Anda di halaman 1dari 5

PENANGANAN PULPITIS

No.Dokumen : 219/C/VII/SOP/ IV /2017


No.Revisi :0
SOP Tanggal Terbit : 10 April 2017

Halaman : 1/5

UPT PUSKESMAS Asep Rudi Irawan


NIP. 19640427 198703 1 008
CIAWI
1. Pengertian Pulpitis adalah penyakit gigi dimana terjadi inflamasi pada ruang pulpa
akibat karies atau fraktur profunda
2. Tujuan Menanggulangi rasa sakit pada pasien pulpitis dan memulihkan fungsi gigi
seperti semula
3. Kebijakan Sebagai pedoman kerja bagi dokter gigi dan perawat gigi dalam
melaksanakan penanganan pulpitis
Pelaksanaan PENANGANAN PULPITIS harus mengikuti langkah-
langkah yang tetuang dalam SOP.
4. Referensi Pedoman Pengobatan Penyakit Gilut UPT Puskesmas Ciawi

5. Prosedur 1. Apabila gejala sakitnya sangat hebat, kunjungan pertama aplikasi kapas
eugenol terlebih dahulu pada cavitas (bila memungkinkan), kemudian
ditambal sementara dan diberi resep obat. Pasien diminta kembali 3 hari
kemudian,
2. Petugas memberi resep obat selama 3 hari. Obat yang diresepkan adalah
antibiotic (amoxicillin/ erythromycin/ tetrasiklin/ metronidazole) dan
analgetik-anti inflamasi ( paracetamol/ diclofenac/ ibuprofen) dengan
dosis sebagai berikut :
Amoxicillin
 dosis anak BB < 20 kg : 20-40 mg/kg BB sehari
 dosis dewasa/ anak BB > 20 kg : 250-500 mg
 waktu pemberian : tiap 8 jam (3x1)
 cara pemberian : diminum dengan air
 Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh kuman gram - & gram +
 Kontra Indikasi : pasien yang hipersensitif terhadap
penisilin dan derivatnya
Erythromycin
 dosis anak : 30-50 mg/kg BB sehari
 dosis dewasa : 250 mg tiap 6 jam, 500 mg tiap 12 jam
 cara pemberian : diminum dengan air sesudah makan
 Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram - & gram +,
untuk penderita yang alergi penisilin
 Kontra Indikasi : pasien yang hipersensitif terhadap erythromycin,
pada penderita periodontal hepar
Tetrasiklin
 dosis anak > 8 tahun (BB < 45 kg) : 25-50 mg/kg BB sehari
 dosis dewasa : 250 - 500 mg
 waktu pemberian : tiap 6 jam (4x1)
 cara pemberian : diminum dengan air sebelum makan (pada saat
perut kosong)
 Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram + aerob koken
 Kontra Indikasi : - wanita hamil dan anak-anak
Metronidazole
 dosis dewasa : 7,5/kg BB ( ± 500 mg untuk BB 70 kg)
 dosis maximal 4 gram/hari
 waktu pemberian : 3x sehari selama 7-10 hari
 cara pemberian : diminum dengan air
 Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh bakteri anaerob, untuk abses
bisa dikombinasikan dengan amoxicillin
 Kontra Indikasi : hipersensitif terhadap metronidazole, wanita
hamil yang menderita trichomoniasis pada trimester I, pasien yang
mempunyai penyakit SSP aktif & riwayat penyakit “blood
discrasia”
Paracetamol
 Dosis anak 6-12 tahun : 250-500 mg
 Dosis dewasa : 500 mg
 Waktu pemberian : 3-4 x sehari
 Cara pemberian : diminum dengan air
 Indikasi : analgetik-antipiretik
 Kontra indikasi : gangguan fungsi hati yang berat, penderita tukak
lambung
Diclofenac
 Dosis anak > 14 tahun : 75-100 mg sehari
 Dosis dewasa : 100-200 mg sehari
 Waktu pemberian : 2-3 x sehari
 Cara pemberian : ditelan utuh dengan air sebelum makan
 Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
 Kontra indikasi : hipersensitif terhadap obat ini, penderita tukak
lambung/ saluran cerna, anak-anak < 14 tahum, wanita hamil &
menyusui
Ibuprofen
 Dosis dewasa : 200-400 mg
 Waktu pemberian : 3-4 x sehari
 Cara pemberian : diberikan bersama makanan/ susu
 Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
 Kontra indikasi : wanita hamil dan menyusui, punya riwayat
penyakit saluran cerna bagian atas (ulcus peptic), gangguan fungsi
ginjal, gangguan pembuluh darah, asma, gagal jantung, hipertensi,
lupus eritematosus sistemik
3. Apabila keluhan tidak terlalu hebat, pada kunjungan pertama petugas
melakukan melakukan devitalisasi pulpa (dengan perawatan LSTR),
4. Petugas memberikan Informed consent kepada pasien/ wali pasien,
5. Petugas membersihkan cavitas dengan excavator,
6. Petugas mengaplikasikan pasta devit yang diberi powder 3 All (devit 3
All) pada cavitas,
7. Petugas menutup cavitas dengan bahan tambal sementara,
8. Petugas meminta kepada pasien untuk kembali lagi 7 hari kemudian ,
9. Pada kunjungan berikutnya (7 hari kemudian), petugas melakukan
perawatan LSTR dan penambalan,
10. Petugas membuka bahan tumpatan sementara dan bahan devitalisasi,
11. Petugas melakukan preparasi cavitas.
12. Petugas mengaplikasikan 3 All,
13. Petugas melakukan penambalan dengan Glass Ionomer atau dengan
tehnik sandwich ( glass Ionomer kemudian komposit resin )
14. Apabila pasien menghendaki untuk dilakukan restorasi yang lebih kuat,
maka petugas bisa merujuk ke Rumah sakit untuk dilakukan perawatan
extirpasi pulpa
6. Bagan Alir
Mulai

tidak Mungki tidak exo Memberi


Gejala resep R/
n
hebat restorasi

ya
ya
Eugenol
Resto devit 3 All +
+ resep tidak 7 hari
rasi > tambal
kuat

rujuk Selesai

7. Distribusi 1. Dokter Gigi


2. Perawat Gigi
8. Dokumen Terkait 1. PK Pelayanan Klinik Gigi & mulut
2. IK Penambalan gigi
3. IK Pengisian Informed consent
4. IK Menulis resep
5. IK Pencabutan gigi dengan anestesi injeksi
9. Rekaman No. Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
Historis
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai