Anda di halaman 1dari 28

KETRAMPILAN KLINIS MODUL 3.

RUMPEL LEED TEST


Dr. Amalia Nuggetsiana Msi Med
Dr. Galuh Hardaningsih Msi Med SpA

SEPTEMBER 2016
TUJUAN PEMBELAJARAN

 Prinsip pemeriksaan tekanan darah secara lege


artis (termasuk bunyi jantung)

 Prinsip dasar pemeriksaan Rumpel Leede


RUMPLE LEEDE
Metode pemeriksaan klinis untuk menilai pasien dengan:
 Trombositopenia
 Kelainan fungsi trombosit
 Kecenderungan perdarahan
 Kerapuhan (Fragilitas osmotik) dinding kapiler

Bagian dari algoritma WHO untuk diagnosis demam berdarah

Evaluasi Perdarahan Terprovokasi (Tidak Spontan)


PROSEDUR PEMERIKSAAN RUMPEL LEEDE

 Informed Consent

 Persiapan alat dan pasien

 Mencuci tangan sebelum tindakan

 Prosedur pemeriksaan rumpel leede

 Interpretasi hasil pemeriksaan

 Mencuci tangan setelah tindakan

 Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada pasien


INDIKASI PEMERIKSAAN RUMPEL LEEDE

 Pada pasien dengan DHF (Dengue Hemorrhagic Fever)


demam tinggi 2-7 hari (akut seperti pelana kuda),
disertai gejala tidak spesifik seperti anoreksia, malaise,
nyeri sendi otot, tulang dan kepala, perut sakit dan mual

 Pada pasien dengan kecurigaan gangguan integritas


endotel kapiler yang ditandai dengan ekimosis, mudah
lebam, berdarah, dan padanya seringkali dengan
keluhan perdarahan spontan.
KONTRA INDIKASI
 Phlebitis superficial

 Edema

 Telah terdapat perdarahan spontan seperti purpura,ekimosis,


ginggival bleeding, epistaksis, melena

 Mempunyai riwayat perdarahan

 Lengan yang dipasang shunting arteriovenous atau dengan


fistula

 Lengan ipsilateral pada pasien postmastektomi


INFORMED CONSENT

 Indikasi tindakan

 Tujuan tindakan

 Prinsip pemeriksaan rumpel leede

 Komplikasi yang akan terjadi


ALAT
 Tensimeter set
 Stetoskop
 Kertas berdiameter 5 cm
 Spidol / pulpen
 Timer
 Klem
PROSEDUR PEMERIKSAAN
RUMPEL LEEDE TEST

1. Cuci tangan sebelum tindakan

2. Melakukan pemasangan manset tensimeter.

 Posisi lengan yang akan diperiksa adalah horizontal satu

level dengan jantung (seperti gambar)

 Lengan yang ekstensi dan tidak diberikan bantalan pada

lengan akan mengakibatkan kenaikan diastolic sebesar 10%


2. Membuat lingkaran pada bagian volar lengan bawah
 Radius 2,5 cm
 Titik pusat terletak 2 cm dibawah garis lipatan siku
2. Memasang kembali tensimeter dan melakukan pemompaan
sampai ditemukan tekanan sistolik dan diastolik
3. Kembali melakukan pemompaan dipertahankan sampai
tekanan ½ (TS + TD) mmHg dipertahankan 5-10 menit
4. Melonggarkan manset dan memperhatikan ada atau tidaknya
petechie (dalam lingkaran yang telah dibuat)
5. Cuci tangan setelah tindakan
6. Dokumentasikan hasil pemeriksaan di dalam rekam medis
7. Sampaikan hasil kepada pasien, jika diperlukan pengulangan
untuk konfirmasi JANGAN DILAKUKAN PADA LENGAN YANG
SAMA tetapi LENGAN BERBEDA

