Anda di halaman 1dari 39

STASE ILMU KULIT DAN KELAMIN

KEPANITERAAN KLINIK RSUD KABUPATEN CIANJUR


Periode 20 April s.d 24 Mei 2015

Laporan Kasus
I

Tinea Cruris
Oleh:
Novandra (2010730150)

Pembimbing:
dr. H. Dindin Budhi Rahayu, Sp. KK

Identitas Pasien
Nama
: Ny. S
Umur
: 47 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Status Marital
: Menikah
Alamat
: Kp. Neglasari Ds. Cipanas,
Kec. Cipanas, Cianjur

ANAMNESIS
Keluhan utama
Bercak kemerahan yang terasa gatal di
kedua lipat paha.

Riwayat Penyakit
Sekarang
Datang ke
RSUD

Berobat
ke
poli
klinik
Kulit
dan
Kelamin
RSUD Cianjur
dengan
keluhan
Bercak
kemerahan
yang terasa
gatal
di
kedua
lipat
paha
dan
sekitar anus.

3 bln

4 bln

Bercak
kemerahan
disertai
bruntusbruntus
menyebar ke
daerah sekitar
anus.
Berobat ke
beberapa
tempat, diberi
obat minum
dan salep,
tidak ada
perbaikan

Bercak
kemerahan
meluas
dari
lipatan
paha
kiri menyebar
ke lipatan paha
kanan
Bercak
kemerahan
disertai
bruntus2 berisi
cairan
di
tepinya

5 bln

Bercak
kemeraha
n yang
terasa
gatal
dilipatan
paha kiri.
Bila
berkeringa
t
bertambah
gatal
Bercak
digaruk

Riwayat Penyakit Dahulu:


Keluhan ini merupakan ketiga kalinya dialami pasien,
pertama pada 3 tahun yang lalu, kedua pada 2,5 tahun
yang lalu, dan ketiga yang saat ini. Riwayat DM disangkal.
Riwayat penyakit kuning dan liver disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga:


Anggota keluarga yang tinggal serumah tidak ada yang
menderita keluhan seperti ini. Riwayat DM pada keluarga
disangkal

Riwayat Pengobatan:
Selama 5 bulan ini pasien sudah berobat ke dokter dan
diberi obat (salep dan obat minum tetapi tidak hafal jenis
obatnya), namun tidak ada perubahan.

Riwayat Alergi:
Alergi makanan disangkal
Alergi obat disangkal.

Riwayat Psikososial
Pasien merupakan Ibu rumah tangga yang tinggal di
perumahan yang padat penduduk dan rumah yang

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan

umum : Baik
Kesadaran
: Composmentis
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi
: 80 x/menit
Respirasi
: 20 x/menit
Suhu
: 36,2C
Antropometri
:
BB
: 85 kg

STATUS GENERALISATA
Kepala

Rambut : alopecia (-), rontok (-)


Mata : conjunctiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik
Hidung : sekret (-)
Mulut : hiperemis (-), mukosa buccal basah, erosi
(-)
Gigi : karies (+), mikrolesi (-)
THT : tonsil T1/T1 tidak hiperemis, faring tidak

Leher
Thoraks

hiperemis
KGB: tidak teraba membesar, massa (-)
Bentuk dan gerak simetris
VBS ka=ki, sonor, wheezing (-), rhonchi (-)

Abdomen

BJ murni reguler, murmur (-), gallop (-)


Datar, supel, hepatomegali dan splenomegali (-),
BU (+)

Status
Dermatologikus
:
Distribusi
Regioner
A/R

Kedua Lipat paha dan sekitar anus.

Karakteristik Lesi multipel, berbentuk lonjong, permukan sebagian


Lesi

rata dan sebagian menimbul, berwarna merah, kering,


dengan pinggiran lesi aktif, berbatas tegas, di bagian
tengahnya mengalami penyembuhan dengan diameter
terkecil 0,1 cm dan diameter terbesar 0,4 cm.

Efluroesensi Makula eritematosa disertai skuama dengan tepi aktif


berbatas tegas, menyembuh di tengah. Pada bagian tepi
ditemukan papul eritem

Lesi pada lipat paha kanan & kiri

Laboratorium
Hasil pemeriksaan mikroskopik kerokan kulit
dengan KOH 20% didapatkan jamur/hifa (+)
yang bersekat.

RESUME
Seorang perempuan usia 47 tahun, datang ke Poli
klinik kulit dan kelamin RSUD Cianjur dengan
keluhan bercak-bercak kemerahan yang terasa
gatal di kedua lipat paha, dan sekitar anus sejak
5 bulan yang lalu. Lesi pertama kali muncul berupa
makula eritem di lipatan paha kiri disertai vesikel
berukuran kecil yang terasa gatal 5 bulan yang
lalu. Lesi kemudian digaruk, keluhan bertambah
dan terlihat semakin melebar disertai papul-papul
yang eritem dan berskuama di bagian tepinya.
Kemudian lesi menyebar ke lipat paha kanan dan
daerah anus.

RESUME
5 bln

Bercak
kemeraha
n
yang
terasa
gatal
lipatan
paha kiri.
Bila
berkeringa
t
bertambah
gatal
Bercak
digaruk

4 bln

3 bln

Bercak
kemerahan
meluas
dari
lipatan
paha
kiri menyebar
ke lipatan paha
kanan
Bercak
kemerahan
disertai
bruntus2 berisi
cairan
di
tepinya

Bercak
kemerahan
disertai
bruntusbruntus
menyebar
ke
daerah sekitar
anus.
Berobat
ke
beberapa
tempat
tidak
ada perbaikan

Datang ke
RSUD
Berobat ke
poli
klinik
Kulit
dan
Kelamin
RSUD
Cianjur
dengan
keluhan
Bercak
kemerahan
yang terasa
gatal
di
kedua lipat
paha
dan
sekitar

Pruritus bertambah terutama bila berkeringat. Keluhan


ini merupakan ketiga kalinya dialami pasien sejak 3
tahun ini.
Alergi terhadap makan dan obat disangkal. Selama 5
bulan ini pasien sudah berobat ke dokter dan diberi obat
(salep dan obat minum tetapi tidak hafal jenis obatnya),
namun tidak ada perubahan.
Status generalisata tidak ditemukan adanya kelainan.
Status dermatologikus ditemukan distribusi regioner,
A/R kedua lipat paha kanan dan kiri,dan sekitar anus.
Lesi multipel, berbentuk lonjong, permukan sebagian
rata dan sebagian menimbul, berwarna merah, kering,
dengan pinggiran lesi aktif, berbatas tegas, di bagian
tengahnya mengalami penyembuhan dengan diameter
terkecil 0,1 cm dan diameter terbesar 0,4 cm.
Efloresensi: Macula eritematosa disertai skuama dengan
tepi aktif berbatas tegas, menyembuh di tengah. Pada
bagian tepi ditemukan papul-papul eritem

DIAGNOSA
DIAGNOSIS BANDING
Tinea Cruris
Kandidiosis intertriginosa
Eritrasma

DIAGNOSIS KERJA
Tinea Cruris

Tinea Cruris
Etiologi

Lesi

1.Trichophyton
2.Microsporum
3.Epidermaphyton

Lesi bulat atau lonjong,


berbatas tegas terdiri
atas papul eritema,
skuama,
kadangkadang dengan vesikel
dan papul di tepi.
Daerah
tengahnya
biasanya lebih tenang
tetapi
daerah
pinggiran aktif.

Kandidiosis
intertriginosa
C. albican

Eritrasma
Corynebacterium
minitussismus

Lesi berupa bercak


yang berbatas tegas,
bersisik, basah dan
eritematosa.
Lesi
tersebut
dikelilingi
oleh satelit berupa
vesikel-vesikel
dan
pustul-pustul kecil atau
bula yang bila pecah
meninggalkan daerah
yang erosif dengan
pinggir yang kasar dan
berkembang
seperti
lesi primer.

Lesi berupa eritema


dan skuama halus.

