1.
2.
Kuat Arus Listrik adalah arus yang tergantung pada banyak sedikitnya
electron bebas yang pindah melewati suatu penampang lewat dalam satuan
detik.
3.
Rapat Arus adalah besarnya arus listrik tiap tiap mm2 luas penampang
kawat.
4.
I.
Arus Listrik
Definisi Ampere adalah satuan kuat arus listrik yang dapat memisahkan 1,118
miligram perak dari nitrat perak murni dalam satu detik.
Rumus rumus untuk menghitung banyaknya muatan listrik, kuat arus dan
waktu sebagai berikut :
Q = I . t . . . . . . . (1)
I = Q / t . . . . . . . (2)
2
T = Q / I . . . . . . . (3)
Dimana kuat arus listrik biasa juga disebut dengan arus listrik.
muatan listrik memiliki muatan positip dan muatan negatif. Muatan positip
dibawa oleh proton, dan muatan negatif dibawa oleh elektro. Satuan muatan
coulomb (C), muatan proton +1,6 x 10-19C, sedangkan muatan elektron -1,6x
10-19C. Muatan yang bertanda sama saling tolak menolak, muatan bertanda
berbeda saling tarik menarik
3.
Rapat Arus
Adalah besarnya arus listrik tiap tiap mm2 luas penampang kawat.
Arus listrik mengalir dalam kawat penhantar sacara merata menurut luas
penampangnya. Arus listrik 12 Ampere mengalir dalam kawat penampang 4
mm2 , maka kerapatan arusnya adalah 3 A/mm 2 , ketika penampang penghantar
mengecil 1,5 mm2 , maka kerapatan arusnya adalah 8 A/mm2.
Kerapatan arus berpengaruh pada kenaikan temperature, suhu penghantar
dipertahankan sekitar 300oC, dimana kemampuan hantar arus kabel sudah
ditetapkan dalam table Kemampuan Hantar Arus ( KHA ).
terbalik
dengan
penampang
penghantar,
semakin
besar
J = I/A
I = J.A ;
A=I/J
Dimana :
J = Rapat arus (A/mm2)
I = Kuat arus (Amp)
A = Luas penampang kawat (mm2)
4.
Penghantar dari bahan metal mudah mengalirkan arus listrik, tembaga dan
aluminium memiliki daya hantar listrik yang tinggi. Bahan terdiri dari kumpulan
atom, setiap atom terdiri dari proton dan electron. Aliran arus listrik merupakan
aliran electron. Electron bebas yang mengalir ini mendapat hambatan saat
melewati atom sebelahnya. Akibatnya terjadi gesekan electron dengan atom
Rumus untuk menghitung besarnya tahanan listrik terhadap daya hantar arus :
Tahanan
penghantar
besarnya
berbanding
terbalik
terhadap
luas
dimana :
5
5.
Panjang penghatar
Jenis konduktor
Temperatur
Potensial listrik adalah fenomena berpindahnya arus listrik akibat lokasi yang
berbeda potensialnya, dari hal ini tersebut kita mengetahui adanya perbedaan
potensial listrik yang sering disebut perbedaan potensial dengan satuan Volt
(voltage).
satu volt adalah beda potensial antara dua titik saat melakukan usaha satu
joule untuk memindahkan muatan listrik satu coulomb
Dimana :
V = beda potensial atau tegangan (volt)
W = usaha, (Newton Meter atau Joule)
Q = muatan listrik (coulumb)
6.
Rangkaian Listrik
Pada suatu rangkaian listrik akan mengalir arus apabila dipenuhi syarat syarat
sebagai berikut :
-
adanya beban
Pada kondisi sakelar S terbuka maka arus tidak akan mengalir melalui beban.
Apabila sakelar S ditutup maka akan mengalir arus ke beban R dan jarum
ampere meter akan bergerak yang menunjukan adanya arus listrik.
