SOP
:0
No. Revisi
dr. Hj. Yoane Lisa
Halaman : 1/4 NIP.198003242009032001
5.Prosedur 1.Anamnesa
2.Gejala klinis dan pemeriksaan :
1. Apabila abses periapiks kronis tidak ada gejala klinis biasanya
ada fistula intra oral.
2. Apabila abses periapeks akut terjadi rasa sakit pada palpasi dan
perkusi dan diikuti pembengkkan di daerah akar gigi.
3.Tindakan :
Bila terjadi abses selain dilakukan pembukaan kamar pulpa untuk
drainase , kemudian petugas memberikan resep obat antibiotika
(amoxicillin/erythromycin / tetrasiklin/ metronidazole) dan analgetik-
anti inflamasi (paracetamol / diclofenac / ibuprofen) selama 4 hari,
dengan dosis sebagai berikut :
1. Amoxicillin
a. dosis anak BB < 20 kg : 20-40 mg/kg BB sehari
b. dosis dewasa/ anak BB > 20 kg : 250-500 mg
c. waktu pemberian : tiap 8 jam (3x1)
d. cara pemberian : diminum dengan air
e. Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh kuman gram
negative dan gram positif.
f. Kontra Indikasi : pasien yang hipersensitif terhadap
penisilin dan derivatnya
2. Erythromycin
a. dosis anak : 30-50 mg/kg BB sehari
b. dosis dewasa : 250 mg tiap 6 jam, 500 mg tiap 12 jam
c. cara pemberian : diminum dengan air sesudah makan.
d. Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram
negative dan gram positif, untuk penderita yang alergi
penisilin.
e. Kontra erythromycin Indikasi : pasien yang hipersensitif
terhadap pada penderita hepar.
3. Tetrasiklin
a. dosis anak > 8 tahun (BB < 45 kg) : 25-50 mg/kg BB
sehari
b. dosis dewasa : 250 - 500 mg
c. waktu pemberian : tiap 6 jam (4x1)
d. cara pemberian : diminum dengan air sebelum makan
(pada saat perut kosong)
e. Indikasi :- infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram
positif aerob.
f. Kontra Indikasi : wanita hamil dan anak-anak
4. Metronidazole
a. dosis dewasa : 7,5/kg BB ( ± 500 mg untuk BB 70 kg)
b. dosis maximal 4 gram/hari
c. waktu pemberian : 3x sehari selama 7-10 hari
d. cara pemberian : diminum dengan air
e. Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh bakteri anaerob,
untuk abses bisa dikombinasikan dengan amoxicillin
f. Kontra Indikasi : hipersensitif terhadap metronidazole,
wanita hamil yang menderita trichomoniasis pada
trimester I, pasien yang mempunyai penyakit SSP aktif dan
riwayat penyakit “blood discrasia”.
5. Paracetamol
a. Dosis anak 6-12 tahun : 250-500 mg
b. Dosis dewasa : 500 mg
c. Waktu pemberian : 3-4 x sehari
d. Cara pemberian : diminum dengan air
e. Indikasi : analgetik-antipiretik
f. Kontra indikasi : gangguan fungsi hati yang berat,
penderita tukak lambung6
6. Diclofenac
a. Dosis anak > 14 tahun : 75-100 mg sehari
b. Dosis dewasa : 100-200 mg sehari
c. Waktu pemberian : 2-3 x sehari
d. Cara pemberian : ditelan utuh dengan air sebelum makan
No :445/ 430/SOP/VII/2016 4/4
e. Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
Kontra indikasi : hipersensitif terhadap obat ini, penderita
tukak lambung/salurancerna, anak-anak < 14 tahum,
wanita hamil dan menyusui
7. Ibuprofen
a. Dosis dewasa : 200-400 mg
b. Waktu pemberian : 3-4 x sehari
c. Cara pemberian : diberikan bersama makanan / susu
d. Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
e. Kontra indikasi : wanita hamil dan menyusui, punya
riwayat penyakit saluran cerna bagian atas (ulcus peptic)
gangguan fungsi ginjal, gangguan pembuluh darah.
8. Petugas meminta kepada pasien untuk kembali 4 hari kemudian
9. Apabila pasien menghendaki untuk dilakukan restorasi yang
lebih kuat, maka petugas bisa merujuk ke Rumah sakit untuk
dilakukan perawatan extirpasi pulpa,
10. Apabila sudah tidak memungkinkan direstorasi (karena karies
besar/luas), petugas melakukan extraksi, dengan memberikan
Informed consent terlebih dahulu kepada pasien / wali pasien,
kemudian petugas memberi resep obat seperti di atas
Pemeriksaa
Resep R
drainase
Memungkink
an restorasi Rujuk
resep R selesai
ekstraksi