Anda di halaman 1dari 19

Pengertian Listrik Dinamis, Fungsinya, Rumus Perhitungan, dan

Contohnya

Amongguru.com. Listrik dinamis (electrodinamic) merupakan aliran


partikel bermuatan dalam bentuk arus listrik yang dapat menghasilkan
energi listrik.

Arus listrik dapat mengalir dari titik berpotensial lebih tinggi ke titik


potensial lebih rendah, apabila kedua titik tersebut terhubung dalam
suatu rangkaian tertutup.

Listrik dinamis sangat dekat dengan kehidupan manusia. Berbagai


aktivitas dalam kehidupan, seperti menonton televisi, menyalakan lampu,
mendengarkan radio, menyalakan kipas angin, semuanya dilakukan
menggunakan prinsip listrik dinamis.

Seluruh barang elektronik di rumah kita dapat difungsikan dengan


bantuan listrik. Listrik dinamis adalah gejala kelistrikan oleh adanya aliran
muatan dua ujung yang memiliki beda pontensial.

A. Arus Listrik
Jika terdapat dua benda atau tempat memiliki potensial berbeda, yaitu A
dan B, dan muatan positif A lebih besar daripada muatan positif B, maka A
akan memiliki potensial lebih tinggi dibandingkan B, sehingga terjadilah
arus listrik.

Arus listrik (muatan positif) mengalir dari potensial tinggi ke potensial


rendah, sedangkan arus elektron mengalir dari potensial rendah ke
potensial tinggi.
Arus listrik ini berasal
dari aliran elektron yang berlangsung secara terus-menerus dari kutub
negatif ke kutub positif, dari potensial tinggi ke potensial yang lebih
rendah dari sumber tegangan (beda potensial).

Arus listrik sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu arus bolak-balik
(Alternative Current, AC) dan arus searah (Direct Current, DC).

Arus searah memiliki aliran arus yang mengalir terarah dari potensial
tinggi ke potensial rendah.

Meskipun sebenarnya yang mengalir adalah elektron, akan tetapi


disepakati bahwa yang mengalir adalah arus positif, dari kutub positif ke
kutub negatif. Bentuk gelombang arus searah terlihat sebagai garis lurus.

Arus bolak balik memiliki aliran arus yang bolak-balik arahnya. Bentuk
gelombang arus bolak balik ada yang beraturan dan ada juga yang tidak
beraturan.

b. Bagaimana proses perjalanan arus listrik dari pusat
pembangkit hingga sampai di rumah penduduk? Jelaskan
secara berurutan!
Jawaban: Arus listrik yang dihasilkan dari generator di pusat
pembangkit listrik, disalurkan melalui kabel jaringan listrik
tegangan tinggi berupa menara-menara tinggi menuju ke gardu-
gardu penerima di berbagai daerah. Kemudian arus listrik
disalurkan menuju ke rumah penduduk dan berbagai tempat yang
memerlukan.

KONDUKTOR UNTUK PENGHANTAR LISTRIK


Resistor merupakan komponen elektronik yang
memiliki dua pin dan didesain untuk
mengatur tegangan listrik dan arus listrik. Resistor
mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang
dapat memproduksi tegangan listrik di antara
kedua pin dimana nilai tegangan terhadap
resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus
yang mengalir, berdasarkan persamaan hukum
Ohm:

Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian


elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan
salah satu komponen yang paling sering
digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-
macam komponen dan film, bahkan kawat
resistansi (kawat yang dibuat dari paduan
resistivitas tinggi seperti nikel-kromium).
Karakteristik utama dari resistor
adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat
dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien
suhu, derau listrik (noise), dan induktansi.
Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit
hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit
terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada
desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus
cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus
rangkaian agar tidak terbakar.

B. Kuat arus listrik 


Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui
sebuah penghantar setiap detik.

Rumus perhitungan kuat arus listrik adalah sebagai berikut.

dengan :

I = kuat arus (Ampere)

Q = muatan listrik (Coloumb)

t = waktu (sekon )

Alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik adalah


Amperemeter, yang dipasang secara seri.
Amperemeter
Contoh Soal :

Soal 1
Muatan listrik sebesar 600 C mengalir selama 1 menit pada suatu
penghantar. Hitunglah besarnya arus yang mengalir!

Penyelesaian :

Diket. Q = 600 C, t = 1 menit = 60 s

Dit. I = … ?

Jawab :

I = Q/t

I = 600/60

I = 10 Ampere

Soal 2
Amperemeter digunakan untuk mengukur kuat arus listrik pada sebuah
resistor, diperoleh data bahwa arus listrik yang mengalir sebesar 2 A.
Hitunglah jumlah muatan listrik yang mengalir pada resisttor tersebut
dalam waktu 1/2 menit!

