Penyusun :
Cindy Malaindo
201704200215
Menurut World Health Organization tahun
DEFINISI 2003, ada tiga definisi kasus dari demam tifoid yaitu
pasien yang
Benar-benar penderita demam tifoid (pasien
dengan demam 38°C atau lebih minimal 3 hari,
hasil laboratorium menunjukkan kultur positif
Demam tifoid merupakan Salmonella typhi),
infeksi sistemik yang disebabkan
oleh Salmonella enterica serovar Kemungkinan penderita demam tifoid (pasien
Typhi. Salmonella enterica serovar dengan demam 38°C atau lebih minimal 3 hari
Paratyphi A, B, dan C juga dapat dengan tes serodiagnosis atau deteksi antigen
menyebabkan infeksi yang disebut positif tetapi tanpa isolasi Salmonella typhi).
demam paratifoid. Gejala dan
tanda kedua penyakit tersebut Karier kronis (pasien dengan ekskresi Salmonella
hampir sama, akan tetapi typhi di feses atau urin selama lebih dari 1 tahun
manifestasi kliniknya berbeda. setelah onset demam tifoid akut, beberapa
Paratifoid memiliki manifestasi klinik
yang lebih ringan dibandingkan pasien yang mengekskresi Salmonella typhi tidak
demam tifoid. mempunyai riwayat demam tifoid).
Gambar. Epidemiologi tifoid dunia (WHO, 2003)
ETIOLOGI
Bakteri penyebab demam tifoid adalah Salmonella typhi. Bakteri ini adalah gram
negatif, bergerak, tidak berkapsul, tidak membentuk spora, tidak memiliki
fimbria, bersifat aerob, dan anaerob fakultatif. Ukuran (2-4) x 0,6 µm. Suhu
optimum untuk tumbuh adalah 37°C dengan pH 6-8. Basil ini hidup sampai
beberapa minggu di alam bebas seperti di dalam air, es, sampah, dan debu.
Masa inkubasi tifoid 10-14 hari dan pada anak masa inkubasi ini lebih bervariasi
berkisar 5-40 hari, dengan perjalanan penyakit yang terkadang tidak teratur.
PATOGENESIS
Gejala klinis demam tifoid sangat bervariasi, mulai dari gejala tidak khas
(sangat ringan) sehingga tidak terdiagnosis, gejala yang khas (sindrom demam
tifoid), sampai dengan gejala klinis berat yang disertai komplikasi. Gejala klinis
pada anak cenderung tidak khas. Semakin kecil anak, gambaran klinis semakin
tidak khas. Pasien demam tifoid mempunyai gejala klinis berupa: demam tinggi
berkepanjangan >7 hari, gangguan pencernaan (sakit perut, muntah,
perdarahan, konstipasi, diare), dan gejala-gejala lain.
Menurut WHO (2003), ada 3 macam keadaan demam tifoid dengan perbedaan
gejala klinik, yaitu:
a. Demam tifoid akut non komplikasi
b. Demam tifoid dengan komplikasi
c. Keadaan karier: terjadi pada 1-5% pasien.
GAMBARAN KLINIS
PENEGAKAN DIAGNOSA
Pneumonia, influenza
Gastroenteritis
hepatitis akut
dengue
Tuberculosis
malaria
Leukimia
limfoma
Leptospirosis
KOMPLIKASI
Pada minggu ke 2 atau lebih, sering timbul Perdarahan Dan Perforasi Intestinal
komplikasi demam tifoid mulai yang ringan sampai
berat bahkan kematian. Beberapa komplikasi yang Peritonitis
sering terjadi diantaranya : Hepatitis Tifosa
Tifoid Toksik (Tifoid Ensefalopati) Pankreatitis Tifosa
Didapatkan gangguan atau penurunan kesadaran Pneumonia
akut dengan gejala delirium sampai koma yang
disertai atau tanpa kelainan neurologis lainnya. Komplikasi Lain
Analisa cairan otak dalam batas-batas normal.
Osteomielitis, artritis ,Miokarditis, perikarditis,
Syok Septik endocarditis, Pielonefritis, orkhitis . Serta
peradangan-peradangan ditempat lain
Adalah akibat lanjut dari respon inflamasi sistemik,
karena bakteremia Salmonella. Disamping gejala-
gejala tifoid diatas, penderita jatuh ke dalam fase
kegagalan (syok). Tensi turun, nadi cepat dan
halus, berkeringat serta akral dingin. Akan
berbahaya bila syok menjadi irreversible.
Tirah baring
TATALAKSANA Nutrisi
Antibiotik
EDUKASI VAKSIN
hygiene perorangan terutama Vaksin Vi Polysaccharide
menyangkut kebersihan Vaksin Ty21a
tangan dan lingkungan
Vaksin Vi-conjugate
sanitasi yang baik dan
tersedianya air bersih sehari-
hari.
Prognosis demam tifoid tergantung
terutama pada kecepatan diagnosis dan
memulai pengobatan yang benar.
Umumnya, demam tifoid yang tidak
diobati membawa tingkat kematian 10%-
20%. Pada penyakit ditangani dengan,
angka kematian kurang dari 1%.
PROGNOSIS