Suatu sumber energi (energi listrik) yang ada tidak akan ada arus yang mengalir
apabila tidak ada yang menghubungkan (penghantar) dan beban yang akan
menggunakan energi tersebut. Dari gambar 4 dijelaskan bahwa arus akan
mengalir bila suatu sumber tegangan dimana kutub kutubnya dihubungkan ke
beban dengan suatu penghantar, sehingga arus listrik akan mengalir dari satu
kutub ke kutub lainnya.
a.
b.
Hukum OHM
Pada suatu rangkaian tertutup, besarnya arus I berubah sebanding
dengan tegangan V dan berbanding terbalik dengan beban tahanan R,
atau dapat dinyatakan dengan rumus :
V = I.R
Dimana :
V = tegangan, (volt)
I = arus listrik, (ampere)
R = tahanan atau reristansi, (ohm)
Dari persamaan di atas yang mana bila tegangan konstan (tetap), maka
besarnya arus yang ada akan berbanding terbalik dengan hambatan yang
ada. Semakin besar hambatannya semakin kecil arus yang mengalir.
Sebagai contoh beban listrik yang digunakan oleh pelangan PLN yang
paling kecil daya yang disalurkan ke pelangan adalah 450 Watt dengan
pembatas arus 2 ampere, dimana tegangan yang didistribusikan adalah
220 V ac. Bagaimana daya / beban 450 watt dapat diasumsikan dengan
pembatas arus 2 Ampere (MCB atau fuse ). Hubungan hukum ohm
dengan daya dapat dilihat dari persamaan di bawah ini :
P = V.I
Dimana V = I . R
Sehingga :
P = (I . R) . I atau P = I2 . R
P = daya (watt)
V = Tegangan (volt)
I = arus (ampere)
R = hambatan (ohm)
Jadi bila sebuah rumah memiliki daya 450 Watt, maka arus yang mengalir
adalah maksimum sebesar 2 Ampere. Bagaimana tengangan 220 Vac
dengan arus 2 ampere menghasilkan daya 450 watt ? padahal sesuai
persamaan di atas bahwa P = V . I , sehingga 220 V . 2 A adalah 440
watt. Dijelaskan pada bahasan selanjutnya.
c.
Hukum KIRCHOFF
Pada hukum Kirchoff pertama ini adalah pada setiap rangkaian jumlah
aljabar dari arus-arus yang bertemu pada satu titik pertemuan adalah nol (
jumlah I = 0 ). Dapat dijelaskan bahwa besar arus yang masuk pada suatu
titik pertemuan sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik
pertemuantersebut.
Asal Energi
Energi dapat dihasilkan dari alam dan buatan. Energi yang berasal dari alam
diantara PLTU, PLTA, PLTG, PLTAt, sedang yang berasal dari buatan diantara
PLTD, Genset dan batery.
2.
Daya Listrik
Dari pembahasan di atas telah diuraikan sedikit tentang daya listrik yang
mana dinotasikan dengan lambang P dengan satuan Watt. Daya listrik yang
ada pada setiap beban secara umum dipengaruhi oleh sumber tengangan,
beban / hambatan dan arus yang mengalir. Daya listrik pada buku ini yaitu daya
pada arus listrik bolak balik (ac). Sedangkan daya pada rangkaian DC
(searah) adalah ideal seperti bahasan di atas yaitu Daya = tegangan dikalikan
arus pada beban.
Satuan daya yang terpasang pada konsumen / pelangan adalah VA
(volt ampere), itu merupakan daya yang terpasang atau daya pengenal. Jadi
jika konsumen berlangganan daya sebesar 450 watt dengan tegangan 220 volt
maka arus sebesar 2 ampere. (biasa dipasang sebuah MCB 2 ampere).
Dalam rangkaian listrik bolak balik (alternating current) ada tiga jenis daya
yaitu :
a.
b.
c.
Untuk rangkaian listrik bolak balik (AC), bentuk tegangan dan arusnya adalah
sinusoida (gelombang sinus) dimana setiap saat baik tegangan ataupun arus
akan berubah ubah. Dari amplitudo maksimum, nol, minimum dan kembali
lagi ke amplitudo maksimum. Sehingga besarnya daya setiap saat tidak sama.
