Hiperemesis
gravidarum
OLEH:
Farisah Izzati 1110312033
Noprianty Eka P 1210312050
Fania Putri Indra 1310311018
Pembimbing :
Hiperemesis gravidarum
• Derajat 1
Hiperemesis Derajat 2
gravidarum
klasifiikasi Derajat 3
tidak seimbangnya cairan,
Hiperemesis elektrolit, asam-basa,
defisiensi nutrisi dan
gravidarum kehilangan berat badan yang
cukup berat.
Faktor non
endokrin
Penegakan diagnosis
anamnesis
Pemeriksaan
fisik
Pemeriksaan
penunjang
Tidak ditangani dengan
tepat
Tujuan Penulisan
untuk mengetahui definisi, etiologi, epidemiologi,
patofisiologi, patogenensis, manifestasi klinis, diagnosis,
pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan, dan prognosis
hiperemesis gravidarum yang diterapkan pada kasus yang
ditemukan
Metode Penulisan
Tinjauan kepustakaan merujuk pada berbagai
literatur.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
biasanya dimulai
keadaan
pada gestasi minggu
mual dan
Hiperemesis 4-8, memuncak pada
muntah
gravidarum minggu 11-13, dan
selama
berakhir pada
kehamilan
minggu 14-16
Etiologi
Faktor predisposisi
Faktor psikologis
Faktor organik
Patofisiologi
HEG
Gang.keseimbangan elektrolit
Manifestasi Klinis
Tingkat I
• Muntah-muntah yang sering sekali dan • Pada pemeriksaan USG : untuk evaluasi kehamilan
mengganggu aktivitas • Pada pemeriksaan laboratorium :
• Tanda vital : nadi meningkat, TD menurun Peningkatan relatif hemoglobin dan hematokrit,
• Perasaan tenggorokan kering dan haus hiponatremia dan hipokalemia, badan keton
dalam darah
• Kulit dapat menjadi kering (tanda
Urin rutin : benda keton (asetonuria) dan
dehidrasi), sianosis
proteinuria.
• Berat badan menurun dengan cepat
Kimia darah : elektrolit darah, uji fungsi hati,
uji fungsi ginjal
Penatalaksanaan
– Stop makanan per oral selama 24 jam
– Rehidrasi dengan larutan glukosa 5-10% diberikan sekitar
3000cc/24 jam dan larutan RL untuk keseimbangan elektrolit
– Obat – obatan;
– Vitamin : Vitamin B1, B2 dan B6 masing-masing 50-100
mg/hr/IV
– Vitamin B12 200 ug/hari/IV, vitamin C 200 mg/hari/IV
– Fenobarbital 30 mg IM. 2-3 kali perhari atau klorpromazin
25-50 mg/hari
– Antiemetik
Bab IV
Telah dilaporkan kasus seorang wanita usia 22
tahun dengan diagnosis G1P0A0H0 Gravid
8-9 minggu + Hiperemesis gravidarum
Penegakan diagnosis
anamnesis
Pemeriksaan
fisik
Pemeriksaan
penunjang
Anamnesis
Faktor non
• immunologi, disfungsi gastrointestinal,
infeksi Helicobacter pylori, kelainan
enzym metabolik, defisiensi nutrisi,
endokrin anatomi dan psikologis
– Tidak haid sejak 2 bulan yang lalu.
– HPHT lupa, TP sukar ditentukan.
– Dengan hasil pemeriksaan USG sesuai gravid 8-9
minggu, janin hidup tunggal intra uterine.
– Hal ini mengindikasikan bahwa pasien merupakan
pasien dengan gravid 8-9 minggu.
– Riwayat perdarahan pervaginam tidak ada,
riwayat trauma tidak ada, buang air besar dan
buang air kecil biasa.
– Ini mengindikasikan telah terjadi hiperemesis
gravidarum pada pasien ini
Hiperemesis gravidarum
pasien datang dengan keadaan umum sedang dan nadi 110x permenit,
suhu 37,40 C. pasien datang dengan keadaan umum sedang dan nadi
110x permenit, suhu 37,40 C. Dari pemeriksaan abdomen FUT 2 jari atas
simpisis ossis pubis, nyeri tekan epigastrium (+), Nyeri lepas (-)
Pemeriksaan penunjang
– pemeriksaan laboratorium
– pemeriksaan ultrasonography.
Pemeriksaan lab darah
– bed rest,
– pemberian IVFD RL : D5% : Aminofusin 1:1:1 sebanyak 28 tetes / menit,
injeksi ondansentron 3 x 1 ampul,
– injeksi ranitidin 2 x 1 ampul.
– Pasien diberikan nutrisinya dan diberikan suplemen asam folat 2 x 1
tablet, SF 1 x 1 tablet.
perbaikan