Anda di halaman 1dari 41

KELOMPOK 1

A U L I A PA R S E T YA
HELMI NUR
MALA SUMARNI
M . T E D DY S YA M K A L L A
R O J A N I K I S TA M A
W I W I U TA R I
KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
PENCAPAIAN KOMPETENSI
Kompetensi Dasar Indikator
3.1 Menganalisis prinsip kerja peralatan  Memahami arus listrik dan pengukurannya
listrik searah (DC) berikut  Memahami Hukum Ohm
keselamatannya dalam kehidupan sehari-  Menjelaskan arus listrik dalam rangkaian tertutup
hari  Menganalisis hambatan sepotong kawat penghantar
 Menganalisis rangkaian hambatan
 Menganalisis gabungan sumber tegangan listrik
 Memahami Hukum II Kirchoff
 Menganalisis energi dan daya listrik
 Menganalisis prinsip kerja peralatan listrik searah (DC)
dalam kehidupan sehari-hari
4.1 Melakukan percobaan prinsip kerja  Membuat percobaan tentang rangkaian listrik searah
rangkaian listrik searah (DC) dengan  Menyajikan hasil percobaan tentang rangkaian listrik
metode ilmiah berikut presentasi hasil searah baik lisan maupun tulisan secara sistematis
percobaan
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
• Memahami arus listrik dan pengukurannya
• Memahami Hukum Ohm
• Menjelaskan arus listrik dalam rangkaian tertutup
• Menganalisis hambatan sepotong kawat penghantar
• Menganalisis rangkaian hambatan
• Menganalisis gabungan sumber tegangan listrik
• Memahami Hukum II Kirchoff
• Menganalisis energi dan daya listrik
• Menganalisis prinsip kerja peralatan listrik searah (DC) dalam kehidupan sehari-hari
• Membuat percobaan tentang rangkaian listrik searah
• Menyajikan hasil percobaan tentang rangkaian listrik searah baik lisan maupun tulisan secara
sistematis
DALIL AL QURAN
"Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya
Allah adalah seperti sebuah lubang yang tidak tembus, yang di dalamnya
ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca, kaca itu seakan-akan bintang
(yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari
pohon yang banyak berkahnya (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di
sebelah timur dan tidak pula di sebelah barat, yang minyaknya saja hampir-
hampir menerangi walaupun tidak di sentuh api, cahaya di atas cahaya,
Allah membimbing kepada Cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki dan Allah
membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia dan Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu."(Al-Qur'an surat An Nur : 35)
• Listrik Dalam Al-Qur'an Surat An Nur ayat 35

Al-Qur'an bukan hanya berbicara tentang Ibadah, kehidupan ataupun sejarah, ternyata Al-Qur'an juga berbicara tentang ilmu
pengetahuan dan teknologi (dalam hal ini listrik) seperti surat An Nur ayat 35, yang artinya: "Allah (pemberi) cahaya
(kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah adalah seperti sebuah lubang yang tidak tembus, yang di dalamnya ada
pelita besar. Pelita itu di dalam kaca, kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara..."

Analisa ayat: Apabila kita amati sebuah bola lampu yang diletakkan di dinding dalam ruangan yang gelap, maka ketika lampu
dinyalakan akan memberikan cahaya/pelita ke seluruh ruangan, bola lampu tersebut seperti sebuah lubang yang bercahaya
dan cahayanya tidak tembus ke ruangan lainnya.
Bola lampu ditutupi oleh kaca yang kedap udara yang berguna untuk menimbulkan radiasi pada kumparan yang ada dalam
kaca. Efek cahaya itu akan semakin jelas terlihat apabila lampu tersebut ditempatkan semakin tinggi, seperti sebuah bintang
yang bercahaya. Menurut penulis ayat ini menuliskan perumpamaan sebuah lampu.