Tinea Cruris

Kandidiosis
intertriginosa
Predileksi Genitokrural,
sekitar Daerah lipat paha,
anus,
bokong,
dan intergluteal, lipat
kadang-kadang sampai
payudara, antara jari
perut bagian bawah.
tangan atau kaki, glans
Pemeriksa
an

Pemeriksaan
dengan
sediaan basah
didapatkan
hifa,
sebagai
dua
garis
sejajar, terbagi oleh
sekat, dan bercabang,
maupun spora berderet
(artrospora)
pada
kelainan
kulit
yang
lama
atau
sudah
diobati

penis dan umbilikus


Kerokan
kulit
atau
usapan
mukokutan
diperiksa
dengan
larutan KOH 10% atau
denan
pewarnaan
gram telihat sel ragi,
blastospora atau hifa
semu.

Eritrasma
terutama didaerah
ketiak dan lipat paha.

Pemeriksaan dengan
lampu
Wood
ditemukan
adanya
fluoresensi
merah
(coral red).

ANALISA KASUS
ANAMNESIS

HASIL LAB

Pruritus di
daerah
inguinalis,
daerah anus.
Pruritus jika
berkeringat
Riw. yg sama
sebelumnya
Anggota
keluarga (-)

Hifa
panjang
bersekat

Tinea Cruris

PEMERIKSAAN
FISIK

Makula eritema
Skuama
tepi aktif
berbatas tegas,
menyembuh di
tengah.
Papul eritem
A/R inguinalis,
daerah anus

PENATALAKSANAAN
Umum :

Menggunakan pakaian yang tidak ketat


Gunakan pakaian dalam yang mudah
menyerap keringat
Menghindari garukan

Khusus :
Topikal
Ketokonazol cream 2%
Sistemik

Ketokonazol tablet 1 x 200 mg selama 2-4


minggu
CTM 3 x 4 mg/hari

PROGNOSIS
Quo

ad vitam
: bonam
Quo ad functionam : bonam
Quo ad sanationam : bonam

TINJAUAN PUSTAKA
DERMATOFITOSIS

Definisi
Dermatofitosis adalah penyakit pada jaringan
yang mengandung zat tanduk, misalnya
stratum korneum pada epidermis, rambut,
dan kuku, yang disebabkan oleh golongan
jamur dermatofita.
Etiologi
Golongan
jamur
dermatofita
ini
dpt
mencernakan keratin, terdiri dari 3 genus :
1.Trichophyton
2.Microsporum
3.Epidermaphyton

Klasifikasi
berdasarkan lokasi diantaranya :
Tinea

kapitis, dermatofitosis pada kulit dan


rambut kepala.
Tinea barbe, pada dagu dan jenggot.
Tinea kruris, pada daerah genitokrural,
sekitar anus, bokong, dan kadang-kadang
sampai perut bagian bawah.
Tinea pedis et manum, pada kaki dan
tangan.
Tinea unguium, pada kuku jari tangan dan
kaki.
Tinea korporis, pada bagian lain yang tidak
termasuk bentuk 5 tinea di atas.

Cara penularan
Penularan

secara langsung
Penularan langsung dapat secara fomitis, epitel,
rambut yang mengandung jamur sumber
penularan dapat berasal dari manusia (jamur
antropofilik), binatang (jamur zoofilik) atau dari
tanah (jamur geofilik).
Penularan tidak langsung
Melalui tanaman, kayu yang dihinggapi jamur,
pakaian debu.

TINEA KRURIS
Tinea

cruris mempunyai nama lain eczema


marginatum, jockey itch, ringworm of the
groin, dhobie itch.
Mengenai
regio inguinalis dan dapat
meluas ke sekitar anus, intergluteal
sampai ke gluteus.
Dapat pula meluas ke supra pubis dan
abdomen bagian bawah.
Etiologi

tersering

floccosum,

Epidermophyton

MANIFESTASI KLINIS
Anamnesis
Pada sebagian besar infeksi dermatofita,
pasien datang dengan bercak merah bersisik
yang gatal. Adanya riwayat kontak dengan
orang yang mengalami dermatofitosis.
Faktor Risiko
a. Lingkungan yang lembab dan panas
b. Imunodefisiensi
c. Obesitas
d. Diabetes Melitus

