Anda di halaman 1dari 5

PENANGANAN PERIODONTITIS

APIKALIS
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tgl. Terbit :
SOP
Halaman : 1/4
Tanda tangan Kepala Puskesmas: Jartoyo, SKM
UPTD Puskesmas
NIP
Kaligondang
1964101989011003

1. Definisi Periodontitis apikalis adalah peradangan yang terjadi pada jaringan sekitar
apeks gigi yang biasanya merupakan lanjutan dari infeksi atau peradangan
pada pulpa. Periodontitis apikalis terdiri dari 2 macam, yaitu periodontitis
apikalis akut (simptomatik) dan periodontitis apikalis kronis (asimptomatik).
2. Tujuan Tujuan dibuatnya instruksi kerja ini adalah sebagai pedoman bagi petugas
poli gigi dan mulut dalam menangani periodontitis apikalis.
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Kaligondang No.
4. Referensi Buku Standar Prosedur Operasional dan Standar Pelayanan Publik Pelayanan
Asuhan Keperawatan Gigi fan Mulut di Fasilitas Kesehatan dan Praktik
Mandiri DPD PPGI Jawa Tengah.
5. Prosedur 1. Periodontitis apikalis akut/ kronis yang masih memungkinkan untuk
dilakukan perawatan saluran akar dan restorasi.
a. Petugas memberikan edukasi kepada pasien tentang pilihan
perawatan yang bisa dilakukan di Puskesmas.
b. Apabila pasien menghendaki untuk dipertahankan giginya dengan
perawatan saluran akar terlebih dahulu, petugas membersihkan
kavitas kemudian mengaplikasikan bahan devital dan tumpatan
sementara (untuk periodontitis apikalis akut).
c. Petugas meminta kepada pasien untuk kembali lagi 3 hari kemudian
dan pasien diberitahu ketika kontrol nanti pasien dapat meminta
rujukan ke Rumah Sakit untuk melanjutkan perawatan.
d. Petugas memberikan resep obat antibiotik selama 3 hari, dengan dosis
sebagai berikut:
1) Amoxicillin
Dosis anak BB < 20 kg: 20-40 mg/kg BB sehari
Dosis dewasa/ anak BB > 20 kg: 250-500 mg
Waktu pemberian: tiap 8 jam (3x1)
Cara pemberian: diminum dengan air
Indikasi: infeksi yang disebabkan oleh kuman gram - dan gram +
Kontraindikasi: pasien yang hipersensitif terhadap penisilin dan
derivatnya
2) Metronidazole
dosis dewasa : 7,5/kg BB ( 500 mg untuk BB 70 kg)
dosis maximal 4 gram/hari
waktu pemberian : 3x sehari selama 7-10 hari
cara pemberian : diminum dengan air
Indikasi :- infeksi yang disebabkan oleh bakteri anaerob
- untuk abses bisa dikombinasikan dengan amoxicillin
Kontra Indikasi : - hipersensitif terhadap metronidazole
- wanita hamil yang menderita trichomoniasis pada trimester I
- pasien yang mempunyai penyakit SSP aktif & riwayat penyakit
blood discrasia
3) Ciprofoxacin
4) Erythromycin
Dosis anak: 30-50 mg/kg BB sehari
Dosis dewasa: 250 mg tiap 6 jam, 500 mg tiap 12 jam
Cara pemberian: diminum dengan air sesudah makan
Indikasi:
- Infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram - dan gram +
- Untuk penderita yang alergi penisilin
Kontraindikasi:
- Pasien yang hipersensitif terhadap erythromycin
- Pada penderita periodontal hepar

