Anda di halaman 1dari 6

Tugas Materi Eka Desnita,M.Farm.

,Ap
Nama : DEA IGNACIA MANURUNG
Npm : 2110070110032

1. β- laktam
1). Penicillin :
 Biasanya membunuh bakteri : Streptococcus pyogenes
 Dosis :
Tujuan: Mengobati infeksi saluran pernapasan atau otitis media
 Dewasa: 250–500 mg, tiap 6 jam.
 Anak usia >12 tahun: 250–500 mg, tiap 6–8 jam.
 Anak usia 6–12 tahun: 250 mg, tiap 6 jam.
 Anak usia 1–5 tahun: 125 mg, tiap 6 jam.
 Anak usia <1 tahun: 62,5 mg, tiap 6 jam.
Tujuan: Mengobati radang tenggorokan akibat infeksi Streptococcus.
 Dewasa: 500 mg, tiap 12 jam atau 250 mg, tiap 6 jam, selama 10 hari.
 Remaja: 250 mg, tiap 6 jam atau 500 mg tiap 12 jam selama 10 hari.
 Anak-anak: 250 mg, tiap 8–12 jam selama 10 hari.

2). Sefalosporin :
 Biasanya membunuh bakteri :
- Generasi pertama : Staphylococcus aureus dan streptokokus termasuk
Streptococcus pyogenes, Streptococcus viridans dan Streptococcus pneumoniae.
- Generasi kedua : Hemophilus influenzae, Pr. mirabilis, Escherichia coli dan
Klebsiella.
- Generasi ketiga : Enterobacteriaceae, termasuk strain penghasil penisilinase,
Bacteroides fragilis
- Generasi keempat : Pseudomonas aeruginosa, K. Pneumoniae, E. Coli dan
Enterobacter.
- Generasi kelima : Enterobacter faecalis dan bakteri MRSA (varian bakteri
Staphylococcus aureus yang sulit ditangani karena kebal terhadap beberapa
jenis antibiotik).
 Dosis :
 Untuk Dewasa: 1-2 gram/1-2 kali sehari.
 Untuk Anak-anak ≥ 6 tahun: 30-50 mg/kg berat badan (BB)/1-2 kali sehari.
Dosis maksimum adalah 100 mg/kgBB per hari atau sesuai anjuran dokter

3). Metisilin
 Biasanya : menstabilkan aktivitas beta-laktamase
 Dosis :
2. Aminoglikosida
1). Streptomisin
 Biasanya membunuh bakteri : tularemia, endokarditis bakteri, pes (plague).
 Dosis:
 Dosis untuk Tuberkulosis: Injeksi intramuskular, Dosis Dewasa: 15
mg/kgBB (12-18 mg/kgBB) per hari (maksimal 1 g) selama 5 hari dalam
seminggu. Dosis Anak-anak: 20-40 mg/kgBB sehari (maksimal 1 g). Selama
masa pengobatan dosis kumulatif tidak boleh lebih dari 120 g.
 Dosis untuk Streptokokal Endokarditis: Streptomycin diberikan bersama
dengan penisilin, dengan dosis 1gram 2 kali sehari selama 1 minggu diikuti
dengan 500mg, 2 kali sehari selama 1 minggu. Usia 60 tahun keatas 500 mg
2 kali sehari selama 2 minggu bersamaan dengan penisilin.
 Dosis untuk Tularemia: Dosis dewasa 1 – 2 gram sehari dalam dosis terbagi
selama 7 sampai 14 hari atau sampai pasien afebris selama 5 sampai 7 hari.
 Dosis untuk Plague: Dosis dewasa 2 gram (30 mg/kgBB) sehari dalam 2
dosis terbagi minimal selama 10 hari.
 Dosis untuk Brusellosis: digunakan bersamaan tetrasiklin atau doksisiklin
Dosis Dewasa: 1 g Streptomycin im (intramuscular) 1 atau 2 kali sehari
selama minggu pertama dan sekali sehari selama pengobatan berikutnya.
Dosis Anak-anak: usia lebih dari 8 tahun, 20mg/kgBB (sampai dengan 1 g)
Streptomycin im sehari umumnya selama 2 minggu.
2). Kanamisin
 Biasanya membunuh bakteri : Infeksi bakteri Staphylococcus
 Dosis :
 Bentuk Kapsul
 Kondisi: Sterilisasi usus
Dewasa: 1 gram/jam yang diberikan selama 4 jam. Dilanjutkan dengan
dosis 1 gram tiap 6 jam selama 36–72 jam.
Anak-anak dan bayi: 150–250 mg/kgBB per hari, dibagi tiap jam selama 6
jam.
 Kondisi: Terapi tambahan untuk koma hepatikum atau koma akibat
penyakit liver
Dewasa: 8–12 gram per hari.

3). Gentamisin
 Biasanya membunuh bakteri : Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae,
Pseudomonas aeruginosa dan Beberapa jenis Neisseria, Staphylococcus yang
menghasilkan penisilinase.
 Dosis :
 Dosis umum :
Bayi dan anak < 5 tahun : 2,5 mg/kg BB setiap 8 jam secara i.v. atau
i.m
Anak > 5 tahun : 2 - 2,5 mg/kg BB setiap 8 jam secara i.v.
atau i.m
Anak dan dewasa :
 Intratekal : 4 – 8 mg/hari
 Optalmik :
Salep : Dioleskan pada mata 2 – 3 kali sehari sampai setiap 3 – 4 kali
Tetes mata : Teteskan pada mata yang sakit 1 – 2 tetes setiap 2 – 4 jam,
naikan 2 tetes setiap jam untuk infeksi parah
 Topikal :
Salep : Salep dioleskan pada kulit yang sakit 3 – 4 kali sehari
Dewasa : Diberikan secara i. v. atau i. M
 Konfensional : 1 – 2,5 mg/kg BB/ dosis setiap 8 – 12 jam untuk
mendapatkan kadar puncak secara cepat pada terapi, dosis inisial yang lebih
tinggi dapat diberikan dengan pertimbangan yang cermat untuk pasien jika
cairan ekstraseluler meningkat
 Dosis tunggal : 4 – 7 mg/kg BB/dosis tunggal/hari; beberapa klinisi
memberikan rekomendasi dosis tersebut untuk pasien yang fungsi ginjalnya
normal
4). Tobramisin
 Biasanya membunuh bakteri : P. Aeruginosa
 Dosis :
Tobramycin hadir dalam bentuk injeksi larutan yang di konsumsi untuk orang
dewasa dan anak-anak lebih dari 6 tahun[4].
 Tetes mata tobramycin 0,3%
Dewasa dan anak di atas 1 tahun: 1–2 tetes setiap 4 jam. Untuk infeksi yang
berat, dosisnya dapat ditingkatkan menjadi 2 tetes setiap 1 jam hingga
kondisi membaik.
 Salep tobramycin 0,3 %
Dewasa dan anak di atas 1 tahun: Oleskan sebanyak 1 cm salep ke mata
yang bermasalah, 2–3 kali sehari. Untuk infeksi yang berat, oleskan 3-4 jam
sekali.

5). Neomisin
 Biasanya membunuh bakteri : infeksi bakteri di telinga bagian luar (otitis eksterna),
kulit, atau mata.
 Dosis :
 Tujuan: Mengatasi infeksi kulit
Oleskan neomycin salep, krim, atau gel secukupnya pada area kulit yang
mengalami infeksi, sebanyak 1–3 kali sehari.
 Tujuan: Mengatasi infeksi mata
Teteskan obat yang mengandung neomycin 1–2 kali pada mata yang
terinfeksi, sebanyak 6 kali sehari.
 Tujuan: Mengatasi otitis eksterna
Teteskan obat yang mengandung neomycin pada telinga yang sudah
dibersihkan dan dikeringkan, sebanyak 3–4 kali sehari. Jika gejala tidak
kunjung membaik setelah 7 hari pengobatan, segera temui dokter.

3. Kloramfenikol
1). Kloramfenicol
 Biasanya membunuh bakteri : Haemophyllus influenzae, infeksi selaput otak oleh
Neisseria meningitidis, serta infeksi paru-paru oleh Streptococcus pneumoniae.
 Dosis :
Chloramphenicol termasuk dalam golongan obat keras sehingga hanya bisa
didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter.

