Disusun Oleh :
Fathya Auliannisa
1710221066
Pembimbing :
Dengan ini menyatakan bahwa saya tidak melakukan tindakan plagiarism dalam
penulisan laporan kasus berjudul :
Fathya Auliannisa
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. B
Usia : 55
Jenis Kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Status : Cerai
Pekerjaan : Tidak bekerja
A. Keluhan Utama
Pasien datang ke poliklinik jiwa RSUP Persahabatan Jakarta,
merupakan pasien control setiap sebulan sekali.
B. Status Neurologis
▪ Saraf Kranial : Kesan dalam batas normal
▪ Saraf Motorik : Kesan dalam batas normal
▪ Sensibilitas : Kesan dalam batas normal
▪ Susunan Saraf Vegetative : Tidak ada kelainan
▪ Fungsi Luhur : Tidak ada kelainan
▪ Gangguan khusus : Tidak ada kelainan
A. Diagnosis Aksis I
▪ Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, pada pasien tidak terdapat
penyakit primer di otak (intracerebral) atau sekunder karena penyakit lain
(ekstracerebral) yang menyebabkan disfungsi otak. Hal ini dapat dinilai dari
tingkat kesadaran, fungsi kognitif, daya ingat, konsentrasi serta orientasi yang
masih baik, sehingga pasien ini bukan penderita Gangguan Mental Organik
(F.0).
▪ Dari anamnesis didapatkan pasien tidak pernah menggunakan NAPZA. Oleh
karena itu pasien bukan penderita Gangguan Mental dan Perilaku Akibat
Zat Psikoaktif atau Alkohol (F.1).
▪ Dari hasil anamnesis pada pasien ini ditemukan adanya gangguan dalam menilai
realita berupa halusinasi auditori jika pasien tidak meminum obat. Maka pasien
merupakan penderita gangguan psikotik (F2). Berdasarkan anamnesis pada
pasien keluhan halusinasi sudah dirasakan lebih dari satu bulan maka pasien ini
merupakan penderita skizofrenia (F20). Pada pasien ini tidak ditemukan
adanya halusinasi auditorik dan waham yang menonjol saat pasien patuh
meminum obat, maka pasien ini mengalami skizofrenia paranoid dalam remisi
(F20.0)
B. Diagnosis Aksis II
▪ Pasien dapat berkomunikasi dengan baik, bersosialisasi, memiliki teman, dapat
mengikuti permainan, pasien tidak menderita gangguan kepribadian yang tidak
fleksibel atau maladaptive maka pasien tidak mengalami gangguan
kepribadian. Pendidikan terakhir pasien adalah SMA. Selama pendidikan
pasien tidak pernah tinggal kelas, pasien mampu menerima pelajaran dengan
baik menandakan fungsi kognitif pasien bagus, maka pasien tidak memiliki
retardasi mental. Karena tidak terdapat gangguan kepribadian dan tidak
terdapat gangguan retardasi mental, maka diagnosis pada Aksis II adalah tidak
ada diagnosis.
D. Diagnosis Aksis IV
▪ Terdapat masalah pada pasien yaitu, perceraian pada pasien yang membuat
pasien menjadi bertambah pikiran. Maka diagnosis aksis IV pada pasien ini
adalah perceraian pada pasien
E. Diagnosis Aksis V
▪ Pada pasien ini didapatkan gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan, secara
umum baik. Maka pada aksis V didapatkan GAF scale 70-61.
IX. PROGNOSIS
A. Prognosis ke Arah Baik
• Pasien mau berobat
• Pasien mempunyai keinginan untuk sehat
Pasien merupakan pasien BPJS
Berdasarkan data-data diatas, dapat disimpulkan prognosis pada pasien ini adalah
▪ Ad Vitam : bonam
▪ Ad Functionam : dubia ad bonam
▪ Ad Sanationam : dubia ad bonam
X. TERAPI
A. Psikofarmaka :
• risperidon 1x2 mg
Triheksifenidil
B. Psikoterapi
• Edukasi kepada pasien mengenai penyakitnya dan cara mengatasinya,
meminum obat secara teratur, serta kontrol jika ada keluhan atau obat habis.
• Tidak memendam masalahnya, ceritakan masalah-masalahnya kepada orang-
orang yang menurut pasien dapat pasien percaya
• Mendekatkan diri kepada Tuhan, rajin beribadah dan berdoa
• Melakukan hal-hal yang disenangi seperti mendengarkan music, dan pola hidup
yang sehat
DAFTAR PUSTAKA