5) Tetrasiklin
dosis anak > 8 tahun (BB < 45 kg) : 25-50 mg/kg BB sehari
dosis dewasa : 250 - 500 mg
waktu pemberian : tiap 6 jam (4x1)
cara pemberian : diminum dengan air sebelum makan (pada saat
perut kosong)
Indikasi :- infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram + aero
koken
Kontra Indikasi : - wanita hamil dan anak-anak
6) Doxycycline
dosis anak > 8 tahun (BB < 45 kg) : 2,2 mg/kg BB
dosis dewasa & anak > 8 thn (BB > 8 kg) : 100 mg
waktu pemberian : hari pertama 2x1 selanjutnya 1x1
untuk terapi infeksi streptokoku diberikan10 hr
cara pemberian : diminum dengan air sebelum makan (pada saat
perut kosong)
Indikasi :- infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram - & gram +
Kontra Indikasi : - hipersensitif terhadap golongan tetrasiklin
- kehamilan trimester akhir
e. Petugas memberikan obat analgetik selama 3 hari, dengan dosis
sebagai berikut:
1) Paracetamol
Dosis anak 6-12 tahun: 250-500 mg
Dosis dewasa: 500 mg
Waktu pemberian: 3-4 x sehari
Cara pemberian: diminum dengan air
Indikasi: analgetik-antipiretik
Kontra indikasi:
- gangguan fungsi hati yang berat
- penderita tukak lambung
2) Natrium Diclofenac
Dosis anak > 14 tahun: 75-100 mg sehari
Dosis dewasa: 100-200 mg sehari
Waktu pemberian: 2-3 x sehari
Cara pemberian: ditelan utuh dengan air sebelum makan
Indikasi: analgetik-antipiretik-anti inflamasi
Kontra indikasi:
- hipersensitif terhadap obat ini penderita tukak lambung/ saluran
cerna
- anak-anak < 14 tahum, wanita hamil & menyusui
3) Ibuprofen
Dosis dewasa: 200-400 mg
Waktu pemberian: 3-4 x sehari
Cara pemberian: diberikan bersama makanan/ susu
Indikasi: analgetik-antipiretik-anti inflamasi
Kontra indikasi: - wanita hamil dan menyusui
-punya riwayat penyakit saluran cerna bagian atas (ulcus peptic)
- gangguan fungsi ginjal
Gangguan pembuluh darah asma
Gagal jantung, hipertensi lupus eritematosus sistemik
4) Asam mefenamat
f. Pada kunjungan selanjutnya (3 hari kemudian) petugas merujuk
pasien ke Rumah Sakit untuk perawatan selanjutnya.
2. Pada periodontitis apikalis akut/ kronis yang sudah tidak
memungkinkan direstorasi (karena karies besar/ luas)
a. Petugas memberitahu pasien bahwa gigi sudah tidak dapat
dipertahankan lagi sehingga harus dicabut.
b. Jika pasien menghendaki giginya untuk dicabut, petugas memberikan
resep obat premedikasi selama 3 hari untuk pencegahan infeksi setelah
pencabutan. Obat premedikasi terdiri dari antibiotik dan analgetik
seperti pada poin 1.
c. Pada kunjungan selanjutnya (3 hari kemudian) petugas memberikan
informd concent terlebih dahulu kepada pasien atau wali pasien.
d. Petugas melakukan prosedur pencabutan gigi.
e. Petugas memberikan resep obat antibiotik dan analgetik setelah
pencabutan seperti pada poin 1.
6. Unit Terkait Poli Gigi
7. Bagan Alur
Mulai
R/

Memungkin
tidak exo Memberi
-kan
restorasi
resep

ya

3 All + Selesai
Restora tidak hari 7 3 All +
si > kuat
cavit +
resep tambal

rujuk

8. Dokumen Terkait 1. CM Pasien


2. Komputer SIK
3. Buku Register
4. Blanko Rujukan
PENANGANAN PERIODONTITIS APIKALIS
No. Kode :
Terbitan :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman :
UPTD Puskesmas
Kaligondang

No. Langkah Kegiatan Ya Tidak TB


1.
2.
3.
4.
5.

Anda mungkin juga menyukai