Anda di halaman 1dari 50

P R E E K L A M P S I A B E R AT

Aulya Dwi Febrian 1840312672


Novrialmona Putra 1840312731
Audia Syifa Nur M U 1840312735
Akbar Muzakki Alvarino1840312767
M. Ridho Bil Haq 1940312001
Haldan Aerastama 1940312015

Preseptor :
Prof. Dr. dr. Hj. Yusrawati, Sp.OG (K)
Case Report Session
B A B 1
PENDAHULUAN
• 830 wanita meninggal akibat komplikasi kehamilan maupun persalinan
• Preeklampsia menempati urutan nomor tiga menjadi penyebab kematian
ibu
• Preeklampsia dan eklmapsia merupakan 2 hipertensi pada kehamilan
• Etiologi terjadinya preeklampsi masih belum diketahui. Tetapi
Latar patofiologinya disebabkan oleh plasenta iskemik dimana terjadi
hipoperfusi pada perkembangan plasenta.

Belakang • Preeklampsia dikaitkan dengan resiko gagal ginjal akut, komplikasi


cerebrovaskular dan cardiovaskular, disseminated intravaskular
coagulation, dan kematian ibu hamil.
• Diagnosis dini dan penanganan tepat dari preeklampsi dan eklampsi
menjadi hal yang sangat penting untuk mengurangi morbiditas dan
mortalitas ibu dan bayi baru lahir.
Latar Belakang

Batasan Penulisan Metode Penulisan Tujuan Penulisan


Batasan penulisan case report session Penulisan case report session ini Penulisan case repot session ini
ini membahas mengenai definisi, menggunakan metode penulisan bertujuan untuk memahami serta
epidemiologi, etiologi, patogenesis, tinjauan kepustakaan yang merujuk ke menambah pengetahuan mengenai
manifestasi klinis, diagnosis, diagnosis berbagai literatur. preeklampsia berat.
banding, penatalaksanaan, komplikasi,
dan prognosis dari preeklampsia berat.

PEB | CRS
2
TINJAUAN
B A B
PUSTAKA
Definisi Pre Eklampsia
Preeklamsia merupakan sindrom spesifik dalam kehamilan yang dapat memperngaruhi semua sistem organ. Penegakan kriteria
preeklampsia tidak hanya dengan pemeriksaan protein urin, tetapi juga kegagalan multi organ lainnya. Preeklamsia adalah
keadaan serius yang muncul setelah kehamilan 20 minggu dengan faktor kontribusi utama adalah peningkatan tekanan darah.

PEB | CRS
KLASIFIKASI
Epidemiologi

Kejadian di Dunia Kejadian di Indonesia

2-10% 7-10%
PEB | CRS
R I S K FA C T O R
● Usia ● Riwayat PE atau Eklampsia pada keluarga
● Faktor Keturunan (ibu dan saudara perempuan)
● Diet/ Gizi ● Riwayat HT, ginjal dan DM
● Sosioekonomi ● Kehamilan multiple
● Hiperplasentosis ● Sindrom anti fospolipid
● DM ● Obesitas sebelum hamil
● Primigravida ● Kehamilan donor
● Riwayat eklampsi atau PE sebelumnya
● Jarak anak sebelumnya lebih dari 10 tahun

PEB | CRS
Penyebab preeklampsia sampai saat ini masih belum
diketahui secara pasti. Pada implantasi normal terjadi
remodelling arteri spiralis karena diinvasi oleh trofoblas

Etiologi Pre endovaskular. Pada preeklamsia terjadi invasi


trofoblastik inkomplet karena invasi trofoblas yang

Eklampsia
dangkal. Pembuluh desidua akan dilapisi oleh trofoblas
endovaskular. Arteriola miomerrium yang lebih dalam
tidak kehilangan lapisan endotel dan jaringan
muskuloelastik dan rerata diameter eksternal hanya
setengah diameter pembuluh pada plasenta normal

PEB | CRS
Perbedaan arteri spiralis pada keadaan normal dan Eklampsia
Faktor imunologik
ICON

ICON
Faktor hormonal
Penyebab arteri Spiralis
ICON
tidak sempurna Faktor genetik

ICON
Faktor Gizi

ICON Faktor Prostasiklin dan


Tromboksan
Patogenesis PreEklampsia
Stage 1 Stage 2
Banyak faktor termasuk genetik, imunologi, Plasenta mengeluarkan kimiawi atau molekul
pengaruh lingkungan yang dapat ke dalam sirkulasi
menyebabkan plasentasi abnormal sehingga
aliran darah berkurang sehingga terjadi
plasenta iskemik.

