Anda di halaman 1dari 4

PENATALAKSANAAN DEMAM TIFOID

No. Dokumen : 440/ /SOP UKP/35.07.103.110/2021

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 9 Januari 2021

Halaman : 1/4

Kepala UPT Puskesmas Wonosari

UPT
dr. Yusliha Dinia
PUSKESMAS
NIP.19800831 201001 2 008
WONOSARI
dr. Yusliha Dinia
NIP.19800831 201001 2 008

1. Pengertian Demam tifoid banyak ditemukan di masyarakat perkotaan maupun di pedesaan.


Penyakit ini erat kaitannya dengan kualitas higiene pribadi dan sanitasi lingkungan yang
kurang baik. Di Indonesia bersifat endemik dan merupakan masalah kesehatan
masyarakat. Dari telaah kasus di rumah sakit besar di Indonesia, tersangka demam
tifoid menunjukkan kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun dengan rata-rata
kesakitan 500/100.000 penduduk dan angka kematian antara 0.6–5% (KMK, 2006).
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menangani menangani Demam
Tifoid

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Wonosari No.440/ /SOP-UKP/35.07.103.110/2021


tentang Prosedur Penatalaksanaan Demam Tifoid

4. Referensi KMK 514 Tahun 2015 tentang Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di FKTP
5. Langkah – 1. Dokter melakukan anamnesa lengkap
langkah 2. Dokter melakukan pemeriksaan fisik
3. Dokter menegakan diagnosa: Penanganan demam tifoid
4. Dokter memberikan tatalaksana
a) Terapi suportif dapat dilakukan dengan:
 Istirahat tirah baring dan mengatur tahapan mobilisasi. Diet tinggi kalori dan
tinggi protein.
 Konsumsi obat-obatan secara rutin dan tuntas.
 Kontrol dan monitor tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu, kesadaran),
kemudian dicatat dengan baik di rekam medik pasien.
b) Terapi simptomatik untuk menurunkan demam (antipiretik) dan mengurangi
keluhan gastrointestinal.
c) Terapi definitif dengan pemberian antibiotik. Antibiotik lini pertama untuk demam
tifoid adalah kloramfenikol, ampisilin atau amoksisilin (aman untuk penderita
yang sedang hamil), atau trimetroprimsulfametoxazole (kotrimoksazol).
ANTIBIOTIKA DOSIS KETERANGAN

Kloramfenikol Dewasa: 4x500 mg selama Merupakan obat yang


10 hari sering digunakan dan
Anak 50-100 mg/kgBB/har, telah lama dikenal efektif
maks 2 gr selama 10-14 untuk tifoid
hari dibagi 4 dosis Murah dan dapat
diberikan peroral serta
sensitivitas masih tinggi
PENATALAKSANAAN DEMAM TIFOID

No. Dokumen : 440/ /SOP UKP/35.07.103.110/2021

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 9 Januari 2021

Halaman : 2/4

Kepala UPT Puskesmas Wonosari

UPT
dr. Yusliha Dinia
PUSKESMAS
NIP.19800831 201001 2 008
WONOSARI
dr. Yusliha Dinia
NIP.19800831 201001 2 008

Pemberian PO/IV
Tidak diberikan bila
lekosis <2000/mm3

Ceftriaxone Dewasa: 2-4gr/hari selama Cepat menurunkan suhu,


3-5 hari lama pemberian pendek
Anak: 80 mg/kgBB/hari dan dapat dosis tunggal
dalam dosis tunggal selama serta cukup aman untuk
5 hari anak.
Pemberian PO/IV

Ampicillin & Dewasa: (1.5-2) gr/hr Aman untuk penderita


Amoksisilin selama 7-10 hari hamil
Anak: 50 –100 Sering dikombinasi
mg/kgbb/hari selama dengan kloramfenikol
7-10 hari pada pasien kritis Tidak
mahal
Pemberian PO/IV

Cotrimoxazole Dewasa: 2x(160-800) Tidak mahal


(TMP-SMX) selama 7-10 hari Pemberian per oral
Anak: TMP 6-19
mg/kgbb/hari atau SMX 30-
50 mg/kgbb/hari selama 10
hari

Quinolone Ciprofloxacin 2x500 mg Pefloxacin dan Fleroxacin


selama 1 minggu lebih cepat menurunkan
Ofloxacin 2x(200-400) suhu
selama 1 minggu Efektif mencegah relaps
dan kanker

Pemberian peroral
Pemberian pada anak
tidak dianjurkan karena
efek samping pada
pertumbuhan tulang

Cefixime Anak: 1.5-2 mg/kgbb/hari Aman untuk anak


PENATALAKSANAAN DEMAM TIFOID

No. Dokumen : 440/ /SOP UKP/35.07.103.110/2021

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 9 Januari 2021

Halaman : 3/4

Kepala UPT Puskesmas Wonosari

UPT
dr. Yusliha Dinia
PUSKESMAS
NIP.19800831 201001 2 008
WONOSARI
dr. Yusliha Dinia
NIP.19800831 201001 2 008

dibagi 2 dosis selama 10 Efektif


hari Pemberian per oral

Thiamfenikol Dewasa: 4x500 mg/hari Dapat dipakai untuk anak


Anak: 50 mg/kgbb/hari dan dewasa
selama 5-7 hari bebas Dilaporkan cukup sensitif
panas pada beberapa daerah

Bila pemberian salah satu antibiotik lini pertama dinilai tidak efektif, dapat diganti
dengan antibiotik lain atau dipilih antibiotik lini kedua yaitu Ceftriaxone, Cefotaxime
(diberikan untuk dewasa dan anak), Kuinolon (tidak dianjurkan untuk anak <18 tahun
karena dinilai mengganggu pertumbuhan tulang).

d.    Kriteria rujukan

 Telah mendapat terapi selama 5 hari namun belum tampak perbaikan.


 Demam tifoid dengan tanda-tanda kedaruratan.
 Demam tifoid dengan tanda-tanda komplikasi dan fasilitas tidak mencukupi

6. Diagram
Alir
7. Unit Terkait UGD, Rawat Jalan, Rawat Inap

8. Dokumen Rekam Medis


Terkait

9. Rekaman Historis Perubahan


Tanggal Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan
PENATALAKSANAAN DEMAM TIFOID

No. Dokumen : 440/ /SOP UKP/35.07.103.110/2021

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 9 Januari 2021

Halaman : 4/4

Kepala UPT Puskesmas Wonosari

UPT
dr. Yusliha Dinia
PUSKESMAS
NIP.19800831 201001 2 008
WONOSARI
dr. Yusliha Dinia
NIP.19800831 201001 2 008

1 Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas 9 Januari 2021


Wonosari Nomor

440/075/KEP/35.07.103.124/2017
Tentang Kebijakan Layanan Klinis
UPT Puskesmas Wonosari

2 Referensi KMK 514 Tahun 2015 tentang 9 Januari 2021


Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter
di FKTP

Anda mungkin juga menyukai