Anda di halaman 1dari 27

TUGAS REFERAT

Pengelolaan dan Penatalaksanaan Diabetes Melitus Gestasional

Di ajukan kepada, pembimbing :


dr. Hascaryo, Sp.PD

Fathya Auliannisa
1710211066

Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta


Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam
RSUD Ambarawa Jawa Tengah
Pendahuluan
DM merupakan penyulit medik pada kehamilan, angka kejadian 3-5% dari
semua kehamilan.

DM dalam kehamilan terdiri dari Diabetes Mellitus Gestasi (DMG) atau


intoleransi karbohidrat yang ditemukan pertama kali saat hamil, dan
Diabetes Pragestesi (DMpG) yang meliputi DM tipe 1 dan tipe 2.

Di Indonesia, prevalensi DMG terjadi pada 90% kasus, sedangkan


Diabetes Pragestasi (DMpG) terjadi pada 10% kasus.

Diperlukan metode skrining dan penatalaksanaan yang tepat bagi ibu


yang menderita Diabetes Mellitus Gestasional.
Definisi

DM dalam kehamilan terdiri dari Diabetes Mellitus Gestasi (DMG) dan


Diabetes Pragestesi (DMpG) yang meliputi DM tipe 1 dan tipe 2.

Diabetes mellitus gestasional didefinisikan sebagai suatu intoleransi glukosa yang terjadi
atau yang pertama kali ditemukan saat hamil. Tidak memandang apakah pasien yang
mendapat terapi insulin atau diet saja, dan juga tidak memandang apakah kemungkinan
pasien tersebut mengalami intoleransi glukosa sebelum kehamilan.
Epidemiologi
Di Indonesia insiden Diabetes Melitus Gestasional sekitar 1,9-3,6%.

40-60% wanita yang pernah mengalami Diabetes Melitus Gestasional


pada pengamatan lanjut pasca persalinan akan mengidap Diabetes
Melitus

Frekuensi DM pada kehamilan maupun DMG yang tidak terdiagnosis


sebesar 10-25%.

Peningkatan angka kesakakitan dan kematian ibu dan bayi


Faktor Resiko

Faktor resiko
Faktor resiko sedang Faktor resiko berat
ringan
•Angka kejadian diabetes gestasional •Wanita dengan ras Hispanik, Afrika, •Wanita dengan obesitas, riwayat
pada daerah tersebut rendah Amerika, Asia Timur, dan Asia keluarga dengan diabetes,
•Tidak didapatkan riwayat diabetes Selatan perlu dilakukan tes gula mengalami glukosuria (air seni
pada kerabat dekat darah pada kehamilan 24 – 28 mengandung glukosa) perlu
dilakukan tes gula darah secepatnya.
•Usia < 25 tahun
•Berat badan normal sebelum hamil
•Tidak memiliki riwayat metabolisme
glukosa terganggu
•Tidak ada riwayat obstetrik
terganggu sebelumnya
Faktor Resiko
Tanda dan Gejala
Patofisiologi
Diagnosis

TES KADAR GLUKOSA (mg/dL)

Glukosa darah puasa ≥95


1 jam setelah beban >180
2 jam setelah beban ≥155
Tes Toleransi Glukosa Oral
• Minta ibu untuk mengonsumsi karbohidrat yang cukup selama 3 hari,
kemudian berpuasa selama 8-12 jam

• Periksa kadar glukosa darah puasa saat pagi hari dari vena

• Kemudian diikuti pemberian glukosa 75 gram yang dilarutkan dalam air 200
ml

• Selanjutnya dilakukan pemeriksaan kadar glukosa darah pada 1 jam dan 2


jam kemudian
Algoritma

Apakah glukosa darah puasa ≥95, glukosada


rah setelah pemberian glukosa 1 jam >180
dan apakah glukosa darah setelah 2 jam
pemberian ≥155?
Perawatan antenatal
Perawatan antenatal

•kunjungan setiap 2 minggu sampai dengan usia kehamilan 36 minggu kemudian 1 minggu sekali sampai
dengan aterm

Target glukosa darah

•senormal mungkin dengan kadar glukosa puasa=100 mg/dL dan 2 jam PP=140 mg/dL yang dicapai
dengan diet, olahraga dan insulin

Aktivitas fisik

•150 menit/minggu
•Berjalan, berenang, senam yoga, dan olah raga tubuh bagian atas

Peningkatan berat badan

•7 kg sampai 18 kg jika IMT kurang dari 18.5 kg/m2. Wanita dengan IMT obese, peningkatan berat badan
tidak boleh melebihi 11,4 kg.
Perawatan antenatal

Profil biofisik janin


• Pemantauan gerakan janin sejak usia kehamilan 28 minggu

Profil biofisik janin setiap saat bila diperlukan


• USG untuk memantau pertumbuhan janin

Amniosentesis bila diperlukan, untuk memperkirakan maturasi paru janin


bila direncanakan untuk seksio elektif sebelum 39 minggu
Perawatan antenatal
Obat Anti Diabetik (OAD)

• Metformin lebih dipilih terutama bila glukosa darah cenderung dapat terkontrol. Dibanding dengan
Sulfonilurea, Metformin mempunyai risiko hipoglikemia dan makrosomia lebih rendah pada bayi

Diet yang dianjurkan

• Rencana: 3 kali makan dan 3 kali snack


• Kalori : 30-35 kcal/kg BBI (Berat badan ideal sebelum hamil) BBI = (TB – 100) – 10%
• Total 2000-2400 kcal/hari
• Komposisi: Karbohidrat 40-50%, kompleks dan tinggi serat
• Protein 20%, Lemak 30-40% (asam lemak jenuh/saturated <10%)
• Pada ibu dengan obese, indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 30 kg/m2 pembatasan kalori ditambah,
menjadi hanya 25 kkal/kg. Dengan proporsi konsumsi karbohidrat 30-35% dari kalori total.
Perawatan antenatal
Pedoman penggunaan insulin
Sasaran glukosa darah yang ingin dicapai adalah kadar glukosa plasma ≤105 mg/
dl dan kadar glukosa 2 jam setelah makan ≤130 mg/dl. Apabila sasaran
tidak tercapai maka perlu ditambah insulin.

