Kelompok 11 B
Muhammad Araaf
Lukmanul Hakim
Abdul Khairi Munzi
Fitri Sukmawati
Shylvia Helmanda
Noptriani
Artha Dian Chrisni Mahulaf
Vhinta Fadila Erza
Luvia Rahmi Adriyanti
Skenario : Pelayanan prima, mungkinkah?
Pak Heru pergi berobat ke Puskesmas Sehati karena sakit gigi. Kebetulan hari itu adalah hari
jumat. Beliau memilih datang ke Puskesmas karena tempatnya paling dekat dibanding Klinik
dan Rumah Sakit, tetapi sangat disayangkan para petugas sebagian sudah tidak ada di
tempat. Mereka berseliweran kesana kemari, padahal waktu baru menunjukan 10.20 WIB,
dan di tempat pendaftaran pun tidak ada orang menunggunya. Selang beberapa menit
datanglah seorang perempuan petugas pendaftaran, dengan nada marah dan muka yang
cemberut memarahi Pak Heru karena datang terlambat karena hari jumat tutup jam 11.00,
begitu juga di bagian pelayanan juga memarahi dan memeriksa gigi Pak Heru dengan
sembrono. Padahal masih ada waktu 40 menit lagi menjelang jam 11.00.
Pelayanan di puskesmas tersebut sangat mengecewakan Pak Heru, sebelumnya Pak Heru juga
pernah membaca tentang kematian pasien di Puskesmas ataupun di Rumah sakit yang pada
akhirnya menyebabkan kematian. Seperti meninggalnya seorang pasien di sebuah rumah
sakit negeri setelah tiga hari di UGD tidak ditangani dengan serius karena obat habis, kasus
kedua meninggalnya pasien di sebuah rumah sakit swasta akibat kesalahan penyuntikan obat
anestesi dimana label obat dan isinya tidak sesuai. Pak Heru walaupun bukan petugas
kesehatan tetapi dia juga sangat mengerti dengan mutu pelayanan kesehatan yang sama
dengan pelayanan publik lainnya. Dalam kasus di atas dimensi mutu yang dilanggar Pukesmas
dan rumah sakit adalah yang kurang serta penerapan patient safety yang juga sangat kurang.
Menurut Pak Heru Seharusnya ada pedoman pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan
dimensi mutu di Puskesmas dan rumah sakit.
Bagaimana anda menjelaskan kondisi di atas?
Terminologi
1. Patient Safety : suatu sistem yang membuat asuhan pasien
di rumah sakit menjadi lebih aman. Sistem ini mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan
yang seharusnya diambil.
2. Dimensi Mutu : suatu kondisi dinamis yang berhubungan
dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan
yang memenuhi atau melebihi harapan.
Rumusan Masalah
1. Kapan jadwal kerja puskesmas?
2. Bagaimana manajemen pelayanan puskesmas yang baik?
3. Mengapa para petugas kesehatan tidak bertanggung jawab/ berada di
tempat?
4. Mengapa stok obat di rs bisa habis?
5. Bagaimana penerapan patient safety yang baik?
6. Mengapa pasien tidak puas dengan pelayanan kesehatan?
7. Siapa yang bertanggung jawab dalam patient safety?
8. Apa saja dimensi mutu pelayanan kesehatan?
HIPOTESIS
1. Kapan jadwal kerja puskesmas?
Proses
Langkah yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan (planning, organizing,
implementasi, dan evaluasi)
...
Output
Hasil dari suatu pekerjaan manajemen
Sasaran
Kepada dan untuk siapa output yang dihasilkan
Impact
Dampak yang dihasilkan oleh output
MANFAAT PENERAPAN
MANAJEMEN MUTU PELAYANAN
KESEHATAN
Service Excellence
adalah suatu pelayanan yang terbaik dalam
memenuhi harapan dan kebutuhan pasien, yang
merupakan suatu pelayanan yang memenuhi standar
kualitas.
• Attitide (Sikap ),
• Attention (Perhatian ),
• Action (Tindakan ),
• Ability (Kemampuan ),
• Appearance (Penampilan ) dan
• Accountability (Tanggung jawab ).
DIMENSI SERVICE EXCELLENCE
• Ketepatan waktu pelayanan berkaitan dengan
waktu tunggu dan proses
• Kualitas pelayanan berkaitan dengan akurasi atau
kepetatan pelayanan
• Kualitas pelayanan berkaitan dengan kesopanan
dan keramahan pelaku bisnis
• Kualitas pelayanan berkaitan dengan tanggung
jawab dalam penanganan keluhan pelanggan
KONSEP ZERRO DEFECT DALAM
PELAYANAN KESEHATAN
• Zero Defect merupakan standar kualitas.
