Halaman : 1/5
5. Prosedur 1. Apabila gejala sakitnya sangat hebat, kunjungan pertama aplikasi kapas
eugenol terlebih dahulu pada cavitas (bila memungkinkan), kemudian
ditambal sementara dan diberi resep obat. Pasien diminta kembali 3 hari
kemudian,
2. Petugas memberi resep obat selama 3 hari. Obat yang diresepkan adalah
antibiotic (amoxicillin/ erythromycin/ tetrasiklin/ metronidazole) dan
analgetik-anti inflamasi ( paracetamol/ diclofenac/ ibuprofen) dengan
dosis sebagai berikut :
Amoxicillin
dosis anak BB < 20 kg : 20-40 mg/kg BB sehari
dosis dewasa/ anak BB > 20 kg : 250-500 mg
waktu pemberian : tiap 8 jam (3x1)
cara pemberian : diminum dengan air
Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh kuman gram - & gram +
Kontra Indikasi : pasien yang hipersensitif terhadap
penisilin dan derivatnya
Erythromycin
dosis anak : 30-50 mg/kg BB sehari
dosis dewasa : 250 mg tiap 6 jam, 500 mg tiap 12 jam
cara pemberian : diminum dengan air sesudah makan
Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram - & gram +,
untuk penderita yang alergi penisilin
Kontra Indikasi : pasien yang hipersensitif terhadap erythromycin,
pada penderita periodontal hepar
Tetrasiklin
dosis anak > 8 tahun (BB < 45 kg) : 25-50 mg/kg BB sehari
dosis dewasa : 250 - 500 mg
waktu pemberian : tiap 6 jam (4x1)
cara pemberian : diminum dengan air sebelum makan (pada saat
perut kosong)
Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram + aerob koken
Kontra Indikasi : - wanita hamil dan anak-anak
Metronidazole
dosis dewasa : 7,5/kg BB ( ± 500 mg untuk BB 70 kg)
dosis maximal 4 gram/hari
waktu pemberian : 3x sehari selama 7-10 hari
cara pemberian : diminum dengan air
Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh bakteri anaerob, untuk abses
bisa dikombinasikan dengan amoxicillin
Kontra Indikasi : hipersensitif terhadap metronidazole, wanita
hamil yang menderita trichomoniasis pada trimester I, pasien yang
mempunyai penyakit SSP aktif & riwayat penyakit “blood
discrasia”
Paracetamol
Dosis anak 6-12 tahun : 250-500 mg
Dosis dewasa : 500 mg
Waktu pemberian : 3-4 x sehari
Cara pemberian : diminum dengan air
Indikasi : analgetik-antipiretik
Kontra indikasi : gangguan fungsi hati yang berat, penderita tukak
lambung
Diclofenac
Dosis anak > 14 tahun : 75-100 mg sehari
Dosis dewasa : 100-200 mg sehari
Waktu pemberian : 2-3 x sehari
Cara pemberian : ditelan utuh dengan air sebelum makan
Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
Kontra indikasi : hipersensitif terhadap obat ini, penderita tukak
lambung/ saluran cerna, anak-anak < 14 tahum, wanita hamil &
menyusui
Ibuprofen
Dosis dewasa : 200-400 mg
Waktu pemberian : 3-4 x sehari
Cara pemberian : diberikan bersama makanan/ susu
Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
Kontra indikasi : wanita hamil dan menyusui, punya riwayat
penyakit saluran cerna bagian atas (ulcus peptic), gangguan fungsi
ginjal, gangguan pembuluh darah, asma, gagal jantung, hipertensi,
lupus eritematosus sistemik
3. Apabila keluhan tidak terlalu hebat, pada kunjungan pertama petugas
melakukan melakukan devitalisasi pulpa (dengan perawatan LSTR),
4. Petugas memberikan Informed consent kepada pasien/ wali pasien,
5. Petugas membersihkan cavitas dengan excavator,
6. Petugas mengaplikasikan pasta devit yang diberi powder 3 All (devit 3
All) pada cavitas,
7. Petugas menutup cavitas dengan bahan tambal sementara,
8. Petugas meminta kepada pasien untuk kembali lagi 7 hari kemudian ,
9. Pada kunjungan berikutnya (7 hari kemudian), petugas melakukan
perawatan LSTR dan penambalan,
10. Petugas membuka bahan tumpatan sementara dan bahan devitalisasi,
11. Petugas melakukan preparasi cavitas.
12. Petugas mengaplikasikan 3 All,
13. Petugas melakukan penambalan dengan Glass Ionomer atau dengan
tehnik sandwich ( glass Ionomer kemudian komposit resin )
14. Apabila pasien menghendaki untuk dilakukan restorasi yang lebih kuat,
maka petugas bisa merujuk ke Rumah sakit untuk dilakukan perawatan
extirpasi pulpa
6. Bagan Alir
Mulai
ya
ya
Eugenol
Resto devit 3 All +
+ resep tidak 7 hari
rasi > tambal
kuat
rujuk Selesai