IV Kesdam Cijantung
PRESENTASI KASUS:
DEMAM TIFOID
Disusun oleh:
dr. Siti Abila Zebadiah
Pembimbing:
dr. Ferliani, Sp. PD
dr. Elmizah
IDENTITAS PASIEN
No. RM 0519xx
Nama Nn. R
Keluhan Tambahan
Pusing, mual, nyeri perut, belum BAB 2 hari
Riwayat Penyakit Sekarang
Nn. R, 18 Tahun, datang dengan keluhan demam sejak 5 hari SMRS. Demam muncul
perlahan-lahan dan bersifat naik turun. Demam terutama muncul pada malam hari dan
suhu turun pada pagi hari. Demam turun dengan obat penurun panas namun kemudian
demam kembali lagi. Pasien juga mengeluh pusing, mual, dan nyeri perut.
Keluhan muntah (-), mimisan (-), gusi berdarah (-). Pasien BAB terakhir 2 hari SMRS, 1
kali, konsistensi lunak, warna coklat dan sedikit. Tidak ada BAB cair maupun BAB berdarah.
Buang air kecil (BAK) terakhir 3 jam SMRS warna kuning jernih.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya.
Riwayat operasi, alergi, dan obat-obatan disangkal.
Breathing Spontan
Kesan sakit Tampak sakit sedang Tekanan darah 120/80
Circulation Adekuat
Kesadaran Compos Mentis Nadi 68x/menit
BB 56 Kg Pernafasan 20x/menit
Saturasi O2 99%
IMT 23,33
STATUS GENERALIS
Kepala Normocephal
Wajah Simetris
Mata Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, injeksi konjungtiva -/-
Hidung Simetris, pernafasan cuping hidung (-), sekret (-), mukosa hiperemis (-)
Ekstremitas Akral hangat pada keempat ekstremitas, perfusi baik, CRT < 2 detik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
HEMATOLOGI HITUNG JENIS LEUKOSIT (%)
Monosit 8
PEMERIKSAAN PENUNJANG
TES WIDAL
1. Antigen O (Antigen somatik), yaitu terletak pada lapisan luar dari tubuh kuman.
2. Antigen H (Antigen Flagella), yang terletak pada flagella, fimbriae atau fili dari kuman.
3. Antigen Vi adalah polimer polisakarida yang bersifat asam yang terletak pada kapsul (envelope) dari
kuman yang dapat melindungi kuman terhadap fagositosis.
EPIDEMIOLOGI
Data tahun 2012 menunjukkan angka mortalitas
dunia akibat demam enterik pada wanita 1,1% dan
pria 0,9%.2
Personal Vaksin Vi
hugiene Konsumsi kapsul
makanan & polisakarida
minuman
yang
higienis dan
matang
PEMBAHASAN KASUS
Pada pasien ini didapatkan demam yang telah berlangsung sejak 5 hari
SMRS. Dimana sifat demam timbul perlahan dan naik turun.
Pada demam tifoid juga disertai oleh gejala gangguan GI seperti mual,
muntah, diare / konstipasi. Hal ini disebabkan karena kuman masuk dan
menginfeksi pertama kali pada GIT. Sesuai dengan pasien ini yang
mengeluhkan tidak dapat BAB sejak 2 hari SMRS, mual, dan nyeri perut.
Pada pemeriksaan penunjang pasien ini didapatkan leukopenia yang
disebabkan oleh endotoxin salmonella dalam peredaran darah.
Pada pemeriksaan serologi widal didapat peningkatan titer S. Thypi O
dan S. Paratyphi OB yaitu 1/160 yang dapat menjadi dasar penegakan
diagnosis demam tifoid.
Tatalaksana yang dapat diberikan pada pasien ini adalah pemenuhan
kebutuhan cairan dan kalori, pemberian antibiotik, antipiretik, tirah baring,
dan diet makanan.