Anda di halaman 1dari 8

PENANGANAN GINGIVITIS & PENYAKIT

PERIODONTAL
Nomor :
Terbit ke :

Dinas
SOP No.Revisi :
Tgl.Diberlaku : Puskesmas
Kesehatan
Halaman :1- Kampung Bugis
Kota
Tanjungpinang
Ditetapkan Kepala Nama: dr. Delvy Atriani
Puskesmas Kampung Bugis NIP. 19810510 200902 2 005

1. Tujuan Menghilangkan rasa sakit dan mempercepat penyembuhan gingivitis dan


penyakit periodontal
2. Kebijakan Sebagai pedoman bagi petugas Klinik gigi & mulut dalam menangani
Gingivitis dan Penyakit Periodontal
Pelaksanaan PENANGANAN GINGIVITIS & PENYAKIT
PERIODONTAL harus mengikuti langkah-langkah yang tetuang dalam
SPO.
3. Definisi 1. Gingivitis adalah penyakit pada jaringan pendukung gigi dimana terjadi
peradangan pada gingival akibat adanya plak dan calculus
2. Abses periodontal adalah penyakit pada jaringan pendukung gigi
dimana terjadi supurasi pada jaringan periodontal akibat adanya plak
dan calculus
3. Periodontitis adalah penyakit pada jaringan pendukung gigi dimana
terjadi peradangan pada jaringan periodontal akibat adanya plak dan
calculus
4. Prosedur 1. Petugas memberikan DHE (Dental health education) mengenai teknik
dan cara membersihkan gigi yang benar dengan sikat gigi dan dental
floss, waktu membersihkan gigi, pola makan (jenis,frekuensi,komposisi
& konsistensi makanan), menghilangkan kebiasaan buruk, anjuran
kunjungan berkala & anjuran perawatan gigi rutin,
2. Petugas menentukan tindakan yang perlu dilakukan pada kunjungan
pertama,
3. Pada pasien gingivitis langsung dilakukan scalling atau profilaksis
dengan pemberian Informed consent terlebih dahulu,
4. Pada pasien abses dan periodontitis diberikan resep abat terlebih dahulu
kemudian pasien diminta kembali 3 hari kemudian (setelah habis obat).
Obat yang diresepkan adalah antibiotic (amoxicillin/ erythromycin/
tetrasiklin/ metrodidazole) dan analgetik (paracetamol/ diclofenak/
ibuprofen) dengan dosis sebagai berikut :
Amoxicillin
 dosis anak BB < 20 kg : 20-40 mg/kg BB sehari
 dosis dewasa/ anak BB > 20 kg : 250-500 mg
 waktu pemberian : tiap 8 jam (3x1)
 cara pemberian : diminum dengan air
 Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh kuman gram - & gram +
 Kontra Indikasi : pasien yang hipersensitif terhadap penisilin dan
derivatnya
Erythromycin
 dosis anak : 30-50 mg/kg BB sehari
 dosis dewasa : 250 mg tiap 6 jam, 500 mg tiap 12 jam
 cara pemberian : diminum dengan air sesudah makan
 Indikasi :- infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram - & gram +
 untuk penderita yang alergi penisilin
 Kontra Indikasi : - pasien yang hipersensitif terhadap
erythromycinpada penderita periodontal hepar
Tetrasiklin
 dosis anak > 8 tahun (BB < 45 kg) : 25-50 mg/kg BB sehari
 dosis dewasa : 250 - 500 mg
 waktu pemberian : tiap 6 jam (4x1)
 cara pemberian : diminum dengan air sebelum makan (pada saat
perut kosong)
 Indikasi :- infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram + aerob koken
 Kontra Indikasi : - wanita hamil dan anak-anak
Doxycycline
 dosis anak > 8 tahun (BB < 45 kg) : 2,2 mg/kg BB
 dosis dewasa & anak > 8 thn (BB > 8 kg) : 100 mg
 waktu pemberian : hari pertama 2x1 selanjutnya 1x1
 untuk terapi infeksi streptokoku diberikan≥10 hr
 cara pemberian : diminum dengan air sebelum makan (pada saat
perut kosong)
 Indikasi :- infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram - & gram +
 Kontra Indikasi : hipersensitif terhadap golongan tetrasiklin,
kehamilan trimester akhir
Metronidazole
 dosis dewasa : 7,5/kg BB ( ± 500 mg untuk BB 70 kg)
 dosis maximal 4 gram/hari
 waktu pemberian : 3x sehari selama 7-10 hari
 cara pemberian : diminum dengan air
 Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh bakteri anaerob, untuk abses
bisa dikombinasikan dengan amoxicillin
 Kontra Indikasi : hipersensitif terhadap metronidazole, wanita
hamil yang menderita trichomoniasis pada trimester I, pasien yang
mempunyai penyakit SSP aktif & riwayat penyakit “blood
discrasia”
Paracetamol
 Dosis anak 6-12 tahun : 250-500 mg
 Dosis dewasa : 500 mg
 Waktu pemberian : 3-4 x sehari
 Cara pemberian : diminum dengan air
 Indikasi : analgetik-antipiretik
 Kontra indikasi : gangguan fungsi hati yang berat, penderita tukak
lambung
Diclofenac
 Dosis anak > 14 tahun : 75-100 mg sehari
 Dosis dewasa : 100-200 mg sehari
 Waktu pemberian : 2-3 x sehari
 Cara pemberian : ditelan utuh dengan air sebelum makan
 Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
 Kontra indikasi : hipersensitif terhadap obat ini, penderita tukak
lambung/ saluran cerna, anak-anak < 14 tahum, wanita hamil &
menyusui
Ibuprofen
 Dosis dewasa : 200-400 mg
 Waktu pemberian : 3-4 x sehari
 Cara pemberian : diberikan bersama makanan/ susu
 Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
 Kontra indikasi : wanita hamil dan menyusui, punya riwayat
penyakit saluran cerna bagian atas (ulcus peptic), gangguan fungsi
ginjal, gangguan pembuluh darah, asma, Gagal jantung, hipertensi,
lupus eritematosus sistemik
5. Pada kunjungan berikutnya (3 hari kemudian) dilakukan scalling atau
Root paning terhadap pasien yang pada kunjungan pertama belum
dilakukan scalling. Sebelum dilakukan tindakan ini pasien diberikan
Informed consent terlebih dahulu
6. Pemberian resep obat seperti pada kunjungan pertama ditambah dengan
obat kumur dan vitamin C
Obat kumur
 Dosis dewasa & anak > 6 tahun : 1 takaran
 Waktu pemberian : 2-3 x sehari (maximal 14 hari)
 Cara pemberian : dikumur selama 0,5-1 menit
 Indikasi : untuk keadaan inflamasi dan abses
 Kontra Indikasi : hipersensitif terhadap abat kumur
Vitamin C
 Dosis : 50-100 mg
 Waktu pemberian : 2x1
 Cara pemberian : dihisap/ dikunyah
 Indikasi : mempercepat penyembuhan
 Kontra Indikasi : tukak lambung
5. Diagram Alir
Mulai