PEB | CRS
Stage 1
Stage 2
Iskemik
Plasenta
Gejala Klinis dan Diagnosis
PreEklampsia

Preeklampsia didefinisikan sebagai hipertensi yang baru terjadi pada kehamilan / diatas usia kehamilan 20
minggu disertai adanya gangguan organ. Jika hanya didapatkan hipertensi saja, kondisi tersebut tidak dapat
disamakan dengan peeklampsia, harus didapatkan gangguan organ spesifik akibat preeklampsia ter sebut.
Kebanyakan kasus preeklampsia ditegakkan dengan adanya protein urin

PEB | CRS
Gejala Klinis dan Diagnosis
● Trombositopenia : trombosit < 100.000 / ● Edema Paru
mikroliter ● Didapatkan gejala neurologis : stroke,
● Gangguan ginjal : kreatinin serum >1,1 nyeri kepala, gangguan visus
mg/dL atau didapatkan peningkatan kadar ● Gangguan pertumbuhan janin yang
kreatinin serum pada kondisi dimana tidak menjadi tanda gangguan sirkulasi
ada kelainan ginjal lainnya uteroplasenta : Oligohidramnion, FGR
● Gangguan liver : peningkatan konsentrasi atau didapatkan adanya absent or
transaminase 2 kali normal reversed end diastolic velocity (ARDV)

PEB | CRS
DIAGNOSIS BANDING
HIPERTENSI KRONIK
Sudah ditemukan sebelum kehamilan atau yang ditemukan pada umur kehamilan kurang
dari 20 minggu, dan yang menetap setelah 12 minggu pasca persalinan.

The PowerHIPERTENSI
of PowerPoint | GESTASIONAL
thepopp.com
Tidak mempunyai gejala-gejala hipertensi kronik atau preeklamsi/eklamsi (tidak disertai
proteinuri). Gejala ini akan hilang dalam waktu< 12 minggu pascasalin
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Urin lengkap

The Power
Pemeriksaan Hb,Ht, of PowerPoint
Lekosit, |
Trombosit,urin lengkap.
thepopp.com
Pemeriksaan elektrolit Na, K, Ca, dan Cl;kadar glukosa, Urea N,
Kreatinin, SGOT,SGPT, analisa gas darah, asam urat darah.

Pemeriksaan KTG

Pemeriksaan foto rontgen thoraks

Pemeriksaan USG
MANAJEMEN
PREEKLAMSI
MANAJEMEN
PEB
KRITERIAN TERMINASI EMERGENSI
Intervention Evidence Benefit(s) Quality of Data Comments
Before 16 wk of
gestation: RR,
Reduction in
0.47 (95% CI,
Meta-analysis of preeclampsia,
0.34 to 0.65);
34 RCTs especially if used
after 16 wk of
involving 11,348 before 16 wk of
gestation: RR,
women (99) gestation in
0.81 (95% CI,
high-risk women
0.63 to 1.03) (99
)
High (99); fair to
Aspirin The USPSTF
good (100)
Study suggests
that low-dose
Meta-analysis of aspirin in high-
13 RCTs ARR=2%–5% ( risk women has
involving 12,184 100) important
women (100) benefits when
used as early as
the second
trimester
Intervention Evidence Benefit(s) Quality of Data Comments

UFH and LMWH Meta-analysis of 10 RR, 0.43 (95% CI, Fair to good Significant reduction
RCTs involving 1139 0.28 to 0.65) (101) in secondary outcome
women (101) of preeclampsia in
high-risk patients;
significant reduction in
risk of perinatal
mortality, preterm
birth before 34 and 37
wk of gestation, and
infant birth weight
<10th percentile; it
was not possible to
evaluate the effect of
UFH compared with
LMWH
Intervention Evidence Benefit(s) Quality of Data Comments
Magnesium sulfate RCTs ranging from 0.009% versus 0% of High Significant reduction
1687 to 2138 women ( phenytoin versus in the incidence of
102,103) magnesium to prevent initial and recurrent
eclampsia (P=0.004) ( seizures in women
102); with gestational HTN
compared with use of
anticonvulsants, like
52% lower risk of
phenytoin and
recurrent convulsion
diazepam
than diazepam (95%
CI, 64% to 37%
reduction); 67% lower
risk of recurrent
convulsions than
phenytoin (95%, CI
79% to 47%
reduction) (103)
KOMPLIKASI
• Solusio plasenta: Hipofibrinogenemia • Sindrom HELLP (hemolisis, elevated liver
enzymes, dan low platelet).
• Hemolisis: Gejala kliniknya berupa ikterik.
• Prematuritas
• Perdarahan otak:
• Kelainan ginjal: Berupa endoteliosis glomerulus
• Kelainan mata:
yaitu pembengkakan sitoplasma sel endotelial
• Edema paru tubulus ginjal tanpa kelainan struktur lainnya.
Bisa juga terjadi anuria atau gagal ginjal.
• Nekrosis hati: Terjadi pada daerah periportal
akibat vasospasme arteriol umum. • DIC (Disseminated Intravascular Coagulation):
Dapat terjadi bila telah mencapai tahap
eklampsia.

PEB | CRS
Penentuan prognosis ibu dan janin sangat bergantung
pada umur gestasi janin, ada tidaknya perbaikan setelah

PROGNOSIS perawatan,
The Power kapan
of PowerPoint dan bagaimana proses bersalin
| thepopp.com
dilaksanakan, dan apakah terjadi eklampsia. Kematian ibu
antara 9.8%-25.5%, kematian bayi 42.2% -48.9%.8,
3
LAPORAN KASUS
B A B
Identitas Anamnesis
Nama Pasien : Silvia Resti Seorang pasien datang ke IGD RSUP Dr. M.
Umur : 29 th Djamil Padang pada tanggal 12 November
2020 Diantar suami dengan:
Nomor RM : 00.69.10.10
Keluhan Utama
Jenis Kelamin : Perempuan
Pusing setelah melaukan Kontrol rutin di
Puskesmas Padang Pasir 1 hari sebelum
masuk Rumah Sakit

PEB | CRS
Riwayat Penyakit Sekarang

• Pasien awalnya kontrol rutin di puskesmas Padang Pasir di pagi hari sebelum masuk rumah sakit. Di puskesmas
didapat kan tekanan darah 160/90 mmHg, kemudian diberikan rujukan ke poli kebidanan RS aisyiah untuk
pemeriksaan lebih lanjut. Sesampai di rumah pasien mengeluhkan pusing kemudian langsung diantar keluarga ke
IGD RSUP dr.M.Djamil Padang dan sampai di IGD PONEK RSUP dr. M. Djamil Padang kira-kira pada jam 16.00
WIBSakit kepala (-), pandangan kabur (-), nyeri ulu hati(-)
• Nyeri pinggang menjalar ke ari-ari (-)
• Keluar lendir campur darah (-)
• Keluar air-air yang banyak dari kemaluan (-)
• Keluar darah banyak dari kemaluan (-)
• HPHT: 22-2-2020 TP : 29-10-2020
Riwayat Penyakit Sekarang

• Gerak anak terasa sejak 5 bulan yang lalu


• ANC :kontrol rutin setiap bulan ke puskesmas dan kontrol ke Sp. OG 4 x selama hamil yaitu bulan ke 1,2,3 dan 8
• Batuk (-) pilek (-), sesak nafas (-), demam (-)
• Riwayat perjalanan keluar negeri/luar kota (-)
• Riwayat berkontak dengan pasien covid-19 positif (-)
• Riwayat berkontak dengan orang yang pulang dari luar kota/luar negeri (-)
Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak pernah menderita penyakit jantung, paru, hati, ginjal, DM, hipertensi, dan
riwayat alergi sebelumnya.

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada riwayat anggota keluarga menderita penyakit keturunan, penyakit
menular dan gangguan kejiwaan.
Pemeriksaan Fisik
•Status Generalisata
Keadaan umum : Sakit sedang
Kesadaran : Komposmentis koorporatif
Tekanan darah : 170/100 mmHg
Nadi : 88 kali/menit
Suhu : 36,8°C
 Status gizi : BB : 64 kg (sebelum hamil)
 TB : 158 cm
 IMT : 25,6 kg/m2 (Obesitas 1)
Kepala : Normosefal
Rambut : hitam, tidak mudah dicabut
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Hidung : perdarahan (-), tanda radang (-)
Leher : JVP 5-2 cmH2O, KGB dan kelenjar tiroid tidak membesar
Pemeriksaan Toraks : Normochest
Paru :
• Inspeksi : paru simetris kiri dan kanan dalam keadaan statis dan dinamis
• Palpasi : fremitus kiri sama dengan kanan
• Perkusi : sonor pada kedua paru
• Auskultasi : vesikuler kedua paru, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung :
• Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
• Palpasi : iktus kordis teraba 1 jari medial LMCS RIC V
• Perkusi : batas jantung normal
• Auskultasi : S1S2 reguler, gallop (-), murmur (-)
Pemeriksaan Abdomen : Status Obstetrik
Pemeriksaan alat kelamin : Status Obstetrik
Pemeriksaan Ekstremitas : akral hangat, perfusi baik, refleks fisiologia
++/++, frefleks patologi -/-, edema -/-
Status Obstetrik
Abdomen
• Inspeksi : perut membuncit sesuai usia kehamilan aterm
• Palpasi :
• L1 : FUT 3 jari dibawah procesus xypodheus,teraba masa besar ,lunak, noduler
• L2:teraba tahanan terbesar disebalah kiri,dan teraba bagian-bagian kecil janin di sebelah kanan
• L3:teraba masa bulat,keras, melinting
• L4 ; tidak dilakukan
• TFU : 35 cm
• Perkusi : Pekak
• Auskultasi : BU (+) Normal, His (-), DJJ : 140-150 x/ menit
Genitalia
• Inspeksi : V/U tenang , PPV (-)
• VT : Pembukaan (-), portio tebal, kaku, posterior, kepala Floating
• CTG kesan kategori 1
Pemeriksaan Laboratorium