Pemeriksaan fisik
Lesi

bulat
atau
lonjong,
berbatas tegas terdiri atas
papul
eritema,
skuama,
kadang-kadang dengan vesikel
dan papul di tepi. Daerah
tengahnya
biasanya
lebih
tenang tetapi daerah pinggiran
aktif.
Polisiklik
Lesi-lesi
pada
umumnya
merupakan
bercak-bercak
terpisah
Jika kronis atau menahun maka
efloresensi yang tampak hanya
makula
hiperpigmentasi

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan dengan sediaan basah
didapatkan hifa, sebagai dua garis sejajar,
terbagi oleh sekat, dan bercabang, maupun
spora berderet (artrospora) pada kelainan kulit
yang lama atau sudah diobati

Pembiakan

untuk mengetahui spesies jamur


penyebab, dilakukan bila perlu.

DIAGNOSIS BANDING
Candidosis intertriginosa
Lesi di daerah lipat paha, intergluteal, lipat
payudara, antara jari tangan atau kaki, glans
penis dan umbilikus, berupa bercak yang
berbatas tegas, bersisik, basah dan eritematosa.
Lesi tersebut dikelilingi oleh satelit berupa
vesikel-vesikel dan pustul-pustul kecil atau bula
yang bila pecah meninggalkan daerah yang
erosif
dengan
pinggir
yang
kasar
dan
berkembang seperti lesi primer.
Pada penderita-penderita diabetes melitus,
penyakit ini sering dijumpai.

Kandidosis intertriginosa

DIAGNOSIS BANDING
Eritrasma :
Penyakit bakteri kronik pada
stratum
korneum
yang
disebabkan
oleh
Corynebacterium
minitussismus.
Lesi berupa eritema dan
skuama
halus
terutama
didaerah ketiak dan lipat
paha.
Pemeriksaan dengan lampu
Wood
ditemukan
adanya
fluoresensi merah (coral red).

Penatalaksanaan
Umum edukasi
Anjurkan agar menjaga daerah lesi tetap kering
Bila gatal, jangan digaruk karena garukan dapat
menyebabkan infeksi.

Jaga kebersihan kulit dan kaki


Bila berkeringat keringkan dengan handuk dan
mengganti pakaian yang lembab
Gunakan pakaian yang terbuat dari bahan yang
dapat menyerap keringat seperti katun, tidak
ketat dan ganti setiap hari.
Untuk menghindari penularan penyakit, pakaian
dan handuk yang digunakan penderita harus
segera dicuci dan direndam air panas.

Khusus
Obat topikal
Clotrimazole kream 1%, solution, lotion. Diberikan 2
kali sehari selama 4 minggu
Mikonazole cream 2%, solution, lotio, bedak.
Diberikan 2 kali sehari selama 4 minggu
Econazole cream 1%. Diberikan 2-4 kali sehari
selama 2-4 minggu

Ketokonazole cream 2 %. Diberikan selama 2-4


minggu.
Oxiconazole cream 1%. Diberikan selama 2-4
minggu.

Khusus
Obat Sistemik
Griseofulvin,

dosis 0.5 1 g untuk dewasa dan


0.25 0.5 g untuk anak-anak atau 10 -25
mg/kgBB
Ketokonazol, 200 mg per hari selama 10 hari 2
minggu
Itrakonazole, 2x 100-200 mg/hr slama 3 hari utk
org dewasa, 3-5mg/kg/hr utk anak2

KOMPLIKASI
Tinea

cruris dapat terinfeksi sekunder


oleh candida atau bakteri yang lain.
Pada infeksi jamur yang kronis dapat
terjadi likenifikasi dan hiperpigmentasi
kulit.

PROGNOSIS
Penyakit ini bersifat akut atau menahun,
bahkan dapat berlangsung seumur hidup.
Akan tetapi dengan diagnosis dan terapi
yang tepat dan kelembapan serta
kebersihan kulit selalu dijaga Prognosis
penyakit ini baik.

Thank you
Thank you

Thank you

Anda mungkin juga menyukai