K A R U N I A C A H YAT I
H1AP13037
DOKTER PEMBIMBING:
D R . S A B R I N A Y U F I C A S A N I TA M P U B O L O N
DEFINIS
Akne :
– Akne tropikalis
– Akne fulminan
– Pioderma fasialis
– Akne mekanika
• Akne venenata akibat kontaktan eksternal dan varietasnya:
– Akne kosmetika
– Pomade acne
– Akne klor
– Akne akibat kerja
– Akne deterjen
• Pemeriksaan Hitopatologis
– Gambaran yang spesifik berupa sebukan sel radang pada pilosebasea.
Pemeriksaan mikrobiologi terhadap jasad renik yang memiliki peran pada
etiologi dan patogenesis penyakit dapat dilakukan di laboratorium
mikrobiologi. Namun hasilnya sering tidak memuaskan.
• Pemeriksaan Laboratorium
– Pemeriksaan kadar lipid dalam kulit dapat dilakukan. Pada akne
vulgaris kadar asam lemak meningkat dan oleh karena itu pada
pencegahan dan pengobatan digunakan cara untuk
menurunkannya.
DIAGNOSIS BANDING
• Erupsi Akneiformis
– Disebabkan oleh induksi obat, misalnya kortikosteroid, INH, barbiturate,
bromide,yodida, difenil hidantoin, trimetadion,ACTH, dan lainnya. Klinis
berupa erupsi papulo pustule mendadak tanpa adanya komedo di hampir
seluruh bagian tubuh. Dapat disertai demam dan dapat terjadi di semua
usia
Akne venenata
Umumnya lesi monomorf,
tidak gatal,bisa berupa
komedo atau papul,dengan
tempat predileksi di tempat
kontak zat kimia atau
rangsangan fisisnya.
• Rosasea
– penyakit peradangan kronik
di daerah muka dengan gejala
eritema, pustule,
teleangiektasi dan kadang-
kadang disertai hipertrofi
kelenjar sebasea. Tidak
terdapat komedo kecuali bila
kombinasi dengan acne
• Dermatitis Perioral
– terutama pada wanita dengan
gejala klinis polimorf eritema,
papul, pustule, di sekitar
mulut yang terasa gatal.
PENATALAKSANAAN
• Non-Medikamentosa :
– Perawatan kulit muka
– Perawatan kulit dan rambut
– Kosmetika dan bahan-bahan lain
– Diet
– Emosi dan factor psikosomatik
MEDIKAMENTOSA
• Pengobatan Topikal :
• Bahan iritan yang dapat mengelupas kulit (peeling)
– Benzoil peroksida (1,2.5,5,10 %) lotion dan gel.
• Bersifat lipofilik dan efektif utuk menekan pertumhuhan P.aches.
– Sulfur Topikal dan Sodium Sulfacetamide
• Untuk mengeringkan dan antibacterial. (lotion, cream, foam, dan
juga masker)
– Asam Azelaic Topikal
• Menekan inhibisi sintesis protein.
– Retinoid Topikal
• Komedolitik dan antiinflamasi.
• Ada beberapa macam retinoid: Adapalene, Tretionin, Tazarotane
• Antibiotik Topikal (Klindamisin dan Ertitromisin)
– Menghibisi Propionibacterium acnes pada ribosom 50S sehingga
menghambat sintesis proteinnya.
• Antiperadangan topical
– Salep atau cream kortikosteroid ringan atau sedang
– Hidrokortison 1-2,5% atau injeksi Triamsinolon 10 mg/cc pada lesi
nodulo-kistik.
• Lainnya, misalnya etil laktat 10% untuk menghambat pertumbuhan
jasad renik.
• Pengobatan Sistemik :
– Antibiotik Sistemik
• Doksisiklin 20 mg, 2x1 (sebagai antiinflamasi)
• Minosiklin 1 mg/kgbb.hari
• Eritromisin 500 mg, 2x1
• Azitromisin 500 mg/hari selama 4 hari
• Cefaleksin 500 mg 2x1 dalam 10 hari
– Kontrasepsi Oral dan Antiandrogen
• Estrogen-progestin 50 mg untuk menekan produksi sebum.
• Spironolakton 50-200 mg. dosis 100-200 mg/hari bermanfaat
untuk mengurangi produksi sebum.