Anda di halaman 1dari 143

8/30/2014

Abdomen Akut
Nyeri Abdomen Akut
Gawat Abdomen
Definisi : Nyeri Abdomen Akut (Acute
Abdominal Pain)
Akut abdomen adalah keadaan yang memerlukan
keputusan segera (FD Moore, 1977)
Haruskah menjalani operasi?
Bila harus, kapan sebaiknya dioperasi?
Istilah lain: Gawat Abdomen (Buku Ajar Ilmu Bedah,
1997): keadaan klinik akibat kegawatan di rongga
perut yang biasanya timbul mendadak dengan nyeri
sebagai keluhan utama
Nyeri abdomen akut: karena keluhan utama nyeri akut
(Nyhus, Vitello, Condon, 1995)


Anatomi luar
Abdomen
Anterior: 9 regio
epigastrium
hipokondrium ki/ka
umbilikal
lumbar ki/ka
hipogastrium/suprapubis
inguinal ki/ka
Pembagian lain: 4 regio
kuadran ki/ka atas
kuadran ki/ka bawah
Lokasi Nyeri Akut
pada abdomen
Dorsal motor nucleus of
vagus
Vagus Nerve
P
a
r
a
s
y
m
p
a
t
h
e
t
i
c

d
i
v
i
s
i
o
n

Celiac
Ganglion
Pelvic
Nerve
Cranial
Sacral
GIT
CNS
Nyeri viseral, dan
Nyeri parietal
Mengapa Nyeri Abdomen Akut istimewa?
Pasien dengan nyeri abdomen akut:
keluhan baru saja terjadi
penyebab belum diketahui
harus segera didiagnosis dan terapi


mencegah mortalitas atau morbiditas berat
Patologi

Nyeri
abdomen
oleh sebab
extra
peritoneal
Kardiotorasik
Urologi
Vaskular
Lain-lain
Mengapa Tindakan harus segera?
Tiap menit berharga, keterlambatan terapi fatal
Semua perdarahan masif: Aneurysma aorta yang pecah,
trauma tusuk aorta / vena cava / cabang a/v besar, kehamilan
ektopik yang pecah
Tiap jam berharga, keterlambatan terapi
morbiditas dan mortalitas sangat meningkat
Perforasi ulkus peptikum, perforasi tifus, intususepsi pada
anak, emboli mesenterium
Keterlambatan lebih dari 12 jam meningkatkan
mortalitas
hernia inkarserata, obstruksi usus, apendisitis

Nyeri Abdomen Akut
Sebagian besar dapat didiagnosis secara klinik tanpa
mempergunakan alat-alat canggih

Anamnesis yang cermat dan terarah

Pemeriksaan fisik yang teliti dan rasional

Pemeriksaan penunjang yang beralasan
(berdasarkan indikasi yang tepat)
Nyeri abdomen atas
Ulkus gaster atau duodenum
Kolesistitis, kolangitis
Pankreatitis
Apendisitis (dini)
Hepatitis atau abses hepar
Extra abdomen
Pleuritis, pneumonia lobaris inferior, pneumotoraks
Pericarditis, Infark miokard, angina
Pielonefritis, kolik renal
Nyeri abdomen tengah
Apendisitis (dini)
Obstruksi usus halus atau gangren
Pankreatitis
Gastroenteritis
Emboli mesenterium/thrombosis
Diseksi aorta
Adenitis mesenterik
Divertikulitis sigmoid (dini)
Nyeri abdomen bawah
Obstruksi kolon atau gangren
Apendisitis
Adenitis mesenterik
Divertikulitis
Abses piosalping yang pecah
Torsio tuboovarian
Kehamilan ektopik
Nyeri Abdomen pada Kelompok tertentu
Nyeri abdomen akut pada anak
apendisitis akut

Nyeri abdomen akut pada orang tua
perforasi tumor
obstruksi usus oleh tumor

Nyeri abdomen akut pada wanita hamil
kehamilan ektopik terganggu
Onset Nyeri
Nyeri sangat tiba-tiba
Onset Nyeri
Nyeri gradual
Sifat dan Intensitas Nyeri
A. Nyeri Sakit Gigi
C. Nyeri Kolik dan Awal Radang Organ Berrongga
A
C
Sifat dan Intensitas Nyeri
Kolik Intermiten
pada awal obstruksi organ berongga
Sifat dan Intensitas Nyeri
Nyeri Kolik tanpa interval bebas nyeri
Pada obstruksi usus lanjut oleh karena mulai ada iskemi
Muntah pada akut abdomen
Disebabkan oleh

