Anda di halaman 1dari 23

Disusun oleh:

Fitriani Rahmawati
(03014072)

Email : fitrianirahmawati02@gmail.com
Pendahuluan

• Pitiriasis versikolor sering disebut panu atau panau, dan


tinea vesikolor.
• Pitiriasis versikolor adalah infeksi kulit superfisial kronik
yang disebabkan oleh ragi genus Malassezia, umumnnya
tidak memberikan gejala subyektif.
• Ditandai oleh area depigmentasi atau diskolorasi
berskuama halus, tersebar diskret atau konfluen, dan
terutama terdapat pada badan bagian atas.

2
Epidemiologi

• Pitiriasis versikolor merupakan dermatomikosis nomer dua terbanyak di Indonesia.


• Prevalensinya mencapai 40-50% di negara tropis.
• Pitiriasis versikolor lebih sering menginfeksi dewasa muda usia 15-24 tahun.
• Laki-laki > perempuan.
• Terutama pada daerah tropis beriklim panas dan lembab.

3
Etiopatogenesis

• Kingdom : Fungi
• Filum : Basidiomycota
• Kelas : Hymenomycetes
• Ordo : Tremellales
• Family : Filobasidiaceace
• Genus : Malassezia
• Spesies : Malassezia Furfur

4
Malassezia spp Malassezia
yang semula memproduksi asam
berbentuk ragi dikarboksilat
saprofit

Yang mengganggu
Akan berubah Sehingga pembentukan
PITIRIASIS
menjadi bentuk menyebabkan lesi pigmen melanin &
VERSIKOLOR
miselia hipopigmentasi memproduksi
metabolit

Menyebabkan Yang mempunyai


kelainan kulit kemampuan
absorbs sinar UV

5
Gambaran Klinis

• Lesi : makula berbatas tegas, hipopigmentasi atau hiperpigmentasi dan kadang


eritematosa, terdiri atas berbagai macam ukuran dan berskuama halus.
• Umumnya tidak disertai gejala subjektif, hanya berupa keluhan kosmetik, meskipun
kadang ada pruritus ringan.

6
Makula
hiperpigmentasi

Makula
hipopigmentasi

7
Predileksi
• Lesi pitiriasis versikolor terutama
pada badan bagian atas, leher dan
perut, ekstremitas sisi proksimal.

• Kadang ditemukan pada wajah dan


skalp; dapat juga ditemukan pada
aksila, lipat paha, genitalia.

8
Faktor Predisposisi

Faktor Endogen Faktor Eksogen


• Malnutrisi • Kelembapan udara
• Immunocompromised • Keringat
• Penggunaan kontrasepsi • Oklusi oleh pakaian
oral • Penggunaan krim atau
• Hamil lotion
• Luka bakar • Rawat inap

9
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Lampu Wood


• Kulit atau rambut diperiksa oleh cahaya hitam yang
dipancarkan oleh lampu wood (spectrum UV).
• Fluoresensi kekuningan  metabolit asam dikarboksilat.
• Digunakan sebagai petunjuk lesi pitiriasis versikolor dan
mendeteksi sebaran lokasi lesi.

10
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan KOH 20%


• Bahan : kerokan kulit dari pusat lesi.
• Kerokan kulit diratakan pada kaca preparat.
• Pertama dilarutkan dengan kalium hidroksida
10-20% kemudian diwarnai dengan pewarnaan
biru metilen, tinta parker atau biru laktofenol.

Ciri khas dari pemeriksaan mikroskopik pitiriasis


versikolor adalah gambaran “spaghetti and meatball
appearance” yaitu hifa yang pendek dan sel ragi yang
bulat, kadang oval.
11
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Histologi
• Hiperkeratosis, parakeratosis, dan sedikit
acanthosis dengan infiltrasi inflamasi
pervaskular ringan di dermis atas.
• Pewarnaan hematoxylin dan eosin (H&E).

12
Diagnosis

• Gambaran lesi yang sesuai : kulit putih (lesi berwarna lebih gelap), kulit hitam (lesi
cenderung putih), bentuk lesi bervariasi, batas tegas, dan skuama halus.
• Keluhan : hipopigmentasi atau hipopigmentasi, tidak gatal atau sedikit gatal saat
berkeringat.
• Pemeriksaan :
menggunakan lampu wood  kuning keemasan
KOH 20%  spaghetti and meatball appearance
histopatologi  hiperkeratosis, parakeratosis, dan sedikit acanthosis dengan
infiltrasi inflamasi pervaskular ringan.
13
DIAGNOSIS
BANDING

- DERMATITIS SEBOROIK
- PITIRIASIS ROSEA
- VITILIGO

14
Dermatitis Seboroik

• Dermatitis seboroik adalah kelainan kulit


papuloskuamosa dengan predileksi di daerah kaya
kelenjar sebasea, skalp, wajah dan badan.
• Dermatitis seboroik ditemukan skuama kuning
berminyak, eksematosa ringan, kadang kala disertai
rasa gatal dan menyengat.
• Ketombe merupakan tanda awal manisfestasi
dermatitis seboroik.

15
Pitiriasis Rosea

• Pitiriasis rosea merupakan erupsi kulit


akut yang sembuh sendiri.
• Dimulai dengan sebuah lesi inisial
berbentuk eritema dan skuama halus,
biasanya dimulai dengan "herald patch“.
• Plak oval dengan skala trailing yang sama
muncul beberapa hari setelah munculnya
herald patch.

16
Vitiligo

• Vitiligo adalah penyakit akibat proses


depigmentasi pada kulit yang disebabkan oleh
faktor genetik dan non genetik yang berinteraksi
dengan kehilangan atau ketahanan fungsi
melanosit dan pada kenyataannya merupakan
peristiwa autoimun.
• Lesi utama vitiligo adalah makula depigmented
• Terjadi paling umum di pergelangan tangan,
pergelangan kaki, alat kelamin, dan wajah.
17
Tatalaksana

Edukasi
• Menjaga kebersihan diri
• Minum obat serta menggunakan obat-obat secara teratur
• Kontrol ke dokter secara teratur
• Penting juga untuk mencegah terjadinya penularan, yaitu dengan menghindari kontak
langsung dengan penderita, mencuci pakaian, handuk, sprei, dengan menggunakan
air panas, mengeringkan kulit sampai kering, sering mengganti pakaian dan handuk.

18
Tatalaksana
Sistemik

Itrakonazole Fluconazole
Ketokonazole 200 mg/hari (5-7 hari) 50 mg/hari atau 150
1x200 mg (10 hari) 100 mg/hari (15 hari) mg/hari
Dosis tunggal : 400 mg 400 mg dosis tunggal 400 mg dosis tunggal
Metabolisme : di hepar Efek terhadap enzim Anak-anak 3-6
Ekresi : empedu dan hepar lebih sedikit mg/kgBB/hari
saluran cerna dibandikan dengan Efek samping dari obat
Bersifat hepatotoksik ketokonazole ini adalah gangguan
saluran cerna.

19
Tatalaksana
Topikal

• Selenium sulfide bentuk shampoo 1,8% atau bentuk losio 25% yang dioleskan tiap hari
selama 15-30 menit kemudian dibilas. Dapat digunakan 2 kali seminggu dengan
perhatian kemungkinan reaksi iritasi. Pengolesan dianjurkan di seluruh badan selain
kepala dan genitalia.
• Untuk lesi terbatas, berbagai krim derivat azol misalnya mikonazol, klotrimazol
isokonazol dapat digunakan.
• Derivat azol : Mikonazol 2%, klotrimazol 1%, isokonazole 1% dan ekonazol 1%
dioleskan 1-2x/hari

20
PROGNOSIS

AD AD AD
VITAM SANATIONAM FUNGTIONAM

BONAM BONAM DUBIA


AD
BONAM
Kesimpulan

• Pitiriasis versikolor adalah infeksi kulit • Lesi berupa makula berbatas tegas,
superfisial kronik yang disebabkan oleh dapat hipopigmentasi, hiperpigmentasi
ragi genus Malassezia. dan eritematosa.
• Lesi pitiriasis versikolor terutama • Pada pemeriksaan penunjang dapat
terdapat pada badan bagian atas, leher, dilakukan pemeriksaan dengan lampu
dan perut, ekstremitas sisi proksimal. Wood, KOH 20%, dan histopatologi.
• Obat yang dipakai dalam pengobatan
penyakit ini dapat diberikan secara
topikal dan sistemik.
22
23

Anda mungkin juga menyukai