Anda di halaman 1dari 3

1. Varicella c. Asiklovir 5 x 800 mg selama 7 hari.

a. Lokasi: wajah, dada, bahu kanan dan Minum obat 5 kali sehari, sekali minum
kiri 2 tablet 400 mg. famsiklovir 3 x 500 mg
Distribusi: terlokalisir selama 7 hari, minum obat 3 kali sehari,
Bentuk: bulat sekali minum 2 tablet 250 mg.
Susunan: diskret Lotio kalamin 1% untuk mencegah bula
Batas: tegas – tidak tegas pecah dengan mengoleskannya pada
Ukuran: lentikuler daerah yang terdapat lesi.
Effloresensi: papula eritem, makula eritem, Kompres menggunakan NaCl 0,9% jika bula
erosi, krusta. pecah, dengan cara menggunakan kasa
b. Penyakit ini Namanya cacar air akibat steril direndam dan diperas dari NaCl,
virus cacar atau varicella zoster. kemudian taruh pada lesi yang pecah,
Bisa sembuh sendiri. Harus istirahat. diamkan 10-15 menit hingga kering. Buang
Jangan keluar rumah bertemu orang lain kasa.
karena dapat menularkan. Diberikan obat
untuk penyembuhan lebih cepat. Harus 3.
tetap mandi agar bersih dan jaga jangan a. Tinea kruris
gelembung pecah. b. – makula eritem dengan susunan
c. Dr.qonita syafrina polisiklik
Praktek dr umum - Adanya sentral healing, lesi yang terus
Jl.gunung pangilun no.12 padang melebar dan meluas
- Tidak adanya skuama tebal kasar
R/ asiklovir tab 400 mg No.XXXV - Tidak adanya bula, hanyal papul-papul
S 5 dd tab 1 eritem
R/ Paracetamol tab 500 mg No.XXI - Lokasi lesi di pantat
S p.r.n max 3 dd c. Topical: ketokonazol 2% krim
R/ Lotio kalamin 1% fls No.I pemakaian 2 kali sehari selama 2
S.u.e applic.loc.dol minggu.
Oral: griseofulvin 500 mg 1 kali sehari
Pro: Tn. X selama 2 minggu.
Usia: 52 th Antihistamin: cetirizine 10 mg 1 kali sehari
Alamat: bypass malam hari.

2. HZ 4. Tinea kapitis
a. Lokasi: perut kanan hingga ke a. Lokasi: kepala
punggung belakang setinggi torakal 10 Distribusi: terlokalisir
Distribusi: terlokalisir unilateral Bentuk: bulat – tidak khas
Bentuk: bulat – tidak khas Susunan: tidak khas
Susunan: herpetiformis Batas: tidak tegas
Batas: tidak tegas Ukuran: lentikuler – plakat
Ukuran: milier – plakat Effloresensi: makula hipopigmentasi,
Effloresensi: vesikel dan bula berkelompok skuama, dasar warna keabuan dengan
diatas makula eritem, papul rambut rontok
b. Herpes zoster thoracal 10 dekstra
b. Kerokan KOH: untuk melihat adanya Batas: tidak tegas
jamur berupa hifa yang terlihat dari Ukuran: lentikuler – plakat
pemeriksaan mikroskopis Effloresensi: makula hipopigmentasi
Lampu wood: pada tinea kapitis diharapkan dengan skuama putih halus
tampak efloresensi hijau kekuningan b. Lampu wood: diharapkan tampak
c. Tinea kapitis effloresensi kuning kehijauan.
d. Shampoo selenium sulfide 5% Kerokan kulit KOH: diharapkan ditemukan
digunakan 2 hari sekali selama 2 hifa Panjang tidak bercabang dengan spora
minggu. atau gambaran spaghetti and meatballs
Griseofulvin 500 mg 1 kali sehari selama 2 c. Pitiriasis versicolor
minggu. d. Shampoo selenium sulfide 2,5%
dioleskan pada lesi, atau pada seluruh
5. Tinea kruris punggung, diamkan 15-20 menit,
a. Lokasi: pubis, selangkangan paha dalam lakukan selama 3 hari. Ulangi seminggu
kanan dan kiri kemudian. Terapi rumatan tiap 3 bulan.
Distribusi: terlokalisir Sistemik: untuk lesi luas
Bentuk: tidak khas Itrakonazol 200 mg 2 kali sehari selama 7
Susunan: polisiklik hari.
Batas: tegas
Ukuran: lentikular – plakat 7. PA/PV
Effloresensi: makula eritem dengan sentral a. Lokasi: pipi kanan dan kiri
healing, papula eritem Distribusi: terlokalisir
b. Kerokan kulit dengan KOH: diharapkan Bentuk: bulat, oval
dapat ditemukan hifa Panjang Susunan: tidak khas
becabang dengan septa dan artospora. Batas: tidak tegas
Kultur: dilakukan pada media agar Ukuran: lentikuler – nummular
saboroud, untuk melihat spesifik spesies Effloresensi: makula hipopigmentasi
jamur yang menginfeksi. dengan skuama halus
c. Terapi topical b. Pitiriasis alba, pityriasis versicolor,
Terbinafine HCl 1% krim penggunaan 2 kali vitiligo
sehari selama 2 minggu. c. Kerokan KOH, lampu wood
Tidak diperlukan obat sistemik karena lesi d. Shampoo ketokonazol 2% oleskan pada
tidak luas, dan pertimbangan kondisi hamil lesi 5 menit sebelum mandi, sekali
dikarenakan obat sistemik anti jamur sehari selama 3 hari berturut-turut.
memiliki efek pada kehamilan. Jika butuh,
dapat diberikan Terbinafin 250 mg 1 kali 8. GO
sehari selama 2 minggu. Terbinafine oral a. Dibutuhkan 3 lokasi pengambilan duh
termasuk dalam kategori B. tubuh untuk pemeriksaan mikroskopis.
Pada ostium serviks, forniks serviks, uretra
6. PV b. Kultur menggunakan media Thayer-
a. Lokasi: punggung atas Martin -> koloni abu-abu bening
Distribusi: terlokalisir Tes definitive bila kultur positif, berupa:
Bentuk: tidak khas Tes oksidasi, tes fermentasi, tes beta-
Susunan: tidak khas laktamase
Tes resistensi/sensitivitas

9.
a. Forniks -> menggunakan sediaan basah
-> + NaCl -> Gonore, Trikomonas
vaginalis, bacterial vaginitis
Ostium serviks -> gonore
Uretra -> gonore, klamidia
b. Ditemukan N.gonore, dilanjutkan
dengan kultur dan tes definitive.
Kultur untuk dapat menemukan koloni
N.gonore berupa koloni abu-abu bening.
Tes definitive berupa tes oksidase -> warna
koloni menjadi ungu.
Tes fermentasi -> fermentasi glukosa saja
Tes beta lactamase -> warna koloni dari
kuning menjadi merah -> kuman
mengandung beta laktamase

10.
a. Aa
b. Aa
c. Aa

11.
a. Aa
b. Aa
c. Aa

Anda mungkin juga menyukai