Anda di halaman 1dari 3

TATA LAKSANA DEMAM TYPHOID

S0P No.Dokumen
No.Revisi
: / VII/SOP/ / /
:1
Tanggal terbit : 4 Juni 2020
Halaman : 3/3
UPTD Puskesmas Rahmat Massi,SKM,MAP
Talise NIP:19770429199703100

1. Pengertian Demam tifoid adalah infeksi akut saluran cerna yang disebabkan oleh
Salmonella typhi. Demam paratifoid adalah penyakit sejenis yang disebabkan
oleh Salmonella Paratyphi A,B, dan C. Gejala dan tanda penyakit tersebut
hampir sama, nanum manifestasi paratifoid lebih ringan
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan demam typhoid.
3. Kebijakan Keputusan kepala UPTD Puskesmas Talise NO.440.03.01/PT-TU/VI/2020
tentang pelayanan klinis

4. Referensi 1.Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan


primer.Kementerian Kesehatan RI tahun 2014.
2.Pedoman pelayanan klinik UPTD Puskesmas talise tahun 2020

5. Langkah- 1. Dokter melakukan hand hygiene dan memakai APD sesuai standar sebelum
langkah/ melakukan pemeriksaan,
Prosedur
2. Dokter melakukan identifikasi pasien.
3. Dokter melakukan anamnesis terhadap pasien atau keluarga pasien.
Hasil anamnesis dapat ditemukan keluhan antara lain: Demam turun naik
terutama sore dan malam hari (demam intermiten). Keluhan disertai dengan
sakit kepala (pusing- pusing) yang sering dirasakan di area frontal, nyeri otot,
pegal-pegal, insomnia, anoreksia dan mual muntah. Selain itu, keluhan dapat
pula disertai gangguan gastrointestinal berupa konstipasi dan meteorismus
atau diare, nyeri abdomen dan BAB berdarah. Pada anak dapat terjadi kejang
demam.
4. Dokter melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien.
5.Dokter memberikan rujukan pemeriksaan laboratorium bila ada indikasi
6. Dokter menerima hasil pemeriksaan laboratorium pasien.
7. Dokter menegakkan diagnosis penyakit pasien.
8. Dokter memberikan terapi demam typhoid ,yakni :
A. Terapi suportif dapat dilakukan dengan:
1. Istirahat tirah baring dan mengatur tahapan mobilisasi.
2. Diet tinggi kalori dan tinggi protein.
3. Konsumsi obat-obatan secara rutin dan tuntas.
4. Kontrol dan monitor tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu, kesadaran),
kemudian dicatat dengan baik di rekam medik pasien.
B. Terapi simptomatik untuk menurunkan demam (antipiretik) dan
mengurangi keluhan gastrointestinal.
C. Terapi definitif dengan pemberian antibiotik. Antibiotik lini pertama
untuk demam tifoid adalah kloramfenikol, ampisilin atau amoksisilin
(aman untuk penderita yang sedang hamil), atau
trimetroprimsulfametoxazole
(kotrimoksazol).
D. Bila pemberian salah satu antibiotik lini pertama dinilai tidak efektif, dapat
diganti dengan antibiotik lain atau dipilih antibiotik lini kedua yaitu
Ceftriaxone, Cefotaxime (diberikan untuk dewasa dan anak), Kuinolon
(tidak dianjurkan untuk anak <18 tahun karena dinilai mengganggu
pertumbuhan tulang).

ANTIBIOTIK D KETERA
KA O NGAN
Kloramfenikol Dewasa: 4x500 mg selama 10 Merupakan obat yang sering
hari digunakan dan telah lama dikenal
Anak 50-100 mg/kgBB/har, efektif untuk tifoid
maks 2 gr selama 10-14 hari Murah dan dapat diberikan peroral
dibagi 4 dosis serta sensitivitas masih tinggi
Pemberian PO/IV
Ceftriaxone Dewasa: 2-4gr/hari selama 3-5 Cepat menurunkan suhu, lama
hari pemberian pendek dan dapat dosis
Anak: 80 mg/kgBB/hari tunggal serta cukup aman untuk
dalam dosis tunggal selama 5 anak.
Ampicillin & Dewasa: (1.5-2) gr/hr Aman untuk penderita hamil
Amoksisilin selama 7-10 hari Sering dikombinasi dengan
Anak: 50 –100 mg/kgbb/hari kloramfenikol pada pasien kritis
selama Tidak mahal
7-10 hari
Pemberian PO/IV
Cotrimoxazole Dewasa: 2x(160-800) selama Tidak mahal
(TMP-SMX) hari Pemberian per oral
Anak: TMP 6-19
mg/kgbb/hari atau SMX 30-
50 mg/kgbb/hari selama 10
Quinolone Ciprofloxacin 2x500 mg Pefloxacin dan Fleroxacin lebih
selama 1 minggu cepat menurunkan suhu
Ofloxacin 2x(200-400) Efektif mencegah relaps dan kanker
selama 1 minggu Pemberian peroral
Pemberian pada anak tidak
dianjurkan karena efek samping
Cefixime Anak: 1.5-2 mg/kgbb/hari pada
Amanpertumbuhan
untuk anak tulang
dibagi 2 dosis selama 10 Efektif
hari
Pemberian per oral
\6. Unit R.Pemeriksaan umum
Terkait R.Pemeriksaan lansia

7. Rekaman Historis:
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl.
1 Kebijakan layanan klinis 1 juni 2020

Anda mungkin juga menyukai