DARURATAN
MEDIK GIGI
Kelompok 2 :
1. Anak Agung Gede Agung
Budiningrat
2. Angelina Maya Puspita
3. Apriola Iska
4. Choirul Rendik
5. Khairani
6. Sabha Weedya H.H.
Pengertian Kegawat Daruratan Medik
Darurat ;
Keadaan yang sifatnya
memerlukan penanganan
segera.
Macam-macam Kegawat Daruratan Medik Gigi
Intoksikasi
Vasokonstikrator
Syncope/Fainting
Syok
Penyebab Syncope adalah aliran darah yang berkurang ke otak yang dapat terjadi karena :
Kondisi lain yang dapat menyebabkan pingsan antara lain Anemia, Dehidrasi, dan Kehamilan.
2. Intoksikasi Obat Anesti Lokal
Obat anestesi didefinisikan sebagai toxic jika kadarnya di dalam darah cukup tinggi untuk memberikan efek ke
korteks serebri dan sumsum tulang. Gejala intiksokasi akibat overdosis obat diawali dengan stimulasi Central
Nervous System (CNS) dan kemudian diikuti oleh depresi Central Nervous System (CNS).
Gejala stimulasi Central Nervous System (CNS) dapat berupa inkoherensi yaitu bicara terfragmentasi, gelisah,
frekuesnai nadi meningkat, tekanna darah meningkat, mual muntah, dan dapat menyebabkan kejang.
Sedangkan gejala depresi Central Nervous System (CNS) dapat berupa frekuensi nadi cepat tetapi lemah.
3. Intoksikasi Vasokonstriktrator
Vasokonstriktrator (adrenergic atau simpatomimetik) adalah obat yang bekerja di sel efektor dan
memberikan efek konstriksi arteriol-arteriol. Vasokonstriktrator dalam anestesi lokal berperan penring
untuk memperlambat absorbsi obat anestesi lokal mengurangi toksisitas, meperpanjang lama kerja obat,
memperkecil dosis, meningkatkan mutu kerja obat, serta memperkecil pendarahan pada daerah operasi.
Semua obat enstesi lokal yang digunakan di bidang kedokteran gigi bersifat vasodilator, sehingga di
absorbsi cepat ke dalam pembuluh darah dan memungkinkan terjadinya intoksikasi.
5. Pendarahan
Yaitu keluarnya darah dan pembuluh darah. Dapat terjadi akibat
faktor lokal (berupa radang kronik, iritasi lokal, lepasnya bekuan
darah), faktor sistematik (berupa kelainan darah), dan kelainan
kardiovaskuler (seperti hipertensi)
Cara Penanganan Kegawat Daruratan Medik Gigi
1. Penatalaksanaan Syncope/Fainting
a. Segera turunkan sandaran dental unit sehingga penderita dapat terlentang pada
posisi supine atau posisi syok (posisi kaki lebih tinggi dari kepala).
f. Apabila kondisi penderita tidak membaik (tidak sadar), segera rujuk ke rumah
sakit.
2. Pencegahan Intoksikasi Obat Anesti Lokal
Sebagai seorang dokter gigi penting mengetahui batas aman dan jumlah obat anesresi lokal yang digunakan.
Di samping mengetahui jumlah obat anestesi lokaI yang digunakan, selama dan setelah penyuntikan, pasien
harus tetap diobservasi secara seksama agar setiap gejala toksik dapat dideteksi sedini mungkin. Pada
beberapa kasus, gejala toksik akibat overdosis yang telah meyebabkan stimulasi CNS membutuhkan
tindakan penanganan segera. Bila terjadi kejang pada pasien maka:
a. baringkan pasien di lantai
b. masukkan rubber wedge diantara gigi untuk mencegah tongue biting
c. segeraben oksigen,
d. asisten diminta untuk menghubungi ambulans/mencari pertolongan, dan
e. jangan berikan obat analgetik
3. Mengatasi Intoksikasi Vasokonstikrator
Jika terjadi tanda-tanda toksik, baringkan pasien secara datar,
berikan oksigen untuk menghindari hipoksemia di jantung,
5. Penanggulangan Pendarahan
Bila terjadi perdarahan selama tindakan bedah, maka kontrol perdarahan dengan cara
mengatasi keadaan emergensi, cari sumber perdarahan, lalu hentikan perdarahan
haemostasis. Bila perdarahan lebih dan 1/10 jumlah cairan tubuh (500 cc) perlu
replacement berupa cairan fisiologis (NaCI 0,9 %), plasma, whole blood, packed cell.
6. Penatalaksanaan Kegawat Daruratan Medik