Lanjutan ayat: "...yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak
di sebelah timur dan tidak pula di sebelah barat, yang minyaknya saja hampir-hampir menerangi walaupun tidak di sentuh
api, cahaya diatas cahaya,..."
Hal yang menarik bagi penulis adalah kalimat "...yang tumbuh
tidak di sebelah timur dan tidak pula di sebelah barat..", apabila kita memperhatikan arah mata angin, kalau bukan timur dan
barat, bukankah ini berarti utara dan selatan, sedangkan dalam teori kemagnetan utara dan selatan adalah kutub magnet,
magnet (elektromagnetik) berguna sebagai pembangkit induksi listrik untuk menghasilkan energi listrik.
Dalam ayat ini kata pohon zaitun seumpama generator dan minyak seumpama arus listrik dimana apabila arus dengan kutub
yang berbeda dihubungkan akan menimbulkan percikan ("...minyaknya hampir-hampir menerangi walaupun tidak disentuh
api...").
Menurut penulis, ayat ini jelas-jelas menulis tentang listrik dan bola lampu, yang disampaikan melalui perumpamaan-
perumpamaan, sesuai dengan kelanjutan ayat tersebut "...Allah membimbing kepada Cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki
dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
‫صبَا ُح‬ ‫صبَا ٌح ۖ أال ِم أ‬ ‫ور ِه َك ِم أش َكاةٍ فِي َها ِم أ‬ ‫ض ۚ َمث َ ُل نُ ِ‬ ‫ت َو أاْل َ أر ِ‬ ‫س َم َاوا ِ‬ ‫َّللاُ نُ ُ‬
‫ور ال ه‬ ‫۞ ه‬
‫ار َك ٍة زَ أيت ُونَ ٍة ََل‬
‫ش َج َرةٍ ُمبَ َ‬‫ي يُوقَ ُد ِم أن َ‬ ‫ب د ُِر ٌّ‬ ‫الز َجا َجةُ َكأَنه َها َك أو َك ٌ‬ ‫فِي ُز َجا َج ٍة ۖ ُّ‬
‫ور ۗ‬ ‫علَى نُ ٍ‬ ‫ور َ‬ ‫َار ۚ نُ ٌ‬ ‫س أسهُ ن ٌ‬‫ضي ُء َولَ أو لَ أم ت َ أم َ‬ ‫ش أَرقِيه ٍة َو ََل غ أَر ِبيه ٍة يَ َكا ُد زَ أيت ُ َها يُ ِ‬
‫ع ِلي ٌم‬
‫ش أي ٍء َ‬ ‫َّللاُ ِب ُك ِل َ‬
‫اس ۗ َو ه‬ ‫َّللاُ أاْل َ أمثَا َل ِللنه ِ‬
‫ب ه‬ ‫ض ِر ُ‬ ‫ور ِه َم أن يَشَا ُء ۚ َويَ أ‬ ‫َّللاُ ِلنُ ِ‬
‫يَ أه ِدي ه‬
MATERI PEMBELAJARAN
Rangkaian arus searah
•Arus listrik dan pengukurannya
•Hukum Ohm
•Arus listrik dalam rangkaian tertutup
•Hambatan sepotong kawat penghantar
•Rangkaian hambatan
•Gabungan sumber tegangan listrik
•Hukum II Kirchoff
•Energi dan daya listrik
A. ALAT UKUR
LISTRIK SEARAH
Arus listrik DC terjadi secara konstan dari arus listrik yang berpotensial tinggi ke arus listrik
yang berpotensial rendah, baik melalui konduktor, semikonduktor, pancaran ion, maupun pancaran
elektron. Untuk mengukur arus listrik searah, kita dapat menggunakan beberapa alat ukur listrik seperti
berikut ini.

1.Amperemeter DC

Selain untuk mengukur besarnya


arus listrik AC, Amperemeter juga dapat
digunakan untuk mengukur besarnya arus
listrik DC yang dihubungkan secara seri
pada suatu sirkuit. Cara menggunakan
Amperemeter DC sama seperti cara
menggunakan Amperemeter AC.
2. Ohmmeter
Ohmmeter adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur daya listrik dan
mengukur resistensi rangkaian listrik. Selain itu, Ohmmeter juga dapat digunakan untuk
mengetes apakah kabel, saklar, dan sekering terputus atau tidak.

