Dermatitis numularis

defenisi
• Dermatitis numularis adalah peradangan kulit
yang bersifat kronis, ditandai dengan lesi
berbentuk mata uang (koin) atau agak lonjong
berbatas tegas dengan efloresensi berupa
papulovesikle yang biasanya mudah pecah
sehingga membasah
 epidemiologi
• Dermatitis numularis lebih sering ditemukan
pada orang dewasa laki-laki (50-65th)
daripada perempuan (15-25th), dan jarang
ditemukan pada anak-anak
 patogenesis
• Patogenesis pada dermatitis numularis belum diketahui.
• Beberapa faktor yang diduga berperan dalam kelainan ini:
- Kelembapan kulit pada usia lanjut yang menurun
- Adanya infeksi internal (68% dermatitis numularis)
- Titer antibodi antistreptolysin(ASTO)
- Adanya alergen
- Terapi isotretinoin dan emas
- Tambal gigi yang berasal dari merkuri
- Emosi
- Dermatitis alergi
- Defisiensi nutrisi
 Manifestasi klinis
• Gatal
• Plak eritematosa berbentuk koin dengan batas tegas
• Pinpoint
• Krusta
• Lesi meluas bisa berjumlah satu atau lebih
• Diameter 1-3cm
• Kulit di sekitar lesi normal atau bisa kering
• Dalam 1-2 minggu lesi memasuki fase kronik berupa plak
dengan skuama dan likenifikasi
• sering mengenai ektremitas atas : punggung tangan (sering
pada wanita)
• Ditemui sel mast dekat serabut saraf
 Pemeriksaan penunjang
• Histopatologi

• Pemeriksaan laboratorium
 Komplikasi
• Infeksi sekunder oleh bakteri
 tatalaksana
• Penyebab harus diketahui
• Pasien disarankan menghindari suhu ekstrim, penggunaan sabun
yang berlebihan, penggunaan bahan wol, dan bahan lain yang
menyebabkan iritasi
• Terapi pertama: kortikosteroid topikal dengan vehikulum salep atau
krim
• Terapi kedua: pemberian preparat tar (liquor carbonis detergens 5-
10%) atau calcineum inhibitor (pimekrolimus atau takrolimus)
• Bila masih terdapat eksudat dikompres dengan solusio
permanganas kalikus
• Bila terjadi infeksi bakteri beri antibiotik
• Bila ada pruitus beri antihistamin oral
• Bila lesi luas terapi dengan penyinaran broad atau narrow band
ultraviolet B
 prognosis
• Klainan ini bisa menetap berbulan bulan,
bersifat kronik, dan timbul kembali pada
tempat yang sama. Dari beberapa hasil
penelitian 22% sembuh, 25% pernah sembuh
untuk beberapa minggu 53% tidak pernah
bebas dari lesi kecuali masih dalam
pengobatan