Inflamasi lokal peritoneum atau viscera abdomen

Obstruksi (mekanik atau paralitik) pada saluran
cerna atau saluran empedu / saluran kemih

Iritasi sistim saraf pusat
Anamnesis
60 - 80% ketepatan diagnosis didapat dari anamnesis
yang baik dan teliti

Pemeriksaan fisik: memperkuat ketepatan diagnosis

10 - 15% ketepatan diagnosis didapat dari
pemeriksaan penunjang laboratorium dan radiologi
Keluhan Utama Nyeri Abdomen Akut
NYERI
Lokasi
Onset
Radiasi
Sifat
Yg meringankan / memberatkan
Intensitas
Durasi
Eksaserbasi
Vomitus
Progresi
Migrasi
Dalam atau superfisial
Posisi
Pemeriksaan Fisik Nyeri Abdomen Akut
Inspeksi
Awal
Respirasi: baik / dangkal
Warna kulit: ikterus / anemis / pucat
Gerakan tubuh: diam / gelisah
Dehidrasi / shock / hipoperfusi
Kesadaran: baik / menurun
Raut muka: relaks / cemas / kesakitan
Suhu: febris / hipotermi
Simultan dengan Anamnesis
Sakit ringan / sedang / berat
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Distensi abdomen: gas/cairan usus karena ileus
paralitik atau obstruksi
Pelebaran vena: penyakit liver
Peristalsis usus yang terlihat: obstruksi
Cullens sign, Grey Turners sign: pankreatitis
Selalu Korelasi
dengan Anamnesis !!!
Pemeriksaan Fisik
Auskultasi
Seluruh kuadran abdomen: frekuensi dan nada
bising usus
Perkusi
Dimulai dari daerah bebas nyeri, dilakukan secara
hati-hati (terutama pada anak)
Palpasi
Dimulai dari daerah bebas nyeri, sampai lokasi
nyeri maksimal, dilakukan secara hati-hati

Selalu Korelasi
dengan Anamnesis !!!
Pemeriksaan Fisik
Colok dubur: jangan terlewatkan!!!
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Pemeriksaan dasar / base line
Selektif atas indikasi
Radiologi
Polos
Kontras
Ultrasonografi
Abdominal tap / Diagnostic Peritoneal Lavage (DPL)
Laparoskopi

Pemeriksaan Penunjang
Radiologi : foto 3 posisi
toraks tegak
abdomen tegak
abdomen datar
Bila perlu
abdomen lateral
dekubitus
Hati-hati pada wanita
hamil !!!
Pemeriksaan Penunjang
Ultrasonografi
Tips Abdomen Akut
Berlangsung > 6 jam: Kasus Bedah !!!

Diam tak bergerak: peritonitis / iskemi

Tidak hilang dengan morfin: iskemi

Peka thd Bahaya Mengancam - Sense of Crisis

Pemeriksaan Berulang-ulang oleh Pemeriksa yg Sama
Peritonitis Akut

Derajat Iritasi Peritoneum
oleh cairan yg berada abnormal dlm rongga peritoneum
(Lowenfels, 1975)
D
a
r
a
h