PERHATIKAN:
Jangan melakukan pemeriksaan pada lengan yang
sama, dalam kurun waktu 1 minggu.
MEMBEDAKAN PETECHIE DENGAN GIGITAN NYAMUK

 Jika pasien demam memperlihatkan bintik merah


mirip bekas gigitan nyamuk, lakukan

peregangan kulit di area


sekitarnya dengan jari. Jika kemudian
bintik merah yang dicurigai bintik perdarahan
tampak menjadi lebih pudar merahnya
kemungkinan bukan bintik perdarahan.
 Sebaliknya, jika pada saat kulit ditekan
bintiknya tidak pudar, kemungkinan benar peteki
sebagai tanda perdarahan
NILAI RUJUKAN INTERPRETASI
RUMPEL LEEDE TEST

 < 10 : normal (negatif)

 > 10 : positif

Dalam diameter lingkaran pengamatan 5 cm


 Bila ada > 10 petechiae dalam lingkaran bergaris tengah 5 cm kira-kira 4
cm distal dari fossa cubiti test Rumpel Leede dikatakan positif. Seandainya
dalam lingkaran tersebut tidak ada petechiae, tetapi terdapat petechiae
pada distal yang lebih jauh daripada itu, test Rumpel Leede juga
dikatakan positif.

 Warna merah didekat bekas ikatan tensi mungkin bekas jepitan, tidak ikut
dihitung sebagai petechiae

 Pasien yg tekanan darahnya tdk diketahui, tensimeter dapat dipakai pada


“tekanan” 80 mmHg

 Pasien tidak boleh diulang pada lengan yang sama dalam waktu 1 minggu

 Pada pasien hipertensi pemasangan manset tidak boleh melebihi 100


mmHg
INFEKSI NON INFEKSI
Cytomegalovirus Hypocalcemia*
Dengue fever* Idiopathic thrombocytopenic purpura*
Ebola Erythroblastosis fetalis
Endocarditis Henoch-Schönlein purpura
Influenza A virus subtype H1N1 Kawasaki disease
Hantavirus Schamberg's disease
Infectious mononucleosis Malnutrisi (KEP, kurang energy protein)
Marburg virus such as Kwashiorkor or Marasmus*
Neisseria meningitidis Ehlers–Danlos syndrome
Rocky Mountain spotted fever Sjogren's Syndrome
Scarlet fever Leukemia
Typhus* Celiac Disease
Bartonella infection or cat scratch disease Aplastic anaemia
Bolivian hemorrhagic fever Scurvy*
Boutonneuse fever Lupus
Chikungunya* Trauma*
Cerebral malaria Asfiksia
Congenital syphilis
Crimean–Congo hemorrhagic fever
Cytomegalovirus ETIOLOGI HASIL RUMPEL LEED POSITIF
Dengue fever
Duke’s disease
HASIL NEGATIF
Uji Tourniquet dapat negative selama
masa renjatan, juga kadang-kadang
pada DBD tanpa renjatan
KASUS
Seorang pria usia 26 tahun datang ke tempat
praktek dokter dengan keluhan demam yang tidak
kunjung turun walau sudah diminumi obat turun panas
selama 2 hari. Pasien mengeluh ada nyeri di ulu hati,
dan mual dan seluruh badan terasa linu dan pegal.
Pasien mengeluh kepada dokter akan
kekhawatirannya terkena Demam Berdarah (DB)
dikarenakan tetangga depan rumah 3 hari
sebelumnya mondok karena DB. Dokter melakukan
pemeriksaan tanda vital dan menyampaikan kepada
pasien tersebut akan dilakukan uji Rumpel leed (RL)
…Kasus

Instruksi mahasiswa:
 Lakukan edukasi komunikasi prepemeriksaan
serta tujuan pemeriksaan RL kepada pasien
 Lakukan pemeriksaan RL secara lege artis
(persiapan dan tindakan)
 Intrepretasikan hasil pemeriksaan RL
 Komunikasikan hasil pemeriksaan RL
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai