Tinea corporis banyak disebabkan oleh jamur T. rubrum, M.canis, dan T. tonsurans.
Maka dari hasil kultur akan dikatakan positif apabila hasil kultur membentuk koloni
dengan morfologi:
- Ticrosporum rubrum : bagian tengah kultur meninggi dengan pinggiran berwarna
maroon. Urease negative.
- Ticrosporum tonsurans: bagian tengah kultur memberikan gambaran seperti bahan
suede (beludru) dengan pinggiran seperti berbulu, berwarna putih hingga kekuningan
atau maroon.
- Microsporum canis: datar, putih sampai kuning terang, berbulu kasar.
Pada tinea corporis didapatkan gambaran hifa panjang bersekat dan bercabng diserta
arthospora.
a. Skuama: lapisan pada kulit yang kering atau kasar dan terdiri atas keratin berlapis
b. Krusta: serum, nanah, atau darah yang mongering bercampur dengan epitel dan
terkadang debris.
c. Erosi: hilangnya sebagian atau seluruh lapisan epidermisdan sembuha tanpa adanya
scar.
d. Ekskoriasi: kerusakan jaringan sampai stratum papilaris dermis.
e. Fisura: celah apda epidermis yang berbentuk lurus, dan menembus dari epidermis
sampai ke dermis.
f. Ulkus: celah yang berbentuk bulat atau ireguler yang disebabkan oleh hilangnya
epidermis secara menyeluruh ditambah dengan adanya bagian dermis yang
menghilang.
g. Sikatrik: jaringan ikat baru yang menggantikan dermis karena adanya lesi atau injury
sebagai proses penyembuhan normal.
h. Likenifikasi: penebalan pada kulit yang membentuk alur-alur kulit.