5% persalinan
terjadi pada umur kehamilan kurang dari 32
minggu dan 0,5% pada kehamilan kurang dari 28
minggu.
O Kesulitan utama dalam persalinan preterm adalah
perawatan bayi pretern, yang semakin muda usia
kehamilannya semakin tinggi morbiditas dan
mortalitas.
O Penelitian lain menunjukkan bahwa umur
kehamilan dan berat bayi lahir saling berkaitan
dengan resiko kematian perinatal.
ETIOLOGI
O Aktivasi aksis kelenjar hipotalamus-hipofisis-adrenal baik
pada ibu maupun janin, akibat stress pada ibu atau janin.
O Inflamasi desidua-korioamnion atau sistemik akibat infeksi
asenden dari traktus genitourinaria atau infeksi sistemik.
O Perdarahan desidua.
O Peregangan uterus patologik.
O Kelainan pada uterus atau serviks.
FAKTOR RESIKO
Janin dan plasenta Ibu
O Perdarahan trimester awal O Penyakit berat pada ibu
O Perdarahan antepartum O DM
(plasenta previa, solusio O Preeklamsia/hipertensi
plasenta, vasa previa) O ISK/genitalia/intrauterine
O Ketuban pecah dini O Stress psikologik
O Pertumbuhan janin O Kelainan bentuk uterus/serviks
terhambat
O Riwayat persalinan
O Cacat bawaan janin preterm/abortus
O Kehamilan ganda/gemelli O Inkompetensi serviks (panjang
O Polihidramnion serviks < 1 cm)
O Pemakaian obat narkotik
O Trauma
O Perokok berat
O Kelainan imunologi
DIAGNOSIS
Kriteria diagnosis
O Usia kehamilan antara 20 - 37 minggu.
O Kontraksi uterus (his) teratur, yaitu kontraksi yang berulang
sedikitnya setiap 7-8 menit sekali, atau 2-3 kali dalam waktu
10 menit,
O Merasakan gejala seperti rasa kaku di perut menyerupai kaku
menstruasi, rasa tekanan intrapelvik dan nyeri pada
punggung bawah (low back pain),
O Mengeluarkan lendir pervaginam, mungkin bercampur darah,
O Pemeriksaan dalam menunjukkan bahwa serviks telah
mendatar 50-80%, atau telah terjadi pembukaan sedikitnya 2
cm,
O Selaput amnion seringkali telah pecah,
O Presentasi janin rendah, sampai mencapai spina isiadika.
Pemeriksaan penunjang
O Pemeriksaan Laboratorium: darah rutin, kimia
darah, golongan ABO, faktor rhesus, urinalisis,
bakteriologi vagina,
O Amniosentesis : surfaktan, gas dan PH darah
janin.
O USG untuk mengetahui usia gestasi, jumlah
janin, besar janin, cacat kongenital, letak dan
maturasi plasenta, volume cairan tuba dan
kelainan uterus
TATALAKSANA
Pematangan
Pencegahan
Fungsi Paru
Partus
Janin Dengan
Prematurus
Kortikosteroid
Menghambat
Pencegahan
Proses
Infeksi Dengan
Persalinan
Antibiotik
Preterm
DAFTAR PUSTAKA
O Pramana C. Serie Praktis : Ilmu Kandungan (Ginekologi). CP
Production. 2014; 13-6.
O Dinas Kesehatan Jawa Tengah. 2009. Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah Tahun
2009.http://www.dinkesjatengprov.go.id/dokumen/profil/2009/Profil
_2009br.pdf (diakses 8 Oktober 2018)
O Hariadi, R. 2004. Ilmu Kedokteran Fetomaternal. Surabaya :
Himpunan Kedokteran Fetomaternal Perkumpulan Obstetri dan
Ginekologi Indonesia.
O Manuaba, I.A.C. dkk. 2004. Gawat Darurat Obstetri Ginekologi &
Obstetri Ginekologi Sosial. Jakarta : EGC.
O Nugroho, Taufan. 2012. Buku Ajar Obstetri. Yogyakarta : Nuha
Medika.
O Oxorn Harry, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan Patologi dan Fisiologi
Persalinan (Human Labor and Birth). Yogyakarta : YEM.
O Wiknjosastro, H. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka, Sarwono Prawirohardjo.