Daya ini merupakan daya rata-rata di ukur dengan satuan watt, daya tersebut
membentuk energi aktif persatuan waktu dan dapat di ukur dengan kwh meter
10
serta merupakan daya nyata / daya aktif (daya sebenarnya) yang digunakan
oleh beban untuk melakukan tugas/usaha tertentu.
Sedangkan daya semu dinyatakan dengan satuan Volt ampere (VA)
menyatakan kapasitas peralatan listrik, seperti yang tertera pada peralatan
generator, transformator dan KWh meter rumah kita sendiri.
Secara teoritis, jika semua daya yang dipasok oleh perusahaan listrik
(PLN) memiliki nilai factor daya satu, maka daya aktif (watt) yang ditransfer
setara dengan kapasitas daya terpasang (VA).
11
pada pelanggan 450 watt dengan tegangan 220 Vac, anggap factor daya
dirumah pelanggan 0,6 maka arus verja yang dibutuhkan untuk dapat
menggunakan semua daya terpasang hdala 450/220/0,6 = 3,4 A. Atau bila
PLN sudah membatasi instalasi listrik pelanggan dengan MCB 2 A, dengan
factor daya 0,6 berarti pelanggan hanya dapat menggunakan beban maksimum
220 x 0,6 x 2 = 264 watt. Dengan menggunakan kapasitor factor daya dapat
ditingkatkan ing 0,9 maka dengan pembatas MCB (mini circuit breaked) 2 A
pelanggan dapat menggunakan daya maksimum sebesar 220 x 0,9 x 2 = 396
watt.
A.
b.
c.
d.
Beban atau tahanan pada arus bolak balik pada dasarnya ada 3 macam
beban yaitu beban / tahanan (pada arus searah), beban yang bersifat induktif
dan beban yang bersifat kapasitif. Beban murni / tahanan yang mengakibatkan
arus dan tegangan sefasa dan tidak dipengaruhi oleh frekuensi, sedangkan
beban induktif dan kapasitif besar harganya sangat dipengaruhi oleh besar
kecilnya frekuensi (sinusoida). Tahanan yang bersifat kapasitif diakibatkan
adanya komponen kapasitor / kondensator memiliki satuan farad (F). Tahanan
yang bersifat induktif diakibatkan adanya komponen induktor (lilitan) dengan
satuan Henry (H).
12
Memiliki satuan farad (F) Tahanan yang bersifat induktif diakibatkan adanya
komponen induktor (lilitan) dengan satuan Henry (H).
JARINGAN LISTRIK
1.
2.
Distribusi Jaringan
Saluran tegangan tinggi di Indonesia mempunyai tegangan 150 kV yang
disebut sebagai saluran udara tegangan tinggi (SUTT) dan tegangan 500 kV
yang disebut sebagai saluran udara tegangan ektra tinggi (SUTET). Saluran
transmisi ada yang berupa udara dan ada pula berupa kabel tanah. Karena
saluran udara harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan kabel tanah,
maka saluran transmisi kebanyakan berupa saluran udara.
13
(rumah-rumah,
kantor)
melalui
sambungan
kepelanggan /
rumah.
Dalam
Dari uraian di atas, dapat dimengerti bahwa besar kecilnya kosumsi tenaga
listrik (daya) ditentukan oleh para pelanggan itu sendiri. Yaitu bagaimana
pelanggan akan menggunakan alat-alat listriknya yang harus diikuti oleh besar
suply tenaga listrik dari pusat-pusat listrik. Proses penyampaian / penyaluran
tenaga lsitrik dari pusat-pusat listrik dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
14
Menara Transmisi
Menara transmisi atau dapat disebut juga tiang transmisi hdala suatu
bangunan penompang saluran transmisi yang bisa berupa manar baja,
tiang baja, tiang beton bertulang atau tiang kayu. Menurut kegunaannya
diklasifikasikan menjadi :
1)
Tiang baja, tiang beton bertulang dan tiang kayu umumnya digunakan
untuk saluran-saluran transmisi dengan tegangan kerja relatif rendah
(dibawah 70 kV)
2)
b.
