3.1 Menganalisis prinsip kerja peralatan listrik searah (DC) berikut keselamatannya dalam
kehidupan Sehari-hari
4.1 Melakukan percobaan prinsip kerja rangkaian listrik searah (DC) dengan metode ilmiah
berikut presentasi hasil percobaan
A. ARUS LISTRIK
Arus listrik yaitu sebuah aliran yang terjadi akibat jumlah muatan listrik yang mengalir dari satu
titik ke titik lain, dalam suatu rangkaian tiap satuan waktu.
Besarnya kuat arus listrik dinyatakan:
Arus listrik juga terjadi akibat, adanya beda potensial atau tegangan pada media penghantar
antara dua titik. Maka, semakin besar nilai tegangan antara kedua titik tersebut, maka akan
semakin besar juga nilai arus yang mengalir pada kedua titik tersebut.
Besarnya nilai tegangan listrik dinyatakan:
Hambatan Hambatan listrik merupakan sebuah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu
komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya.
Besarnya Hambatan listrik dinyatakan:
Selain itu, hambatan listrik juga dipengaruhi oleh besar kecilnya penghantar listrik.
Besarnya dipengaruhi oleh:
1. Jenis bahan kawat penghantar
Pada umumnya jenis bahan kawat penghantar listrik yang sering dipakai kebanyakan
adalah menggunakan kawat penghantar yang berbahan tembaga, dan aluminium. Sedangkan
antara bahan tembaga dengan aluminium memiliki perbedaan untuk nilai hambatannya yakni,
nilai hambatan tembaga lebih kecil dari aluminium. Sehingga bahan tembaga sangat baik untuk
menghantarkan listrik dibandingkan aluminium.
Berikut beberapa jenis bahan kawat penghantar yang sering dipakai sebagai penghantar listrik
beserta nilai hambatan jenisnya ( ρ ):
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa setiap jenis bahan kawat penghantar memiliki nilai
hambatan jenisnya masing-masing (nilai hambatan jenisnya berbeda-beda).
Seperti pada gambar di atas, bahan penghantar dari besi memiliki nilai hambatan jenis yang
besar sehingga ketika digunakan menghantarkan listrik maka lampu akan menyala redup,
sedangkan saat menggunakan bahan tembaga yang memiliki nilai hambatan jenis yang kecil
lampu tersebut menyala terang.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa "semakin besar nilai hambatan jenis pada bahan kawat
penghantar, maka akan semakin besar pula nilai hambatannya"
2. Panjang kawat penghantar
Perlu diketahui bahwa "semakin panjang kawat penghantar listrik, maka akan semakin
besar pula nilai hambatannya"
Pada gambar di atas menunjukkan bahwa panjang kawat penghantar listrik dapat mempengaruhi
hambatan listrik, sehingga saat dipasang kawat penghantar yang panjang maka membuat nyala
lampu menjadi redup, namun ketika kawat penghantar yang terpasang jaraknya pendek, lampu
tersebut menyala terang.
Pada gambar di atas menunjukkan bahwa ketika suhu yang tinggi (panas) pada kawat
penghantar, lampu menyala redup dan saat suhunya rendah atau normal (tidak panas), lampu
tersebut menyala terang.
Dalam ilmu kelistrikan sendiri, kita biasa mengenal istilah Hukum Ohm, yang berbunyi:
Keterangan:
ρ = Nilai hambatan jenis bahan penghantar dalam satuan Ohm meter (Ω mm²/m)
: simbol amperemeter
: simbol Voltmeter
: simbol lampu