• Komunikatif
• Mau mendengar
• Koordinatif
• Responsif
• Tanggungjawab
• Mau berbagi tanggungjawab
“mau batarak dan gigih”
Prinsip Kepemimpinan
• Menguasai Bidang Tugas
• Koordinasi dengan Bidang Lembaga terkait
• Responsif Setiap Masukan
• Komunikatif
• Problem Solver
Gaya kepemimpinan berdasarkan
pendekatan pemecahan masalah
Umum :
• Menurunkan insiden KTD, KNC dan
meningkatkan mutu pelayanan dan
keselamatan pasien.
Internal ( RS )
1. Terlaksananya sistem pelaporan dan pencatatan
insiden keselamatan pasien di RS.
2. Mengetahui penyebab insiden keselamatan pasien
sampai pada akar masalah
3. U/ perbaikan asuhan kepada pasien agar dpt
mencegah kejadian yg sama dikemudian hari.
lanjutanTujuan khusus ….
Pasal 11
(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah
sakit dan kpd Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit.
(2) Pelaporan insiden kpd Komite Nasional Keselamatan
Pasien RS mencakup KTD, KNC, dan KTC, dilakukan
setelah analisis dan mendapatkan rekomendasi dan
solusi dari TKPRS.
(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional
Keselamatan Pasien Rumah Sakit harus dijamin
keamanannya, bersifat rahasia, anonim (tanpa identitas),
tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak.
(4) Pelaporan insiden sebagaimana ditujukan untuk
menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam
rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak
untuk menyalahkan orang (non blaming).
• Pasal 12
1. Setiap insiden harus dilaporkan secara internal
kepada TKPRS dlm waktu paling lambat 2x24 jam
sesuai format laporan sebagaimana tercantum pd
Formulir Peraturan ini.
2. TKPRS melakukan analisis dan memberikan
rekomendasi serta solusi atas insiden yang
dilaporkan
3. TKPRS melaporkan hasil kegiatannya kpd kepala
rumah sakit.
Pasal 13
1. RS harus melaporkan insiden, analisis, rekomendasi
dan solusi KTD secara tertulis kepada Komite
Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai
format laporan
Pasal 15
(1) Menteri, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota secara
berjenjang melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan
Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi
masing-masing.
B. Untuk Unit/Tim:
Berikan semangat kepada rekan sekerja anda u/ secara
aktif melaporkan setiap insiden yg terjadi dan insiden
yg telah dicegah tetapi tetap terjadi juga, karena
mengandung bahan pelajaran yg penting.
MONITORING DAN EVALUASI
a. Di Rumah sakit
Pimpinan Rumah sakit melakukan monitoring dan evaluasi pada
unit-unit kerja di rumah sakit, terkait dengan pelaksanaan
keselamatan pasien di unit kerja
b. Di propinsi
Dinas Kesehatan Propinsi dan PERSI Daerah melakukan
monitoring dan evaluasi pelaksanaan Program Keselamatan Pasien
Rumah Sakit di wilayah kerjanya
c. Di Pusat
1. Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit melakukan
monitoring dan evaluasi pelaksanaan Keselamatan Pasien Rumah
Sakit di rumah sakit-rumah sakit
2. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan minimal satu tahan
satu kali.
Masalah Kesehatan dan Program
Pengembangan Kesehatan
Angka Kematian Ibu (AKI)
• Faktor Penyebab :
- Pelayanan kesehatan yang belum memadai
- Kondisi ibu hamil yang tidak sehat
- Kurangnya pengetahuan ibu hamil akan kesehatan diri sendiri dan
kandungannya
• Solusi :
- Pembangunan puskesmas dan pustu
- Program ANC
- Program KB
- 1 desa 1 bidan
Angka Kematian Bayi (AKB), Balita,
dan Remaja
• Faktor Penyebab AKB: Balita : Remaja :
- IUFD - Diare -
Tembakau, Rokok
- BBLR - Pneumonia
- Campak, Rubella
• Solusi :
- Imunisasi wajib dasar
- Pembentukan UKS di sekolah-sekolah
Gizi Buruk
• Faktor Penyebab :
- Multifaktorial
• Solusi :
- Pembangunan infrastruktur
- Pembangunan suprastruktur
Meningkatnya Non Communicable
Disease (NCD)
• Faktor Penyebab : Contoh penyakit
:
- Kemajuan teknologi - DM
- Berkembangnya industri - PPOK
- Perubahan gaya hidup -
Hipertensi
• Solusi :
- Program screening
- BPJS
- Pembuatan guideline untuk penatalaksanaan
Persebaran Dokter yang tidak merata
• Faktor Penyebab :
- Multifaktorial
• Solusi :
- Nusantara sehat
- Internship
- Wajib kerja dokter spesialis
- Pendirian FK baru