Menentuk
DHE
an
tindakan
pada

Langsun ya
g scalling Memb
R/
scalling eri
resep

Memberi tidak Selesai


resep 3hari

R/

6. Referensi 1. Buku Ajar Periodonti


2. Tinjauan Klinis Penyakit Mulut
7. Dokumen 1. PK Pelayanan Klinik Gigi & mulut
Terkait 2. Membersihkan karang gigi dengan ultrasonic scaller
3. Pengisian Informed consent
4. Menulis resep
8. Distribusi 1. Dokter Gigi
2. Perawat Gigi

9. Rekaman historis perubahan


Tgl.mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan

DAFTAR TILIK
PENANGANAN GINGIVITIS & PENYAKIT PERIODONTAL
Unit : ………………………………………………….........……………
Nama Petugas : ……………………………………….........………………………
Tanggal Pelaksanaan : …………………………………….........…………………………

No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB


1. Apakah Petugas memberikan DHE (Dental health education)
mengenai teknik dan cara membersihkan gigi yang benar
dengan sikat gigi dan dental floss, waktu membersihkan gigi,
pola makan (jenis,frekuensi,komposisi & konsistensi
makanan), menghilangkan kebiasaan buruk, anjuran
kunjungan berkala & anjuran perawatan gigi rutin,
2. Apakah Petugas menentukan tindakan yang perlu dilakukan
pada kunjungan pertama,
3. Pada pasien gingivitis langsung dilakukan scalling atau
profilaksis dengan pemberian Informed consent terlebih
dahulu,
4. Pada pasien abses dan periodontitis diberikan resep abat
terlebih dahulu kemudian pasien diminta kembali 3 hari
kemudian (setelah habis obat). Obat yang diresepkan adalah
antibiotic (amoxicillin/ erythromycin/ tetrasiklin/
metrodidazole) dan analgetik (paracetamol/ diclofenak/
ibuprofen) dengan dosis sebagai berikut :