Adapun cara menggunakan Ohmmeter adalah sebagai berikut:


• Putuskan hubungan semua daya yang terhubung ke
rangkaian yang ingin diuji.
• Masukkan 2 probe ke dalam lubang meteran masing-masing.
• Atur meteran agar berada di posisi angka nol.
• Pilih perangkat atau rangkaian yang ingin diuji.
• Sentuhkan 1 probe ke salah satu ujung rangkaian dan 1
probe ke ujung lainnya, kemudian catat hasilnya.
• Matikan Ohmmeter jika sudah selesai digunakan.
3.Voltmeter

• Selain untuk mengukur arus listrik AC, Voltmeter juga dapat digunakan untuk
mengukur arus listrik dan mengukur tegangan listrik DC, termasuk untuk
mengukur tegangan listrik dalam baterai. Selain itu, voltmeter juga dapat
digunakan untuk mengukur tegangan listrik yang turun dalam sebuah sirkuit.
Cara menggunakan Voltmeter DC sama seperti cara menggunakan Voltmeter
AC.
4. Multimeter

Jika ingin mengukur aliran arus listrik, daya listrik, dan tegangan listrik
dalam satu alat ukur, kita dapat menggunakan Multimeter, baik multimeter tipe
digital maupun multimeter tipe analog. Dibandingkan dengan multimeter tipe
analog, multimeter tipe digital memiliki keakuratan yang jauh lebih baik.
B. BEDA
POTENSIAL DAN
ARUS LISTRIK
•Beda Potensial
adalah besarnya energi yang diperlukan untuk memindahkan muatan dari suatu
titik berpotensial tinggi ke titik berpotensial rendah. Beda potensial listrik ( tegangan )
timbul karena dua benda yang memiliki potensial listrik berbeda dihuungkan oleh suatu
penghantar. Beda potensialini berfungsi untuk mengaliran muatan dari satu titik ke titik
lainnya dalam suatu penghantar listrik.
𝒘
V=
𝒒

Ket :
V = beda potensial ( volt )
w = usaha ( joule )
q = muatan listrik ( coulomb )
• ARUS LISTRIK

Terjadinya aliran arus listrik karena perbedaan


potensial listrik yang mendorong muatan positif
mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah.
Aliran muatan listrik positif in disebut arus listrik. Arus
listrik mengalir secara spontan dari potensial tinggi ke
potensial rendah melalui konduktor, tetapi tidak dalam
arah sebaliknya. Aliran muatan ini dapat dianalogikan
dengan aliran air dari tempat ( potensial gravitasi )
tinggi ke tempat ( potensial gravitasi) rendah.
• KUAT ARUS LISTRIK
Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir pada suatu
penghantar tiap satuan waktu. Simbol kuat arus listrik adalah I.

𝒒
I=
𝒕

Ket :
I = kuat arus listrik (A)
q = muatan listrik (C)
t = waktu (s)
• HUKUM OHM
Bunyi hukum ohm “Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah penghantar atau
Konduktor akan berbanding lurus dengan beda potensial / tegangan (V) yang diterapkan
kepadanya dan berbanding terbalik dengan hambatannya (R)”.

V=I.R Ket : V = beda potensial ( volt )


𝑽
I= I = kuat arus ( ampere )
𝑹
𝑽
R = R = hambatan kawat penghantar ( Ω )
𝑰
• HAMBATAN KAWAT PENGHANTAR
Besar hambatan suatu kawat penghantar
a) Sebanding dengan panjang kawat penghantar
b) Bergantung pada jenis bahan kawat (sebanding dengan hambatan jenis kawat)
c) Berbanding terbalik dengan luas penampang kawat
• RANGKAIAN SUMBER TEGANGAN
RANGKAIAN SERI RANGKAIAN PARALEL

Nilai tegangan total dari sumber tegangan


Es =σ𝒏 𝑬𝒌=E1+E2+…..En Nilai tegangan total dari sumber tegangan
𝒌 𝟏
=
Ep=E1=E2=E
Nilai hambatan dalam total dari sumber tegangan:
rs=σ𝒏 𝒓 r1+r2+…..rn Nilai hambatan dalam total dari sumber
𝒌 𝟏
= =
tegangan:
𝟏 𝟏 𝟏 𝟏
= + +
𝒓 𝒓𝟏 𝒓𝟐 𝒓𝟑
• RANGKAIAN RESISTOR (HAMBATAN)
RANGKAIAN SERI

Tegangan:
E = Vae
= Vab + Vbc + Vcd + Vde
E = Iab • R1 + Ibc • R2 + Icd • R3 + Ide • R4
Dalam rangkaian seri kuat arus yang melalui setiap
resistor besarnya sama, persamaan di atas dapat dituliskan
sebagai berikut.
E = I • R1 + I • R2 + I • R3 + I • R4
= I • (R1 + R2 + R3 + R4)
E = I • Rs

Rs adalah hambatan pengganti dari rangkaian resistor


yang dirangkai seri.

