Fitriani Rahmawati
(03014072)
Email : fitrianirahmawati02@gmail.com
Pendahuluan
2
Epidemiologi
3
Etiopatogenesis
• Kingdom : Fungi
• Filum : Basidiomycota
• Kelas : Hymenomycetes
• Ordo : Tremellales
• Family : Filobasidiaceace
• Genus : Malassezia
• Spesies : Malassezia Furfur
4
Malassezia spp Malassezia
yang semula memproduksi asam
berbentuk ragi dikarboksilat
saprofit
Yang mengganggu
Akan berubah Sehingga pembentukan
PITIRIASIS
menjadi bentuk menyebabkan lesi pigmen melanin &
VERSIKOLOR
miselia hipopigmentasi memproduksi
metabolit
5
Gambaran Klinis
6
Makula
hiperpigmentasi
Makula
hipopigmentasi
7
Predileksi
• Lesi pitiriasis versikolor terutama
pada badan bagian atas, leher dan
perut, ekstremitas sisi proksimal.
8
Faktor Predisposisi
9
Pemeriksaan Penunjang
10
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Histologi
• Hiperkeratosis, parakeratosis, dan sedikit
acanthosis dengan infiltrasi inflamasi
pervaskular ringan di dermis atas.
• Pewarnaan hematoxylin dan eosin (H&E).
12
Diagnosis
• Gambaran lesi yang sesuai : kulit putih (lesi berwarna lebih gelap), kulit hitam (lesi
cenderung putih), bentuk lesi bervariasi, batas tegas, dan skuama halus.
• Keluhan : hipopigmentasi atau hipopigmentasi, tidak gatal atau sedikit gatal saat
berkeringat.
• Pemeriksaan :
menggunakan lampu wood kuning keemasan
KOH 20% spaghetti and meatball appearance
histopatologi hiperkeratosis, parakeratosis, dan sedikit acanthosis dengan
infiltrasi inflamasi pervaskular ringan.
13
DIAGNOSIS
BANDING
- DERMATITIS SEBOROIK
- PITIRIASIS ROSEA
- VITILIGO
14
Dermatitis Seboroik
15
Pitiriasis Rosea
16
Vitiligo
Edukasi
• Menjaga kebersihan diri
• Minum obat serta menggunakan obat-obat secara teratur
• Kontrol ke dokter secara teratur
• Penting juga untuk mencegah terjadinya penularan, yaitu dengan menghindari kontak
langsung dengan penderita, mencuci pakaian, handuk, sprei, dengan menggunakan
air panas, mengeringkan kulit sampai kering, sering mengganti pakaian dan handuk.
18
Tatalaksana
Sistemik
Itrakonazole Fluconazole
Ketokonazole 200 mg/hari (5-7 hari) 50 mg/hari atau 150
1x200 mg (10 hari) 100 mg/hari (15 hari) mg/hari
Dosis tunggal : 400 mg 400 mg dosis tunggal 400 mg dosis tunggal
Metabolisme : di hepar Efek terhadap enzim Anak-anak 3-6
Ekresi : empedu dan hepar lebih sedikit mg/kgBB/hari
saluran cerna dibandikan dengan Efek samping dari obat
Bersifat hepatotoksik ketokonazole ini adalah gangguan
saluran cerna.
19
Tatalaksana
Topikal
• Selenium sulfide bentuk shampoo 1,8% atau bentuk losio 25% yang dioleskan tiap hari
selama 15-30 menit kemudian dibilas. Dapat digunakan 2 kali seminggu dengan
perhatian kemungkinan reaksi iritasi. Pengolesan dianjurkan di seluruh badan selain
kepala dan genitalia.
• Untuk lesi terbatas, berbagai krim derivat azol misalnya mikonazol, klotrimazol
isokonazol dapat digunakan.
• Derivat azol : Mikonazol 2%, klotrimazol 1%, isokonazole 1% dan ekonazol 1%
dioleskan 1-2x/hari
20
PROGNOSIS
AD AD AD
VITAM SANATIONAM FUNGTIONAM
• Pitiriasis versikolor adalah infeksi kulit • Lesi berupa makula berbatas tegas,
superfisial kronik yang disebabkan oleh dapat hipopigmentasi, hiperpigmentasi
ragi genus Malassezia. dan eritematosa.
• Lesi pitiriasis versikolor terutama • Pada pemeriksaan penunjang dapat
terdapat pada badan bagian atas, leher, dilakukan pemeriksaan dengan lampu
dan perut, ekstremitas sisi proksimal. Wood, KOH 20%, dan histopatologi.
• Obat yang dipakai dalam pengobatan
penyakit ini dapat diberikan secara
topikal dan sistemik.
22
23