Amoxicillin
 dosis anak BB < 20 kg : 20-40 mg/kg BB sehari
 dosis dewasa/ anak BB > 20 kg : 250-500 mg
 waktu pemberian : tiap 8 jam (3x1)
 cara pemberian : diminum dengan air
 Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh kuman gram -
& gram +
 Kontra Indikasi : pasien yang hipersensitif terhadap
penisilin dan derivatnya
Erythromycin
 dosis anak : 30-50 mg/kg BB sehari
 dosis dewasa : 250 mg tiap 6 jam, 500 mg tiap 12 jam
 cara pemberian : diminum dengan air sesudah makan
 Indikasi :- infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram -
& gram +
 untuk penderita yang alergi penisilin
 Kontra Indikasi : - pasien yang hipersensitif terhadap
erythromycinpada penderita periodontal hepar
Tetrasiklin
 dosis anak > 8 tahun (BB < 45 kg) : 25-50 mg/kg BB
sehari
 dosis dewasa : 250 - 500 mg
 waktu pemberian : tiap 6 jam (4x1)
 cara pemberian : diminum dengan air sebelum makan
(pada saat perut kosong)
 Indikasi :- infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram
+ aerob koken
 Kontra Indikasi : - wanita hamil dan anak-anak
Doxycycline
 dosis anak > 8 tahun (BB < 45 kg) : 2,2 mg/kg BB
 dosis dewasa & anak > 8 thn (BB > 8 kg) : 100 mg
 waktu pemberian : hari pertama 2x1 selanjutnya 1x1
 untuk terapi infeksi streptokoku diberikan≥10 hr
 cara pemberian : diminum dengan air sebelum makan
(pada saat perut kosong)
 Indikasi :- infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram -
& gram +
 Kontra Indikasi : hipersensitif terhadap golongan
tetrasiklin, kehamilan trimester akhir
Metronidazole
 dosis dewasa : 7,5/kg BB ( ± 500 mg untuk BB 70 kg)
 dosis maximal 4 gram/hari
 waktu pemberian : 3x sehari selama 7-10 hari
 cara pemberian : diminum dengan air
 Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh bakteri
anaerob, untuk abses bisa dikombinasikan dengan
amoxicillin
 Kontra Indikasi : hipersensitif terhadap metronidazole,
wanita hamil yang menderita trichomoniasis pada
trimester I, pasien yang mempunyai penyakit SSP
aktif & riwayat penyakit “blood discrasia”
Paracetamol
 Dosis anak 6-12 tahun : 250-500 mg
 Dosis dewasa : 500 mg
 Waktu pemberian : 3-4 x sehari
 Cara pemberian : diminum dengan air
 Indikasi : analgetik-antipiretik
 Kontra indikasi : gangguan fungsi hati yang berat,
penderita tukak lambung
Diclofenac
 Dosis anak > 14 tahun : 75-100 mg sehari
 Dosis dewasa : 100-200 mg sehari
 Waktu pemberian : 2-3 x sehari
 Cara pemberian : ditelan utuh dengan air sebelum
makan
 Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
 Kontra indikasi : hipersensitif terhadap obat ini,
penderita tukak lambung/ saluran cerna, anak-anak <
14 tahum, wanita hamil & menyusui
Ibuprofen
 Dosis dewasa : 200-400 mg
 Waktu pemberian : 3-4 x sehari
 Cara pemberian : diberikan bersama makanan/ susu
 Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
 Kontra indikasi : wanita hamil dan menyusui, punya
riwayat penyakit saluran cerna bagian atas (ulcus
peptic), gangguan fungsi ginjal, gangguan pembuluh
darah, asma, Gagal jantung, hipertensi, lupus
eritematosus sistemik
5. Pada kunjungan berikutnya (3 hari kemudian) dilakukan
scalling atau Root paning terhadap pasien yang pada
kunjungan pertama belum dilakukan scalling. Sebelum
dilakukan tindakan ini pasien diberikan Informed consent
terlebih dahulu
6. Pemberian resep obat seperti pada kunjungan pertama
ditambah dengan obat kumur dan vitamin C
Obat kumur
 Dosis dewasa & anak > 6 tahun : 1 takaran
 Waktu pemberian : 2-3 x sehari (maximal 14 hari)
 Cara pemberian : dikumur selama 0,5-1 menit
 Indikasi : untuk keadaan inflamasi dan abses
 Kontra Indikasi : hipersensitif terhadap abat kumur
Vitamin C
 Dosis : 50-100 mg
 Waktu pemberian : 2x1
 Cara pemberian : dihisap/ dikunyah
 Indikasi : mempercepat penyembuhan
 Kontra Indikasi : tukak lambung
Jumlah
Compliance rate (CR) : ..............%
………………………………..,…………..
Pelaksana / Auditor

……………………………...............
NIP: …………………...................

Anda mungkin juga menyukai