U
r
i
n
e




E
m
p
e
d
u




N
a
n
a
h










C
r
n

P
a
n
k
r
e
a
s

I
s
i

U
s
u
s

H
a
l
u
s




C
a
i
r
a
n

L
a
m
b
u
n
g







Iritasi Ringan
Berat
Perdarahan
saluran cerna
Pankreatitis

Apendisitis akut

Intususepsi

Volvulus sigmoid

Ileus obstruksi

Terapi Umum Nyeri Abdomen Akut
A. Sebelum intervensi bedah
1. Terapi Cairan
2. Antibiotika
3. Bila perlu: bantuan nafas mekanik, obat-obatan
kardiovaskular (inotropik, vasopresor)
B. Pengelolaan Definitif
1. Operasi: Membuang sumber sepsis
2. Drainase perkutan abses dan koleksi cairan
C. Perawatan Pasca Bedah
APENDISITIS
ANATOMI
- Terlihat pada 8 bulan embrio
- Ukuran rata-rata 5-8 cm (bervariasi antara 1 - 30 cm)
- Perdarahan : a.iliocolica cabang dari a.mesenterica
superior
- Persyarafan : segmen T10 medula spinalis
ANATOMI
FISIOLOGI
Gut Associated Lymphoid Tissue (GALT) sistem
Produksi IgA
Fungsi tidak esensial
Bila diambil, tidak mempengaruhi sistem imun
Insidensi
Puncak : Dewasa Muda
Laki : Perempuan = 1,3 : 1
Apendektomi : Operasi akut : 84 %
Elektif : 16 %
Pada perempuan 16%
apendiks N
ETIOLOGI DAN PATOGENESIS
Obstruksi lokal apendiks
Fecalith, Barium, tumor, Serat, Parasit
Tekanan intralumen 60cmH
2
O
Ujung Syaraf aferen Visceral
Nyeri Visceral
ETIOLOGI DAN PATOGENESIS
Obstruksi
Percepatan Perkembangbiakan Kuman
Distensi makin berat
Kapiler dan vena menutup
Arteri masih mengalir
Peradangan dan pelebaran pembuluh darah
Tunica serosa apendiks Peritoneum parietalis
Nyeri RLQ
Gangguan peredaran darah daerah yang miskin
pembuluh darah (perbatasan antimesenterik) infark
perforasi
ETIOLOGI DAN PATOGENESIS
BAKTERIOLOGI
Paling sering Eschericia Coli dan Bacteroides fragilis
Kultur intraperitoneal pada pasien imunosupresi,
abses
Antibiotik :
Tanpa perforasi : AB 24 48 Jam
Dengan Perforasi : AB 7 10 hari sampai
Leukosit N dan pasien afebril 1 hari.
GEJALA KLINIK
Klasik : Nyeri perut lower epigastrium / peri
umbilicalis 1-12 j(4-6 j) nyeri perut kanan bawah.
Variasi letak apendiks variasi gejala
Anorexia (hampir selalu ada pada apendicitis)
Muntah (hanya 1-2 x) 75 %
Gangguan defekasi obstipasi / diare
PEMERIKSAAN FISIK
Kenaikan suhu tidak lebih dari 1
0
C dan Jarang terjadi
tachicardi
Bila lebih + tachicardi - Komplikasi
- Salah Diagnosis
Pemeriksaan Rectal touchee
Rovsing sign
Psoas sign
Obturator sign
Tanda iritasi
LABORATORIUM
Tanpa komplikasi : Leukositosis ringan (L=10.000 s.d
18.000/mm
3
)
Perforasi : Leukositosis > 18.000/mm
3

Urinalisa : menghilangkan kecurigaan ISK
PEMERIKSAAN PENUNJANG LAIN
Foto BNO + Thorax menghilangkan kecurigaan
pada penyakit lain
Barium enema tidak dianjurkan
Graded Compression sonografi >6mm
appendicolith, penebalan dinding apendiks,
periappendiceal fluid
CT Scan

Alvorado Scale
Manifestasi Nilai
Nyeri berpindah 1
Anorexia 1
Nausea/muntah 1
Nyeri tekan RLQ 2
Rovsing sign 1
Peninggian suhu 1
Leukositosis 2
Shift to the left 1
Total
poin = 10
Gejala klinis
Pemeriksaan
fisik
Laboratorium
DIFERENSIAL DIAGNOSA
- Adenitis mesenterik akut
- Gastroenteritis akut
- Penyakit Urogenital laki-laki
- Divertikulitis meckel
- Intususepsi
- Crohns enteritis
- Ulkus pepticum perforasi
- Colonic lesion
- Epiploic appendagitis
- UTI (urinary tract Infection)
- Batu ureter
- Peritonitis primer
- Henoch-Schonlein purpura
- Yersiniosis
- Kelainan ginekologis seperti : PID (pelvic inflammatory disease),
Ruptur
folikel graaf, KET(kehamilan ektopik terganggu), twist ovarion
cyst.

Terapi
Apendektomi HARUS dilakukan segera setelah
Diagnosis Apendisitis ditegakkan
Persiapan pre-op : rehidrasi, koreksi elektrolit,
penilaian kardiopulmonal, antibiotik pre-op.
PENDAHULUAN
Latin = robekan, Yunani = tunas
Penonjolan viskus melalui suatu celah pada dinding
rongga dimana viskus tersebut terletak.
Memiliki 3 bagian :
1. Pintu
2. Collum
3. Kantung


Hernia:
1. Eksterna kantung menonjol keluar dari dinding
abdomen
2. Interparietal terletak pada dinding abdomen
3. Interna bila kantungnya terdapat di dalam rongga
visceral
Hernia:

1. Inguinalis Lateralis Pintu hernia terletak lateral dari
Vasa epigastrica inferior = Inguinalis Indirecta

2. Inguinalis Medialis Pintu hernia terletak medial dari
Vasa epigastrica inferior = Inguinalis Directa


INSIDENSI
Pada anak-anak:

1. 10 20/ 1000 kelahiran hidup
2. Laki-laki : perempuan = 4: 1
3. Mayoritas indirecta, directa <1%
4. Bayi prematur 7 10 %

INSIDENSI (2)
Pada orang dewasa:

1. Angka kejadian = 10 15%
2. Rasio laki-laki : perempuan = 12 : 1
3. Pada usia 25 40 th = 5 8%
4. Pada usia 75 tahun = 45%


PATOGENESA
3 faktor penting yang saling mempengaruhi:

1. Patent processus vaginalis
2. Peningkatan tekanan intra abdomen yang
berulang
3. Kelemahan otot dan jaringan ikat daerah
abdomen
Processus vaginalis patent
Dianggap sebagai causa primer hernia inguinalis
pada bayi, anak-anak , maupun dewasa.

Penelitian Post mortem oleh:
Jan dan Surana 20-30% orang dewasa memiliki
processus vaginalis patent tanpa hernia sepanjang
hidupnya
Peningkatan tekanan intra abdomen kronis/
akut

Aktivitas fisik yang berlebihan
Konstipasi
Batuk kronis
Gangguan berkemih obstruktif
Kehamilan multipel
Mekanisme Shutter
Kelemahan otot dan jaringan ikat abdomen

Atrofi karena proses penuaan
Kurang olah raga
Kehamilan multipel
Penyakit-penyakit kronis yang menyebabkan
kelemahan umum
Penyakit kelainan sintesa kolagen
Manifestasi Klinis
Gejala Klinis:

1. Penonjolan, tumor, massa daerah lipat paha
2. Akut maupun kronis
3. Terkadang hanya berupa keluhan pegal atau
rasa tidak nyaman pada daerah lipat paha
ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan
kesehatan rutin

Pemeriksaan Fisik
Inspeksi:

1. Hernia ingunalis lateralis berbentuk ellips,
tidak mudah tereduksi, terkadang mencapai
skrotum.

2. Hernia inguinalis medialis bentuk sirkular,
simetris, terletak dekat cincin externa. (Trigonum
Hasselbach)
Palpasi
Palpasi
Tes Kompresi:

Jari pemeriksa menutup cincin interna dan penderita
diminta melakukan manuver valsalva:
1. Tidak ada penonjolan = HIL
2. Terdapat penonjolan = HIM
TERAPI
Konservatif dengan Truss/ abdominal binder

Operatif
Perforation of Peptic Ulcer

Mekanisme dari cedra mukosa pada gastritis dan
ulkus peptikum :
Ketidak seimbangan dari faktor agresif,
seperti produksi asam lambung,
faktor pertahanan,
seperti produksi mukus, bikarbonat, dan aliran
darah.
Infeksi Helicobacter pylori
penyebab utama ulkus peptikum
semua ulkus tidak di induksi oleh NSAID.
H pylori berkoloni pada lapisan dalam dari mukosa
gaster merusak mekanisme proteksi.

NSAID dan aspirin

menganggu sistem proteksi dengan menghambat
aktivitas cyclooxygenase

menurunkan level prostaglandin mukosa.
Jamu Sendi
Ingredients
Ginger Zingiberis Rhizoma Officinale Extract25%
Tumeric Curumae Domesticae Rhizoma Extract20%
Black Tumeric Curcumae Aeruginosae Rhizoma 15%
Galanga Rhizone Languatis Rhizoma Extract 13%
Nutmeg Myristcae Semen 10%
Pucuk Saussureae Lappae Radix 10%
Ginger Zingiberis Rhizoma Officinale 5%
Retrofracti Fructus Retrofracti Fructus 2%
Anamnesa
Pasien datang dengan nyeri perut :
Pada Epigastrik sampai quadran kiri atas
Seperti terbakar
Dapat menyebar ke punggung
Terjadi 1-5 jam setelah makan
Physical
Nyeri tekan pada epigastrik
Bising usus dapat normal atau menurun.
Tanda peritonitis
RT
Lab Studies
Lab legkap
Tes darah untuk H pylori
Imaging
x-ray dada
Endoskopi
Imaging
Endoscopy
Treatment
Memerlukan tindakan operasi
Prevention
Pemberitahuan pada pasien penting
Patient Education
Pasien harus mengetahui obat2an yang berbahaya di
konsumsi dalam jangka waktu lama :
NSAIDs
Aspirin
Alkohol
Caffeine
Traditional medicine (eg jamu rematik)
ILEUS
Terbagi menjadi 2 :
1. Ileus Paralitik : ketidakseimbangan elektrolit, proses
infeksi dsb
2. Ileus Mekanik (obstruksi)
Definisi : (ileus obstruksi)
Suatu proses pemblokan mekanis yang timbul dari
struktur yang abnormal yang membuat barier fisik
yang memblok isi usus.

Epidemiologi :
20% dari kasus akut abdomen adalah kasus ileus
obstruksi
Paling banyak desebabkan oleh kasus hernia dan
kasus adhesi
Ileus
obstruksi
Etiologi :
1. Intraluminal : benda asing, impaksi feses , bolus
cacing.
2. Intramural : benigna (adenoma, leiomeioma, lipoma,
intususepsi, chrons) ; Maligna ( adenocarcinoma,
proses metastase, limfoma)
3. Ekstrinsik : adhesi, hernia, volvulus

Terminologi :

Obstruksi sederhana : (low grade), masih terdapat
aliran darah yang cukup. Mortalitas (3-5%)
Obstruksi yang mengalami strangulasi : proses
iskemia. Mortalitas (30%)

dibedakan dengan peran pemeriksaan penunjang
Patofisiologi
Serangan kolik
Nyeri perut berkala
Mual / muntah
Gelisah / menggeliat
Hiperperistalsis
Nada tinggi
Halangan pasase
Obstipasi
Tidak ada flatus
Diagnosis
Gejala dan tanda
Serangan kolik, mual, muntah
Obstipasi, tidak ada flatus
Oliguri
Perut kembung; adakah bekas operasi, adakah
hernia
Hiperperistalsis: terlihat (bowel countur, bowel
movement), terdengar (meteorismus, timpani pada
perkusi)
Dehidrasi
Foto polos perut: air-fluid level
Pengobatan :

Obstruksi sederhana : konservatif
Obstruksi dengan strangulasi : operasi
Pertanyaan kunci :

Apakah ada obstruksi?
Apakah ada proses iskemia?
Apa penyebab obstruksi ini?


Foto polos abdomen :
Yang paling pertama di lakukan bila ada kecurigaan
suatu obstruksi
Dapat mendiagnosa 50-60% kasus
Kadang kadang dapat menentukan level dari suatu
obstruksi
Pemeriksaan Penunjang
Radiologi : foto 3 posisi
toraks tegak
abdomen tegak
abdomen datar
Bila perlu
abdomen lateral
dekubitus
Penanggulangan
Pemasangan sonde lambung
Puasa
Rehidrasi intravena, perbaikan elektrolit
Pada obstruksi parsial
Konservatif
Tindakan bedah
Strangulasi
Obstruksi total
Hernia inkarserata
Konservatif gagal
Terapi Bedah

Prognosa
Prognosa tergantung penyebab

Hernia simpel: prognosa baik

Tumor: prognosa tergantung stadium tumor

Adhesi: cenderung adhesi ulang
Ikterus dalam bedah
BATU EMPEDU
Klasifikasi
Batu kolesterol, pigmen, dan campuran

Karakteristik Batu Kolesterol Batu Pigmen
Komposisi campuran, kadang-kadang Kalsium bilirubinat
calcium shell
Jumlah Satu atau lebih Biasanya multipel
Ukuran Bervariasi Kecil
Warna Kuning atau hijau Gelap, coklat kemerah
an atau hitam
Densitas Lunak atau keras Lunak

Epidemiologi
USA: 75% mixed, 15% pigmen, 10%
kolesterol.
Asia Tenggara dan Timur Jauh: batu pigmen
USA 12%; negara berkembang 2-3%
Wanita > pria; istilah fat, fertile, forties


Patofisiologi dan Gambaran Klinis

Kolelithiasis
Impaksi batu di Hartmann pouch spasme
kandung empedu nyeri bilier
Kontraksi kandung empedu nyeri postprandial
Mukokel sekresi mukus pembesaran GB
konsentrasi iritasi kimia , inflamasi lokal --
>infeksi sekunder toksemia/ empiema/
gangren / perforasi
Nyeri kronis akibat batu empedu dikaitkan
dengan dispepsia flatulen
batu empedu di Hartmann pouch
diagram sifat nyeri kolik bilier
Sindrom Klinis


Asimptomatik
Dua pertiga keluhan (-); komplikasi jarang
10-20%asimptomatikkeluhan(nyeri bilier)
kolesistitis akut 1-3%/tahun
kematian akibat komplikasi 0,5-1%
Nyeri bilier dan kolesistitis kronis
nyeri bilier tiba-tiba pada epigastrium/ RUQ ke
punggung/ ujung skapula
mual dan muntah

Kolesistitis akut
Komplikasi tersering nyeri berhari-hari
DM/ NL; Murphys sign; walling off dan
kompartemenisasi
laboratorium tidak spesifik
USG penebalan dinding & cairan perikolesistik

Koledokolitiasis
Ikterus, kolangitis, pankreatitis akut, sepsis
striktur bilier benigna, sclerosing cholangitis, dan kolangitis
piogenik yang rekuren
IOC indikasi terabanya batu, CDB dilatasi, peningkatan
tes faal hepar, dan riwayat ikterus, kolangitis, serta
pankreatitis.

Kolangitis (trias Charcot)
Nyeri peningkatan tekanan intraduktal dan distensi
kandung empedu
ikterus obtruksi kedua lobus hepar.
Demam respons sistemik terhadap infeksi; 50-70%
bakteri(+)
Reynolds pentad
Pankreatitis akut

pada 5% pasien batu ; batu kecil multipel
Penatalaksanaan
Batu empedu asimtomatik
kolesistektomi profilaksis tidak dianjurkan
Risiko kanker kandung empedu 1/1000
diabetes, penanganan segera begitu gejala
(+)
Batu Empedu Simptomatik
batu empedu simptomatik rekurensinya
tinggi perlu diterapi

Batu Empedu dengan komplikasi
kolesistitis akut penanganan kolesistektomi
dini (24-48 jam)
kolangitis, terapi meliputi terapi suportif,
antibiotika, dan dekompresi.
INDIKASI KOLESISTEKTOMI MASA KINI
1. Batu empedu simptomatik
2. Batu empedu yang asimptomatik
Salmonella carrier feses (+) S. Typhi
Pasien immunodefisiensi
Bertugas jauh dari fasilitas kesehatan atau
anggota ekspedisi ke daerah terpencil
Porcelain gallbladder
Kandidat transplantasi ginjal
3. Galstone pancreatitis
4. Biliary dyskinesia: <35% ejection setelah
penyuntikan cholecystokinin 20 mg/kg IV atau
glucagon 1 mg/kg W untuk relaksasi sfinster
TERAPI BEDAH
Terbaik : Kolesistektomi
Cara operasi:
Lap-Chole : kolesistektomi laparoskopik
Gold Standard
Open-Chole : untuk kasus sulit (relatif)
atau fasilitas lap-chole tidak ada
Post Hepatic (Obstructive) Jaundice
Terjadi obstruksi pengeluaran
bilirubin terkonjugasi sehingga
tidak dapat melewati usus
halus dan masuk kedalam
pembuluh darah

Obstructive Jaundice
Gambaran klinis
Batu kandung empesu
Intermittent obstructive jaundice




Obstructive Jaundice
Batu kandung empedu
Riwayat dispepsia
Nyeri
Kemungkinan ada demam
NO DISTENSION






Obstructive Jaundice
Carcinoma
Head of Pancreas/Ampulla/Bile
duct
Kuning progresif
Tidak nyeri
Penurunan BB



Obstructive jaundice
Carcinoma of head of pancreas
Distensi traktus bilier
Courvoisiers sign
Kandung empedu terpalpasi





Jaundice - Laboratory Tests





Evaluation Protocol




Obstructive Jaundice- USG
USG
Kemungkinan ada batu
Dilatasi traktus bilier
murah



Obstructive Jaundice
CT/MRI
Dapat mengetahui tempat
obstruksi
Lebih mahal




ERCP
Endoscopic Retrograde Cholangio-
Pancreatography
Diagnostic



ERCP
Endoscopic Retrograde Cholangio-
Pancreatography
Therapeutic
Sphincterotomy




PTC
Percutaneous
Transhepatic
Cholangiography
Diagnostic



Management
Intraduct Calculus
ERCP + Laparoscopic cholecystectomy
Carcinoma of head/Ampulla/Bile
Duct
>70 yrs ERCP + Stent
<70 Years
Pembedahan

Anda mungkin juga menyukai