Penyelesaian :

Diket. I = 2 A, t = 1/2 menit = 30 s

Dit. Q = …. ?

Jawab :
Q=Ixt

Q = 2 x 30

Q = 60 C

C. Beda Potensial
Beda potensial adalah besarnya energi listrik yang diperlukan setiap
muatan yang mengalir antar ujung-ujung penghantar.

Rumus yang digunakan untuk menghitung besarnya beda potensial


adalah sebagai berikut.

dengan

V = beda potensial (Volt)

W = energi listrik (Joule)

Q = muatan listrik (Coloumb)

Alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial adalah Voltmeter,


dipasang secara paralel.

Voltmeter
Contoh Soal :
Pada sebuah sumber listrik mengalir energi sebesar 4.200 Joule,
digunakan untuk memindahkan muatan 70 Coulomb. Hitunglah beda
potensial perpindahan tersebut!

Penyelesaian :

Diket. W = 4.200 J, Q = 70 C

Dit. V = … ?

Jawab :

V = W/Q

V = 4.200/70

V = 60 Volt

Hukum Kirchoff I
Bunyi dari Hukum Sirkuit Kirchoff I adalah sebagai berikut.

Pada setiap titik percabangan dalam sirkuit listrik, jumlah dari arus yang
masuk kedalam titik itu sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik
tersebut. atau Jumlah total arus pada sebuah titik adalah nol.

Secara matematis, hukum Kirchoff I dinyatakan dengan persamaan


berikut.

atau

Nilai arus yang keluar diberikan tanda negatif, sedangkan nilai arus masuk
diberikan tanda positif.

Contoh Soal :

Perhatikan gambar di bawah ini!


Jika arus I = 3A, I1 = 4A, I2 = I3 = I4 = 3,5 A, maka nilai arus I5 adalah ….

A. 2,0 A

B. 2,5 A

 C. 3,0 A

D. 3,5 A

Jawaban : D

Pembahasan :

Ohm
Orang yang pertama kali menyelidiki hubungan antara kuat arus dengan
beda potensial adalah George Simon Ohm, seorang ahli Fisika dari
Jerman.

Hukum Ohm menyatakan hubungan antara kuat arus yang mengalir


dengan beda potensial (tegangan).

Bunyi Hukum Ohm :

Arus listrik yang mengalir pada sebuah penghantar akan berbanding


lurus dengan beda potensial yang diterapkan.
Secara matematis, hubungan antara arus listrik dengan beda potensial
dalam suatu penghantar ditulis sebagai berikut.

V= I x R

dengan

V = beda potensial (Volt)

I = kuat arus (Ampere)

R = hambatan penghantar (Ohm, lambang Ω).

Contoh Soal :

Sebuah penghantar dipasang pada tegangan 12 Volt. Arus yang mengalir


pada penghantar itu sebesar 3 Ampere. Hitunglah besar hambatannya!

Penyelesaian :

Diket. V = 12 V, I = 3 A

Dit. R = …. ?

Jawab :

R = V/I

R = 12/3

R = 4Ω

Hambatan Listrik (R)


Hambatan listrik merupakan bilangan yang menyatakan hasil bagi beda
potensial ujung-ujung penghantar (V) dengan kuat arus yang mengalir (I).

Hambatan disimbolkan seperti pada gambar berikut.


D. Rangkaian Listrik Tertutup

1. Rangkaian Listrik Tidak Bercabang (Seri)

Rangkaian listrik tak bercabang (seri) adalah rangaian listrik yang


komponen-komponennya disusun secara berjajar atau berurutan.

Rangkaian seri memiliki kelebihan, yaitu memiliki kestabilan yang tinggi


dalam menghantarkan arus listrik, lebih praktis dalam pembuatannya,
dan mudah dianalisa jika terjadi kerusakan.

Kekurangan rangkaian seri adalah, jika salah satu komponennya mati,


maka komponen lainnya akan ikut mati. Selain itu, sumber tegangan
harus dalam keadaan prima untuk mencegah adanya masalah tegangan.

Aplikasi rangkaian listrik secara seri dapat dilihat pada pemasangan


lampu jalan dan baterai senter.

Pada rangkaian listrik seri berlaku persamaan berikut.

R = R1 + R2 + R3 + …. (R = hambatan luar)

V = V1 + V2 + V3 + …. (V = tegangan)
I  = I1 = I2 = I3 = ….   (I = kuat arus)

2. Rangkaian Listrik Bercabang (Paralel)

Rangkaian paralel adalah rangkaian listrik yang disusun secara bercabang


atau tidak sebaris, sehingga input yang digunakan berasal dari titik yang
sama. Rangkaian listrik paralel membutuhkan lebih banyak kabel jika
dibandingkan rangkaian seri.

