Anda di halaman 1dari 4

Catatan Urtikaria 1.

Ditemukan edema sentral dengan


ukuran bervariasi, bisa disertai eritema
Definisi di sekitarnya.
Kelainan kulit ditandai dengan peninggian 2. Terasa gatal atau kadang sensasi
kulit yang timbul mendadak dan atau terbakar.
disertai angioderma, ukuran bervariasi, 3. Umumnya dapat hilang dalam 1-24
dikelilingi eritem, gatal, atau sensasi jam.
terbakar. Menghilang 1-24 jam.
Angioedema -> edema lapisan dermis Angioedema ditandai dengan karakteristik:
bagian bawah dan jaringan subkutan. Rasa 1) Edema dermis bagian bawah atau
sensasi nyeri, menghilang setelah 72 jam. jaringan subkutan yang timbul
mendadak, berwarna kemerahan atau
Epidemiologi warna lain, sering disertai edema
Prevalensi 0,3 – 11 % membrane mukosa.
Dianggap ringan. Hospitalisasi bila 2) Lebih sering dirasakan sebagai sensasi
menimbulkan reaksi anafilaktik hebat/luas, nyeri dibandingkan gatal, dapat
tinggi pada anak usia 0-4 tahun. menghilang setelah 72 jam.
Hospitalisasi akibat angioedema pada usia
>65 th. Patogenesis
Urtikaria sering ditemukan pada usia 35-60. Penyakit yang diperantarai sel mast.
8-20% populasi diperkirakan pernah atau Sel mast yang teraktivasi akan
akan menderita urtikaria dalam perjalanan mengeluarkan histamin dan mediator lain
hidupnya. seperti platelet activating factor (PAF) dan
Prevalensi urtikaria kronis lebih kecil, 1,8% sitokin.
pada dewasa. Terlepasnya mediator -> aktivasi saraf
Urtikaria kronis bisa berkisar dari 6-12 sensoris, vasodilatasi, ekstravasasi plasma,
minggu, hingga 1-5 tahun atau lebih. migrasi sel-sel inflamasi lain ke lesi urtikaria.
Pada kulit terkena -> berbagai jenis sel
Klasifikasi inflamasi, seperti eosinophil, neutrophil,
Durasi makrofag, sel T.
- Urtikaria akut -> < 6 minggu
- Urtikaria kronis -> >6 minggu Teori etiologi urtikaria ada banyak, belum
Bedakan dengan kelainan kulit lain yang sepenuhnya bisa dibuktikan.
mirip, dengan tes tusuk kulit, reaksi 1. Faktor psikosomatis
anafilaksis, sindrom auto inflamasi, Dulu, urtikaria kronis spontan dianggap
hereditary angioedema. disebabkan oleh gangguan cemas, dan
memperburuknya. Saat ini disimpulkan
Faktor yang menginduksi (induced vs kelainan mental seperti depresi dan
spontaneous) kecemasan akan mempengaruhi kualitas
hidup pasien, bukan merupakan penyebab
Gejala klinis urtikaria.
Peninggian kulit dan atau angioedema 2. Alergi makanan tipe 1
secara mendadak. Memenuhi kriteria: Hubungan antara alergi makanan dan
urtikaria kronis masih diperdebatkan.
Beberapa tidak menganjurkan eliminasi - Variasi diurnal (variasi keluhan dalam
diet, beberapa menemukan perbaikan aktif di siang atau malam hari).
pada 1/3 pasien urtikaria kronis spontan Tanyakan juga variasi musim, cuaca.
yang melakukan diet eliminasi. - Korelasi dengan riwayat perjalanan,
3. Autoreaktivitas dan autoimun liburan, akhir minggu
Degranulasi sel mast -> infiltrasi granulosit - Bentuk, ukuran, distribusi lesi.
(neutrophil, eosinophil, basophil), sel T dan - Ada atau tidaknya angioedema
monosit -> urtikaria. - Keluhan gatal atau nyeri
Jika serum pasien diinjeksikan ke kulit - Riwayat urtikaria atau atopi, riwayat
pasien sendiri -> infiltrasi sel inflamasi atopi keluarga
hingga urtikaria -> autoreaktivitas -> - Riwayat alergi, infeksi, penyakit
ditemukan pada 30% pasien. sistemik yang sedang atau pernah
Reaksi autoimun -> IgG terhadap subunit diderita
alpha reseptor IgE. Ditemukan pada 30- - Penyakit psikosomatis atau psikiatri
40% pasien. IgG terikat pada IgE reseptor - Operasi
dan mengaktivasi jalur komplemen klasik. - Gangguan penceranaan (lambung/usus)
Adanya antibodi ini tidak membuktikan - Induksi oleh agen fisik atau aktivitas
hubungan kausalitas. fisik
4. Peran IgE - Penggunaan obat-obatan NSAID,
Terapi dengan anti IgE (omalizumab) injeksi, imunisasi, hormone, laksatif,
memberikan hasil yang baik. Oleh karena suppositoria, tetes telinga atau mata,
itu salah satu etiologi urtikaria dianggap obat herbal.
berhubungan dengan IgE. - Korelasi dengan makanan
- Korelasi dengan siklus menstruasi
Diagnosis - Kebiasaan merokok
Untuk menentukan tipe dan subtype - Pekerjaan
urtikaria serta mengidentifikasi etiologi. - Hobi
- Stress
Akut -> sering dijumpai, cepat menghilang, - Kualitas hidup pasien terkait urtikaria
identifikasi etiologi penting untuk dan efek emosional
mencegah kekambuhan. - Riwayat pengobatan dan respons
Jarang dibutuhkan pemeriksaan penunjang. terhadap pengobatan
Anak -> etiologi tersering adalah infeksi
virus dan ISPA. Urtikaria kronis mempunyai lebih banyak
Penyebab pada dewasa -> makanan, obat- etiologi dan subtype, butuh tes diagnostic
obatan, antibiotic, NSAID. rutin seperti labor darah lengkap, fungsi
Tes diagnostic hanya diindikasikan apabila hati, LED, kadar C-reactive protein (CRP).
dicurigai didasari oleh alergi tipe I. Dipertimbangkan pada urtikaria kronis
berat yang persisten untuk identifikasi
Pertanyaan yang harus ditanyakan dalam faktor pencetus dan menyingkirkan
anamnesis urtikaria: diagnosis banding.
- Onset
- Frekuensi dan durasi Diagnosis banding
Tatalaksana pada urtikaria kronis. Antihistamin generasi
Di Indonesia sampai saat ini belum ada pertama hanya diberikan dosis tunggal
pedoman terapi untuk urtikaria. Sebagian malam hari karena mempunyai efek
besar institusi menganut pedoman terapi sedative.
EEACI (European academy of allergy and
clinical immunology)/ WAO (world allergy Antagonis H2 (simetidin)
organization) yang diadopsi oleh AADV Diberikan dalam kombinasi dengan
(Asian academy of dermatology and antagonis H1 pada urtikaria kronis.
venereology) untuk urtikaria kronis di Asia Meskipun efikasinya rendah, bisa diberikan
pada tahun 2010. sebelum lanjut ke terapi lini kedua.

Tatalaksana urtikaria baik akut maupun Antagonis reseptor leukotriene


kronis mencakup 2 hal, yaitu: Bukti efektivitas masih terbatas dan tingkat
1. Identifikasi dan eliminasi faktor rekomendasinya rendah. Hanya bermanfaat
penyebab atau pencetus untuk urtikaria kronis spontan yang
2. Terapi simptomatis berhubungan dengan aspirin atau food
additives. Dapat dicoba pada pasien yang
Identifikasi tidak merespon pemberian antihistamin.
Membutuhkan diagnostic yang menyeluruh
dan tepat. Jika didapatkan perbaikan Kortikosteroid
setelah eliminasi faktor yang diduga sebagai Hanya digunakan pada urtikaria akut atau
penyebab, faktor ini baru bisa disimpulkan eksaserbasi akut pada urtikaria kronis.
sebagai penyebab jika terjadi kekambuhan Belum ada consensus yang mengatur.
setelah tes provokasi. Disarankan dalam dosis terendah yang
memberikan efek dalam periode singkat.
Terapi simptomatik Yang disarankan adalah prednisone
Menghilangkan keluhan. Berdasarkan 15mg/hari, diturunkan 1 mg setiap minggu.
subtype urtikarianya.
Antihistamin non sedative (cetirizine) Agen anti inflamasi
Bisa tingkatkan dosis sampai 4x lipat Bukti efikasi masih terbatas, namun
dipertimbangkan karena harganya
Antihistamin H1 non sedative terjangkau dan efek samping yang minimal.
Generasi kedua, (cetirizine, loratadine, Contoh dapson, sulfasalazine,
levocetirizine, azelastine) hidroksiklorokuin, kolkisin.
Memiliki efikasi sangat baik, keamanan
tinggi dan dapat ditoleransi dengan baik. Immunosupresan
Digunakan sebagai terapi lini pertama. Yang digunakan saat ini adalah inhibition
Apabila keluhan menetap dengan kalsineurin (siklosporin). Immunosupresan
pemberian antihistamin selama 2 minggu, lain (azatioprin, metrotreksat,
dosis ditingkatkan sampai 4x lipat dosis siklofosfamid) dapat dipertimbangkan pada
awal yang diberikan. urtikaria kronik yang tidak merespon anti
histamin generasi pertama.
Antihistamin generasi pertama sudah jarang
digunakan. Hanya sebagai tambahan terapi
Agen biologis
Obat baru yang sekarang mulai digunakan
adalah omalizumab. Dianggap bisa menjadi
obat pilihan beberapa tahun lagi. Tetapi
harga mahal dan efek samping jangka
Panjang masih belum diketahui.

Prognosis
Prognosis urtikaria akut umumnya baik, bisa
hilang dalam 24 jam. Tidak menimbulkan
kematian, kecuali bila disertai angioedema
saluran napas bagian atas.
Pada anak, 20-30% urtikaria akut -> kronis
Prognosis urtikaria kronis -> 30-50% remisi
spontan, 20% dalam 5 tahun, 20% menetap
setelah 5 tahun.

Anda mungkin juga menyukai