Rs = R1 + R2 + R3 + R4
RANGKAIAN PARALEL

Berdasarkan Hukum I Kirchhoff diperoleh:


I = I1 + I2 + I3 + I4
Tegangan setiap resistor pada rangkaian paralel adalah sama.
Vab = Vcd = Vef = Vgh = V
Sehingga diperoleh:

Dengan demikian hambatan pengganti paralel dirumuskan:


Gaya Gerak Listrik adalah gaya yang timbul
dari perbedaan potensial antara ujung-
ujung penghantar tanpa dialiri arus listrik.
Gaya Gerak Listrik atau biasa disingkat GGL
ini merupakan energi yang mampu
menggerakkan muatan-muatan listrik yang
berada di antara dua kutub baterai atau
generator. Satuan untuk Gaya Gerak Listrik
adalah Volt.

Muatan-muatan listrik yang berada di antara dua kutub dapat bergerak karena
adanya Gaya Gerak Listrik. Muatan-muatan itu antara lain adalah elektron. Sebuah
elektron yang bermuatan e bergerak dari kutub negatif ke kutub positif melalui
konduktor di luar baterai dengan gaya gerak listrik V, elektron akan mendapatkan
energi sebesar e x V joule.
Jika sejumlah arus keluar dari baterai, tegangan akan turun. Agar tegangan tetap ada,
maka dibutuhkan suatu sumber energi. Energi yang dikeluarkan inilah yang dinamakan
Gaya Gerak Listrik.
Gaya gerak listrik, secara sederhana dapat diartikan sebagai energi per
satuan muatan. Gaya Gerak Listrik (GGL) ditulis dengan sebuah simbol. Jika
muatan yang digerakkan disimbolkan dengan dQ dan usaha yang dibutuhkan
disimbolkan dengan dW, maka hubungan yang diperoleh adalah
dε = dW/dQ
Satuan Gaya Gerak Listrik dapat diturunkan dari persamaan di atas. Jika
dilihat dari persamaan, maka satuan Gaya Gerak Listrik adalah J/C atau Volt. J
adalah Joule (satuan dari usaha), sedangkan C adalah Coloumb (satuan dari
besar muatan).
Saat penghantar dihubungkan dengan arus listrik, maka Gaya Gerak
Listrik juga akan ikut teraliri arus listrik. Arus listrik disimbolkan dengan simbol i.
Hal ini akan menyebabkan timbulnya tegangan dalam. Tegangan dalam biasa
disimbolkan dengan simbol Vs.
Gaya Gerak Listrik dapat timbul dari alat yang memiliki kutub negatif dan
kutub positif yang terpisah. Dua kutub ini disebut terminal. Muatan listrik positif
akan berkumpul di terminal positif. Muatan listrik positif akan berkumpul di
terminal positif. Terminal positif disebut juga dengan anoda, sedangkan terminal
negatif disebut juga dengan katoda.
Terpisahnya terminal positif (anoda) dengan terminal negatif (katoda)
menimbulkan adanya medan listrik. Medan listrik ini mempunyai arah dari anoda
ke katoda. Medan listrik ini membuat muatan positif selalu terdorong ke katoda
(terminal negatif). Medan listrik ini juga mendorong muatan negatif menuju ke
anoda (terminal positif).
Terdorongnya muatan positif ke terminal negatif, dan sebaliknya muatan
negatif ke terminal positif dapat dilawan dengan suatu medan non listrik yang
dihasilkan oleh suatu alat. Medan non listrik cara kerjanya berlawanan dengan
cara kerja medan listrik. Gaya Gerak Listrik mendorong elektron dari potensial
rendah ke potensial tinggi.
Sumber Gaya Gerak Listrik (GGL) dapat mengubah energi kimia, energi
mekanik, dan bentuk energi yang lain menjadi energi listrik. Contoh sumber
Gaya Gerak Listrik (GGL) yang sudah familiar di dalam kehidupan sehari-hari
adalah baterai dan generator.
Baterai yang ideal adalah sumber gaya gerak listrik yang dapat menjaga
agar beda potensial antara kedua kutub (terminal) tetap dan tidak bergantung
pada kecepatan aliran muatan. Baterai yang ideal mempunyai beda potensial
yang sama dengan gaya gerak listrik (ggl) baterai.
Pada saat arus dihilangkan/ditarik dari baterai, tegangan antara terminal
positif dan negatif menjadi tidak konstan atau turun dari nilai GGL nya. Peristiwa
ini terjadi karena reaksi kimia pada baterai tidak mampu memasok muatan
dengan cukup cepat untuk mempertahankan agar ggl tetap penuh. Muatan-
muatan yang melaju bebas selalu mempunyai hambatan. Ini berarti, di dalam
baterai itu sendiri terdapat hambatan. Hambatan ini disebut hambatan dalam
baterai.
Baterai dapat dianggap sebagai sebuah baterai ideal dengan gaya gerak
listrik (E)
disusun seri terhadap hambatan dalam (r).