Isolator
Jenis isolator yang digunakan pada saluran transmisiadalah jenis porselin
atau
gelas.
Menurut
penggunaan
dan
konstruksinya,
isolator
diklasifikasikan menjadi :
1)
2)
3)
isolator gantung
c.
Kawat Penghantar
Jenis kawat penghantar yang biasa digunakan pada saluran transmisi
adalah :
1)
2)
3)
16
2)
3)
ACSR
(Aluminium
Conductor,
Steel-Reinforced),
yaitu
kawat
Alloy-Reinforced),
yaitu
kawat
ACAR
(Aluminium
Conductor,
d.
Kawat Tanah
Kawat tanah atau ground wires juga disebut kawat pelindung
(shield wires), gunanya untuk melindungi kawat-kawat penghantar atau
kawat-kawat fasa terhadap sambara pedir. Jadi kawat tanah dipasang di
atas kawat-kawat phasa, sebagai pelindung dari sambaran petir. Sebagai
kawat tanah umumnya digunakan kawat baja (steel wires) yan g lebih
murah, tetapi tidak jarang digunakan ACSR.
4.
17
2.
tenaga,
untuk
tegangan
tinggi
dan
lain-lain.
Menurut
cara
penggunaannya , maka skalar dapat dibagi atas beberapa jenis yaitu sistem
putar, balik, tombol atau tarik. Sedangkan menurut hubungannya skalar kita
kenal dengan nama skalar tunggal, seri, tukar / silang dan skalar kelompok.
a.
Saklar tunggal
Gambar :
( lampiran )
b.
Saklar seri
Gambar :
( lampiran )
c.
d.
Saklar tekan
Gambar :
( lampiran )
e.
Saklar dimmer
Gambar :
( lampiran )
f.
Skalar kelompok
18
Gambar :
(lampiran )
3.
g.
h.
Fuse
i.
19
4.
Instalasi Listrik
Pada instalasi listrik ini, titik berat materi yang disampaikan hanya pada
instalasi listrik rumah sederhana. Dimana sebagai contoh penggunaan sumber
tenaga listrik 1 phasa. Namum instalasi listrik juga dapat dilakasanakan pada
pabrik, industri atau perkantoran, dimana sumber tenaga listrik biasa
menggunakan 3 phasa.
Untuk pemasangan suatu instalasi listrik terlebih dahulu harus dibuat
gambar rencananya berdasarkan denah bangunan, dimana instalasinya akan
dipasang jika spesifikasinya dan syarat-syarat pekerjaan yang diterima dari
pihak bangunan / pemesan sudah ada. Harus diperhatikan spesifikasi dan
syarat pekerjaan ini menguraikan syarat yang harus dipenuhi pihak pemborong,
antar lain mengenai material yang digunakan, waktu penyerahan dan
sebagainya.
Gambar-gambar yang diperlukan pada suatu bagunan sebelum dilakukan
instalasi listrik adalah gambar situasi dari bangunan (letak bangunan) itu sendiri
dimana instalasinya akan dipasang, serta rencana penyambungan dengan
jaringan PLN.
Gambar gambar yang harus dipersiapkan sebelum inslasi dilaksanakan
adalah :
5.
a.
b.
c.
d.
Tambahan
a.
Ilmu Bahan
Di dalam ilmu dasar kelistrikan kita perla mengetahui jenis bahanbahan yang dapat digunakan dalam jaringan listrik yaitu ilmu bahan listrik.
Suatu bahan dapat berbentuk padat, cair, atau gas. Wujud bahan tertentu
juga bisa berubah karena pengaruh suhu. Selain penggelompokan
20
2)
3)
4)
Bahan magnetis
5)
6)
b.
c.
type NGA
2)
type NYA
3)
type NYY
4)
type NYM
5)
dll
2)
3)
pisau / cutter
4)
Palu
5)
AVO meter
6)
Ampere meter
7)
Xxx
d.
Komponen
e.
Simbol-simbol
21