Anda di halaman 1dari 5

Latar Belakang

Untuk memulai sebuah usaha memang harus didahului dengan taktik dan
strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu membutuhkan modal yang
besar. Mengawalinya dengan modal kecil sebuah usaha bisa tumbuh menjadi
besar. Jenis usaha yang dimaksud yaitu UKM ( Usaha Kecil Menengah )
dimana usaha ini memiliki ketahanan yang cukup kuat sehingga dapat
membantu mensejahterakan perekonomian masyarakat. Usaha Kecil Menengah
ini perlu perhatian yang khusus dan di dukung oleh informasi yang akurat, agar
terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku usaha kecil dan menengah dengan
elemen daya saing usaha, yaitu jaringan pasar. Terdapat dua aspek yang harus
dikembangkan untuk membangun jaringan pasar, aspek tersebut adalah :

1. Membangun sistem promosi untuk penetrasi pasar

2. Merawat jaringan pasar untuk mempertahankan pangsa pasar.

Usaha yang sedang dijalani saat ini dibidang industri yaitu Batik, perkembangan
industri batik terlahir kembali. Bisnis Batik bila dikembangkan akan memiliki
peluang yang sangat besar mengingat peminat batik dikalangan masyarakat
sangat lah tinggi dalam mengkoleksi trend pakaian yang menjadi salah satu ciri
budaya 1 Indonesia. Usaha batik sekarang ini jelas, kondisi saat ini merupakan
momentum emas. Ini kesempatan untuk meningkatkan bisnis yang selain bagus
dari sisi ekonomi juga mengandung nilai pelestarian budaya.

Adanya kebutuhan masyarakat dan kondisi lingkungan yang meliputi berbagai


hal, seperti gaya hidup, ekonomi, sosial, politik dan budaya, ikut mendorong
sekaligus mempengaruhi model baru. Perubahan tren juga merupakan faktor
yang mempengaruhi permintaan pasar terhadap jenis pakaian dan mode yang
diinginkan masyarakat. Hanya dalam waktu 3 sampai 4 bulan, tren sudah
berganti dengan yang baru. Pengaruh teknologi canggih seperti internet dan
saluran TV satelit, memudahkan orang untuk memperoleh informasi yang luas
dan cepat, termasuk mengenai mode.

Konsumen didorong untuk menyesuaikan diri dengan trend yang berlaku saat
ini dan menghindar dari sebutan ketinggalan mode. Usaha Batik ini sangat
bagus dan menarik untuk dijalankan karena dilihat dari banyaknya minat
pembeli yang senang mengkoleksi batik. Maka dari itu penulis berencana
membuka perencanaan usaha bisnis “ Batik Nusantara “. Dari segi desain,
produk yang ditawarkan adalah produk – produk dengan inovasi baru yaitu
menawarkan corak batik yang mampu melakukan premiumisasi produk batik
sehingga tidak terkesan produk murahan. Namun batik juga bukan sekedar
pakaian, Entreprenuer batik kini juga masuk ke medium lain. Tas misalnya,
layaknya Multiplier effect geliat usaha batik memang memicu kreativitas. Oleh
sebab itu seorang usahawan harus juga memperhatikan selera atau keinginan
masyarakat pada saat ini di karenakan dengan pertumbuhan penduduk di
Indonesia yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, kebutuhan akan
pakaian juga meningkat. Hal itu yang mendorong semakin berkembangnya cara
pandang dan persepsi konsumen Indonesia tentang mode dan cara berpakaian,
yang mendukung perkembangan pasar pakaian jadi yang cukup pesat.

Konsep pemasaran sekarang ini menjadi lebih nyata diterapkan diberbagai


macam jenis usaha yang ada di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan semakin
tingginya tingkat persaingan untuk memperebutkan pangsa pasar yang potensial
yang menjadi target market dari setiap jenis usaha yang ada. Yang menjadi
target pemasaran usaha ini adalah masyarakat umum ,dan mahasiswa.

Bidikan pasar telah direncanakan secara cermat dan matang, Segmentasi pasar
khususnya pesaing yang akan dihadapi adalah usaha batik lain yang menjual
jenis dan corak batik yang sama. Dalam menghadapi para pesaing, pebisnis
membuat sistem tawar dengan artian tidak kurang dari 20% dari harga modal
dan membaca sasaran konsumen. Keunggulan produk yang ditawarkan yaitu
karena produk langsung dipesan dan di kirim dari pengerajin batik dari luar kota
yang cukup terkenal yang mengkombinasikan beberapa motif batik tradisional
sehingga mudah untuk dikenali dan berbeda dari motif batik yang lainnya yang
diproduksi oleh pengerajin batik lain. Selain itu usaha ini memiliki konsep yang
baru di kalangan masyarakat dan memiliki ciri khas tersendiri. Apa yang
diinginkan konsumen, jangan membiarkan konsumen yang telah melihat tidak
membeli.

Pengembangan usaha batik ini akan akan menguntungkan mengingat pemakai


batik bukan hanya dari satu kalangan melainkan seluruh kalangan, sehingga
memiliki prospek yang cerah kedepannya. Hal ini berkaitan dengan
perkembangan zaman dimana laju pertumbuhan penduduk meningkat relatif
besar. Untuk tahap awal usaha ini hanya dimiliki oleh satu orang sebagai
pemilik yaitu saya sendiri. Untuk berbelanja keperluan dagang pemilik dibantu
oleh karyawan. Manajemen diatur oleh pemilik usaha mulai dari modal, biaya
belanja bahan , gaji karyawan, pengaturan lainnya. Bentuk badan usaha
merupakan badan usaha milik pribadi dengan modal milik pribadi.

Usaha ini cukup berkembang di dunia perindustrian. Usaha batik jadi ini
dilengkapi dengan peralatan – peralatan yang modern. Kelompok usaha
konveksi yang bermitra dengan usaha besar – menengah akan memakai
pembiayaan yang diberikan untuk membeli sarana dan prasarana produksi
modern yang cocok untuk menghasilkan Batik jadi kualitas konveksi yang akan
mampu memproduksi Batik jadi kualitas ekspor dengan nilai tambah lebih
tinggi dibandingkan dengan pasar dalam negeri. Perusahaan besar-menengah
dapat memperluas kapasitasnya sebagai eksportir melalui kerjasama dengan
satu atau lebih kelompok usaha konveksi. Modal yang akan dibutuhkan dalam
menjalankan bisnis “Batik Nusantara” ini adalah berkisar antara Rp. 40.000.000
dengan memiliki kebutuhan investasi sekitar Rp.20.000.000, dan 18% bunga
bank pinjaman sebesar Rp 20.000.000 Investasi akan dikembalikan dalam
jangka waktu sekitar 6 bulan sampai 11 bulan yang akan datang. Susunan
kepemilikan modal saat ini adalah terdapat orang staf, yang terdiri dari 1 untuk
bagian Marketing,1 merangkum untuk bagian SDM, dan yang 1 bagian
Keuangan. Terjadinya Fluktuasi penjualan dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya faktor internal dan eksternal. Faktor Internal yang berpengaruh
adalah keberadaan modal, produksi, pemasaran dan manajemen. Sedangkan
faktor eksternal berupa sikap proteksionis beberapa negara maju yang
membatasi ekspor produk tekstil dan pakaian jadi dari negara – negara
berkembang melalui penetapan kuota dan bea masuk yang ada serta pengadaan
bahan baku dan persaingan. Suatu bisnis akan maju bila organisasi yang di
dalamnya terdiri dari orang-orang yang bertanggung jawab atas pekerjaannya.
Untuk menjalankan bisnis pakaian ini yang paling utama adalah penyediaan
karyawan dibagian pengadaan pakaian, dimana untuk karyawan dibagian ini
harus memiliki keahlian khusus dalam menjahit.

Persaingan untuk memberikan yang terbaik oleh pelaku usaha kepada


konsumen telah menempatkan peranan konsumen sebagai salah satu persoalan
yang harus segera dapat ditangani dengan lugas oleh pelaku usaha baik dengan
melakukan pendekatan secara individual maupun kelompok, sehingga dengan
begitu para pelaku usaha dapat mengambil simpati para konsumen dan juga
dapat mempengaruhi pertimbangan mereka untuk dapat menerima produk usaha
yang dihasilkan sehingga dapat berpengaruh pada perilaku konsumen dalam
pengambil keputusan mereka. Usaha ini akan terus dijalankan, dan jika sudah
mencapai target atau profit yang maksimal, maka usaha ini akan
menggembangkan bisnis dengan membuka cabang diluar Provinsi bahkan
sampai ke luar Negeri. Setiap usaha harus menghindari resiko yang terjadi,
resiko bisnis bisa saja terjadi kapan pun, namun resiko bisa diminimalisasikan.
Bahkan resiko dapat dijadikan peluang dalam suatu bisnis. Sesuai dengan latar
belakang masalah diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan dan membahas
penelitian dengan judul “ Perencanaan Bisnis” Batik Nusantara” Sebagai Awal
Menjadi Entrepreneur Muda.

Anda mungkin juga menyukai