Tegangan jepit yang merupakan tegangan luar iR disimbolkan dengan VAB.

VAB = i.R
Maka,
E – ir = iR
E = iR + ir = i (R + r)
I = E / (R+r)

Sumber tegangan dapat disusun secara seri maupun secara paralel.


Perbedaan susunan ini akan menyebabkan perbedaan perhitungan besar ggl pada
rangkaian.
1. Sumber Tegangan disusun Seri

Sejumlah n sumber tegangan disusun seri. Jika susunan sumber tegangan ini
akan diganti dengan sumber tegangan pengganti, maka tegangan pengganti
tersebut dapat dihitung dengan cara sebagai berikut.
ε = ε1+ε2+ε3+…+εn

Untuk hambatan dalam pengganti dapat dihitung sebagai berikut:


rs =r1 + r2 + r3 +….+rn
Jika sumber tegangan yang disusun adalah sejenis dengan ggl ε dan
hambatan dalam r disusun secara seri, maka besar sumber tegangan pengganti
adalah sebesar
εs = n ε
Untuk hambatan dalam pengganti dapat dihitung sebagai berikut:
rs = nr
n merupakan jumlah sumber tegangan (baterai) yang disusun secara seri.
Anda dapat menghitung besar arus (I) dengan cara berikut:

I = εn/(R + rn)
2. Sumber Tegangan disusun Paralel

Sejumlah n sumber tegangan jika disusun secara paralel, akan memiliki


besar sumber tegangan jepit yang sama, sehingga berlaku:
V1 = V2=…= Vn= I x R
Ε1 – I1 x r 1 = ε2 – I2 x r2 = …. = εn – In x rn = ( In+In +…+In) R
Untuk hambatan dalam pengganti dapat dihitung sebagai berikut:
rp=r/n
Keterangan:
n menyatakan jumlah baterai (sumber tegangan) yang dirangkai secara paralel.
Jika sumber tegangan yang disusun adalah sejenis dengan ggl ε dan hambatan
dalam r disusun secara paralel,
maka besar sumber tegangan pengganti adalah sebesar
εp=ε
Anda dapat menghitung besar arus (I) dengan cara berikut:
I = ε/(R + r/n)
F. HUKUM
KIRCHOFF
1. HUKUM 1 KIRCHOFF

Hukum 1 kirchoff berbunyi “Jumlah kuat arus yang masuk dalam titik
percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan”.

Bila digambarkan dalam bentuk rangkaian bercabang maka akan diperoleh


sebagai berikut:
2. HUKUM 2 KIRCHOFF

Hukum 2 kirchoff berbunyi "Dalam rangkaian tertutup, Jumlah aljabbar


GGL (E) dan jumlah penurunan potensial sama dengan nol".

ΣE +ΣIR = 0

Ket :
ΣE = jumlah ggl sumber arus (V)
ΣIR = jumlah penurunan tegangan. (V)
I = arus listrik (A)
R = hambatan (W)
APLIKASI HUKUM KIRCHOFF
Kita ketahui bahwa kuat arus merupakan sejumlah muatan yang mengalir
pada suatu penghantar dalam selang waktu tertentu. Dari definisi kuat arus listrik
maka muatan listrik yang mengalir melalui rangkaian listrik bersifat kekal artinya
muatan listrik yang mengalir ke titik percabangan dalam suatu rangkaian besarnya
sama dengan muatan listrik yang keluar dari titik percabangan itu.

