Anda di halaman 1dari 3

NECROSIS POLPA

No. Dokumen /SOP/ /2022


No. Revisi 01
SOP
Tanggal
Terbit
Halaman 1/1
UPTD Puskesmas Jonnimar, S.ST., M.Kes
Pangkalbalam NIP. 197610092005011007
1. Pengertian Nekrosis pulpa adalah penyakit gigi dimana terjadi nekrosis pulpa yang
terinfeksi akibat karies atau fraktur profunda.
2. Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk nekrosis pulpa.

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Pangkalbalam Nomor : 440/


Tentang layanan klinis

4. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


HK.02.02/MENKES/62/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Gigi.
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

5. Prosedur/ 1. Petugas memeriksa kembali identitas pasien.


langkah-
2. Petugas mempersilahkan pasien duduk di dental unit.
langkah
3. Petugas mencuci tangan, memakai masker dan handscoon.
4. Petugas melakukan anamnesa,pemeriksaan ekstra
oral dan intra oral serta menegakkan diagnosa.
5. Petugas memberi resep obat antibiotika (amoxicillin/ metronidazole)
dan analgetik-anti inflamasi (paracetamol/ diclofenac),selama 4 hari,
apabila ada gejala peradangan dan rasa sakit, dengan dosis
sebagai berikut :
Amoxicillin
 dosis anak BB < 20 kg : 20-40 mg/kg BB sehari
 dosis dewasa/ anak BB > 20 kg : 250-500 mg
 waktu pemberian : tiap 8 jam (3x1)
 cara pemberian : diminum dengan air
 Indikasi :infeksi yang disebabkan oleh kuman gram – dan +
a. Kontra Indikasi : pasien yang hipersensitif terhadap penisilin.
Metronidazole
 dosis dewasa : 7,5/kg BB ( ± 500 mg untuk BB 70 kg)
 dosis maximal 4 gram/hari
 waktu pemberian : 3x sehari selama 7-10 hari
 cara pemberian : diminum dengan air
 Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh bakteri anaerob, untuk
abses bisa dikombinasikan dengan amoxicillin
 Kontra Indikasi : hipersensitif terhadap metronidazole, wanita
hamil yang menderita trichomoniasis pada trimester I, pasien
yang mempunyai penyakit SSP aktif & riwayat penyakit “blood
discrasia”.
Paracetamol
 Dosis anak 6-12 tahun : 250-500 mg
Dosis dewasa : 500 mg
 Waktu pemberian : 3-4 x sehari
 Cara pemberian : diminum dengan air
 Indikasi : analgetik-antipiretik
 Kontra indikasi : gangguan fungsi hati yang berat, penderita tukak
lambung.
Diclofenac
 Dosis anak > 14 tahun : 75-100 mg sehari
 Dosis dewasa : 100-200 mg sehari
 Waktu pemberian : 2-3 x sehari
 Cara pemberian : ditelan utuh dengan air sebelum makan
 Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
 Kontra indikasi :
- hipersensitif terhadap obat ini

- penderita tukak lambung/ saluran cerna

- anak-anak < 14 tahun, wanita hamil & menyusui

6. Petugas membuat rujukan ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan


saluran akar pada nekrosis pulpa yang masih memungkinkan
dilakukan restorasi,
7. Petugas melakukan extraksi, Apabila sudah tidak memungkinkan
direstorasi (karena karies besar/luas), dengan memberikan Informed
consent terlebih dahulu kepada pasien / wali pasien, kemudian
petugas memberi resep obat seperti di atas
8. Petugas mencuci tangan
Petugas mencatat hasil pada rekam medis pasien.
6. Unit terkait 1. Pelayanan Pemeriksaan Umum
2. Pelayanan Kesehatan Gigi &Mulut
3. Pelayanan KIA/KB
4. Pelayanan MTBS

7. Rekaman Historis
Tanggal mulai
No. Isi Dokumen Isi Perubahan
diberlakukan

1.

2.

3.

Anda mungkin juga menyukai