PEMBERIAN OBAT
Jenis :
- Continus infusion
- Additional container
- Intravenaus push/bolus
Prinsip dlm Pemberian Obat
• BENAR obat
Sebelum mempersiapkan obat ke tempatnya petugas medis
harus memperhatikan kebenaran obat sebanyak tiga kali,
yakni : ketika memindahkan obat dari tempat penyimpanan
obat, saat obat diprogramkan, dan saat mengembalikan obat ke
tempat penyimpanan.
• BENAR dosis
Untuk menghindari kesalahan dalam pemberian obat, maka
penentuan dosis harus diperhatikan dengan menggunakan alat
standar seperti obat cair harus dilengkapi alat tetes, gelas ukur,
spuit atau sendok khusus, alat untuk membelah tablet, dan
lain-lain. Dengan demikian, penghitungan dosis benar untuk
diberikan ke klien.
• BENAR pasien
Obat yang akan diberikan hendaknya benar pada klien yang
diprogramkan.hal ini dilakukan dengan mengidentifikasikan
identitas kebenaran obat, yaitu mencocokkan nama, nomor
registrasi, alamat, dan program pengobatan pada klien .
• BENAR jalur pemberian
Kesalahan rute pada pemberian dapat menimbulkan efek
sistemik yang fatal pada klien.untuk itu, cara pemberiannya
adalah dengan melihat cara pemberian/ jalur obat pada lebel
yang ada sebelum memberikannya ke klien.
• BENAR waktu
Pemberian obat harus benar-benar sesuai dengan waktu yang
diprogramkan karena berhubungan dengan kerja obat yang
dapat menimbulkan efek terapi dari obat.
• BENAR DOKUMENTASI
Setelah obat diberikan, harus
didokumentasikan, dosis, rute, waktu dan oleh
siapa obat itu diberikan. Bila klien menolak
minum obat, atau obat itu tidak dapat
diminum, harus dicatat alasannya dan
dilaporkan
Pemberian Dosis Obat
• Umur
• Berat badan
• Jenis kelamin
• Status patologis
• Cara penggunaan
• Macam-macam faktor obat
• Waktu penggunaan obat
• Sifat bentuk sediaan psikologis dan fisiologis.
JENIS & GOLONGAN OBAT
• Ada beberapa jenis tanda yang terdapat dalam
kemasan obat. Penandaan itu menunjukkan
golongan obat, yang terkait dengan berbagai
ketentuan yang mengaturnya.
• Penggolongan tersebut terdapat dalam
Permenkes No. 917/MENKES/PER/X/1993
tentang Wajib Daftar Obat Jadi seperti dilansir
Rabu (2/6/2010).
Golongan Obat bebas
• Obat bebas merupakan obat yang tingkat
keamanannya sudah terbukti tidak
membahayakan.
• Obat ini diberikan tanda atau logo lingkaran hitam
mengelilingi lingkaran berwarna hijau.
• Obat ini dapat dibeli tanpa resep dari dokter dan
dapat dijual di apotek maupun toko obat, misalnya
Antasida DOEN, Parasetamol, Calcium Lactate, dll.
• Dalam istilah lain untuk obat bebas adalah obat
Over The Counter (OTC).
Gol. Obat Bebas Terbatas
• Obat bebas t’batas ialah obat keras yang dapat
diberikan dalam jumlah terbatas, baik dosis
maupun jumlah unit sediaannya. Misalnya
tablet diberikan dalam jumlah 4 tablet
• Obat bebas dalam jumlah tertentu masih bisa
dibeli di apotek, tanpa resep dokter. Obat ini
diberikan bersama dengan peringatan obat
tertulis. Peringatan obat tertulis tersebut
dituliskan dalam bentuk tulisan putih dengan
latar belakang hitam yang berisi :
• P.NO.1 Awas obat keras : Bacalah aturan pakai !
D
X V
=
H
Keterangan :
D : Dosis yang diinginkan
H : Sediaan
V : Bentuk
Contoh
1. Perintah : diltiazem (cardizem ) 60 mg.b.i.d
Tersedia : diltiazem 30 mg/tablet
D 60
X V = x 1 = 2 tablet
H 30
D 200
X V = x 5 = 4 mL
H 250
Jadi ; Diberikan Penicillin G sebanyak 4 ml setiap
6 jam
Reaksi Obat
Faktor yang mempengaruhi reaksi obat :
- Faktor Absorbsi
- Faktor Distribusi
- Faktor Metabolisme
- Faktor Eksresi
Absorbsi Disrtibusi
Eksresi Metabolisme
Hasil metabolisme dan sisa obat Obat melakukan
yang tidak bereaksi akan metabolisme bersama sel
dikeluarkan melalui ginjal ; urin , sehingga dapat bereaksi
pencernaan ; feses, paru-paru ; sesuai kebutuhan sel/ organ
udara tersebut
See U,,,,,