Hukum I Kirchoff yang membahas kuat arus yang mengalir pada rangkaian
listrik dapat diterapkan pada rangkaian listrik tak bercabang (seri) maupun rangkaian
listrikbercabang (paralel). Misalnya pada rangkaian resistor yang dirangkai secaraseri
maupun dirangkai secara pararel atau pada rangakain resistor campuran (gabungan
antara seri dan pararel).
Sumber Arus Searah
Sumber arus searah adalah sumber energi listrik yang dapat menimbulkan arus listrik
yang besar arahnya selalu tetap (konstan). Sumber arus searah ini dapat berasal dari hasil
proses kimia atau dari proses lainnya. Sumber-sumber arus searah yang berasal dari proses
kimia disebut elemen-elemen elektrokimia.
1. Elemen-Elemen Elektrokimia
Prinsip dasar dari suatu elemen elektrokimia ialah dua lempeng logam berbeda jenis
dicelupkan ke dalam larutan elektrolit dan lempeng yang satu tidak bersentuhan dengan
lempeng lainnya. Elemen elektrokimia dapat di golongkan menjadi dua golongan yaitu, elemen
primer dan elemen sekunder.
a. Elemen primer
Pada elemen primer, reaksi kimianya tidak dapat di balikan, sehingga elemen jenis ini
hanya dapat dipakai selama reaksi di dalamnya berlangsung. Jika reaksi kimia selesai, maka
bahan kimia di dalamnya tidak dapat di kembalikan menjadi bahan kimia semula. Contoh
sumber arus yang termasuk elemen primer yaitu, elemen volta, elemen leclance, elemen
kering, elemin alkalin dan elemen raksa.
b. Elemen sekunder
Dalam kehidupan sehari-hari, elemen sekunder ini dikenal dengan
sebutan akumulatoratau aki. Akumulator merupakan elemen elektrokimia bahan-
bahan pereaksinya dapat diperbaharui kembali. Artinya, apabila bahan-bahan
pereaksinya sudah tidak berfungsi lagi maka dapat diperbaharui kembali dengan
cara mengalirkan arus listrik dari sumber luar yang arahnya berlawanan dengan
arus yang dihasilkan akumulator.
2. Generator Arus Searah
Generator ada yang menghasilkan arus bolak-bali (AC) dan ada yang menghasilkan
arus searah (DC). Perinsip kerja dari kedua jenis generator ini pada dasarnya sama.
Perbedaannya terletak pada bentuk komutatornya. Generator AC memiliki dua cincin yang
terpisah, sedangkan generator DC memiliki satu cincin yang terbelah dua. Generator DC
dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau penguat
eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis generator DC yaitu :
1). Generator penguatterpisah
2). Generator shunt
3). Generator kompon
Generator DC terdiri dua bagian, yang pertama stator, yaitu bagian mesin DC yang
diam, dan yang kedua, bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator
terdiri dari: rangka motor, belitan stator, sikat arang, bearing dan terminal box.
Sedangkan bagian rotor terdiri dari: komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor.
3. Termoelemen

Termoelemen adalah sumber arus listrik searah dari proses yang terjadi
karena adanya perbedaan suhu. Termoelemen mengubah energi panas menjadi
energi listrik. Peristiwa ini dikemukakan oleh Thomas John Seebach pada tahun
1826.
Arus yang ditimbulkan dari kejadian ini disebut termoelemen. Semakin
besar perbedaan suhu antara A dan B, semakin besar arus yang mengalir.
Tetapi, karena arus yang dihasilkan relatif kecil, termoelemen belum dapat
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Sel Surya (Solar Cell)

Sel surya atau sel photovoltaic, adalah sebuah alat semikonduktor yang
terdiri dari sebuah wilayah-besar dioda p-n junction, di mana, dalam
hadirnya cahaya matahari mampu menciptakan energi listrik yang berguna.
Pengubahan ini disebut efek photovoltaic. Bidang riset berhubungan dengan
sel surya dikenal sebagai photovoltaics. Sel surya memiliki banyak aplikasi. Mereka
terutama cocok untuk digunakan bila tenaga listrik dari grid tidak tersedia, seperti di
wilayah terpencil, satelit pengorbit bumi, kalkulator genggam, pompa air, dll. Sel
surya (dalam bentuk modul atau panel surya) dapat dipasang di atap gedung di
mana mereka berhubungan dengan inverter ke grid listrik dalam sebuah
pengaturan net metering.

Anda mungkin juga menyukai