Hematologi Hasil
Basofil 0
Hemoglobin 13,3 gr / dl
Eosinofil 1
Hematokrit 40 % Neutrofil 73
Leukosit 8.54 /mm3 Limfosit 16
Monosit 10
Trombosit 470.000/mm 3

HbsAg Non reaktif Elektrolit  


-Natrium 136
HIV Non reaktif
-Kalium 4.1
Kesan: Hasil Dalam Batas Normal -Clorida 106

PEB | CRS
USG

PEB | CRS
USG
Add an image

PEB | CRS
Diagnosis
Diagnosis P1A0H1 PEB

Sikap
Terminasi Kehamilan
Follow Up
S / Telah dilakukan tindakan terminasi kehamilan (SCTPP) lahir bayi dengan
BBL : 2900 gram
PB : 50 cm
JK : Perempuan
A/S : 8/9
-Nyeri post Op (+)
-Demam (-)

O/ Ku : Sedang, Kesadaran: CMC, TD:140/90, Nd: 84X, NF:20x, T:36,8C


Abdomen : Luka Operasi tertutup perban
FTU 2 jari dibawah pusat
11/2020 NT (-), NL (-), DM (-)
Genitalia : V/U -> Tenang, PPV (-)
A/ P1A0H1 Post SCTPP ai PEB dalam regimen MgSO4 dosis maintanance
P/ Perawatan Post OP
-Kontrol KU
-IVFD RL drop MgSO4 dosis maintanace
-IVFD Oxytosisn 2amp 28 tpm
-Inj Aftriaxon 2 X 1
-Cek Lab Post OP

PEB | CRS
4
DISKUSI
B A B
Wanita 29 tahun, datang ke IGD RSUP Dr. M. Djamil, Padang
dengan diagnosis G1P0A0H0 + PEB

DISKUSI
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
fisik dan penunjang

PEB | CRS
DISKUSI

HPHT Keluhan Utama Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang


5 November 2017 Pasien kontrol kehamilan ke POLI TD 160/110 mmHg Proteinuria: +3
RSUD M. Zein Painan

PEB | CRS
ditemukan TD 170/100 mmHg

kehamilan 37-38 minggu

proteinuria +3 Kriteria diagnosis untuk


pre-eklampsia
termasuk peningkatan tekanan darah yang baru dan proteinuria setelah minggu 20 gestasi.
Pre-eklampsia berat diindikasikan dengan terpenuhinya syarat preeklampsia dan
didapatkan salah satu kondisi seperti :
Peningkatan tekanan darah ≥160\110 mmHg, trombositopenia (<100.000/ml),gangguan
ginjal, gangguan liver ( peningkatan transaminase 2X atau nyeri epogastrik), edema paru,
gangguan neurologis dan gangguan janin.
PEB | CRS
Pada pasien ini dilakukan terminasi kehamilan. Terminasi kehamilan dilakukan karena usia
kehamilan 37-38 minggu. Terminasi kehamilan dilakukan saat tekanan sistolik pasien <140
mmHg.
Sebelum operasi, pasien dilakukan kontrol KU, vital sign, DJJ, his dan diberikan IVFD RL drip
MgSO4 dosis maintenance serta diberikan metildopa 3X500 mg.
Setelah operasi, pasien dilakukan perawatan post op dengan kontrol KU, IVFD RL drop
MgSO4 dosis maintenance, IVFD Oksitosin 2 ampul 28 tpm. injeksi ceftriakson 2X1 dan cek
lab post operasi.
PEB | CRS
1
Pemasangan kateter urin

2
mengoreksi keseimbangan input dan output cairan

3
preeklampsia terjadi perubahan fungsi ginjal →
menurunnya aliran darah ke ginjal → oliguria sampai
anuria
PEB | CRS
• Regimen MgSO4 →terapi lini utama pada pasien preeklampsia.
• Loading dose 4 gr MgSO4 40% dalam 100 cc Nacl: habis dalam 30
menit (73 tpm)
• Dosis maintainance 6 gr MgSO4 dalam 500 cc RL selama 6 jam (28
tpm).
• Jika akses IV sulit, berikan masing-masing 5 g MgSO4 (12,5 ml
larutan MgSO4 40%) IM di bokong kiri dan kanan untuk loading dose
dan MgS04 dosis maintenece 2 g bokong kiri, 2 g bokong kanan
dalam 6 jam.
PEB | CRS
THANK YOU!
ANY QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai