Laporan Kasus
I
Tinea Cruris
Oleh:
Novandra (2010730150)
Pembimbing:
dr. H. Dindin Budhi Rahayu, Sp. KK
Identitas Pasien
Nama
: Ny. S
Umur
: 47 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Status Marital
: Menikah
Alamat
: Kp. Neglasari Ds. Cipanas,
Kec. Cipanas, Cianjur
ANAMNESIS
Keluhan utama
Bercak kemerahan yang terasa gatal di
kedua lipat paha.
Riwayat Penyakit
Sekarang
Datang ke
RSUD
Berobat
ke
poli
klinik
Kulit
dan
Kelamin
RSUD Cianjur
dengan
keluhan
Bercak
kemerahan
yang terasa
gatal
di
kedua
lipat
paha
dan
sekitar anus.
3 bln
4 bln
Bercak
kemerahan
disertai
bruntusbruntus
menyebar ke
daerah sekitar
anus.
Berobat ke
beberapa
tempat, diberi
obat minum
dan salep,
tidak ada
perbaikan
Bercak
kemerahan
meluas
dari
lipatan
paha
kiri menyebar
ke lipatan paha
kanan
Bercak
kemerahan
disertai
bruntus2 berisi
cairan
di
tepinya
5 bln
Bercak
kemeraha
n yang
terasa
gatal
dilipatan
paha kiri.
Bila
berkeringa
t
bertambah
gatal
Bercak
digaruk
Riwayat Pengobatan:
Selama 5 bulan ini pasien sudah berobat ke dokter dan
diberi obat (salep dan obat minum tetapi tidak hafal jenis
obatnya), namun tidak ada perubahan.
Riwayat Alergi:
Alergi makanan disangkal
Alergi obat disangkal.
Riwayat Psikososial
Pasien merupakan Ibu rumah tangga yang tinggal di
perumahan yang padat penduduk dan rumah yang
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan
umum : Baik
Kesadaran
: Composmentis
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi
: 80 x/menit
Respirasi
: 20 x/menit
Suhu
: 36,2C
Antropometri
:
BB
: 85 kg
STATUS GENERALISATA
Kepala
Leher
Thoraks
hiperemis
KGB: tidak teraba membesar, massa (-)
Bentuk dan gerak simetris
VBS ka=ki, sonor, wheezing (-), rhonchi (-)
Abdomen
Status
Dermatologikus
:
Distribusi
Regioner
A/R
Laboratorium
Hasil pemeriksaan mikroskopik kerokan kulit
dengan KOH 20% didapatkan jamur/hifa (+)
yang bersekat.
RESUME
Seorang perempuan usia 47 tahun, datang ke Poli
klinik kulit dan kelamin RSUD Cianjur dengan
keluhan bercak-bercak kemerahan yang terasa
gatal di kedua lipat paha, dan sekitar anus sejak
5 bulan yang lalu. Lesi pertama kali muncul berupa
makula eritem di lipatan paha kiri disertai vesikel
berukuran kecil yang terasa gatal 5 bulan yang
lalu. Lesi kemudian digaruk, keluhan bertambah
dan terlihat semakin melebar disertai papul-papul
yang eritem dan berskuama di bagian tepinya.
Kemudian lesi menyebar ke lipat paha kanan dan
daerah anus.
RESUME
5 bln
Bercak
kemeraha
n
yang
terasa
gatal
lipatan
paha kiri.
Bila
berkeringa
t
bertambah
gatal
Bercak
digaruk
4 bln
3 bln
Bercak
kemerahan
meluas
dari
lipatan
paha
kiri menyebar
ke lipatan paha
kanan
Bercak
kemerahan
disertai
bruntus2 berisi
cairan
di
tepinya
Bercak
kemerahan
disertai
bruntusbruntus
menyebar
ke
daerah sekitar
anus.
Berobat
ke
beberapa
tempat
tidak
ada perbaikan
Datang ke
RSUD
Berobat ke
poli
klinik
Kulit
dan
Kelamin
RSUD
Cianjur
dengan
keluhan
Bercak
kemerahan
yang terasa
gatal
di
kedua lipat
paha
dan
sekitar
DIAGNOSA
DIAGNOSIS BANDING
Tinea Cruris
Kandidiosis intertriginosa
Eritrasma
DIAGNOSIS KERJA
Tinea Cruris
Tinea Cruris
Etiologi
Lesi
1.Trichophyton
2.Microsporum
3.Epidermaphyton
Kandidiosis
intertriginosa
C. albican
Eritrasma
Corynebacterium
minitussismus
Tinea Cruris
Kandidiosis
intertriginosa
Predileksi Genitokrural,
sekitar Daerah lipat paha,
anus,
bokong,
dan intergluteal, lipat
kadang-kadang sampai
payudara, antara jari
perut bagian bawah.
tangan atau kaki, glans
Pemeriksa
an
Pemeriksaan
dengan
sediaan basah
didapatkan
hifa,
sebagai
dua
garis
sejajar, terbagi oleh
sekat, dan bercabang,
maupun spora berderet
(artrospora)
pada
kelainan
kulit
yang
lama
atau
sudah
diobati
Eritrasma
terutama didaerah
ketiak dan lipat paha.
Pemeriksaan dengan
lampu
Wood
ditemukan
adanya
fluoresensi
merah
(coral red).
ANALISA KASUS
ANAMNESIS
HASIL LAB
Pruritus di
daerah
inguinalis,
daerah anus.
Pruritus jika
berkeringat
Riw. yg sama
sebelumnya
Anggota
keluarga (-)
Hifa
panjang
bersekat
Tinea Cruris
PEMERIKSAAN
FISIK
Makula eritema
Skuama
tepi aktif
berbatas tegas,
menyembuh di
tengah.
Papul eritem
A/R inguinalis,
daerah anus
PENATALAKSANAAN
Umum :
Khusus :
Topikal
Ketokonazol cream 2%
Sistemik
PROGNOSIS
Quo
ad vitam
: bonam
Quo ad functionam : bonam
Quo ad sanationam : bonam
TINJAUAN PUSTAKA
DERMATOFITOSIS
Definisi
Dermatofitosis adalah penyakit pada jaringan
yang mengandung zat tanduk, misalnya
stratum korneum pada epidermis, rambut,
dan kuku, yang disebabkan oleh golongan
jamur dermatofita.
Etiologi
Golongan
jamur
dermatofita
ini
dpt
mencernakan keratin, terdiri dari 3 genus :
1.Trichophyton
2.Microsporum
3.Epidermaphyton
Klasifikasi
berdasarkan lokasi diantaranya :
Tinea
Cara penularan
Penularan
secara langsung
Penularan langsung dapat secara fomitis, epitel,
rambut yang mengandung jamur sumber
penularan dapat berasal dari manusia (jamur
antropofilik), binatang (jamur zoofilik) atau dari
tanah (jamur geofilik).
Penularan tidak langsung
Melalui tanaman, kayu yang dihinggapi jamur,
pakaian debu.
TINEA KRURIS
Tinea
tersering
floccosum,
Epidermophyton
MANIFESTASI KLINIS
Anamnesis
Pada sebagian besar infeksi dermatofita,
pasien datang dengan bercak merah bersisik
yang gatal. Adanya riwayat kontak dengan
orang yang mengalami dermatofitosis.
Faktor Risiko
a. Lingkungan yang lembab dan panas
b. Imunodefisiensi
c. Obesitas
d. Diabetes Melitus
Pemeriksaan fisik
Lesi
bulat
atau
lonjong,
berbatas tegas terdiri atas
papul
eritema,
skuama,
kadang-kadang dengan vesikel
dan papul di tepi. Daerah
tengahnya
biasanya
lebih
tenang tetapi daerah pinggiran
aktif.
Polisiklik
Lesi-lesi
pada
umumnya
merupakan
bercak-bercak
terpisah
Jika kronis atau menahun maka
efloresensi yang tampak hanya
makula
hiperpigmentasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan dengan sediaan basah
didapatkan hifa, sebagai dua garis sejajar,
terbagi oleh sekat, dan bercabang, maupun
spora berderet (artrospora) pada kelainan kulit
yang lama atau sudah diobati
Pembiakan
DIAGNOSIS BANDING
Candidosis intertriginosa
Lesi di daerah lipat paha, intergluteal, lipat
payudara, antara jari tangan atau kaki, glans
penis dan umbilikus, berupa bercak yang
berbatas tegas, bersisik, basah dan eritematosa.
Lesi tersebut dikelilingi oleh satelit berupa
vesikel-vesikel dan pustul-pustul kecil atau bula
yang bila pecah meninggalkan daerah yang
erosif
dengan
pinggir
yang
kasar
dan
berkembang seperti lesi primer.
Pada penderita-penderita diabetes melitus,
penyakit ini sering dijumpai.
Kandidosis intertriginosa
DIAGNOSIS BANDING
Eritrasma :
Penyakit bakteri kronik pada
stratum
korneum
yang
disebabkan
oleh
Corynebacterium
minitussismus.
Lesi berupa eritema dan
skuama
halus
terutama
didaerah ketiak dan lipat
paha.
Pemeriksaan dengan lampu
Wood
ditemukan
adanya
fluoresensi merah (coral red).
Penatalaksanaan
Umum edukasi
Anjurkan agar menjaga daerah lesi tetap kering
Bila gatal, jangan digaruk karena garukan dapat
menyebabkan infeksi.
Khusus
Obat topikal
Clotrimazole kream 1%, solution, lotion. Diberikan 2
kali sehari selama 4 minggu
Mikonazole cream 2%, solution, lotio, bedak.
Diberikan 2 kali sehari selama 4 minggu
Econazole cream 1%. Diberikan 2-4 kali sehari
selama 2-4 minggu
Khusus
Obat Sistemik
Griseofulvin,
KOMPLIKASI
Tinea
PROGNOSIS
Penyakit ini bersifat akut atau menahun,
bahkan dapat berlangsung seumur hidup.
Akan tetapi dengan diagnosis dan terapi
yang tepat dan kelembapan serta
kebersihan kulit selalu dijaga Prognosis
penyakit ini baik.
Thank you
Thank you
Thank you