Dosis dan frekuensi insulin yang diberikan bergantung pada kadar glukosa
plasma
Jenis insulin yang di rekomendasikan adalah insulin human.
Berbeda dengan diabetes pregestasional, pemberian insulin pada DM gestasional
dosisnya lebih rendah, dengan frekuensi lebih sederhana.
1 unit rapid acting insulin akan menurunkan glukosa darah 30 mg/dL
10g karbohidrat akan meningkatkan glukosa darah 30 mg/dL (1 unit insulin rapid
acting diberikan pada intake karbohidrat 10g)
Perawatan selama Persalinan
Perawatan selama Persalinan

Pasien dengan kadar glukosa darah terkendali dengan diet saja diperbolehkan melahirkan sampai
dengan aterm. Bila sampai dengan 40 minggu belum terjadi persalinan maka mulai dilakukan
pemantauan kesejahteraan janin 2 kali seminggu.

Pasien dengan hipertensi dalam kehamilan sebelumnya harus dilakukan pemantauan kesejahteraan
janin 2 kali seminggu mulai usia hamil 32 minggu.

Perkiraan berat lahir secara klinis dan pemeriksaan USG dilakukan untuk mendeteksi adanya tanda-
tanda makrosomia. Untuk mengurangi kelainan janin akibat trauma kelahiran dianjurkan untuk
mempertimbangkan Seksio Cesar elektif.

Pasien dengan Diabetes Mellitus Gestational yang dalam terapi insulin disertai diet untuk mengendalikan
kadar glukosa darah direncanakan program pemantauan/evaluasi janin antenatal
(antepartum fetal surveillance)

Perawatan intensive untuk mendeteksi dan mengatasi kejadian hipoglikemia, hipokalsemia dan
hiperbilirubinemia pada neonates.
Perawatan selama Persalinan
Saat persalinan
Pengelompokan resiko kehamilan dengan DM ini ditujukan ke arah resiko
terjadinya kematian janin dalam rahim

Regulasi baik Regulasi jelek


Resiko rendah

Resiko tinggi
Tidak ada vaskulopati Ada komplikasi vaskulopati

Pertumbuhan janin normal Pertumbuhan janin abnormal


(makrosomia)
Pemantauan kesejahteraan janin
antepartum baik Polihidramnion

Tidak pernah melahirkan mati Pernah lahir mati

Persalinan dibolehkan sampai usia Pertimbangkan untuk persalinan pada


kehamilan 40 minggu usia hamil sejak 38 minggu (bila tes
maturasi paru janin positif)
Perawatan selama Persalinan
Cara persalinan

Pada kasus resiko rendah diperbolehkan melahirkan ekspektatif spontan


pervaginum sampai dengan usia kehamilan aterm

Pada kasus resiko tinggi dianjurkan terminasi pada usia kehamilan 38 minggu dengan
pemberian kortikosteroid untuk pematangan paru janin. Cara
persalinan tergantung indikasi obstetrik
Pada kasus makrosomia dengan perkiraan berat janin 4500 gram diperkirakan untuk
Seksio Cesar elektif

Regulasi Glukosa Intrapartum:

Periksa kadar glukosa darah (kapiler) setiap jam dan pertahankan selalu
dibawah 110 mg/dL
Kontrol glukosa selama proses persalinan
Perawatan Pasca Persalinan
Evaluasi untuk mengantisipasi intoleransi karbohidrat yang menetap :
Self monitoring untuk mengevaluasi profil glukosa darah
Pada 6 minggu pasca persalinan, dilakukan TTGO dengan loading
75 gram glukosa kemudian diukur kadar glukosa plasma saat puasa
dan 2 jam
Bila TTGO diatas menunjukkan kadar yang normal, evaluasi lagi setelah
3 tahun dengan kadar glukosa puasa, olahraga teratur dan menurunkan
berat badan pada yang obesitas

Kontrasepsi oral dosis rendah dikatakan tidak pernah dil


aporkan berpengaruh terhadap kejadian intoleransi karb
ohidrat
Recurrence risk untuk DMG

Puasa (mg/dL) 2 jam (mg/dL)

Normal <100 <140

Glucose 100-125 140-199


Intolerance

DM ≥125 ≥200
Pencegahan DMG
• Penerapan pola hidup sehat dari sejak sebelum hamil

• Pengaturan diet, perbanyak konsumsi serat (sayur & buah-buahan)

• Selalu aktif, olahraga

• Penurunan berat badan bila overweight/obese

• Persiapan kehamilan yang baik : Usia kehamilan, Pemeriksaan GD sebelum hamil,


Menjaga peningkatan berat badan selama hamil
Prognosis

Wanita yang menderita DM gestasional memiliki resiko untuk menderita DM


tipe 2 dalam kurun waktu 10 tahun pasca persalinan

Perlu dilakukan pemeriksaan TTGO pada minggu ke 6 dan ke 12 pasca


persalinan serta tahun pertama dan kedua

Anak yang dilahirkan juga memiliki resiko untuk menderita DM dimasa yang
akan datang, oleh karena itu, perlu adanya pemantauan BB agar tetap ideal.

Anda mungkin juga menyukai