Kelebihan rangkaian listrik paralel adalah jika salah satu komponen rusak,
maka komponen lainnya masih bisa berfungsi dengan normal.

Kekurangannya adalah membutuhkan biaya yang lebih mahal dalam


membuat rangkaian paralel, karena kabel yang dibutuhkan lebih banyak.

Pada rangkaian listrik paralel berlaku persamaan berikut.

1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….

V = V1 = V2 = V3 = ….

I  = I1 + I2 + I3 + ….

Menghitung Hambatan Pengganti


Berikut adalah contoh cara mencari hambatan pengganti :

Akan menjadi :
maka :

Rpengganti = R1 + Rp + R4

Hukum Ohm pada Rangkaian Listrik Tertutup


Di dalam sebuah rangkaian listrik tertutup, diperlukan beda potensial
antara ujung-ujung rangkaian agar arus listrik dapat mengalir.

Beda potensial tersebut diperoleh dari sumber tegangan. Dalam setiap


sumber tegangan terdapat GGL (Gaya Gerak Listrik), yaitu beda potensial
antara ujung-ujung sumber tegangan sebelum dihubungkan dengan
rangkaian.

Saat sumber tegangan dihubungkan dengan rangkaian dan arus mengalir


melalui rangkaian, beda potensial antara ujung-ujung sumber tegangan
disebut tegangan jepit (V).

Besar kuat arus dalam rangkaian listrik tertutup dirumuskan :

Dengan :

I = arus listrik (Ampere)

E = Gaya gerak listrik atau tegangan (volt)

R = hambatan luar (Ohm)

r = hambatan dalam (Ohm)

Contoh Soal :

Soal 1
Perhatikan rangkaian listrik berikut!

Berdasarkan data pada gambar, kuat arus listrik I adalah ….

A. 0,67 A

B. 1,50 A

C. 2.00 A

D. 2,50 A

Kunci jawaban : B

Pembahasan.

Nilai hambatan pengganti paralel (Rp)

Soal 2

Perhatikan gambar berikut!

Berdasarkan data pada gambar, hitunglah kuat arus rangkaian listrik


tersebut!

Penyelesaian :
Diket. R1 = 4Ω, R2 = 2Ω, R3 = 3Ω, V = 12 V

Dit. I = … ?

Jawab :

Kita cari dulu besar hambatan pengganti (Rpengganti)

Rs = R1 + R 2

Rs = 4Ω + 2Ω = 6Ω

1/Rp = 1/Rs + 1/R3

1/Rp = 1/6 + 1/3 = 2Ω

Rpengganti = 2Ω

I = V/R

I = 12/6

I=2A

Soal 3

Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika pada R1 mengalir arus 1 A , maka besarnya tegangan sumber adalah


A. 3 V

B. 6 V

C. 9 V
D. 12 V

Jawaban : C

Pembahasan :

Energi dan Daya Listrik, Pengertian, Rumus, dan Contoh


Perhitungannya

Amongguru.com. Penggunaan energi listrik bergantung pada daya


listrik berbagai peralatan listrik yang digunakan.

Apabila digunakan bersamaan, maka peralatan listrik yang berdaya besar


membutuhkan energi listrik yang besar pula, dibandingkan dengan
peralatan sejenis yang berdaya kecil.

Selain bergantung pada besarnya daya listrik, energi listrik juga


bergantung pada lamanya peralatan listrik digunakan.

Semakin lama peralatan tersebut digunakan, maka energi listrik yang


diperlukan juga semakin besar. Energi listrik merupakan suatu bentuk
energi yang berasal dari sumber arus listrik.

Besarnya energi listrik yang yang diberikan sebuah sumber tegangan


untuk memindahkan muatan yang memiliki hambatan R, secara
matematis dapat dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut.

W=QxV
Keterangan:
W : Energi (Joule)

Q : Besar muatan yang dipindahkan (Coulomb)

V : Beda potensial listrik (Volt)

Karena Q = I x t, maka persamaan di atas dapat juga ditulis :

W=VxIxt
Keterangan :

W : Energi (Joule)

Q : Besar muatan yang dipindahkan (Coulomb)

V : Beda potensial listrik (Volt)

I : Arus listrik dari sumber (Ampere)

t : waktu (Sekon)

Jika diterapkan hukum ohm pada sebuah rangkaian listrik dimana :

V=IxR

Maka rumus energi listrik dapat dikembangkan lagi menjadi :

W=VxIxt

W=IxRxIxt

W = I2 x R x t
Keterangan :
W : Energi (Joule)

V : Beda potensial listrik (Volt)

I : Arus listrik dari sumber (Ampere)

t : Waktu (Sekon)

R : hambatan (Ohm)
Daya merupakan energi yang diperlukan untuk melakukan suatu
usaa. Daya listrik menyatakan banyaknya energi listrik yang terpakai
setiap satuan waktu.

Secara matematis, daya listrik dapat dinyatakan sebagai berikut.

P = W x t
atau

P = V x I x 
Keterangan :

P : Daya listrik (Watt)

W : Energi (Joule)

V : Beda potensial listrik (Volt)

t : Waktu (Sekon)

R : Hambatan  (Ohm)

Contoh Soal :

Soal 1
Keluarga Pak Mahfud memiliki 4 buah kipas listrik, masing-masing
berdaya 50 W. Kipas-kipas tersebut digunakan selama 10 jam tiap hari.
Hitunglah besarnya energi listrik yang digunakan untuk keempat kipas
tersebut selama satu bulan (30 hari)!

Diket.

P = 4 x 50 W = 200 W = 0,2 kW
t = 10 jam x 30 hari = 300 jam

Ditanya : W = … ?

Jawab :

W=pxt
W. = 0,2 kW x 300 h
W = 600 kWh
Jadi, energi listrik keempat kipas tersebut selama satu bulan sebesar 600
kWh

Soal 2
Di dalam sebuah keluarga menggunakan daya listrik sebesar 1200 watt
selama 400 jam. Jika harga listrik 1 kWh = Rp 400,- maka hitunglah biaya
yang harus dikeluarkan keluarga tersebut!

Diket. P = 1200 Watt ; t = 400 Jam ; 1 kWh = Rp 400,-

Dit. W = … ?

Jawab :

W = P x t 
W = 1200 x 400 
W = 480.000 Wh 
W = 480 kWh 

Biaya listrik = Jumlah kWh x Rp 400,- 


Biaya listrik = 480 x Rp 400,- 
Biaya listrik = Rp 192.000,-

Jadi, biaya listrik yang harus dibayarkan sebesar Rp. 192.000,-

Untuk penggunaan sehari-hari, biasanya daya listrik diukur dalam satuan


kilowatt (kW), dan waktu diukut dalam satuan jam (hour, disingkat h).

Apabila satuan-satuan tersebut digunakan, maka energi listrik akan


memiliki satuan kilowatt hour (kWh).

Energi listrik dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari seteah


energi tersebut diubah ke dalam bentuk energi yang lain.

Berikut ini adalah beberapa bentuk perubahan energi dalam kehidupan.

1. Energi listrik diubah menjadi energi cahaya

Perubahan energi listrik menjadi energi cahay dapat dilihat pada peristiwa
menyalanya lampu yang dihubungkan dengan jaringan listrik PLN. Lampu
dapat menyala karena ada beda potensial di dalam ruang lampu tersebut.

2. Energi listrik diubah menjadi energi gerak


Proses perubahan energi ini dapat dilihat pada saat kita menghidupkan
kipas angin. Kipas dapat bergerak karena adanya energi listrik yang
diubah oleh komponen-komponen magnet di dalam kipas menjadi
energi gerak.

3. Energi listrik menjadi energi panas

Perubahan energi listrik menjadi energi panas dapat diamati pada


pemakaian seterika listrik, kompor listrik, dan solder.

Beberapa peralatan tersebut memanfaatkan kawat yang memiliki


hambatan jenis besar, misalnya kawat nikel atau nikrom.

1. beda potensial listrik antara 2 penghantar sebesar 4 V berapakah energi listrik yang digunakan
untuk memindahkan muatan sebesar 30 C diantara kedua titik tersebut
Anda
10.51
2. untuk memindahkan sejumlah muatan dari dua titik dengan beda potensial sebesar 16 V
diperlukan energi sebesar 64 joule berapakah jumlah muatan yang berhasil dipindahkan ?
3. berapakah kuat arus yang mengalir jika
a)muatan 440 Coloumb mengalir selama 5 menit
Anda
10.54
b)muatan 50 Mc mengalir selama 25 S
Anda
10.55
4. arus sebesar 2 Ampere mengalir sebesar melalui kawat selama 8 s .tentukan besar muatan
melewati suatu titik dan banyaknya elektron pada muatan tersebut !
Anda
11.02
arus sebesar 2 Ampere mengalir sebesar melalui kawat selama 8 s .tentukan besar muatan
melewati suatu titik dan besar muatan tersebut !

Anda mungkin juga menyukai