Anda di halaman 1dari 16

Definisi

▰ Antraks adalah suatu penyakit menular akut terutama


pada binatang rumahan atau piaraan dan binatang liar,
tetapi manusia secara kebetulan juga dapat terkena
melalui kontak terhadap binatang atau produk binatang
yang terinfeksi

1
Epidemiologi

▰ Kasus terjadi terutama pada laki-laki dengan kaitan pekerjaan


sebagai pemotong daging atau penyembelih hewan yang
merupakan sumber infeksi lebih umum di antara pasien laki-
laki.
▰ Anthrax terjadi di seluruh dunia, dan organisasi kesehatan dunia
(WHO) memperkirakan kejadian global tahunan antara 2000 dan
20.000 kasus.

2
Etiologi

▰ Klasifikasi Ilmiah
▰ Kerajaan : Bacteria
▰ Filum : Firmicutes
▰ Kelas : Bacilli
▰ Ordo : Bacillales
▰ Famili : Bacillaceae
▰ Genus : Bacillus
▰ Spesies : B. anthracis
3
Etiologi

▰ Bacillus anthracis adalah kuman aerobik gram positif berbentuk


batang (basil), berkapsul, tidak bergerak, yang mempunyai
kemampuan untuk membentuk spora dan toksin (toksin edema dan
toksin letal).
▰ Kuman dalam bentuk vegetatif hanya dapat bertahan dialam kurang
dari 24 jam.
▰ Menghadapi keadaan alam yang kurang menguntungkan bagi
pertumbuhan, kuman akan berubah bentuk menjadi spora.
▰ Spora tidak berkembang biak, tetapi dapat bertahan hidup di tanah
4
untuk jangka waktu lama bahkan sampai puluhan tahun
Patogenesis

Kuman atau
Kuman akan
spora masuk Adanya Toksin edema
berkembang
kedalam kapsul kuman dikeluarkan
di sistem
tubuh menghambat menyebabkan
limfatik
manusia fagositosis terjadinya
kemudian
melalui makrofag edema lesi
beredar di
luka/fly bite terhdap lokal yang
dalam aliran
dipermukaan kuman karakteristik
darah
kulit

5
Manifestasi Klinis

Antraks kulit (kutaneus) :


Lesi tersering ditemukan pada daerah kulit yang terbuka, biasanya pada lengan,
wajah dan leher. Mula-mula berupa papul merah kecil yang tidak nyeri, berkembang 1
- 12 hari setelah inokulasi spora Bacillus anthracis di kulit yang luka. Lesi awal dapat
disertai rasa gatal atau terbakar.

Minggu berikutnya lesi akan berkembang menjadi stadium vesikuler dengan diameter
1-2 cm berisi cairan jernih atau serosanguinosa yang mengandung sedikit leukosit dan
kuman basilus gram positif.

Selanjutnya akan membesar menjadi hemorgic dan membentuk ulkus dengan eskhar
nekrotik kehitaman, dikelilingi edema non-pitting kecoklatan, seperti gelatin.
Gejala Klinis

Antraks saluran napas Gejala awal antraks inhalasi tidak spesifik


dengan panas, fatigue dan malaise. Akan tetap
diikuti segera dengan panas tinggi, menggigil
batuk kering, sesak napas dan kolaps.

Antraks Gastrointestinal Gejala bervariasi, radang akut saluran cerna


termasuk demam, mual muntah, sakit perut
sembelit, atau diare berat. Tinja dapat bercampur
darah segar atau melena. Kadang dapat terjad
hematemesis, asites yang cepat, dan akut abdomen
Alur Diagnosis

9
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik

▰ Dari anamnesis didapatkan riwayat kontak dengan terhadap


binatang atau produk binatang yang terinfeksi, biasanya juga
pasien mengeluh gejala prodromal yang tidak khas seperti
demam, rasa lemas dan sakit kepala.
▰ Dari pemeriksaan fisik didapatkan efloresensi udema dengan
ulkus nekrotik atau eschar ditengahnya biasanya terdapat pada
leher, tangan, wajah dan kaki.

10
Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium Leukositosis, terutama polimorfnuklear. Jika terjadi meningitis


cairan serebrospinal menjadi hemoragic dan ditemukan banyak
basil gram positif didalamnya.
Mikrobiologis Ditemukan kuman pada pengecatan usapan lesi kulit dengan Mc
Fadyean atau tinta cina
Histopatologik Gambaran yang paling menyolok adalah ditemukan edema hemoragik,
dilatasi pembuluh limfe dan nekrosis pada epidermis.
Biakan atau kultur Untuk konfirasi diagnostik, biakan dilakukan dengan agar nutrisi pada
5% CO2 atau medium suplemen basal lain dengan 0,8 %
natrium bikarbonat.
konfirmasi Pemeriksaan Direct fluorescent antibody dari lesi antraks kulit
Cara pemeriksaan Metode PCR (dalam tahap penelitian).
Penatalaksanaan

Nonmedikamentosa
▰ Bila dicurigai telah terjadi paparan maka yang bersangkutan
dianjurkan untuk melepaskan semua pakaian dan dimasukkan ke
dalam kantong plastik yang kemudian diikat rapat-rapat. Selanjutnya
penderita harus mandi dengan sabun dan air yang cukup.
▰ Pakaian yang terkena cairan lesi kulit atau alat-alat laboratorium
yang terkontaminasi sebaiknya dibakar atau dimasukkan ke dalam
autoklaf. Dekontaminasi dapat dilakukan dengan memberikan
larutan sporosidal yang biasa dipakai di rumah sakit pada tempat
12
yang terkontaminasi.
Penatalaksanaan

Medikamentosa
▰ Terapi pilihan untuk antraks adalah kristalin penisilin – G parenteral
2 juta unit setiap 6 jam, yang diberikan selama 7-14 hari (sampai
edema lokal menghilang atau lesi kulit mengering).
▰ Selanjutnya diberikan terapi siprofloksasin dengan dosis 20-30
mg/kgBB dibagi dalam 2 dosis atau doksisiklin (100 mg bid) secara
oral selama 60 hari.
▰ Untuk anak dan wanita menyusui diberikan amoksisilin dengan
dosis 40mg/kgBB (BB<20kg) dibagi tiga dosis atau 500 mg 3x/hari
untuk anak BB > 20 kg 13
Pencegahan

▰ Semua individu yang beresiko tinggi perlu dilindungi dengan vaksinas


untuk menahan kekambuhannya penyakit ini.
▰ Vaksin anthrax standar, digunakan baik untuk manusia dan hewa
adalah “Anthrax Vaccine Absorbed” atau AVA yang merupaka
aluminium hidroksida yang diendapkan dan pelindung antigen ( PA
yang dilemahkan dari non encapsulated Bacillus anthracis stern
strain.

14
Prognosis

▰ Anthrax kulit yang tidak diobati, terutama jika tidak edematosa,


penyakit ini dapat sembuh sendiri.
▰ Jika diobati lebih awal dengan antibiotik yang tepat, tingkat kematian
antraks kulit kurang dari 1%-2%.
▰ Sebaliknya, beberapa lesi, terutama edema massive, menimbulkan
risiko bakteremia dan selanjutnya menjadi septicemia. Dengan
demikian, tingkat mortalitas anthrax kulit yang tidak diobati kira-kira
5% -20%.
15
16

Anda mungkin juga menyukai