 Chloramphenicol Kapsul dan Suspensi


Dewasa: 50 mg / kg berat badan/ hari dalam 4 dosis terbagi.
Meningitis atau infeksi berat akibat organisme yang resisten sedang:
diberikan dosis hingga 100 mg / kg berat badan/hari dalam 4 dosis terbagi,
dikurangi dosis segera setelah diindikasikan secara klinis. Lanjutkan
pengobatan setelah suhu pasien kembali normal selama 2-4 hari pada
penyakit riketsia dan 8-10 hari pada demam tifoid.
 Chloramphenicol Salep Mata
Oleskan salep tipis-tipis ke area mata yang sakit setaip 3-4 jam atau lebih
sering sesuai kebutuhan. Durasi pengobatan: 5 hari.
 Chloramphenicol Tetes Mata
Teteskan 1-2 tetes ke mata yang sakit sebanyak 6 kali sehari atau lebih
sering sesuai kebutuhan.
 Chloramphenicol Tetes Telinga
Teteskan 3-4 tetes ke telinga yang terkena sebanyak 2-3 kali sehari. Durasi
pengobatan hingga 1 minggu.

2). Thiamfenicol
 Biasanya membunuh bakteri : Neisseria Gonorrhoeae atau Gonococcus
 Dosis :
Aturan penggunaannya secara umum adalah:
 Penyakit Menular Seksual, Infeksi yang Rentan
Dewasa: 1.5 g setiap hari dalam dosis terbagi, hingga 3 g / hari pada
awalnya untuk infeksi berat.
Anak: 30-100 mg / kg / hari.
 Gonorea
Dewasa: 2.5 g / hari selama 1-2 hari. Sebagai alternatif, 2.5 g pada hari
pertama di lanjutkan dengan dosis 2 g / hari pada masing-masing 4 hari
berikutnya.

4. Tetrasiklin
1). Oksitetrasiklin
 Biasa membunuh bakteri : bakteri gram positif maupun gram negatif.
 Dosis :
 Dosis oksitetrasiklin untuk orang dewasa
Sebagai terapi antibiotik, berikut adalah dosis yang direkomendasikan
untuk orang dewasa berdasarkan bentuk sediaannya.
- Oxytetracycline oral (minum)
Infeksi umum: 250-500 mg 4 kali sehari, maksimal 4 gram sehari. Jerawat: 250-
500 mg 2 kali sehari.
- Gonore: 1,5 gram untuk dosis awal, dilanjutkan dengan 0,5 gram dengan dosis
dibagi 4. kali sehari. Dosis maksimal adalah 9 gram dalam satu kali pengobatan.
- Oxyteracycline topikal
Infeksi mata: gunakan oxytetracycline salep mata di bagian bawah mata
sebanyak 2-4 kali sehari.
- Dermatitis: gunakan di area yang terinfeksi sebanyak 4 kali sehari.
- Oxytetracycline injeksi
Infeksi umum: 250 mg 1 kali sehari, atau 300 mg sehari dengan 2-3 dosis
terpisah
 Dosis oksitetrasiklin untuk anak-anak
Berikut adalah dosis yang direkomendasikan untuk anak-anak berdasarkan
bentuk sediaannya
- Oxytetracycline oral (minum)
Infeksi umum: 20-50 mg/kg berat badan sehari, dibagi menjadi 4 dosis terpisah
- Oxytetracycline injeksi (suntikan)
Infeksi umum: 15-25 mg/kg berat badan (maksimal 250 mg), dibagi menjadi 2-
3 dosis terpisah. Obat ini tidak boleh diberikan pada anak-anak berusia di
bawah 8 tahun.

2). Chlortetrasiklin
 Biasanya membunuh bakteri : Chlamydia trachomatis.
 Dosis :
 Dewasa: Salep mata Chlortetracycline, oleskan jumlah yang sesuai ke
kelopak mata setiap kali, 3 kali sehari; Salep Chlortetracycline, oleskan
jumlah yang tepat setiap kali ke daerah yang terkena, 1 sampai 3 kali sehari.
 Anak-anak: Salep mata Chlortetracycline, oleskan jumlah yang sesuai ke
kelopak mata 3 kali sehari; salep chlortetracycline, oleskan jumlah yang
sesuai setiap kali ke daerah yang terkena, 1 sampai 3 kali sehari

3). Dimetiltetrasiklin
 Indikasi : Infeksi kulit
 Dosis :
Dewasa : 10 mg-20 mg untuk 3 – 4 kali sehari
Anak-anak : 250 mg – 500 mg

4). Ralitetrasiklin
 Indikasi : Infeksi karena organisme yang peka terhadap tetrasiklin
 Dosis :
1 kaps 4 x/ hr. Brucellosis 500 mg 4 x/hr selama 3minggu. Sifilis 30-40 g dalam
dosis terbagi selama 15 hr.

5). Minosiklin
 Biasanya membunuh bakteri : infeksi staphylococus aureus
 Dosis :
dewasa: sehari 2x1 kap 100mg / 2 kap 500mg pemeliharaan tiap 24 jam 100mg
anak : 2-4 mg/kgBB/hari pemeliharaan 1-2 mg/kgBB/hari tiap 12 jam

5. Makrolida
1). Eritromisin
 Indikasi : Digunakan untuk infeksi saluran bawah, Infeksi pada mulut, Infeksi mata,
Infeksi kulit dan jaringan lunak, Infeksi saluran pencernaan
 Dosis :
Anak – anak :
• 1 tahun kebawah 50 mg sekali diberikan tiap 6 jam
• 1 – 5 tahun 60 mg sekali diberikan tiap 6 jam
• 6 – 12 tahun 200 mg sekali diberikan tiap 6 jam
Dewasa : 250 – 500 mg

2). Linkomisin
 Biasanya membunuh bakteri : stretococus pneumococus dan staphylococus
 Dosis :
Dosis dewasa : 500 mg tiap 6-8 jam
Dosis anak dan bayi > 1 bulan 30-60 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3-4 dosis/ kali
pemakaian.

3). Clindamisin
 Biasanya membunuh bakteri : bakteri anaerob, streptokokus, pneumokokus dan
stafilokokus, seperti : Infeksi saluran pernafasan yang serius.
 Dosis :
Dewasa : 150 – 450 mg sekali pakai
Anak – anak : 2 mg/kg – 5 mg/kg sekali pakai

6. Rifampisin
1). Rifampisin
 Indikasi : Untuk pengobatan tuberkulosis atau tbc dalam kombinasi obat
tuberkulosis lainnya. Untuk pengobatan lepra, digunakan dalam kombinasi dengan
senyawa leprotik lain.
 Dosis :
Dewasa : 10-12 mg/kg berat badan/hari.
Anak-anak : Maksimal 600 mg/hari.

2). Rifamisin
 Indikasi : Untuk pengobatan tuberkulosa dalam kombinasi dengan antituberkulosa
lain. Untuk pengobatan lepra, digunakan dalam kombinasi dengan senyawa leprotik
lain.
 Dosis :
Dewasa : 600 mg sehari.
Anak – anak : 10 mg – 20 mg maksimum 600 mg sehari.

7. Polipeptida siklik
1). Polimiksin B
 Indikasi : Digunakan pada infeksi usus dengan kuman gram negative untuk terapi
setempat.
 Dosis :
Dewasa : 250 UI – 500 UI sekali pakai
Anak – anak : 10 mg – 20 mg sehari dosis dibagi dalam 3 – 4 dosis.

2). Polimiksin E
 Biasanya membunuh bakteri : Infeksi pseudomonas,shigela,disentri & enterobakter
 Dosis :
Dewasa : 350 UI – 600 UI sekali pakai
Anak-anak : 20 mg dibagi dalam 4 dosis 2 kali sehari
3). Basitrasin
 Indikasi : infeksi bakteri, seperti infeksi mata, infeksi telinga, atau infeksi kulit.
 Dosis :
Dewasa : 25.000 – 40.000 UI sekali pakai
Anak – anak : 2000 UI sehari dibagi dalam 4 dosis ( 1 mg – 50 UI )

8. Poliena
1). Nistatin
 Indikasi : mengatasi infeksi jamur, infeksi jamur Candida.
 Dosis :
Anak-anak : 1.000.000-2.000.000UI sehari dibagi dalam 3-4 dosis
Dewasa : 400.000-600.000 UI sekali pakai

2). Amfoterisin B
 Indikasi : infeksi jamur yang sangat parah
 Dosis : 50 mg/vial

9. Antibiotika
1). Vankomisin
 Indikasi : Infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan jamur yang meluas dengan
cepat
 Dosis :
Dewasa : 500mg sekali pemakaian
Anak-anak : 500mg sekali pemakaian

2). Novobiosin
 Indikasi : Infeksi jamur yang parah
 Dosis :
Dewasa : 250 mg sehari setiap 6 jam
Anak-anak : 250 mg sehari setiap 6 jam

3). Griseofulvin
 Indikasi : Infeksi karena jamur pada kulit dan kuku
 Dosis :
Dewasa : Sehari 1x 1 tab 500 mg / sehari 4 tab 125 mg
Anak-anak : 10 mg/kgBB/hari

Anda mungkin juga menyukai